Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nikita Euginia
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kritik salaryman masculinity dalam film anime Kaze Tachinu karya Miyazaki Hayao. Data primer diperoleh dari film Kaze Tachinu menggunakan teknik dokumentasi. Adegan yang dianggap mengandung representasi salaryman masculinity dicatat dan dipilih sebagai sumber data primer. Sumber data sekunder diperoleh melalui metode studi pustaka menggunakan artikel jurnal, buku, dan karya ilmiah lainnya. Teori yang digunakan merupakan teori maskulinitas menurut R. W. Connell dan salaryman masculinity menurut Romit Dasgupta. Penelitian ini menemukan bahwa pada film anime Kaze Tachinu, salaryman masculinity direpresentasikan oleh mayoritas tokoh dalam film, seperti Honjo, Kurokawa, dan tokoh pendukung lainnya. Hal ini disampaikan melalui dialog, penampilan tokoh, dan aspek lainnya, yang menunjukkan keselarasan dengan ideologi salaryman masculinity. Horikoshi Jiro, sang tokoh utama, menunjukkan ambiguitas dalam maskulinitasnya. Walaupun secara sekilas Jiro tampak memenuhi tuntutan salaryman masculinity, terdapat konflik batin dalam dirinya yang membedakan dia dari sosok salaryman pada umumnya. Berlainan dengan salaryman, kesetiaan Jiro terhadap pekerjaannya berakar dari ambisinya secara murni. Selain itu, Jiro juga memiliki empati tinggi dan menghadapi dilema dalam memilih antara pekerjaannya atau kekasihnya, Nahoko.
......This study aims to explain the critique of salaryman masculinity found in the movie Kaze Tachinu directed by Miyazaki Hayao. Primary data is obtained from the movie Kaze Tachinu using the documentation technique. Scenes considered to contain representations of salaryman masculinity are noted and filtered through. Secondary data is obtained through a literature study that comprises of journal articles, books, and other scholarly materials. Theories used in this study include the concept of masculinity by R.W. Connell and salaryman masculinity as described by Romit Dasgupta. This study has found that in the movie Kaze Tachinu, salaryman masculinity is represented by a majority of characters, such as Honjo, Kurokawa, and supported by other various side characters. This is shown via dialog, the physical appearance of characters, and other numerous aspects that find resonance in the salaryman masculinity ideology. Horikoshi Jiro, the protagonist, displays ambiguity in his masculinity. Although superficially he appears to fulfill the ideals of salaryman masculinity, an emotional conflict occurs within him that differentiates him from salarymen at large. Unlike other salarymen, his faith to work finds root in his pure ambition. Aside from that, he is highly empathetic and faces a dilemma when he is forced to choose between his job and his lover, Nahoko.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulfatmi Amzy
"Teknologi pemberdayaan tubuh mucul sebagai jalan keluar bagi manusia untuk mendapatkan kesempurnaan pada tampilan diri. Namun, teknologi tersebut juga hadir bagai dua sisi mata uang. Di samping mampu untuk memenuhi hasrat manusia untuk menjadi sempurna, teknologi tersebut juga mampu menggeser nilai-nilai dasar manusia itu sendiri. Memiliki modal, hak otonomi individu dan tidak mengganggu hak orang lain adalah alasan yang diusung oleh kapitalisme untuk melanggengkan penerapan teknologi ini dalam masyarakat.
Tulisan ini merupakan sebuah kajian filosofis dan kritik terhadap fenomena pemberdayaan tubuh yang marak terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Tujuan dari kritik ini adalah untuk mengingatkan kembali akan hakikat dan nilai-nilai dasar manusia. Yang ingin penulis pertahankan di sini, lewat pemikiran Michael Sandel, adalah penerapan teknologi pemberdayaan tubuh pada manusia hanya akan menurunkan martabatnya sebagai makhluk yang meletakkan dirinya sendiri sebagai tujuan tertinggi. Membiarkan teknologi tesebut berkembang tanpa batas, berarti membiarkan manusia kehilangan martabatnya, karena telah dijadikan sebagai objek penelitian, bahkan alat untuk mencapai sebuah tujuan.
......
The body enhancement technology appears as the way out for people to get the body perfection. However, this technology appears like two sides of a coin too. On one side, the technology is able to fulfill the human desire to be perfect. On the other hand, the technology is able to shift the basic values ​​of the man himself. The capitals, the right of individual autonomy, and as long as it does not violate anyone?s rights are the reasons of capitalism to promote the application of this technology in the society.
