Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahya Edi Prastyo
Abstrak :
Kanker serviks uteri masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kejadian kanker serviks uteri sebesar 12,6/100000 wanita dan angka kematiannya sebesar 7,0/100000 wanita (IARC, 2008). Hal ini dimungkinkan karena faktor resiko yang masih belum tertangani di masyarakat. Multi paritas (khususnya paritas > 4 kali) atau jumlah melahirkan pada wanita sebagai salah satu faktor resiko kanker serviks uteri ternyata masih tinggi di masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh paritas > 4 kali terhadap kejadian kanker serviks uteri di 6 rumah sakit Indonesia. Penelitian dilakukan dengan desain kasus kontrol berbasis rumah sakit, dengan sampel sebanyak 364 wanita yang telah dipasangkan berdasarkan asal rumah sakit dan umur interval 10 tahun. Analisis multivariat menggunakan conditional logistic regression. Hasil menunjukkan bahwa paritas > 4 meningkatkan resiko kanker serviks uteri OR: 1,85 ; CI 95% (1,14 -3,02). Oleh karenanya usaha untuk pengembangan program yang dapat membatasi kelahiran seperti program Keluarga berencana akan membantu menurunkan terjadinya kasus serviks uteri. ...... Uterine cervical cancer is still a public health problem in Indonesia with incidence rate of 12.6 / 100,000 women and mortality rate 7.0 / 100,000 women. (IARC, 2008). Indonesian mortality rate is still high due to the risk factors that have not been handled in community. Multi parity (especially parity > 4) or total of women giving birth as a risk factor for uterine cervical cancer was still high. This study aims to determine the effect of parity > 4 to uterine cervical cancer. The study design is a hospital-based case-control, which samples were taken from 6 hospitals and then matched by hospital and age interval of 10 years. Multivariate analysis using conditional logistic regression shows the parity > 4 increases the risk of uterine cervical cancer OR: 1.85, CI 95% (1.14 -3.02). Therefore, efforts to develop programs that can limit births as family planning program will help reduce the occurrence of cases of cervix uteri.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Prastasari
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesintasan hidup pasien kanker serviks dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan analisis kesintasan. Pasien kanker serviks yang didiagnosis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada 1 Januari 2005 sampai 31 Desember 2006 dimasukkan dalam penelitian ini. Dilakukan pendataan tanggal dan umur saat diagnosis, tingkat pendidikan, stadium, jenis histopatologi, diferensiasi tumor, invasi limfovaskuler, jenis terapi, dan lengkapnya terapi. Jika pasien menjalani operasi, dinilai pula adanya tumor pada kelenjar getah bening(KGB) atau batas sayatan. Selanjutnya pasien diamati sampai minimal 5 tahun apakah pasien masih hidup. Kemudian dilakukan analisis kesintasan dengan metode Kaplan Meier. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesintasan dinilai dengan analisis Cox regression.

Hasil: Diperoleh 447 pasien kanker serviks dalam kajian ini. Didapatkan median survival keseluruhan pasien kanker serviks 1916 hari (63 bulan) dengan kesintasan hidup 5 tahun 52%. Faktor umur, pendidikan, jenis pembiayaan, ukuran tumor, dan adanya invasi limfovaskuler tidak menunjukkan adanya perbedaan kesintasan. Stadium III dan IV memiliki kesintasan hidup yang lebih rendah dengan Hazard Ratio 3.27 dan 6.44. Diferensiasi buruk dan terapi tidak lengkap memiliki kesintasan yang lebih rendah dengan HR 2.26 dan 2.22. Jenis histopatologi lain-lain memiliki kesintasan yang lebih rendah dengan HR 2.85, namun tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada uji multivariat. Pada pasien yang menjalani operasi disertai adanya tumor pada KGB menunjukkan kesintasan yang lebih rendah dengan HR 12.01, sedangkan adanya tumor pada batas sayatan tidak menunjukkan perbedaan kesintasan yang bermakna. Jenis terapi pada stadium awal ataupun sradium lanjut tidak menunjukkan perbedaan pada uji multivariat.

Kesimpulan: Median survival pasien kanker serviks adalah 63 bulan. Faktor-faktor yang berpengaruh secara independen terhadap kesintasan pasien kanker serviks adalah stadium, diferensiasi tumor, kelengkapan terapi, dan adanya tumor pada kelenjar getah bening.
ABSTRACT
Objective: To find out of the probability of 5 years survival rate on cervical cancer patients and to identify the influencing factors.

