Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Argabudhy Sasrawiguna
"Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perbankan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selalu memiliki tujuan untuk dapat mengembangkan bisnisnya secara cepat dan tepat sehingga dapat sustain dalam percaturan bisnis. Dalam dunia perbankan saat ini, teknologi informasi dan sistem informasi sudah merupakan salah satu pilar keberhasilan untuk mencapai tujuan bisnis. Hal ini berarti semua kebutuhan perkembangan bisnis harus dapat ditunjang oleh teknologi infornasi Dengan kebutuhan bisnis yang berkembang maka kebutuhan akan sistem informasi perbankan juga ikut berkembang dan membutuhkan teknologi informasi. Sehingga perkembangan teknologi informasi bergerak dengan sangat cepat. Untuk dapat mengatasi perkembangan kebutuhan teknologi informasi yang terkait dengan infrastruktur, maka diperlukan suatu perencanaan infrastruktur yang handal. Infrastruktur yang handal tidak hanya dibangun untuk keperluan dari setiap sistem informasi namun dibangun dengan menggunakan konsep adaptif yang memiliki kemampuan untuk dapat melakukan share resource dengan cara memanfaatkan sumber daya infrastruktur untuk berbagai sistem informasi sehingga investasi yang dikeluarkan dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam membuat perencanaan infrastruktur yang adaptif perlu dibuat suatu kerangka panduan pembuatan rancangan infrastruktur adaptif dengan membuat modeling yang dapat diterapkan sebagai suatu layanan infrastruktur. Modeling layered adaptif berorientasi pada layanan yang dapat diberikan oleh infrastuktur kepada sistem infromasi. Penulis mencoba memberikan Modeling ini untuk memperlihatkan hubungan antara application-pattern-service-paltform dan modeling infrastruktur adaptif yang memperlihatkan hubungan interaksi layanan infrastruktur adaptif.

As the moving company, PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk always had the aim of could expand his business quickly and exactly so as could sustain in the business arena. In the world of banking at this time, information technology and the information system have been one of the pillars of the success in achieving the aim of the business. This meant all the requirements for the development of the business must be able to be supported by information technology with the requirement for the developing business then the requirement would the system of banking information also was developing and needed information technology. This makes the development of information technology growt very fast. To be able to overcome the development of the information technology that related to the infrastructure, it was needed by a planning the competent infrastructure. The competent infrastructure was not only built for the need from each information system but was built by making use of the concept adaptif that had the capacity to could do share resource by means of making use of infrastructure resources for various information systems so as investment that was spent could be made use of optimally In making of planning of adaptive infrastructure, it must be made by a framework of the planning of adaptive infrastructure by making modelling that could be applied as an infrastructure service. This modelling was service oriented that could be given by infrastuktur to the information system. The writer tried to give modelling layered adaptif to show relations between application-pattern-service-platform and modeling of adaptive infrastructure that showed interaction relations of the adaptive infrastructure service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
TA101
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Utomo
"Mobile Banking merupakan produk perbankan yang menawarkan kemudahan bertransaksi perbankan dimanapun tanpa harus repot pergi dan mengantri pada kantor cabang atau atm,ini yang mempengaruhi minat nasabah terhadap produk tersebut . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perceived Usefulness, Perceived ease of use, Perceived Credibility, Compatibility, Perceived Cost, Risk dan Trust terhadap behavioral intention untuk menggunakan layanan mobile banking. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya pengaruh perceived usefulness dan Compatibility terhadap behavioral intention mengadopsi layanan mobile banking. Dan tidak terdapat pengaruh langsung perceived ease of use, Trust dan Credibility terhadap behavioral intention untuk mengadopsi layanan mobile banking.

