Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dedy Yumanta
"Perubahan yang dilakukan oleh suatu organisasi dapat berdampak pada kondisi lingkungan kerja anggota organisasi. Dampak ini dapat berasal dan perubahan struktur organisasi atau perubahan pengelolaan tugas dan kewajiban anggota organisasi. Dampak tersebut akan meningkatkan tekanan-tekanan situasi kerja, seperti role ambiguity, role overload dan role conflict. Dan tekanan situasi kerja yang berlebihan diikuti kebimbangan atas perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi komitmen mereka terhadap organisasi (Meyer, John P, Allen, Natalie J, Topolnytsky, Laryssa, 1998).
Karya akhir ini bertujuan mengkaji perubahan komitmen pekerja yang diakibatkan oleh meningkatnya tekanan situasi kerja akibat perubahan yang dibuat oleh perusahaan dan menganalisis apakah motivasi internal dan kepuasan komunikasi memiliki efek moderator untuk mengurangi pengaruh tekanan situasi kerja yang dapat mengurangi komitmen pekerja.
Manajemen suatu perusahaan perlu menjaga komitmen pekerjanya untuk menjamin perubahan yang dibuatnya dapat berjalan mulus, karena pekerja yang memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan akan selalu memberikan kerja sama yang terbaik untuk membantu perusahaan mencapai target-target bisnisnya (Stum, 2205). Penelitian yang dilakukan oleh Iverson & Buttigieg (1998) mendapatkan bahwa pekerja yang memiliki komitmen terhadap perusahaan lebih dapat diandalkan dalarn menghadapi perubahan-perubahan yang dialami oleh perusahaan dan proses perubahan yang sedang berlangsung sangat bergantung pada besamya komitmen pekerja terhadap perusahaan (Dessler, 1993).
Penelitian mengambil tempat di PT, Garuda Maintenance Facility Aero Asia (PT. GMF AA) sebagai sampel penelitian perusahaan yang sedang mengalami proses perubahan dari sebuah Strategic Business Unit (SBU) PT. Garuda Indonesia menjadi sebuah perusahaan yang berdiri sendiri.
Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa pengaruh tekanan situasi kerja dapat mempengaruhi tingkat komitmen pekerja, role ambiguity dan role conflict dapat menurunkan komitmen pekerja tipe continuance commitment dan normative commitment. Dan untuk affective commitment hanya dapat dipengaruhi oleh role ambiguity.
Efek moderator motivasi internal hanya dapat mempengaruhi pekerja dengan tipe komitmen continuance commitment. Hasil lain yang didapat dari perhitungan ini adalah motivasi internal merupakan predictor untuk menentukan besarnya komitmen pekerja.
Pengujian efek moderator dimensi komunikasi mendapatkan basil bahwa efek moderator tidak terjadi pada semua interaksi dimensi komunikasi dengan tekanan situasi kerja untuk mempengaruhi perubahan komitmen pekerja tipe affective commitment. Untuk tipe continuance commitment, dimensi komunikasi seperti: organizational integration, horizontal communication, organizational perspective, communication climate dan supervisor communication memiliki hasil signifikan dalam pengujian tersebut sebagai moderator dan juga sebagai predictor. Dan untuk tipe normative commitment, diketahui hanya satu dimensi komunikasi yaitu personal feedback yang memiliki efek moderator dalam hubungan tersebut. Tetapi semua dimensi kepuasan komunikasi memiliki nilai signifikan yang eukup sebagai predictor untuk mempengaruhi besamya komitmen.
Hasil penelitian ini juga dapat memberikan gambaran mengenai faktor-faktor tekanan situasi kerja apa saja yang dapat mempengaruhi komitmen pekerja, dan seberapa besar efek moderator dari motivasi internal dan dimensi-dimensi kepuasan komunikasi dalam interaksinya dengan tekanan situasi kerja, dapat mengurangi tekanan situasi kerja yang dialami oleh pekerja.
Hasil-hasil kajian yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme komunikasi yang ada di dalam perushaan masih kurang balk dengan basil mean di bawah nilai rata-rata untuk beberapa dimensi kepuasan komunikasi dan perlu dibuat Iangkah perbaikan untuk menunjang setiap program perubahan yang dibuat oleh manajemen.