Methods: This is a retrospective cohort study. Cervical cancer patients treated at Cipto Mangunkusumo Hospital in 2005-2006 were selected. Demographic and clinical data were collected. Demographic data collected were diagnosis time, age, and education level. Clinical data collected were stage, histopathology, differentiation, lymphovascular invasion, and therapy. The appearance of the tumor on the specimen margin and lymphnodes was also noted in the patient underwent surgery. All the patients were followed up for minimal 5 years to know whether the patient was alive. Kaplan Meier methods was used to determine the survival rate probability and Cox regression analysis was used to assessed the factors influencing the cervical cancer survival

Result: A total of 447 cervical cancer patients was enrolled to this study. Median survival of these patients was 63 months and the overall 5-years survival probability was 52%. Age, education level, funding source, tumor size, and lymph-vascular invasion showed no significant differences on cervical cancer survival. Stage III and IV had lower survival probability (Hazard Ratio 3.27 and 6.44). Poor differentiated tumor and uncompleted therapy also had lower survival probability (HR 2.26 and 2.22). Histopathology of others had lower survival probability(HR 2.85), but wasn't significant on multivariate analysis. The presence of tumor on the cervical cancer specimen during operation showed worse survival probability (HR 12.01), otherwise the presence of tumor on specimen margin didn't show difference survival. Therapy types didn't showed any differences, either on early and advanced stage.

Conclusion: Cervical cancer median survival was 63 months. Independent influencing factors in this study were cancer’s stage, tumor differentiation, therapy completeness, and the presence of the tumor on the pelvic lymph nodes specimen during operation.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
T33184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lakapu, Jusly Adrianus
Abstrak :
Kanker leher rahim merupakan penyakit yang sering terjadi pada wanita, dimana 1.4 juta wanita diseluruh dunia mengalaminya.Di Indonesia insiden kanker leher rahim adalah 12.3/100.000 perempuan.Hasil dari program deteksi dini kanker leher rahim di Kabupaten Karawang dengan metode IVA, mendapatkan kasus kanker leher rahim sebanyak 246 dari tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2014 sampai bulan Juni terdapat 56 kasus kanker leher rahim.Tinggi nya kasus kawin cerai (200 kasus/tahun)dan meluasnya tempat-tempat prostitusi di Kabupaten Karawang merupakan faktor risiko terhadap kejadian kanker leher rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko prilaku seks berganti pasangan dengan kejadian kanker leher rahim serta faktor kovariatnya di Kabupaten Karawang. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan perbandingan kontrol terhadap kasus 2:1.Data kasus dan kontrol diperoleh dari Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah Karawang. Informasi mengenai umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, riwayat keluarga kanker, usia seks pertama, merokok, pengunaan kontrasepsi paritas dan pola konsumsi dikumpulkan dengan melakukan wawancara langsung dengan kuesioner. Besarnya risiko prilaku seks berganti pasangan ditentukan dengan odds ratio (OR) dan 95% confidence interval (CI) menggunakan analisis logistic regression. Sebanyak 52 kasus dan 104 kontrol berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil analisis bivariate terhadap hubungan prilaku seks berganti pasangan dan kejadian kanker leher rahim, mendapatkannilai p=0.0003, OR=3.57 (CI 95%:1.67-7.6). Sedangkan hasil analisis multivariate mendapatkan nilai p=0.042, OR: 2.68 (CI 95%: 1.03-6.9). Terdapat 5 variabel confounding yaitu umur, pendidikan, riwayat kanker keluarga, merokok aktif dan penggunaan kontrasepsi. Terdapat hubungan signifikan antara prilaku seks berganti berganti pasangan dengan kejadian kanker leher rahim.Wanita yang berprilaku seks berganti pasangan memiliki risiko 2.68 kali untuk terkena kanker leher rahim dibandingkan dengan wanita yang tidak berprilaku seks berganti pasangan. Dinas kesehatan diharapakan memberikan penyuluhan kepada para wanita akan risiko prilaku berganti pasangan seks serta meningkatkan upaya deteksi dini untuk pencegahan ke stadium yang lebih lanjut. ...... Cervical cancer is commonly occurs in woman. More than 1.4 million of women suffer from this disease.In Indonesia the Incidence Rate of cervical cancer is 13/100.000 woman. The result of early detection cervical cancer program with IVA method in Karawang revealed 246 cases from 2010-2013. In 2014 until June there are 56 cases. The increasing of divorced rate (200 cases/year)and prostitutions di Karawang District are the risk factor of cervical cancer. The purpose of this research is to know the risk factor of changed sex partner towards cervical cancer in Karawang District. A case control study design was conducted with