Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iis Suryani
Abstrak :
Penelitian ini hendak menjawab permasalahan kondisi pesantren salafiah serta strategi memberdayakannya ditinjau dari Perspektif Ketahanan Nasional. Penelitian ini menjadikan wawancara, observasi, dan studi literatur sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian melalui analisis SWOT menunjukkan pesantren Al-Munawar berada pada posisi kuadran kedua sedangkan pesantren Miftahul Huda dan Sukahideng menempati posisi kuadran pertama. Selain itu pesantren Al-Munawar dapat dikatakan sebagai pesantren lokal yang hanya berfungsi sebagai tempat tinggal sambil mengaji kitab kuning yang hanya dikaji melalui ilmu alat saja. Pesantren Sukahideng merupakan pesantren salafiah ideal yang mampu menunjukkan variasi kebutuhan santri untuk menjadikan basis pesantren sebagai suplemen dan komplemen pendidikan formal, dengan tidak mengabaikan keberadaaan santri yang menjadikan pesantren sebagai substitusi pendidikan formal. Sementara itu pesantren Miftahul Huda merupakan model pesantren substitusi pendidikan formal terlepas dari berbagai kelemahannya. Era otonomi daerah merupakan keharusan pemerintah memberdayakan diri dan berbenah diri, dalam kapasitasnya sebagai pemberdaya dengan mengevaluasi program-program pemerintah selama ini terhadap pesantren salafiah. Kunci utama strategi memberdayakan ini sebenarnya ada pada kyai pimpinan pesantren, sedangkan kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia pesantren (terutama santri) sangat tergantung pada kualifikasi keilmuan pendidik pesantren, dengan dukungan program kelembagaan pesantren yang terencana, terpola dan dilembagakan secara resmi serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan ilmiah. Strategi memberdayakan pesantren melalui metode pembinaan dan kemitraan dengan Pola Pemikiran Kerangka Esman (baik variabel lembaga maupun variabel kaitan), menyangkut kualitas sumber daya manusia pesantren dan lembaganya. Strategi memberdayakannya dapat dikategorikan pada dua hal, yaitu strategi umum menyangkut keseluruhan pesantren serta strategi khusus untuk pesantren salafiah sampel penelitian sehingga tercipta keuletan dan ketangguhan serta kesejahteraan dan keamanan yang akhirnya bermuara pada tingkat Ketahanan Nasional.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T7070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Atsari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di sebuah pesantren modern yang memadukan pengajaran muatan ke-Islam-an dan umum. Kurikulum di pesantren ini juga mewajibkan para siswa menguasai bahasa Arab dan Inggris. Akan tetapi, sebelum penelitian ini diadakan, peneliti menemukan bahwa tingkat penguasaan bahasa Inggris siswa di sebuah ekstrakurikuler kebahasaan masih terbilang rendah. Peneliti juga mengetahui bahwa metode pengajaran yang kerap diterapkan oleh tenaga pendidik sebelum penelitian ini diadakan masih bersifat individual. Oleh sebab itu, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa dan sikap mereka terhadap pemelajaran kooperatif metode STAD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif kuantitatif dengan desain penelitian tindakan kelas. Pada siklus pertama, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan homogenitas jenis kelamin dan heterogenitas tingkat penguasaan kosakata. Hasilnya, rata-rata nilai pos-tes kosakata siswa masih rendah. Pada siklus kedua, peneliti mengelompokkan siswa berdasarkan homogenitas penguasaan kosakata dan heterogenitas jenis kelamin. Ternyata, nilai rata-rata pos-tes siklus kedua justru mengalami penurunan. Kemudian, peneliti melakukan pengelompokan berdasarkan homogenitas jenis kelamin dan penguasaan kosakata di siklus ketiga. Sebagai hasilnya, penguasaan kosakata para siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Tidak hanya itu, hasil kuesioner pasca siklus ketiga juga menunjukkan adanya sikap positif siswa terhadap penerapan ancangan pemelajaran kooperatif metode STAD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru bahasa Inggris di pesantren perlu memperkenalkan pemelajaran kooperatif metode STAD kepada para siswa sebagai metode alternatif untuk mempelajari kosakata bahasa Inggris. Selain itu, guru harus memahami kondisi setiap siswa dalam pengelompokan sehingga pemelajaran dapat terlaksana dengan efektif.