Dukungan pekerja terhadap perubahan-perubahan yang ada dapat datang dari pekerja dengan tipe affective commitment yang merupakan persentasi terbesar (68.46%) dari jumlah responden dan perlu dibuat langkah-langkah kompensasi untuk tipe continuance commitment dan normative commitment agar perubahan-perubahan yang dibuat dapat memperoleh dukungan dari mereka sesuai dengan karakteristik tipe-tipe tersebut."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T18196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Candra
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh persepsi penerimaan terhadap perubahan, kesiapan untuk berubah, komitmen terhadap organisasi, kepercayaan terhadap organisasi, mengkomunikasikan perubahan organisasi dan pelatihan untuk perubahan terhadap perubahan organisasi di Polda Metro Jaya. Persepsi anggota polisi terhadap perubahan organisasi secara positip tentunya sangat menentukan untuk keberhasilan proses perubahan dalam organisasi. Penelitian ini melibatkan 145 anggota polisi yang dipilih dengan teknik kluster random sampling dari berbagai unit fungsi organisasi. Analisis penelitian ini menggunakan multiple regression analysis dan menemukan bahwa persepsi penerimaan perubahan berpengaruh terhadap perubahan organisasi (r= 0.157;p< 0.05); kesiapan untuk berubah berpengaruh terhadap prubahan organisasi (r=0.156; p< 0.05); komitmen organisasi berpengaruh terhadap perubahan organisasi (r= 0.142; p< 0.005); kepercayaan terhadap organisasi berpengaruh terhadap perubahan organisasi (r= 0.139; p< 0.05); mengkmunikasikan perubahan organisasi berpengaruh terhadap perubahan organisasi (r= 0.256; p< 0.05) dan pelatihan berpengaruh terhadap perubahan organisasi (r= 0.212; p< 0.05). Secara keseluruhan variabel mengkomunikasikan perubahan dan pelatihan untuk perubahan mempunyai pengaruh yang paling kuat terhadap perubahan organisasi dan secara keseluruhan variabel memberikan kontribusi sebesar 78.2% terhadap perubahan organisasi (R square adjusted 0.782; p< 0.05). Dengan demikian, faktor mengkomunikasikan pentingnya, urgensi , makna dan manfaat perubahan organisasi menjadi faktor paling penting untuk disosialisasikan dan dipahami anggota organisasi. Pemahaman tentang esensi perubahan akan mendorong persepsi dan sikap positip terhadap dukungan untuk perubahan organisasi

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of perceived acceptance on change, readiness to change, commitment to organization, trust in the organization, communicating organizational change and training for changes to organizational change at Polda Metro Jaya. Positive perceptions of police personnel towards organizational change are of course very decisive for the success of the change process in the organization. This study involved 145 police officers who were selected by cluster random sampling technique from various organizational function units. The analysis of this study used multiple regression analysis and found that the perception of acceptance of change has an effect on organizational change (r = 0.157; p <0.05); readiness to change affects organizational change (r = 0.156; p <0.05); organizational commitment has an effect on organizational change (r = 0.142; p <0.005); trust in the organization has an effect on organizational change (r = 0.139; p <0.05); communicating that organizational change affects organizational change (r = 0.256; p <0.05) and training affects organizational change (r = 0.212; p <0.05). Overall, the variables communicating change and training for change had the strongest influence on organizational change and overall the variables contributed 78.2% to organizational change (R square adjusted 0.782; p <0.05). Thus, factors communicating the importance, urgency, meaning and benefits of organizational change are the most important factors to be socialized and understood by organizational members. An understanding of the essence of change will encourage positive perceptions and attitudes towards support for organizational change"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Mutia Khaerun Nisa
"Penelitian ini membahas tentang perubahan sikap Partai Gerindra dalam proses pengisian posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Salahuddin Uno pada tahun 2018-2020. Perspektif teoritis yang digunakan adalah teori pilihan rasional dan teori office seeking. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer yang diperoleh dari proses wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa perubahan sikap Partai Gerindra dalam proses pengisian posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Salahuddin Uno tahun 2018-2020 disebabkan oleh dua hal. Pertama, adanya kecenderungan pilihan rasional dalam sikap Partai Gerindra dan PKS yang dilihat dari sikap Partai Gerindra yang menyetujui persyaratan yang diajukan oleh PKS mengenai posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta demi memperoleh rekomendasi dukungan untuk paslon Prabowo-Sandi di pilpres 2019. Di sisi lain, PKS mengajukan persyaratan agar posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kosong dapat diisi oleh kadernya sebagai pengganti dari posisi cawapres dan sebagai timbal balik atas rekomendasi dukungan yang diberikan di pilpres 2019. Kedua, adanya kecenderungan office seeking dari kedua partai politik yang bersaing dalam memperebutkan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kosong terutama yang ditunjukkan oleh Partai Gerindra yang berhasil menjadikan kadernya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih hingga sisa masa jabatan periode 2017-2022 berakhir.