two controls per case. The source of data identified from public health centre register and confirmed cases from hospital register of Karawang during 2014. Information collected on participants using pretested questionnaires, during household interviews included age, education level, occupation, income, family cervical cancer history, age of first sex, smoking, using hormonal contraception, parity and consumption pattern. We estimated odds ratio (OR) and confidence interval (CI 95%) using multivariate logistic regression. Fifty-two cases and 104 controls were enrolled. The bivariate model of changing sex partner towards cervical cancer showed (OR: 3.57 CI 95%: 1.67-7.6). The multivariate model included age, level education, income, family cervical cancer history, smoking active and passive, parity, age of first time sex, using hormonal contraception, and food contain carcinogen consumption. The odds ratio adjusted (ORadj: 2.68, CI 95%: 1.03-6.9). The variable of age, level of education, family cervical cancer history, active smoking and using hormonal contraception are the confounders in relation between changing sex partner with cervical cancer. Woman with changing sex partner behaviour were more likely to have cervical cancer 2.68 times compared with women who did not changing sex partner. District Health office of Karawang should increasing the health campaign of the risk factor of cervical cancer and preventing cervical cancer with early detection in public health centre.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Suherman
Abstrak :
Kanker serviks menjadi salah satu penyebab kematian pada perempuan di seluruh dunia, angka kesakitan dan angka kematian di seluruh dunia terus meningkat. Penyakit ini dapat disembuhkan jika terdeteksi sejak awal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut dengan cara meningkatkan pengetahun, sikap dan praktik pencegahan kanker serviks. Di Kota Sukabumi belum pernah dilakukan studi tentang kanker serviks tetapi faktor risiko tinggi kanker serviks seperti infeksi menular seksual sangat tinggi angka kejadiannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor demografi yang memengaruhi pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan kanker serviks. Metode penelitian ini menggunakan cross sectional survey dengan stratified random sampling. Penelitian ini dilakukan pada perempuan usia reproduktif sebanyak 357 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan uji reliabilitas pada kuesioner pengetahuan sikap dan praktik dengan hasil uji reliabilitas: 0,801; 0,891;885. Hasil faktor karakteristik yang paling memengaruhi pengetahuan dan sikap adalah riwayat menikah. Sedangkan yang paling memengaruhi praktik adalah pekerjaan. Direkomendasikan untuk membuat program edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan kanker serviks dengan strategi program yang mudah serta murah untuk dilaksanakan. ......Cervical cancer is one of the leading causes of death in women worldwide, the rate of morbidity and mortality worldwide continues to increase. This disease can be cured if detected early on. Efforts can be made to prevent the occurrence of the disease by increasing knowledge, attitude and practice of cervical cancer prevention. In the city of Sukabumi has never done a study of cervical cancer but high risk factors of cervical cancer such as sexually transmitted infections is very high incidence. The purpose of this study was to determine the demographic factors that influence knowledge, attitude and practice of cervical cancer prevention. This research method used cross sectional survey with stratified random sampling. This study was conducted on women of reproductive age as many as 357 respondents. Measuring tool using questionnaires that have been tested the validity and reliability test on the questionnaire attitude and practice knowledge with reliability test results: 0.801; 0.891; 885. The result of characteristic factors that most influence knowledge and attitude is married history. While the most influencing practice is work. It is recommended to make educational program to improve knowledge, attitude and practice of cervical cancer prevention with easy and cheap program strategy to be implemented.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
Abstrak :
Deteksi dini kanker serviks merupakan upaya untuk pencegahan kejadian kanker servik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas edukasi metode wish and drive terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks. Desain penelitian menggunakan quasi experiment pre post test design with a comparison group dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian, faktor yang paling dominan mempengaruhi perilaku deteksi dini kanker serviks adalah intervensi edukasi metode wish and drive dengan nilai p=0,010 dan OR 3,050. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perlu dikembangkan pemberian edukasi metode wish and drive untuk menigkatkan perilaku deteksi dini kanker serviks.