ABSTRACT
Modern Islamic boarding schools in Indonesia usually adopts both the teaching of Islamic and general sciences as well as requires the students to be proficient in Arabic and English. However, since the focus of the curriculum orients more towards the Islamic content, the students' English proficiency is in need of attention. This thesis aims to assist students in improving their English proficiency, particularly on the mastery of vocabulary and attitude towards STAD cooperative learning method. This research was an action research study conducted in an Islamic boarding school located in Bogor, West Java. It employed a quantitative qualitative method with classroom action research design in three cycles. In the first cycle, the researcher grouped students based on gender homogeneity and heterogeneity of vocabulary mastery levels. The result indicated the student's vocabulary post-test scores were low. In the second cycle, the researcher grouped students based on the homogeneity of vocabulary mastery and gender heterogeneity. The result indicated that the value of the second cycle post-test decreased. In the final cycle, the grouping was based on the homogeneity of gender and vocabulary mastery. The result indicated that the students' vocabulary mastery increased significantly. In addition to that, the results of the questionnaire after the third cycle also showed a positive attitude towards the application of the cooperative learning approach to the STAD method. This study suggests that the STAD cooperative learning method to students can serve as an alternative method for learning English vocabulary and raise awareness of the students' grouping.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Arif Sumawiharja
Abstrak :
Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memiliki ciri khusus dalam sistem pendidikan. Yang menjadi ciri khusus dalam pendidikan pesantren adalah pendidikan berbasis karakter dan berasrama. Kehidupan asrama di Pesantren menciptakan kondisi hirarki yang muncul dari Kyai atau pemimpin Pesantren yang mendapatkan pengkultusan dari para santri dan tenaga pendidik di Pesantren, struktur hirarki itu disalurkan dari atas ke bawah kepada Pengasuh dan Ustad di Pesantren, dan kemudian didelegasikan dalam pendisiplinan kepada Santri senior. Struktur hirarki tersebut memunculkan extreme authority. Kondisi tersebut mendorong adanya pelaku yang termotivasi dan menciptakan suatu kondisi yang memposisikan santri junior sebagai korban yang tepat atau rentan dari kasus kekerasan fisik. Hal ini diperparah dengan kurangnya pengawasan dan ditambah dengan adanya pengawasan yang bersifat extreme guidance. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan penelitian di tiga Pondok Pesantren yang pernah terjadi kasus kekerasan fisik hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Untuk menganalisa faktor penyebab terjadinya kekerasan fisik di Pesantren teori yang digunakan adalah teori aktivitas rutin, teori relasi kuasa. Sementara untuk meneliti bagaimana pencegahan kasus kekerasan fisik menggunakan teori control sosial. Untuk mendukung analisa teori beberapa konsep digunakan. Diantaranya, konsep kekerasan terhadap anak, konsep pendidikan di Pesantren dan konsep pencegahan kejahatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kasus kekerasan fisik terjadi disebabkan oleh adanya kepemimpinan kharismatik dan paternalistik yang menyebabkan adanya pengkultusan, adanya penyalahgunaan otoritas dalam penerapan disiplin, minimnya pengawasan dan tidak adanya standar baku dalam sistem pengasuhan di Pesantren. Kesimpulan dari penelitian menunjukan bahwa semua teori dan konsep dapat menjelaskan bagaimana kasus kekerasan fisik terjadi dan pencegahannya. Selain itu, peran Kementerian Agama menjadi krusial dalam pengawasan terhadap sistem pengasuhan di Pesantren.  ......Islamic boarding schools are Islamic educational institutions that have special characteristics in the education system. What characterises pesantren education is character-based and boarding school education. Dormitory life in the pesantren creates a hierarchical condition that arises from the Kyai or leader of the pesantren who gets the cult of the students and educators in the pesantren, The hierarchical structure is channelled from top to bottom to the carers and Ustad in the pesantren, and then delegated in discipline to the senior santri. The hierarchical structure gives rise to extreme authority. These conditions encourage motivated perpetrators and create a condition that positions junior Santri as appropriate or vulnerable victims of physical violence cases. This is exacerbated by the lack of supervision, coupled with the existence of supervision, which is extreme guidance. This study uses a qualitative method by conducting research in three Islamic boarding schools where cases of physical violence have occurred, causing the victim to die. To analyse the factors that cause physical violence in Pesantren, the