......This research is explained about the change in the attitude of the Gerindra Party in the process of filling the position of Deputy Governor of DKI Jakarta to replace Sandiaga Salahuddin Uno in 2018-2020. The theoretical perspectives used are rational choice theory and office seeking theory. This study uses qualitative methods with primary data collection techniques obtained from in-depth interviews. This study found that the change in the attitude of the Gerindra Party in the process of filling the position of Deputy Governor of DKI Jakarta to replace Sandiaga Salahuddin Uno in 2018-2020 was caused by two things. First, there is a tendency of rational choice in the attitude of the Gerindra Party and PKS as seen from the attitude of the Gerindra Party which agreed to the conditions proposed by PKS regarding the position of Deputy Governor of DKI Jakarta in order to obtain a recommendation for support for the Prabowo-Sandi candidate in the 2019 presidential election. On the other hand, PKS proposed the requirements for the vacant position of Deputy Governor of DKI Jakarta to be filled by its cadres as a substitute for the position of cawapres and in return for the recommendations for support given in the 2019 presidential election. Second, there is a tendency for office seeking from both political parties to compete for the position of Deputy Governor of DKI Jakarta. vacancies, especially those shown by the Gerindra Party, which succeeded in making its cadres as Deputy Governor of DKI Jakarta elected until the remaining term of office for the 2017-2022 period ended."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1973
658.406 CHA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Sita Wibowo
"Seiring dengan terus berkembangnya lingkungan yang dinamis, organisasi seringkali dihadapkan dengan kepentingan untuk melakukan perubahan baik pada stategi, struktur, proses, dan budaya. Salah satu faktor kesiapan terhadap perubahan antara lain dapat dilihat dari karakteristik individu. Karakteristik individu salah satunya dapat dilihat dari makna kerja pada individu. Hal ini disebabkan karena kerja dapat memberikan makna penting bagi individu. Penelitian korelasional dan noneksperimental ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara makna kerja dengan kesiapan individu terhadap perubahan organisasi terhadap karyawan badan usaha milik negara (N=176) yang sudah bekerja minimal 2 tahun. Penelitian dilakukan dengan menggunakan skala sikap untuk mengukur makna kerja dan kesiapan individu terhadap perubahan organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara makna kerja dengan kesiapan individu terhadap perubahan organisasi dengan indeks korelasi (r) sebesar 0.549 serta skor signifikansi sebesar 0.000 (signifikan pada p<0.01). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki nilai makna kerja yang tinggi maka ia akan lebih siap terhadap perubahan organisasi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki nilai makna kerja rendah.

Along with the continued development of a dynamic environment, organizations are often faced with the interest to make good changes in strategy, structure, processes, and culture. A number of factors of readiness to change can be seen from the characteristics of the individual. Individual characteristics of one of them can be seen from the meaning of the work on the individual. This is because the work can provide an important meaning for the individual, so that organizational change can affect the meaning of the work on the individual. Correlational and nonexperimental research was conducted to determine the relationship between meaning of work with individual readiness to change the organization of public sector companies employees (N = 176) who have worked at least for a minimum of 2 years. The study was conducted by using an attitude scale to measure the meaning of work and readiness of individuals to organizational change. The results showed that there are positive and significant relationship between the meaning of work and individual readiness for organizational change with the index of correlation (r) is 0.549 as well as the significance score of 0.000 (significant at p<0.01). From these results, it can be concluded someone who has a high value of work meaning will be more ready to organizational change than someone who has a low value of work meaning."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gilang
"Artikel ini mengkaji tentang peran dr. Muwardi dari pemimpin Barisan Pelopor Jakarta hingga menjadi tokoh oposisi saat revolusi Indonesia. Dokter Muwardi merupakan pahlawan nasional yang aktif dalam bidang kedokteran, kepanduan hingga kelaskaran. Sifat patriotisme dan humanisme dr. Muwardi berkembang dari latar belakang organisasi serta pengalamannya. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah, dengan pengumpulan data berupa arsip dokumen terjilid, surat kabar, buku, dan jurnal yang diperoleh melalui Arsip Nasional, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Universitas Indonesia, Museum Sumpah Pemuda, Museum dr. Muwardi dan secara daring. Data juga diperoleh dengan wawancara bersama keluarga dr. Muwardi. Kebaruan dalam artikel ini adalah penggunaan sumber arsip dan koran sezaman yang memberikan temuan baru mengenai peran dr.Muwardi. Fokus kajian ini terdapat dalam pembentukan dan perubahan sikap dr.Muwardi sejak aktif dalam organisasi kepanduan hingga komandan laskar yang revolusioner serta bersikap oposisi terhadap pemerintah pusat Republik Indonesia pada masa revolusi. Temuan dalam kajian ini bahwa latar belakang kehidupan dan organisasi mampu membuat perubahan sikap yang fundamental dalam diri dr. Muwardi. Hal ini ditemukan dalam tulisan-tulisan dr. Muwardi dalam arsip, koran sezaman hingga keputusan yang ia buat ketika dalam kepanduan hingga kelaskaran. Keputusan tersebut merupakan sikap dr.Muwardi yang terbentuk atas pola asuh serta pengalaman organisasinya.
