Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tarmizi
"ABSTRAK
Alat Penukar Kalor merupakan suatu peralatan industri yang mempunyai fungsi strategis dalam berbagai proses terutama dalam industri kimia, untuk industri perminyakan, pupuk, dan lain-lain.
Guna mengantisipasi perkembangan dan peluang permintaan penawaran Alat Penukar Kalor dalam negeri yang akhir-akhir ini cenderung meningkat, maka industri manufaktur yang bergerak dalam proses pabrikasi alat penukar kalor perlu melakukan standarisasi dalam proses pabrikasi dan penawaran harga, sehingga perusahaan akan dapat mengantisipasi setiap perubahan unsur-unsur biaya yang akan terjadi, dan akan memberikan keleluasaan pada perusahaan untuk mendapatkan order melalui tender-tender yang ada.
Sistem estimasi terhadap perhitungan biaya pabrikasi dan penentuan harga alat penukar kalor yang dilakukan diiaksanakan dalam usaha untuk mempercepat proses penentuan harga sebuah unit Alat Penukar Kalor dengan ketepatan dan kecepatan terhadap estimasi perhitungan biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
Dari hasil analisa terhadap sistem yang telah dilakukan temyata memberikan kontribusi penghematan dalam perhitungan penawaran harga terhadap; biaya sebesar 30 %, waktu sebesar 85 % dan jam tenaga kerja 72 %, serta tenaga kerja sebesar 20 %.

ABSTRACT
Heat Exchanger is an industrial equipment which possesses strategic functions in various processes in chemical industry, for oil industry, fertilizer and so forth.
In order to anticipate the development and demand opportunity of domestic Heat Exchanger which is recently increasing, therefore the industrial manufacture which is active in Heat Exchanger fabrication process needs to carry out standardization in fabrication process and price offering in order that the companies will be able to anticipate each cost changing element which will occur and will give convenience to the companies in obtaining orders through the existing tenders.
Estimation system fabrication cost calculation and Heat Exchanger price determination which is carried out, will be carried out for the purpose of quickening price fixing process of a Heat Exchanger unit with accuracy and speed towards cast calculation estimation to be spent.
The analysis result which is carried out to the system done has really given saving contribution in price offering calculation towards cost amounting to 30 %, the time is 85 %, working hours 72 %, and workers 20 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Hidayat
"Penurunan penjualan sepeda motor yang terjadi sejak kenaikan BBM akhir tahun 2005 yang lalu menyebabkan PT. XYZ khususnya Direktorat Produksi, Engineering & Procurement mengeluarkan kebijakan Cost Reduction Program (CRP) untuk semua bidang yang berapa di bawah naungannya. Salah satunya adalah Divisi PPC yang bertugas untuk menjalankan proses perencanaan dan pengendalian produksi, termasuk yang melaksanakan proses pemesanan dan pengendalian terhadap persediaanpartlmateriallbarang di PT XYZ Divisi PPC mengeluarkan kebijakan dan rencana kerja untuk menurunkan level stok menjadi 0.6 - 1 shift per hari dari yang sebelumnya minimal 1 shift per hari dengan tujuan untuk menekan biaya pengendalian persediaan (inventory control). Pelaksanaan activity plan tersebut membutuhkan perhitungan level stok dan jumlah order yang optimal, sehingga jalannya proses produksi tidak terganggu karena tidak adanya partlmateriallbarang. Selain itu, masih perlu dibuktikan bahwa kebijakan dan rencana kerja menurunkan level stok menjadi minimal 0.6 shift per hari yang ditetapkan oleh Divisi PPC sudah optimal, serta berapa efisiensi biaya yang dapat dilakukan.
Tujuan karva akhir ini adalah untuk melakukan optimalisasi sistem pengendalian persediaan untuk mendukung kebijakan tersebut di atas, dengan cara rneramalkan jumlah permintaan selama April - Juni 2006, menghitung jumlah order part dan level stok (safety stock) yang optimal, diikuti dengan perhitungan kapan order tersebut dilakukan, dan biaya yang hams dikeluarkan perusahaan untuk proses pengendalian persediaan tersebut. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan jumlah order part, level stok (safely stock) dan total biaya yang dikeluarkan perusahaan, yang dihitung dengan menggunakan metode yang digunakan saat ini, untuk mendapatkan total biaya yang lebih efisien.