theory used is routine activity theory and power relations theory. Meanwhile, to examine how to prevent cases of physical violence using social control theory, To support the theoretical analysis, several concepts were used. Among them are the concepts of violence against children, the concept of education for pesantren, and the concept of crime prevention. The results showed that cases of physical violence occurred due to the existence of charismatic and paternalistic leadership which led to a cult, the abuse of authority in applying discipline, the lack of supervision and the absence of standardized standards in the care system in Pesantren. The conclusion of the research shows that all theories and concepts can explain how cases of physical violence occur and their prevention. In addition, the role of the Ministry of Religious Affairs is crucial in supervising the care system in Pesantren.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soraya
Abstrak :
Pesantren Darul Ulum Jombang adalah pesantren semi salaf - semi modern yang merupakan salah satu pesantren besar dan berpengaruh di Jawa Timur. Kebesaran Pesantren Darul Ulum tidak lepas peran kiai sebagai pemimpin pesantren. Pesantren Darul Ulum mengalami perkembangan yang pesat pada masa kepemimpinan K.H. As’ad Umar, pada tahun 1985-2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kehidupan dan pemikiran K.H. As’ad Umar, bagaimana kiprah dan perannya di dunia politik serta bagaimana upaya dan kebijakannya dalam mengembangkan Pondok Pesantren Darul Ulum. Tesis ini disusun melalui pendekatan sejarah biografi dan menggunakan metode historis yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber dokumen berupa arsip didapat dari kantor sekretariat Darul Ulum, dan dari sumber lainnya baik tertulis maupun lisan. Dari penelitian ini didapatkan hasil, pertama, karakter dan pemikiran K.H As’ad Umar tidak bisa dilepaskan dari latar belakang keluarganya yang santri dan pengalaman hidup yang menempanya. Ia dibesarkan secara empiris oleh Nahdlatul Ulama baik sebagai organisasi maupun partai. Pemikirannya sangat mempengaruhi sikap-sikapnya ketika terjun ke dunia politik dan sekaligus membesarkan pondok pesantren. Kedua, K.H. As’ad Umar adalah seorang kiai politisi dan jago lobi dari Jombang. Politik menjadi alat perjuangannya dan lobi sebagai ujung tombak untuk mencapai tujuannya. Secara garis besar dalam perjalanan politiknya, tergambar jelas bagaimana politik menjadi alat baginya untuk mendekat kepada penguasa guna mendapatkan manfaat bagi umat Islam dan khususnya bagi dunia pesantren. Ketiga, K.H. As’ad Umar adalah Bapak Pembangunan Pesantren. Ia adalah seorang kiai yang menjadi motor penggerak pengembangan Pondok Pesantren Darul Ulum. Ia berhasil mendobrak citra pesantren yang sebelumnya dikenal sebagai lembaga pendidikan tradisional dan terbelakang menjadi modern dan maju, dengan berdirinya sekolah-sekolah unggulan, universitas, islamic center, rumah sakit dan sebagainya, di Pondok Pesantren Darul Ulum. ......Pesantren Darul Ulum Jombang is a semi traditional-modern Islamic boarding school which is one of the major and influential Islamic boarding schools in East Java. The greatness of the Pesantren Darul Ulum cannot be separated from the role of the kiai as the leader of the pesantren. Pesantren Darul Ulum experienced rapid development during the leadership of K.H. As'ad Umar, in 1985-2010. This study aims to analyses the background of life and thought of K.H. As'ad Umar, how was his role in politics and how his efforts and policies to develop Pesantren Darul Ulum. This thesis is based on the research uses a biographical historical approach and historical methods that include heuristics, criticism, interpretation and historiography. Data is collected from written and oral sources, such as documents and archives obtained from the Darul Ulum secretariat office, and interviews. From this research, the findings are, first, the character and thoughts of K.H As'ad Umar cannot be separated from his background as the santri family and his thoroughly life experiences. He grew in the Nahdlatul Ulama environment, both as an organization and a party. His thoughts greatly influenced his attitudes when he entered politics and at the same time sought to develop his pesantren. Secondly, K.H. As'ad Umar was an influential political kiai and lobbyist from Jombang. For him, politics became the tool of struggle while lobbying was the main vanguard for achieving his goals. Broadly speaking, in his political journey, clearly illustrated how politics became a tool for him to approach the authorities in order to get benefits for Muslims and especially for the pesantren. Third, K.H. As'ad Umar was the father of Pesantren Development. He was a kiai who became the main initiator behind the development of Pesantren the Darul Ulum. He managed to break the image of the pesantren which was previously known as a traditional and backward educational institution to be a modern and advanced one, by establishing excellent schools, universities, Islamic centers, hospitals and other prestigious facilities at the Pesantren Darul Ulum.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48103