Mobile banking is a banking product that offer a way for banking customer to do transactions without actually coming to the bank, therefore customer is attracted to use the service as the easiest way to do transactions.The purpose of this research is investigate the effect of Perceived ease of use, Perceived Credibility, Compatibility, Perceived Cost , Risk dan Trust. To behavioral intention to use mobile banking service in customer. This is a quantitative research using structural equation modeling method. The result shown that there's an relationship between perceive usefulness and compatibility to behavioral intention using mobile banking service. On the other hand, there's no relationship shown between perceive of use, trust, and credibility to behavioral intention using mobile banking service."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago: Glenlake Publishing Company, 1998
R 332.10285 MAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Candra Pelita Setiyono
"ABSTRAK
Aplikasi Branchless banking adalah bentuk inovasi baru untuk aplikasi perbankan di Indonesia. Karena merupakan bentuk inovasi baru diperlukan kepercayaan awal dari masayrakat untuk mulai mengadopsinya. Aplikasi perbankan model ini masih belum umum di Indonesia, dimana resiko yang ditanggung pengguna dirasa lebih tinggi. Hal ini membuat jumlah penggunanya masih rendah, sekitar 90 ribu pengguna dari target 200 ribu pengguna pada tahun pertamanya. Pada penelitian ini akan diteliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan awal dari masyarakat terhadap aplikasi tersebut. Studi kasus yang diambil adalah aplikasi Jenius yang merupakan aplikasi branchless banking pertama di Indonesia. Teori yang digunakan untuk menganalisa minat adopsi teknologi IT adalah Technology Acceptance Model (TAM) dan teori penentu kepercayaan awal (Initial trust building). Survei dilakukan untuk mengumpulkan data didapatkan 234 responden. PLS-SEM digunakan untuk menguji keseluruhan pola korelasi antar variabel konstruk yang diusulkan dan untuk menguji apakah variabel kontruk secara positif mempengaruhi kepercayaan awal dan minat. Dari penelitian ini didapatkan kualitas informasi, kualitas layanan pelanggan dan reputasi bank menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan awal. Kepercayaan awal itu sendiri terbukti mempengaruhi persepsi kemudahan , manfaat dan minat.

ABSTRACT
Branchless banking application is a new form of innovation for banking applications in Indonesia. Since this is a new innovation, it is necessary for the initial belief of the community to begin adopting it. These applications are still not common in Indonesia, where the risk is felt higher for some users. This makes the number of users is still low, about 90 thousand users from the target of 200 thousand users in the first year. In this research will be examined about factors that influence the initial trust of the community to the application. The case study taken is Jenius application which is the first branchless banking application in Indonesia. Theories used to analyze the interest of adoption of IT technology are Technology Acceptance Model (TAM) and Initial trust building theory. The survey was conducted to obtain data and total respondent that collected is 234 respondents. PLS-SEM is used to test the overall correlation pattern between the proposed construct konstruk and to test whether variables affect the interest. Where from the research we got the quality of Information, quality of customer service and reputation of bank become factor influencing initial trust. The initial trust itself is has affect to the perception of ease, usefulness and intention to use."
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Akiela Fahlerie Zea
"Banyak susunan perbankan tradisional telah berubah sebagai akibat dari revolusi teknologi baru di sektor keuangan. Beberapa elemen telah memengaruhi opini masyarakat tentang pentingnya perbankan digital. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk memberikan nilai lebih kepada konsumen adalah dengan menghadirkan transformasi digital yang dirancang khusus untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka serta menggunakan perangkat mobile seperti ponsel untuk mengakses layanan perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation, habit, dan price value terhadap behavioral intention untuk mengadopsi penggunaan bank digital. Penelitian ini mengumpulkan data dari 243 responden berusia 17-27 tahun yang berdomisili di Jabodetabek, memiliki pengalaman bertransaksi secara luring, dan memiliki setidaknya satu rekening bank digital. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) kemudian digunakan untuk memproses data yang dikumpulkan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa effort expectancy, facilitating conditions, dan habit berpengaruh positif terhadap behavioral intention untuk menggunakan bank digital.