Peramalan Permintaan dilakukan dengan menggunakan metode Focus Forecasting. Hasil peramalan tersebut adalah dalam periode April - Rini 2006, akan timbul permintaan sepeda motor tipe cub (bebek) 100 cc sebesar 365,450 unit.
Part yang akan dianalisa adalah 6 buah parr dimana masing - masing part mewakili kebijakan perusahaan mengenai kriteria part yang harus dikendalikan lebih serius lagi. Keenam part tersebut adalah ('over R Crank Caw, Motor Assembly Starter, Shaft Assy Counter, Clutch Assy, Drum Assy, Gear Shift, dan Outer Assy Primary Clutch. Permintaan untuk masing-masing part mengikuti standar using dari masing-masing part pada unit sepeda motor.
Setelah jumlah permintaan diketahui, maka jumlah order dapat dihitung dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EGO. Hasil dari perhitungan menunjukkan jumlah order yang lebih besar untuk sekali order, namun dengan lead time yang lebih lama jika dibandingkan dengan metode yang digunakan saat ini. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya annually holding cost, namun menurunkan annually ordering cost. Secara keseluruhan, penggunaan metode Economic Order Quantity (E0Q) dapat menurunkan total cost annually yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp.278.750. 985,-.
Selain itu, basil perhitungan jumlah safety stock menjadi lebih kecil. Sehingga menyebabkan kebijakan dan rencana kerja Divisi PPC untuk menerapkan CRP dengan menurunkan level stok menjadi minimal 0.6 shift per hari masih dapat diminimalkan lagi, menjadi kurang dari 0.5 shut per hari.
Penerapan metode EOQ juga akan memberikan kepuasan bagi semua pihak. Antara lain bagu pelanggan internal dengan berkurangnya part yang rusak akibat terlalu lama disimpan, dan pelanggan eksternal dengan waktu inden yang tidak begitu lama. Disamping itu, para supplier subcontractor juga diuntungkan dengan berkurangnya biaya yang harus mereka keluarkan akibat penggunaan armada transportasi yang lebih sedikit.

The decrease of motorcycle sales which occurred since the increase of fuel at the end of year 2005 caused the PT. XYZ especially the Directorate of Production, Engineering and Procurement to release a Cost Reduction Program (CRP) to every division under the Directorate. One of the divisions is PPC Division which duty is to process the planning and control or production including processing the procurement and control of the part/material/commodity supplies.
The PPC Division releases a policy and work plan to decrease the stock level from the minimal l shift per-day to 0.6 - 1 shift per-day which objective is to keep the expense of inventory control down. To avoid the disturbance of production process due to the limitation of part/material/commodity supplies, the implementation of activity plan requires the optimize calculation of stock level and total amount of demand. Moreover, the efficiency budget and optimize of the policy and work plan of the PPC Division to decrease the stock level to 0.6 shift per-day is still requires proven.
The objective of this thesis is to optimize the inventory control system to support the policy mentioned above by forecasting the amount of order during April - June 2006. Calculate the amount of part order and optimize the stock level (safety stock) which is followed by the calculation of when the order shall be done and how much is the cost that shall be paid by the company for the process of the inventory control. Furthermore, the result of the calculation will be compared with the total amount of part order, stock level (safety stock) and the total cost paid by the company, which is calculated using the present method to get more efficient of total cost.
The forecasting of order is using the method of Focus Forecasting. The result of those forecasting during April - June 2006 is that there will be an order arises for the 100 cc cub type of motorcycle for about 365,450 units. -
The Part that will be analyzed is 6 units of part where each part is represent the company policy about the criteria of part which has to be more seriously controlled. Those six parts are Cover R Crank Case, Motor Assembly Starter, Shaft Assy Counter, Clutch Assy, Drum Assy, Gear Shift, and Outer Assy Primary Clutch. The order for each part follows the using standard from each part of motorcycle unit.