......This article examines the role of dr. Muwardi from the leader of the Barisan Pelopor Jakarta to becoming an opposition leader during the Indonesian revolution. Doctor Muwardi is a national hero who was active in medicine, scouting and militia. The patriotism and humanism of dr. Muwardi were developed from his organizational background and experience. This article was written using the historical method, with data collection in the form of archives of bound documents, newspapers, books, and journals obtained through the National Archives, National Library, University of Indonesia Library, Sumpah Pemuda Museum, Museum of dr. Muwardi and online resources. Data were also obtained by interviewing the family of dr. Muwardi. The novelty in this article is the use of archival sources and contemporary newspapers which provide new findings regarding the role of dr.Muwardi. The focus of this study is in the formation and change in the character of dr. Muwardi since he was active in scouting organizations to the revolutionary militia commander and was in opposition to the central government of the Republic of Indonesia during the revolution. The findings in this study proves that the background of life and organization of dr.Muwardi are able to change his character. It can be found in the writings of dr. Muwardi at the archives and contemporary newspapers, also the decisions he made when he was scouting to militia. This decision symbolizes the attitude of dr. Muwardi which was formed on his upbringing and organizational experience."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Sabrina
"Industri farmasi di Indonesia terikat oleh regulasi yang komprehensif mengatur aspek-aspek krusial seperti registrasi obat, uji klinis, pembuatan, standar kualitas, iklan, dan pemantauan pasca-pemasaran. Salah satu elemen penting dalam regulasi ini adalah penetapan waktu simpan (shelf life) obat, yang merepresentasikan periode di mana obat dijamin aman dan efektif jika disimpan dengan benar. Menjelang kadaluarsa, obat yang tidak terjual umumnya dikembalikan ke industri farmasi, menimbulkan potensi kerugian finansial. Untuk mengatasi hal ini, industri farmasi berinovasi dengan memperpanjang waktu simpan obat, seperti yang dilakukan PT. Sterling Products Indonesia dalam memperpanjang waktu simpan Panadol Cold+Flu Caplet dari 24 bulan menjadi 36 bulan. Penelitian ini mengeksplorasi alur proses perpanjangan waktu simpan Panadol Cold+Flu Caplet dengan metode deskriptif non-eksperimental, mengumpulkan data sekunder dari dokumen Change Control terkait. Kajian stabilitas menunjukkan bahwa produk memenuhi spesifikasi stabilitas selama periode yang diperpanjang. Alur proses melibatkan inisiasi usulan perpanjangan, pembuatan Change Control, evaluasi dampak, risiko, dan aspek regulasi, serta implementasi dan evaluasi lanjutan. Perlu dipertimbangkan dampak dan risiko potensial serta dilakukan evaluasi kontinu untuk mengoptimalkan proses perpanjangan waktu simpan produk farmasi. Hal ini sejalan dengan regulasi BPOM yang menekankan pada jaminan kualitas dan keamanan produk obat bagi konsumen.
......