Screening for cervical cancer, is an effort to prevent cervical cancer incidence. This study aims to test the effectiveness educational wish and drive methods on early detection of cervical cancer. The study design using a quasi experiment pre post design with a comparison group and sampling using purposive methods. Result in this study : the most dominant factor affecting the screening of cervical cancer behavior is education wish and drive methods with the value of p = 0.010 and OR 3.050. Conclusion, educational wish and drive methods should be developed to promote of good behavior in early detection of cervical cancer.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tutik Rahayu
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang makna pengalaman suami dengan istri yang mengalami kanker serviks. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Pada penelitian ini ditemukan 9 tema yaitu : 1). Respon awal suami terhadap diagnosa kanker servik, 2). Pemahaman suami terhadap kanker serviks 3). Memberi dukungan kepada istri. 4). Memperoleh dukungan keluarga atau kerabat. 5). Bentuk penyesuaian suami terhadap istri dengan kanker serviks. 6). Pelajaran atau hikmah yang diperoleh setelah istri sakit. 7). Koping suami. 8). Harapan suami terhadap pengobatan istri. 9). Harapan suami terhadap pelayanan keperawatan. Peran perawat sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan konseling pada pasangan. ......Based on the study's purpose discriptive phenomenology was selected as appropriate design to discovery the essence of the experience. Results nine theme: 1). Experience during diagnosis period. 2). Husband's knowledge abaout cervical cancer. 3). Give social support for wive.4). Received social support from family and significant others. 5). Husband Adjustment with cervical cancer wive's. 6). Finding meaning in disease. 7). Husband cope. 8) Hoping wive-treatment. 9). Hoping with nursing care practice.Nurses roles needed for husbands and his partners to given counseling. And given about cervical cancer to increase husbands knowledged.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erfina
Abstrak :
Kanker serviks merupakan salah satu keganasan pada sistem reproduksi perempuan. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap makna pengalaman hidup perempuan setelah menjalani terapi kanker serviks. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan metode fenomenologi. Delapan orang partisipan yang direkrut secara purposive sampling di poliklinik RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta. Data yang diperoleh di analisis menurut Colaizzi. Penelitian ini mengidentifikasi lima tema yang menggambarkan makna pengalaman perempuan setelah menjalani terapi kanker serviks yaitu berbagai dampak setelah menjalani terapi, adaptasi terhadap perubahan fisik setelah terapi, harapan terhadap kehidupan setelah menjalani terapi, dukungan sosial, persepsi terhadap pelayanan kesehatan yang diperoleh. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan perawat meningkatkan perbaikan pada pelayanan keperawatan bagi perempuan bukan saja selama sakit dan menjalani terapi, tetapi juga setelah menjalani terapi kanker serviks.
Cervical cancer is one of the malignancies in the female reproductive system. The aim of this research is to reveal the meaning of the experiences of women after cervical cancer therapy. This qualitative research was conducted using phenomenological methods. Eight participants were recruited by purposive sampling in the clinic at dr. Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta. The collected data were analyzed according to Colaizzi. This study identified five themes namely the adverse effects after therapy, adaptation to physical changes after therapy, life expectation after therapy, social support, perception health care. This research's findings suggest that nurses must provide improve nursing services toward women not only on during illness and therapy, but also after therapies.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29359
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Hulman
Abstrak :