After the amount of order has known, the total amount of order can be calculated using the method of Economic Order of Quantity (EOQ). The result from the calculation shows that the total order is higher for one order, but with the longer lead time compared with the present method used. It increased the annually holding cost but decreased the annually ordering cost. In general, the use of Economic Order Quantity (EOQ) method can decrease the total cost annually paid by the company of about Rp.278.750.985,-. Furthermore, the result form the calculation of safety stock became smaller. Therefore, the policy and work plan of the PPC Division using the CRP to decrease the stock level to 0.6 shill per-day can be minimized again to 0.5 shift per-days.
The applied of EOQ method is also give satisfaction to all parties, such as internal customer by decreasing the damaged part caused by the long storage, and external customer with the shorter pre-order time. Moreover, it also gives an advantage to suppliers/sub-contractors by the decreasing cost for the use of less transportation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19775
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Tua
"ABSTRAK
Penelitian ini berfokus pada penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 PP 79/2010 khususnya Pasal 19 ayat 2 yang mengatur tentang perhitungan bagi hasil dengan mekanisme Plan of Development POD basis yang dinilai kontraproduktif ditengah lesunya minat investasi oleh investor pada industri hulu migas nasional. Dengan adanya POD basis maka gross revenue dan cost recovery dari suatu POD tidak dapat ditransfer kepada POD yang lain pada Blok yang sama. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh penerapan perhitungan bagi hasil POD basis terhadap nilai unrecovered cost pada periode sebelum dan sesudah adanya PP 79/2010 dengan menggunakan metode regresi berganda least square. Sampel penelitian berasal dari Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore PHE WMO sebagai satu-satunya kontraktor migas fase eksploitasi yang sudah merasakan dampak penerapan PP 79/2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai unrecovered cost akan selalu muncul meskipun nilai gross revenue lebih besar daripada cost recovery dikarenakan adanya pensekat-sekatan perhitungan bagi hasil antara bagian pemerintah dengan kontraktor migas. Penerapan POD basis akan mengubah paradigma kontraktor migas menjadi lebih fokus untuk mendapatkan penggantian cost recovery dengan cara mengeksploitasi sebesar-besarnya cadangan migas dari POD yang sudah berproduksi saja, dengan tujuan meminimalisir timbulnya unrecovered cost. Klasifikasi JEL: H3, L5, Q0, Q3, Q4.

ABSTRACT
This study focuses on the implementation of Government Regulation No. 79 Year 2010 PP 79 2010 especially article 19 paragraph 2 that regulates the profit sharing calculation by Plan of Development POD basis mechanism, considered counterproductive at a time when investment interest is low in the national upstream oil and gas industry. With the POD basis mechanism, the gross revenue and cost recovery from one POD can not be transferred to another POD on the same Block. The aim of the study is to analyze the effect of profit sharing calculation by POD basis mechanism toward unrecovered cost in the period before and after PP 79 2010 using least square regression method. The source data is from Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore PHE WMO as the only oil and gas exploitation contractor who implementing PP 79 2010 until 2016. The results of the study show that the value of unrecovered cost will always appear even if gross revenue is greater than cost recovery due to the isolating of profit sharing calculation between the government and contractors. The implementation of POD basis mechanism will change the contractor paradigm to be more focused to get cost recovery replacement by exploiting as much as possible oil and gas reserves from POD that already produced, with the aim of minimizing the incidence of unrecovered cost. JEL classification H3, L5, Q0, Q3, Q4"
2018
T49765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ongko Trisoelo
"Dengan meningkatnya persaingan dalam industri furniture akhir-akhir ini pihak industri dituntut untuk melakukan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diiperlukan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis, salah satu upaya yang yang akan ditempuh adalah melakukan evaluasi terhadap penentuan harga jual produk yang dihasilkan.
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang interior kontraktor dan produsen furniture dan kini telah menangani fungsi pekeijaan proyek yang mencangkup job order interior dan furniture serta fungsi pekerjaan industri yang mencakup furniture mass product & wood working/furniture companent yang produksinya bersifat massal.