The Indonesian pharmaceutical industry is governed by comprehensive regulations encompassing crucial aspects such as drug registration, clinical trials, manufacturing, quality standards, advertising, and post-marketing surveillance. A critical element of this regulatory framework is the establishment of drug shelf life, representing the period during which a drug remains safe and effective when stored appropriately. As expiration dates approach, unsold drugs are typically returned to pharmaceutical manufacturers, potentially resulting in financial losses. To address this challenge, pharmaceutical companies are innovating by extending drug shelf lives, as exemplified by PT. Sterling Products Indonesia's extension of Panadol Cold+Flu Caplet's shelf life from 24 to 36 months. This study explores the shelf life extension process for Panadol Cold+Flu Caplet using a non-experimental descriptive approach, gathering secondary data from relevant Change Control documents. Stability studies demonstrate that the product meets stability specifications throughout the extended period. The process involves initiating the extension proposal, creating a Change Control, evaluating the impact, risks, and regulatory aspects, implementing the extension, and conducting ongoing evaluations. Potential impacts and risks warrant careful consideration, and continuous evaluation is crucial for optimizing the shelf life extension process for pharmaceutical products. This aligns with BPOM regulations emphasizing the assurance of drug quality and safety for consumers."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jusmery Chandra
"Industri keramik terus mengalami peningkatan permintaan meskipun pada periode 1997-2002 merupakan masa krisis ekonomi di Indonesia, melihat peluang majunya industri keramik di Indonesia, maka banyak perusahaan keramik berlomba-lomba untuk meningkatkan produktivitasnya, salah satunya adalah Group Kemenangan Jaya dimana termasuk lima besar perusahaan keramik di Indonesia.
Untuk meningkatkan produktivitas, Group Kemenangan Jaya menilai perlu segera melakukan ekspansi perusahaan dan go public. Salah satu langkah yang diambil perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah melakukan restrukturisasi organisasi.
Dalam penulisan karya akhir ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian atas restrukturisasi organisasi yang dilakukan KJ untuk periode 2003-2005, dengan memberikan gambaran bagaimana konsepsi awal dari restrukturisasi serta rencana implementasi proses restrukturisasi ini yang diinginkan oleh eksekutif perusahaan sebagai konsepsi ideal mengenai pengorganisasian group KJ, mendeskripsikan bagaimana proses restrukturisasi dijalankan serta bagaimana kendala-kendala internal diatasi oleh perusahaan, dan menganalisis persepsi manajer menengah keatas mengenai proses restrukturisasi yang telah dilakukan dan bagaimana evaluasi mereka mengenai desain organisasi yang diterapkan, serta melakukan evaluasi variabel penelitian yang terkait dan cars untuk memperbaikinya.
Tahap awal restrukturisasi organisasi tahun 2003, KJ diantaranya melakukan recruitment tenaga kerja dan pembenahan SDM. Tidak mudah melakukan hal tersebut, sehingga dalam tahun 2004 sering terjadi konflik antar direktorat. Pada tahun 2005 terjadi mutasi dan reposisi personil, yang diawali oleh complain dari agen atas produk yang dihasilkan oleh KJ yaitu masalah crashing (pecah rambut) sehingga tingkat penjualan menurun padahal tingkat produktivitas mulai meningkat.
Tujuan KJ untuk go public sampai scat ini belum tercapai, tetapi hal ini tidak dapat dikatakan restrukturisasi organisasi KJ gagal, karena kendala utama adalah faktor eksternal yaitu gangguan supply gas yang merupakan salah satu sumber energi utama dalam proses pembuatan keramik.
Berdasarkan hasil wawancara maupun perhitungan secara statistik tabel kuesioner yang dibagikan kepada para responden, disimpulkan bahwa restrukturisasi organisasi yang telah berjalan menumbuhkan motivasi kerja yang baik, tetapi terdapat conflict interest antar direktorat karena kurangnya komunikasi dan koordinasi pada level top management. Untuk itu perlu ditingkatkan variabel yang terkait yaitu kepercayaan pads organisasi, keamanan karier, serta yang paling panting adalah meningkatkan bimbingan atasan, hal ini ditujukan untuk para direktur KJ.

Industry of ceramic was increase in 1997-2002, although that period is crisis economic in Indonesia. Many company try to increase their productivity for fulfill demand, one of them is Kemenangan Jaya Group which is the big five ceramic company in Indonesia.
In order to increase the productivity, Kemenangan Jaya Group does some expansion and organizational restructuring. In this thesis, I am interested in researching organizational restructuring of Kemenangan Jaya Group in 2003-2005 and to describe the concept of the organizational restructuring, the implementation of restructuring, and company's problem from internal and external.
In 2003, Kemenangan Jaya Group recruits some personnel and reevaluates human resources. In 2004, conflict interest between directorates is increase. In 2005, company does some mutation and reposition. The big problem is deficiency of gas supply which is the most important material to product ceramic. Productivity decrease and can not full fill demand.
The result of the organizational restructuring is increase motivation of work, but increase conflict interest in directorate, this problem because of less of communication in top manager, so we need to increase the communicating in directorates and using Metering & Regulating Station (MRS) to overcome the deficiency of gas supply."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jick, Todd D.
New York: McGraw-Hill, 2011
658.406 JIC m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Clark, Burton R.
Maidenhead: Open University Press, 2005
378.1 CLA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>