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizani Putri Iman
Abstrak :
Skabies adalah penyakit kulit dengan prevalensi tinggi di Indomesia, terutama di tempat tinggal dengan penghuni yang padat seperti pesantren. Sebuah pesantren di Jakarta Timur diketahui memiliki prevalensi skabies yang tinggi sehingga dilakukan intervensi pada beberapa tahun terakhir. Riset ini dilakukan untuk mengetahui prevalensi skabies pada tahun 2014 dibandingkan 2011 dan 2012. Studi repeated cross-sectional ini dilakukan pada tanggal 8 Maret 2014 dengan subjek 189 orang. Diagnosis skabies ditetapkan melalui anamnesis dan pemeriksaan dermatologis. Data dianalisis menggunakan program SPSS 20 dengan uji chi-square. Pada tahun 2014 diperoleh prevalensi skabies 23,8 , lebih rendah dibandingkan tahun 2011 51,6 dan 2012 51.6 . Dengan uji chi-square didapatkan nilai p=0,000 yang berarti terdapat perbedaan signifikan terhadap prevalensi skabies pada santri tahun 2011, 2012 dan 2014. Penurunan prevalensi skabies disebabkan pengobatan masal dan penyuluhan kesehatan mengenai pola hidup bersih dan sehat yang dilakukan oleh peneliti beserta bantuan dari dokter spesialis kulit. ...... Scabies is a disease with a high prevalence particularly in crowded residencies such as boarding school. In Jakarta Timur there is Islamic boarding schools known with its high rate of scabies prevalence for the last several years, in which certain intervention has been done during those of years. This research is conducted with the aim to observe the prevalence of scabies in the year of 2014 and the previous years 2011 and 2012, in which similar study had been done. This repeated cross sectional study was conducted on March 8th 2014, involving 189 subjects. Diagnosis of scabies was made by anamnesis and dermatology examination. The data collected was analyzed using SPSS 20 with chi square test. The scabies prevalence in the year of 2014 was 23.8, which is lower compared to the year of 2011 51.6 and 2012 51.6. Using chi square test, the p value obtained is 0.000, meaning that there's a significant difference of scabies prevalence in the year of 2011, 2012 and 2014. The decline of scabies prevalence among those periods of years is due to the massive treatment and education regarding healthy and hygienic lifestyle conducted by the researcher along with the help of dermatologists involved.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinny Nurhamiza
Abstrak :
Food Insecurity Experience adalah keterbatasan yang dialami oleh individu maupun kelompok untuk mendapatkan makanan yang aman dan bergizi secara teratur yang diiringi oleh pengalaman berupa ketidakpastian mengenai makanan yang akan dapat dikonsumsi sehari-harinya. Food insecurity dapat berdampak pada penurunan kesejahteraan, kekurangan gizi spesifik, hingga kelaparan. Kelompok mahasiswa sebagai individu dewasa termasuk kelompok rentan terhadap risiko food insecurity. Penelitian ini menelaah adanya hubungan melalui pengukuran beda proporsi food insecurit pada mahasiswa S1 FMIPA di Universitas Indonesia berdasarkan jenis kelamin, pendapatan pribadi, cooking self-efficacy, tingkat pengetahuan gizi, uang saku, alokasi biaya makan, pemilihan makanan meliputi: kepentingan persepsi sehat, kepentingan persepsi harga, dan kepentingan persepsi aksesibilitas. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional, pada bulan Maret hingga Juni 2021. Partisipan penelitian terdiri dari 134 mahasiswa dengan metode purposive sampling melalui pengisian kuesioner secara daring. Hasil Penelitian menemukan bahwa sebanyak 64,9% responden mengalami food insecurity. Hasil analisis bivariat juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pada food insecurity experience dengan cooking self-efficacy (p-value 0,046), uang saku (p-value 0,006), alokasi besaran biaya makan (p-value 0,045), pemilihan makanan: kepentingan persepsi harga (p-value 0,001). ......Food Insecurity Experience is a limitation experienced by individuals and groups to get safe and nutritious food on a regular basis accompanied by an experience in the form of uncertainty about the food that will be able to be consumed daily. Food insecurity can have an impact on decreased well-being, specific malnutrition, and hunger. The group of students as adult individuals is a vulnerable group to the risk of food insecurity. This study examines the relationship through measuring the different proportions of food insecurity in undergraduates students at the Faculty of Mathematics and Sciences of Universitas Indonesia based on gender, personal income, cooking self-efficacy, nutritional knowledge level, allowance, allocation of food costs, food preferences including: perceives of health, perceives of price, and perceives of accessibility. The study was conducted using quantitative methods using a cross-sectional study design, from March to June 2021. The research participants consisted of 134 college students with the purposive sampling method through filling out an online questionnaire. The results of the study found that as many as 64,9% of respondents experienced food insecurity. The results of the bivariate analysis also showed that there was a significant relationship in food insecurity experience with cooking self-efficacy (p-value 0.,46), allowance (p-value 0,006), allocation of food costs (p-value 0.045), food preferences: perceives of price (p-value 0,001).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Raihan Ramadhan Budiarto