Harga jual produk terutama ditentukan oleh besarnya harga pokok produksi. Untuk dapat mengetahui harga pokok produksi dari satu jenis produk diperlukan suatu metode perhitungan harga pokok produksi per unit dari produk-produk yang dihasilkan, khususnya untuk furniture mass product dan penerapannya pada salah satu jenis furniture mass product tersebut serta merancang suatu program aplikasi komputer untuk membantu perhitungan. Dengan menetapkan harga pokok produksi perunit yang dapat digunakan untuk menetapkan harga dan laba perunit produk yang dibuat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adriatmoko
"Mixing Bowl adalah tempat penyimpanan makanan yang berbentuk seperti mangkuk dan mempunyai tutup plastik. Untuk menghasilkan produk Mixing Bowl yang dapat diminati oleh konsumen dan dapat bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan lain, maka. PT. TS., salah satu produsen alat-alat rumah tangga harus melakukan kebijaksanaan untuk menentukan harga jual produk yang dihasilkan.
Untuk menentukan harga jual produk Mixing Bowl maka digunakan pendekatan dengan harga pokok produksi. Harga pokok produksi digunakan untuk mengetahui ongkos-ongkos yang dikeluarkan dari produk yang dihasilkan seperti omgkos bahan baku, ongkos tenaga kerja langsung dan ongkos overhead serta ongkos komersial.
Setelah mengetahui besarnya harga pokok produksi tersebut dapat ditentukan besarnya harga jual dengan rnenggunakan metode maksimasi Iaba. Pada metode ini ditentukan beberapa alternatif harga dan taksiran besarnya permintaaan dari alternatif harga tersebut. Setelah dikurangi harga pokok penjualannya didapatkan besarnya laba berdasarkan keseluruhan permintaan.
Dari hasil perhitungan dapat ditentukan harga jual yang paling menguntungkan berdasarkan laba dari keseluruhan permintaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Benny
"
ABSTRAK
PT KWT adalah pabrik pembuatan baja tulangan/barmili, baja profil dan kawat baja/wire rod dengan berbagai ukuran dan spesifikasi/kekuatan yang produknya dikenal dipasaran sebagai besi beton, besi siku, dan kawat paku.
Bahan baku (Billet Baja) adalah merupakan variabel yang panting dalam produksi produk diatas mengingat harga bahan baku merupakan sebagian besar harga produk jadinya yaitu sebesar ± 80 % dari produk jadi.
Oleh sebab itu penanganan persediaan bahan balcu menjadi hal yang penting dalam menjamin Iancarnya proses produksi di pabrik tersebut. Bahan baku billet yang menumpuk akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi dalam produksi sedangkan bahan baku yang sedikit akan menyebabkan srockouf bahan baku billet yang akan mengakibatkan produksi terhenti dan pada akhimya hanya akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Penulis berusaha untuk mendalami sistem persediaan bahan baku di pabrik tersebut dan menganalisanya yang pada akhirnya membenkan masukan kepada perusahaan untuk perbaikan-perbaikan sistem persediaan sebagaimana diperlukan.
Berdasarkan data data yang didapat penulis berusaha menghitung biaya-biaya sistem persediaan tersebut sesuai dengan ilmu yang didapat selama di bangku kuliah dan menganalisa balk dengan sistem yang ada di perusahaan maupun dengan sistem yang diusulkan berdasarkan teori sistem persediaan yang ada.
Hasilnya adalah berupa penghematan biaya yang cukup tinggi yang dapat mengurangi biaya yang cukup tinggi bagi perusahaan jika perusahaan mau menerapkan sistem persediaan yang diusulkan oleh penulis. Juga suatu usulan penerapan sistem Mareria! Requirement Planning/MRP untuk diterapkan di perusahaan.