This paper is about critique and philosophical study of the body enhancement phenomenon that rife in recent decades. The purpose of this critique is to recall the nature and basic of human values. What the writer wants to keep here, based on Michael Sandel?s point of view, is the application of the body enhancement technology could lose a man?s dignity as a creature that put himself as the highest goal. Allowing the technology gets the higher level of its development without limits, means allowing human dignity to lose, because man has been used as a research object, even a tool to achieve a goal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
JUPE 20:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Maria R.
"Bahasa adalah suatu metode komunikasi yang manusiawi dan dipelajari untuk mengungkapkan ide, emosi, keinginan (desire) melalui sistem arbriter yang dihasilkan oleh simbol-simbol ( Sapir, 1979 :8 ). Karena bahasa merupakan metode komunikasi yang dipe_lajari, maka pemakai bahasa memiliki dua macam pengetahuan yaitu pengetahuan kaidah-kaidah Lode bahasa (kaidah tata bahasa) dan pengetahuan mengenai konvensi-konvensi yang mengontrol kaidah-kaidah bahasa tersebut dalam penyampai_an pesan. Pengetahuan yang disebut terakhir menyangkut ke cocokan, maksudnya komunikasi akan berjalan dengan baik jika pesan yang disampaikan penyapa sama penangkapannya dengan kawan sapa. Kedua jenis pengetahuan tersebut di atas memungkinkan timbulnya kreativitas dalam berbabasa. Dalam suatu karya sastra misalnya, seorang pengarang mungkin mengungkapkan ujaran-ujaran yang masih asing yang belum pernah dipakai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14192
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Ida Ratna
"Dalam bidang semantik, konteks memengang peranan dalam analisa semantic didasarkan atas fakta bahwa dalam suatu peristiwa bahasa unsur-unsur leksi.al yang merupakan suatu perwujudan konsep bermakna tidak terlepas dari hubungan-hubungan intratekstual maupun ekstratekstual yang ada dalam bahasa yang bersangkutan. Kelokasi segabai salah satu aspek hubungan intratekstual meninjau makna dari segi hubungan antar makna kata sebagai salah satu aspek hubungan ekstratekstual ikut pula mengambil bagian dalam menentukan interpretasi makna suatu amanat serta kompenen-komponennya karena pengungkapan informasi yanbg terkandung di dalamnya tidak terlepas dari situasi dimana amanat itu disampaikan. Mengingat pertimbangan aspek-aspek di atas maka dalam terjemahan di mana seorang penterjemah menangani proses pemindahan amanat dari satu bahasa ke bahasa lain dalam nama masing-masing bahasa mempunyai sistematik serta tata hubungan makna yang khas, maka pengetahuan pokok-pokok ilmu semantic tentu tidak saja akan membantu seorang penterjemah dalam mengatasi masalah-masalah makna yang..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S14238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lindeman, Ralph D
New York: Twayne Publishing, 1965
828.99 LIN n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pelawi, Meydina Andriani
"Keterasingan yang dirasakan Beck, si Vogel, dan si Asielzoeker sebagai pendatang dapat dilihat dari latar tempat yang sepi dan jauh dari kehidupan. Keterasingan yang dirasakan ketiga tokoh utama ini adalah perasaan tersisih dalam diri mereka akan ketidakmampuan mereka. Mereka teru-menerus mencari naungan karena perasaan termarjinalkan. Konflik antarpersonal terjadi karena adanya perbedaan prinsip hidup, seperti yang terjadi dalam relasi Beck dan Si Vogel. Sedangkan konflik antara Beck dan Asielzoeker terjadi karena adanya prasangka dan perbedaan budaya. Konflik antara Asielzoeker dan masyarakat timbul karena adanya ketentuan hukum, status 'peminta suaka' yang dianggap rendah masyarakat, dan kerena adanya perbedaan budaya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15825
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chitra Daruninten
"Media menggambarkan situasi atau peristiwa yang terjadi di masyarakat. Kebijakan pemerintah terhadap masyarakat sering ditampilkan media massa sebagai isi dari beritanya. Kartun editorial sebagai salah satu media komunikasi juga berperan layaknya ruang opini dalam mengkritik pemerintah. Kartun Sukribo mengenai kenalkan harga BBM adalah salah satu gambaran bagaimana kebijakan pemerintah ditampilkan dalam media massa. Komik tersebut kemudian memuncu1kan sebuah wacana.