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang Pondok Pesantren Turki `Sulaimaniyah` di Jakarta. Penulis tertarik dengan pesantren tersebut karena keberadaan pesantren itu di tengah kota Jakarta dan menerapkan tradisi kebudayaan Turki. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan (field research), dengan teknik observasi dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori lima elemen dasar pesantren dari Zamakhsyari Dhofier. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Pesantren Sulaimaniyah didirikan oleh Sulaiman Hilmi Tunahan KS untuk mempertahankan agama Islam dari rezim sekuler Kemal Atartuk. Pesantren Sulaimaniyah menerapkan Kebudayaan Turki dalam mendidik para santrinya. Dalam hal kebudayaan unsur bahasa Turki, cara menghafal Al Quran metode Utsmani serta pelestarian kitab klasik yang berasal dari Turki merupakan unsur yang penting. UICCI merupakan lembaga yang memfasilitasi penyebaran agama Islam di luar diaspora Turki, dengan sistem manajemen modern yang berprinsip top down secara hierarki. Dengan demikian maka penelitian ini menyimpulkan bahwa Pesantren Sulaimaniyah berasal dari Turki telah dapat diterima di Indonesia, walaupun pesantren Sulaimaniyah menerapkan budaya Turki namun elemen pesantren Sulaimaniyah juga memiliki elemen yang sama dengan pesantren yang ada di Indonesia.
This research discusses the `Sulaimaniyah` Turkish Islamic Boarding School in Jakarta. The author is interested in the pesantren because of the existence of the pesantren in the middle of Jakarta and implements Turkish cultural traditions. The research method used is a field study (field research), with observation and interview techniques. The theory used is the theory of the five basic elements of the Islamic boarding school from Zamakhsyari Dhofier. The results of this study found that the Sulaimaniyah Islamic Boarding School was founded by Sulaiman Hilmi Tunahan KS to defend Islam from the secular regime of Kemal Atartuk. The Sulaimaniyah Islamic Boarding School applies Turkish Culture in educating its students. In terms of cultural elements of the Turkish language, how to memorize the Al Quran, the Ottoman method and the preservation of classical books from Turkey are important elements. UICCI is an institution that facilitates the spread of Islam outside the Turkish diaspora, with a modern management system with a hierarchical top down principle. Thus, this study concludes that the Sulaimaniyah Islamic boarding school originating from Turkey can be accepted in Indonesia, although the Sulaimaniyah Islamic boarding school implements Turkish culture, the elements of the Sulaimaniyah pesantren also have the same elements as the pesantren in Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rahmah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S47975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasie Di Gobi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang bertujuan untuk melihat perbedaan orientasi seksual dan indeks homofobia pada alumni sekolah berasrama khusus laki-laki dan alumni siswa sekolah reguler. Orientasi seksual diukur dengan Sell Assessment of Sexual Orientation yang diadaptasi dari Sell 1996 , dan indeks homofobia diukur dengan Index of Homophobia Index of Attitude toward Homosexuals yang diadaptasi dari Hudson dan Ricketts 1990 . Partisipan penelitian ini adalah 86 orang mahasiswa laki-laki alumni pesantren dan alumni sekolah Islam non-pesantren, berada pada usia dewasa awal 19-25 tahun . Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan.
ABSTRAK
This retrospective research conducted to see the difference between sexual orientation and homophobia index in Indonesian Islamic boarding school alumni and regular school alumni. Sexual orientation was measured by Sell Assessment of Sexual Orientation adapted from Sell 1996 , and homophobia index was measured by Index of Homophobia Index of Attitudes toward Homophobia adapted from Hudson and Ricketts 1990 . Research participants are 86 male college students who are in early adulthood age group 19 25 years old . They are alumni of Indonesian Islamic boarding school and regular school. The result shows that there are significant difference.
2017
S69652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>