Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antony Azarsyah
Abstrak :
Gejolak emosi yang dialami oleh remaja menyebabkan mereka rentan terhadap berbagai masalah perilaku negatif seperti menurunnya prestasi belajar, tawuran, kenakalan remaja, putus sekolah dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) hingga perilaku seks bebas. Di masa seperti sekarang ini, dimana orangtua sibuk dalam usahanya memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja justru peran Guru di sekolah lebih besar perannya dibandingkan dengan peran orangtua. Dengan porsi pertemuan yang lebih besar dengan murid tentu para guru juga harus dibekali dengan pengetahuan tentang kesehatan jiwa remaja. Tesis ini ingin mengetahui peranan Guru BK dalam penanggulangan masalah kesehatan jiwa remaja siswa-siswi SMP Negeri di Jakarta Timur thun 2014. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain studi cross sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Bimbingan dan Konseling yang berdinas di SMP Negeri di Kota Administratif Jakarta Timur. Jumlah Guru Bimbingan dan Konseling yang berdinas di SMP Negeri di Kota Administratif Jakarta Timur sebanyak 293 orang. Sampel yang diambil berjumlah 110 orang. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri di Kota administrative Jakarta Timur tempat Guru BK mengajar. Analisis Bivariat menyimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sosiodemografi Guru BK dengan praktik Guru BK. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik Guru BK dengan p value = 0,001. Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap Guru BK terhadap masalah kesehatan jiwa remaja dengan praktik Guru BK dengan p value 0,391. Hasil analisis multivariat menyimpulkan variabel yang berhubungan bermakna dengan praktik Guru BK adalah pengetahuan. Diketahuinya adanya hubungan yang kuat antara latar belakang pendidikan dengan praktik, tetapi tidak signifikan yang berarti fenomena ini hanya terjadi di sampel, tidak pada populasi ......Emotions experienced by adolescents cause them vulnerable to a variety of negative behavioral problems such as declining student achievement, brawl, juvenile delinquency, school dropout and abuse of narcotics, psychotropic and addictive substances (drugs) to free sex. In times like this, where busy parents in meeting the needs of working families with precisely the role of teachers in schools greater role than the role of a parent. With a larger portion of the meeting with the students of course teachers should also be equipped with knowledge of adolescent mental health. This thesis would like to know the role of Guidance And Counseling Teacher in the response to adolescent mental health problems students of Junior High School in East Jakarta in 2014. Design research conducted in this research is to use cross-sectional study design. The population in this study is the Guidance and Counseling Teacher who served in the Junior High School in East Jakarta Administrative City. The number of the Guidance and Counseling teachers in East Jakarta Administrative City is 293 people. Samples taken amounted to 110 people. The experiment was conducted at the Junior High School in East Jakarta Administrative City where teachers teach. Bivariate analysis concluded there was no significant association between sociodemographic of Guidance And Counseling Teacher with practice. There is a significant relationship between knowledge of the practice of Guidance And Counseling Teacher with p value = 0.001. There is no significant relationship between of Guidance And Counseling Teacher attitudes toward adolescent mental health problems in Guidance And Counseling Teacher practices with p value 0.391. Results of multivariate analysis concluded that the variables significantly associated with the practice of Guidance And Counseling Teacher is knowledge. Knowledgeable strong correlation between educational background with practice, but not significant, which means this phenomenon only occurs in the sample, not the population
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revi Aryawedha
Abstrak :
Latar Belakang : Laporan RISKESDAS 2018 menyatakan bahwa tingkat penyakit gigi dan mulut masih sangat tinggi, untuk itu dalam menekan kejadian penyakit gigi dan mulut dapat dimanfaatkan komponen yang mempunyai kaitan erat dengan masyarakat yaitu kader kesehatan yang bertugas di Posyandu salah satunya. Salah satu kegiatan di Posyandu, adalah menyelenggarakan penyuluhan yang diberikan kepada masyarakat oleh kader kesehatan. Untuk itu dalam mewujudkan tercapainya penyuluhan yang dilaksanakan di Poysandu perlu adanya kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dari kader kesehatan. Tujuan Penelitian : Mengetahui efektivitas penggunaan media buku panduan dan poster bergambar dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan praktik kader kesehatan. Metode : penelitian ini merupakan penelitian quasiexperimental dengan menggunakan desain non-equipvalent control group. Subjek penelitian adalah 100 orang kader kesehatan yang berlokasi di Kelurahan Bojong Pondok Terong ,kota Depok yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok control . Kemudian kedua kelompok diberikan pre-test sebelum pelatihan kemudian diberikan buku panduan pada saat pelatihan setelah itu dilakukan post-test dan evaluasi Hasil : berdasarkan hasil analisis didapatkan perbedaan yang bermakna (p<0.05) terhadap pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan setelah diberikan Pendidikan menggunakan buku panduan,poster bergambar, dan powerpoint. Kesimpulan :Terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan praktik kader kesehatan di Posyandu secara signifikan (p<0,05). ......Background: The 2018 RISKESDAS report states that the level of dental and mouth disease is still very high, for that reason in suppressing the incidence of dental and oral diseases can be utilized components that have close links with the community, namely health cadres who work in Posyandu one of them. One of the activities at Posyandu is to provide counseling to the community by health cadres. For this reason, in order to realize the achievement of counseling carried out in Poysandu there needs to be training activities that can increase the knowledge and abilities of health cadres. Research Objectives: Knowing the effectiveness of the use of media manuals and pictorial posters in improving the knowledge and practical ability of health volunteers. Method: this research is a quasi-experimental study using a non-equipvalent control group design. The subjects were 100 health volunteers located in Bojong Pondok Terong, Depok city which were divided into intervention and control groups. Then both groups were given a pre-test before training and then given a handbook at the time of the training after which a post-test and evaluation were conducted. Results: Based on the results of the analysis using Wilcoxon and Mann Whitney tests, there were significant differences (p <0.05) on the average value of knowledge and the ability of health cadres after being given health education on dental and oral health Conclusion: There was a significant increase in knowledge and practice ability of health volunteers in Posyandu (p <0.05).
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011
371.4 BIM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sefidonayanti
Abstrak :
Menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif guna melindungi remaja dari bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba, maka para remaja (siswa SMU), perlu mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang Narkoba dan bahaya penyalahgunaannya, sebagai kerangka dalam menentukan pergaulan dengan lingkungannya. Berdasarkan dengan permasalahan tersebut dibutuhkan Penyuluhan Narkoba bagi Pelajar SMU. Pilihan terhadap siswa SMU sebagai target sasaran penyuluhan, didasari pada asumsi bahwa, secara psikologis spesifikasi kepribadian remaja bersifat labil. Secara kebetulan peneliti belum pernah melihat ada yang mencoba meneliti sejauhmana efektifitas penyuluhan yang dilaksanakan BNN terhadap sekolah-sekolah. Berdasarkan itulah, peneliti ingin melihat sejauhmana efektivitas penyuluhan Narkoba yang dilaksanakan BNN dan efeknya terhadap siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; a. Untuk mengetahui efektivitas penyuluhan Narkoba BNN, b. Untuk mengetahui pengetahuan, rasa dan tindakan lanjut siswa yang telah mengikuti penyuluhan Narkoba yang laksanakan BNN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya tentang hasil penelitian, dengan menyusun langkah-langkah sebagi berikut; Jenis Penelitian, Populasi dan Sampel, tekhnik pengumpulan data wawancara, kuesioner, analisis data dalam penelitian ini dengan teknik deskriptif yang berawal dari tabulasi untuk mencari prosentase dan kemudian dideskripsikan dalam bentuk kata-kata, serta menentukan lokasi penelitian. Demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut efektifitas penyuluhan Narkoba BNN di kalangan siswa belum dapat dikatakan efektif namun masuk kategori Good communication, hal ini bisa terlihat bahwa belum dilakukannya kegiatan-kegiatan secara rutin untuk melakukan penyuluhan, belum terbentuknya Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dari tiga sekolah yang diteliti hanya satu sekolah yang sudah mendirikan UKS. Hal lain yang belum dilakukan setelah mendapatkan penyuluhan ini adalah belum diterapkannya test narkoba secara rutin dan langsung terhadap siswa. Harapnya setelah mendapatkan penyuluhan seharusnya ada tindakan seperti yang telah disebutkan di atas. Dan kesimpulan yang menyatakan bahwa penyuluhan ini belum efektif diperkuat dengan arti dari komunikasi efektif yang berbunyi komunikasi efektif merupakan pencapaian tujuan pesan yang disampaikan komunikator terhadap komunikan dengan menimbulkan perubahan perilaku pada komunikannya.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25629
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The purpose of this study is to test the effectiveness of the peer counseling model for improving students' self-direction competence. The research aimed to describe, test and analyze the effectiveness of the peer counseling model and employed the descriptive-analytical method and quasi-experiments to do this. The research activities consisted of a series of model validity tests, namely the model rationality test, the model practicability test, and the limited test. The data collection techniques were interviews, self-direction competence inventories, observation and documentation. The result of the research demonstrate that the peer counseling model as an intervention program for the experimental group as a whole proved to effectively improve students' self-direction competence. The peer counseling model has its strengths in self-confidence, self-reliance, and self-control.
IJE 7:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library