Permasalahan yang muncul kemudian dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk konstruksi pemerintah mengenai kenaikan harga BBM dalam komik Sukribo? Bagaimana kritik terhadap pemerintah di dalam komik Sukribo mengenai kebijakan pemerintah tentang kenaikan ltarga BBM? Bagaimana jenis perlawanan terhadap pemerintah di daiam komik Sukribo bertema kenaikan harga BBM? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konstruksi pemerintah dalam komik Sukribo. Lalu, menjelaskan kritikan terhadap pemerintah mengenai kenaikan harga BBM. Kemudian. mendeskripsikan jenis perlawanan terhadap pemerintah di dalam komik Sukribo mengenai kenaikan harga BBM.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kekuasaan pengetahuan dari Michel Foucault. Dan, kemudian dibantu dengan pemikiran Althusser mengenai media massa sebagai alat kekuasaan negara yang bekerja secara ideologis, dan Gramsci dalam ha1 media massa tidak bebas nilai sehingga dapat menjadi alat resistensi terhadap kekuasaan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma konstruktivis-kritis. Penelitian ini mengunakan analisis semiotik Roland Barthes. Analisis semiotik Barthes digunakan dalam penelitian ini untuk mengungkap konotasi dan mitos pemerintah, sehingga terbongkar konstruksi pemerintah pada masa kenaikan harga BBM di dalam komik Sukribo.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa pemerintah dikonstruksikan sebagai pemerintahan yang otoriter, memiliki kekuasaan terhadap masyarakat bawah, bukan sebagai pengayom rakyat. Jenis perlawanan yang disampaikan adalah dalam bentuk ideologis dan dikaitkan dengan isu-isu yang terjadi sehari-hari di masyarakat. kekuasaan dalam komik Sukribo, yakni antar komikus dan media, komikus bergerak bebas, namun media sebagai kontrol. Namun kontrol tersebut bukan berarti tidak mau mengkritik pemerintah. Media ingin mengkritik pemerintah, tetapi dengan halus, sedangkan komikus ingin lebih terbuka.
......Media depicts situation and events that happen in the society. Government policy towards its people often shown in mass media as the content in the news, Editorial cartoon as one of the communication media also acts as means of critizing the government. Sukribo's cartoons on the rise of gas price is one way of how the government policy shown in mass media. This comic creates a topic.
The problems that rise later in this research are what form of construction of the government on the rise of gas price in Sukribo's comic? How much criticism upon the government in Sukribo's comic in tenns of the rise of gas price? What types of argument laid upon the government found in Sukribo's comic regarding the rise of gas price ? The purpose of this research is to describe the government construction in Sukribo's comics_ Which then explains criticism against the government in regards of the rise of gas price. And finally, it discusses types of argument directed to the government found in Sukribo's comics in terms of the rise of gas price.
The theory used in this research is the theory of power/knowledge by Michel Foucault. And then supported by Althusser's thoughts on mass media as the nation's tool of power, and Gramsci's on mass media that unrestricted values so that it become a resistance tool against power.
This research used qualitative method with constructive-critical paradigm. This research also used semiotic analysis by Roland Barthes. His semiotic analysis is used in this research to uncover the hints and myths of the government, so that it unraveled the government construction in period of gas price hike found in Sukribo's comics.
From the analysis done, it is found that the government is constructed as the kind of authoritarian government, which has power for the lower-level people. The kind of argument laid into is in type of ideological and tied with issues that happen in every day life. The power of Sukribo's comics, which in between author and the media, flows freely but the media act like his control. Even though that the control has no itention to criticise the government. The media wants to criticise the government, but in more subtle way, while the author is more openly."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T31998
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Dina Paulina
"Metode penelitian yang digunakan bersifat kepustakaan, dengan menggunakan fasilitas dari perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan The Japan Foundation dengan memakai teori penokohan dan kritik sastra. Bertujuan untuk menganalisis tokoh utama Ken Ichiro dalam drama Chichi Kaeru dan Yoshitaro dalam drama Okujo No Kyojin karya dramawan Kikuchi Kan sehingga dapat mengungkapkan mengapa karya drama Kikuchi Kan walaupun kurang mendapat simpati dari para sastrawan Jepang lain, tetapi cukup populer dan mendapat tempat di hati para penggemar sastra. Dari penulisan skripsi ini penulis memperoleh hasil dari analisis tokoh dan penokohan drama Chichi Kaeru dan Okujo No Kyojin adalah Kikuchi Kan menampilkan tokoh-tokoh utamanya dengan membawa serta nilai-nilai kehidupan di dalam penokohannya: (1) Tanggungjawab sebagai anggota keluarga. (2) Pentingnya nilai pendidikan formal. (3) Keharmonisan sebuah keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keris Mas
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka , 1991
899.28 KER k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>