Many traditional banking arrangements have changed as a result of the financial sector's new technological revolution. Some of the elements that have influenced people's opinions of the significance of digital banking.  One method the company seeks to provide consumers with more value is by delivering digital transformations that are especially designed to match their needs and preferences and that use mobile devices such as cell phones to access banking services. This study aims to examine the effect of performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, hedonic motivation, habit, and price value to behavioral intention of adopting digital banking. This study collects data from 243 respondents aged 17 to 27 who live in Jabodetabek area, had experienced to do offline transaction, and have at least one digital bank account. Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) was then used to process the data collected. The findings of this study shows that shows that effort expectancy, facilitating condition, and habit has a positive effect on behavioral intention on using digital banking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tashia Putri Nandari
"Pembayaran transaksi dengan menggunakan chip-based electronic money di Indonesia semakin mendapatkan perhatian mulai dari konsumen hingga merchant, yang mana digunakan sebagai alternative pembayaran uang tunai, kartu atm, dan kartu kredit. Setelah 10 tahun implementasinya di Indonesia, maka perlu dilakukan kajian ulang tentang bagaimana persepsi dan behavior penggunanya saat ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi dan rekomendasi teknologi pada pengguna chip-based electronic money. Penelitian ini mengkombinasikan dua teori terkenal yaitu teori Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2 UTAUT2, karaktersitik inovasi dari Diffusion of Innovation DOI, perceived technology security, trust dan behavioral intention to recommend.
Penelitian ini mengambil studi kasus di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dengan meneliti penggunaan chip-based electronic money secara general dan juga berdasarkan mayoritas merk kartu uang elektronik yang digunakan saat ini. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling SEM.
Hasil penelitian ini menunjukkan kesan positif pengguna tentang kebermanfaatan dan kemudahan yang dirasakan saat menggunakan teknologi ini. Relevansi keinginan pengguna untuk merekomendasikan kartu uang elektronik kepada lingkungan sosialnya juga dianggap sebagai penemuan penting pada penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi issuer dan pemerintah untuk pengembangan chip-based electronic money kedepannya agar semakin diterima di masyarakat.

The use of chip based electronic money on payment transaction in Indonesia currently has gain vast attentions from retail consumer to the big merchant where it used as an alternative exchange method on daily financial transactions such as cash, ATM card and credit card. After ten years of implementation, there is a need of re exploration towards the perception as well as the behavior of its user.
This research aims to identify the factors which influenced the adoption and recommendation on the user of chip based electronic money. It combines two eminent theories which are Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2 UTAUT2 , innovation charateristics from Diffusion of Innovation DOI, perceived technology security, trust and behavioral intention to recommend.
This paper has a bound coverage on Indonesia, especially in Java island where it evaluates the use of chip based electronic money in general and also in accordance with the electronic money card rsquo s brand used presently. The data was analyzed with Structural Equation Modeling SEM.
The result shows a positive correlation on the usefulness and easiness of the used of this kind of technology. The willingness of users to recommend the electronic money card on their social circle is one of the most significant founding in this research. The outcome of this paper may become a recommendation on the issuer and regulator for the development of chip based electronic money in the future to be more accepted in the market.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Fradilla Malau
"Salah satu cara meningkatkan kepercayaan nasabah yang juga merupakan salah satu keunggulan kompetitif bank adalah kualitas atau keandalan layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dimilikinya. ATM juga memegang peranan penting terhadap kinerja bank karena ATM memberikan pengaruh yang positif pada kinerja bank sehingga pemeliharaan ATM, menjadi penting bagi bank. Pemeliharaan yang proaktif pada ATM sebelum terjadi kerusakan, juga akan berdampak pada peningkatan kualitas layanannya. Oleh karena itu, penting bagi bank untuk dapat mengetahui estimasi kapan terjadi kerusakan pada ATM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu sampai terjadinya kerusakan (time-to-event) pada ATM dan karakteristik penentu yang dapat mempengaruhi keandalan ATM dengan menggunakan pendekatan analisis survival. Metode yang digunakan adalah Analisis Survival Non-parametric Model, Kaplan-Meier, dan Analisis Survival Semi-parametric Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH) pada 11,043 data ATM tahun 2019-2023 dari salah satu bank terbesar di Indonesia. Hasil analisis Kaplan-Meier, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kurva survival ATM antar kelompok pada lokasi, merek, dan pengelola, namun didapat perbedaan signifikan pada kurva survival ATM antar kelompok pada jenis dan durasi penyimpanan ATM. Dari analisis Cox PH, ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dan signifikan adalah jenis, durasi penyimpanan mesin setelah dilakukan pembelian sebelum dilakukan aktivasi, merek, dan frekuensi transaksi ATM. Sedangkan frekuensi kegiatan Corrective maintenance (CM) berpengaruh namun tidak signifikan pada keandalan ATM. Analisis keandalan ATM ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang karakteristik ATM yang akan digunakan, sehingga bank dapat meningkatkan kualitas layanan ATM dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