"
1997
S36826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asido Mangasi Leonardo
"Permasalahan yang diangkat pada tugas akhir ini adalah pentingnya perhitungan harga pokok operasi dalam mengendalikan biaya untuk menghindari pembengkakan biaya yang pada akhirnya akan berakibat kepada harga jugal barang yang tinggi. Jika harga jual barang lebih tinggi dari harga yang di pasaran, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan atau operasi yang dilakukan tidak layak ditinjau dari segi pasar. Sebelum sampai pada tahap perhitungan dan analisis, penulis melakukan kegiatan-kegiatan seperti: melakukan tinjauan literatur, merencanakan proses serta kebutuhannya, melakukan survey harga, mempelajari perhitungan-perhitungan biaya terkait (listrik, telepon, pajak, jamsostek, asuransi barang dan lain-lain). Biaya yang didapat pada proses di atas kemudian dikelompokkan lalu dilakukan perhitungan harga pokok operasi. Hasil perhitungan dan analisis adalah sebagai berikut: 1. Harga Pokok Operasi Kacang Kedelai adalah: Rp 1.458,00/Kg 2. Harga Pokok Operasi tersebut berada di bawah harga yang berlaku di beberapa daerah di Indonesia yang merupakan tujuan pemasaran yaitu berkisar antara Rp 2.590,00/Kg - Rp 3.353,00/Kg 3. Kontribusi biaya terhadap Harga Pokok Operasi adalah: Biaya Material : 90,6% Biaya upah pegawan langsung : 1,8% Biaya Overhead : 7,6%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garbutt, Douglas
Jakarta: Erlangga, 1979
658.155 5 GAR tt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Liana Lestari
"Kinerja biaya suatu proyek dapat diukur dengan beberapa metode.Salah satunya, yaitu dengan menghitung varian biaya (cost variance), yaitu selisih antara biaya estimasi dan biaya aktual. Apabila varian biaya = 0, maka kinerja biaya proyek dianggap sesuai budget. Akan tetapi, apabila varian biaya bernilai negatif, maka proyek dianggap mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Cost overrun adalah permasalahan kronik yang hampir terjadi di setiap proyek. Pada proyek di industri otomotif, cost overrun ini sering terjaditerutama ketika perusahaan menangani proyek produk baru (new product project).
Penelitian ini mengambil contoh kasus cost overrun di PT. X pada 2 (dua) proyek perakitan mobil tipe SUV dan sedan, di mana pada kedua proyek tersebut terjadi pembengkakan biaya sebesar 184% (untuk proyek mobil sedan) dan 55.9% (untuk proyek mobil SUV). Pelaksanaan kedua proyek ini dilakukan secara partnering dengan sebuah perusahaan otomotif dari Jerman, yaitu Auto AG. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko penyebab cost overrun di PT. X pada saat perusahaan ini menjalankan proyek produk baru-nya secara partnering dengan Auto AG dan melihat bagaimana pengaruhnya terha-dap kinerja biaya proyek secara keseluruhan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi literatur terlebih dahulu, di mana hasil literatur tersebut laludivalidasi oleh pakar dan beberapa responden melalui kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini, meliputi uji validitas dan reli-abilitas, uji kecukupan data dengan metode KMO, dan analisis risiko.
Hasil akhir-nya adalah faktor adanya perencanaan anggaran yang tidak tepat dan adanya peru-bahan yang terjadi di saat start-up tapi tidak terdokumentasi dengan baik menjadi dua faktor risiko tertinggi yang menyebabkan cost overrun pada new product project di PT. X.
......Project cost performance can be measured within several methodes. One of them is by calculating the difference between the estimated cost and the actual cost or known as cost variance. If the cost variance = 0, the project cost performance is perfectly on-budget. But if the cost variance has negative value, the project is indicated of incurring cost overrun. Cost overrun is a chronic problem that happens in almost every project. In automotive industry, cost overrun happens several times when the company is having new product project.
This research takes sample from two cost overrun cases in PT. X when the company started assembling two kinds of new vehicle : SUV and passanger car. During their operation, the company had faced up cost overruns of more than 184% (for passenger car project) dan 55.9% (for SUV project). PT. X is running all of their new product projects in partnering with Auto AG, an automotive company from Germany. In this study, the risk factors causing cost overruns in new product project in PT. X, which was completed in partnering with Auto AG in Germany, will be further analyzed to find outwhichfactors that affect the overall project cost performance. This research uses qualitative method based on literature study.
The result from literature study is validatedby experts and some respondents by using questionnaire. The data collected from questionnaire is analyzed usingvalidity and reliability test, data adequacy testwith KMO method, and risk analysis. As the result, there are twodominant factors causing cost overrun in new product project in PT. X. Those two factors are the inappropriate usage of budget and changes during start up which are not well-documented."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofwan Farisyi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S35805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>