Kanker mulut rahim adalah Ranker yang paling banyak terjadi diantara semua jenis kanker yang ada dan merupakan penyebab angka kematlan terbesar di dunia termasuk di Indonesia. Penyebab utama kanker mulut rahim adalah Human Paviloma Vims (HPV), virus yang termasuk dalam kelompok papova virus. Tindakan yang umum dilakukan pada pencegahan dan pengobatan kanker mulut rahim dilakukan dengan mengamati perkembangan sel kanker mulut rahim dengan metode pap smear. Perkembangan terakhir /■ adalah pengembangan Hybrid Capture, kit pendeteksi kanker mulut rahim dengan memonitoring virus HPV penyebab kanker tersebut yang mendeteksi materi genetik HPV penyebab kanker mulut rahim. Terobosan ini menjadi sangat menjanjikan seiring perkembangan bioteknologi dan bioinformatik yang sangat pesat pada tahun-tahun terakhir. Pada penelitian ini dilakukan studi bioinformatik pada genom HPV dan desain primer yang selektif hanya terhadap tipe HPV penyebab kanker mulut rahim untuk selanjutnya digunakan sebagai pengganti probe pada modifikasi Hybrid Capture. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan serangkaian multiple alignment terhadap genom HPV untuk mencari conserve region spesifik. Conserve region ini akan digunakan sebagai template perancangan primer. Multiple alignment dilakukan terhadap genom HPV yang terlebih dulu dikelompokkan menurut tempat hidup virus dan keterkaitan virus dengan kanker mulut rahim. Conserve region hasil multiple alignment dari masing-masing-kelompok kemudian dipisahkan dari sikuens genom totalnya dan selanjutnya dilakukan multiple alignment terhadap conserve region yang didapat pada masingmasing kelompok HPVuntuk mendapatkan conserve region spesifik. Keseluruhan proses multiple alignment yang dilakukan menghasilkan 6 conserve region yang spesifik hanya dimiliki oleh kelompok virus penyebab kanker mulut rahim {genital high-risk cancer dan genital low-risk cancer) dengan ukuran sikuens yang beragam. Kemudian enam conserve region tersebut digunakan sebagai template perancangan primer spesifik terhadap tipe virus penyebab kanker mulut rahim. Terhadap kandidat primer hasil rancangan menggunakan enam conserve region yang dihasilkan, dilakukan uji selektivitas dengan menggunakan BLAST pada database sehingga didapatkan satu conserve region terbaik dengan ukuran 117pb yang menghasilkan 3 primer yang memiliki selektivitas tertinggi diantara kandidat primer yang didapat.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Pradana
Abstrak :
ABSTRAK
Kanker mulut rahim merupakan kanker terbanyak yang di derita oleh para wanita dan menduduki urutan pertama dari sepuluh jenis kanker dl Indonesia. Kanker inl disebabkan oleh infeksl Human Papillomavirus (HPV). Dalam kemampuannya memlcu kanker mulut rahim, HPV digolongkan menjadi dua tipe yaitu tipe high-risk dan tipe low-risk. Tipe HPV yang termasuk high-risk di dunia adalah tipe 16, 18, 31, dan 45, sedangkan di Indonesia adalah tipe 16, 18, dan 52. Untuk mengurangi tingginya insiden kanker mulut rahim yang terjadi, perlu dikembangkan tindakan pencegahan dengan merancang suatu vaksin. Jenis vaksin yang tengah dikembangkan adalah vaksin chimeric Virus-like Particle yang mempunyai sifat polyvalent dengan cara mensubstitusikan epitope-epitope dari protein LI HPV 18, 31, 45, dan 52 ke dalam protein backbone 11 HPV 16. Vaksin ini diharapkan dapat memicu respon imunitas terhadap kelima tipe HPV tersebut. Untuk memprediksi epitope T-cell digunakan server MULTIPRED dengan kedua metode algoritma. Artificial Neural Network dan Hidden Markov Model. Sedangkan untuk memprediksi epitope B-cell dlgunakan server Conformational Epitope Prediction (CEP). Hasil rancangan vaksin dilakuikan pembandingan similaritas dengan protein database dengan server BLAST dan didapat 91% identity. Struktur vaksin cVLP divisuallsasikan dan dilakukan homology modeling dengan menggunakan program Swiss-PdbViewer/DeepView. Darl hasil evaluasi menggunakan Ramachandran Plot dan metode VAST didapat struktur tersier vaksin memiliki kesamaan struktur dengan protein database 11 HPV 16 yaitu 92% identity. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin yang dirancang mempunyai kualitas yang cukup baik dan dapat digunakan sebagai vaksin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linggih Saputro
Abstrak :
Kanker serviks merupakan kanker kedua yang umum terjadi pada wanita yang da- pat menjadi ganas. Keganasan dapat disebabkan oleh deregulasi jalur sinyal Wnt/β- katenin. Inhibisi TNKS2 dengan ligan inhibitor dapat menjadi salah satu cara un- tuk menghentikan deregulasi ini. Ligan-ligan inhibitor yang berhasil terbentuk dari fragmen-fragmen akan ditapiskan secara in silico untuk mendapatkan ligan kandi- dat obat terbaik yang lebih baik dari ligan inhibitor standar. Ligan dengan kode 1-69 merupakan ligan inhibitor yang lebih baik jika dilihat dari energi pengikatan, kelarutan, total polar surface area.
Cervical cancer is the second most common cancer in women which can be ma- lignant. Malignancy can be caused by deregulation oleh Wnt/β-catenin signaling pathway. Inhibition of TNKS2 with ligand inhibitor can be an alternative way to stop this deregulation. All of the inhibitors which assembled from fragments were screened in silico to get the best hit which is better than standard inhibitor. Ligand with codename 1-69 is a better inhibitor than the standard in the term of binding energy, solubility and total polar surface area.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>