One way to increase customer trust, which is also one of the bank's competitive advantages, is the quality of Automated Teller Machine (ATM) services. ATM also play an important role in bank’s performance because ATM have a positive impact on the bank’s performance, so that ATM maintenance is important for the bank. Proactive maintenance of the ATM before failure occurs will also have an impact on improving ATM service quality. Therefore, it is important for banks to be able to know the estimation of when failure occurs. This study aims to analyse the time-to-event of ATM and the determining characteristics that can affect ATM reliability using survival analysis approach. The methods used are Non-parametric Survival Analysis Model, Kaplan-Meier, and Semi-parametric Survival Analysis Model, Cox Proportional Hazard (Cox PH) on 11,043 ATM data in 2019-2023 at one of the largest banks in Indonesia.The results of the Kaplan-Meier analysis, there is no significant difference in ATM survival curve between groups on variable location, brand, and operation management, but has significant difference in ATM survival curve between groups on variable type and duration of ATM storage after purchase before activation. From Cox PH analysis, it was found that the influencing and significant factors are type, duration of machine storage after purchase before activation, brand, and frequency of ATM transactions. While the frequency of Corrective maintenance (CM) activities has an effect but not significant on ATM reliability. This ATM reliability analysis can be used as a basis for decisions about the characteristics of ATM that are implemented, so that banks can improve the quality of ATM services and maintain their competitive advantage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wahyuni Wijayanti
"Studi ini mengeksplorasi dampak orientasi strategis terhadap transformasi digital melalui kapabilitas manajemen dinamis dan kesiapan organisasi. Fokusnya adalah pada transformasi digital sektor UMKM. Kami menggunakan kantor cabang bank UMKM
terkemuka di Indonesia sebagai unit analisis. Rumus Slovin dan teknik pengambilan
sampel non-probabilitas menentukan ukuran sampel. Pemimpin Cabang, Pemimpin
Cabang Pembantu, dan Manajer fungsional melengkapi kuesioner skala Likert untuk
mengumpulkan data. Kami mengumpulkan 4.964 tanggapan dari responden, menentukan
2.212 (80%) sebagai duplikat dan memperlakukan 2.752 tanggapan yang tersisa sebagai data rata-rata dari 422 kantor cabang bank. Studi ini menggunakan pemodelan persamaan struktural kuadrat terkecil parsial (PLS-SEM) untuk menganalisis data. Studi ini menemukan bahwa orientasi pasar, orientasi digital, dan orientasi kewirausahaan berdampak positif terhadap transformasi digital melalui kapabilitas manajemen dinamis
atau kesiapan organisasi. Orientasi pemasaran berdampak negatif pada kesiapan
organisasi, tetapi dapat ditingkatkan secara tidak langsung melalui orientasi digital ataukapabilitas manajerial dinamis. Orientasi pemasaran berdampak positif terhadap
transformasi digital karena mediasi orientasi digital atau kapabilitas manajerial dinamis.
Kemampuan manajemen yang dinamis dan kesiapan organisasi diperlukan untuk
menghubungkan transformasi digital. Penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan, inovasi, dan penyelarasan strategi untuk proyek digital yang sukses.

This study explores the impact of strategic orientation on digital transformation through dynamic management capabilities and organizational readiness. The focus is on the digital transformation of the MSME sector. We use the branch offices of leading MSME banks in Indonesia as unit analysis. Slovin's formula and non-probability sampling techniques determine the sample size. Branch, sub-branch, and functional managers complete a Likert-scale questionnaire to collect data. We collected 4,964 responses from
the respondents, determining 2,212 (80%) as duplicated and treating the remaining 2,752 responses as the average data of the bank's 422 branch offices. The study used partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM) to analyze data. The study found that market orientation, digital orientation, and entrepreneurial orientation positively
impact digital transformation through dynamic management capabilities or organizational readiness. Marketing orientation has a negative impact on organizational readiness, but it can indirectly be improved through digital orientation or dynamic managerial capabilities.
Marketing orientation positively impacts digital transformation due to the mediation of
digital orientation or dynamic managerial capabilities. Dynamic management capabilities and organization readiness are necessary for connecting digital transformation. This study shows how essential leadership, innovation, and strategy alignment are for successful digital projects.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library