Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Kuntoro Ashadi
"Dengan kemajuan teknologi, peningkatan penggunaan penyimpanan energi yang begerak juga semakin bertambah. Salah satu bahan aktif yang digunakan dalam katoda baterai ion litium adalah LiFePO4. Dalam penelitian ini, telah dilakukan sintesis dan proses pemberian doping Na pada material katoda LiFePO4/C menjadi material komposit Li1-xNaxFePO4/C dengan (x = 0, 0,01, 0,02, 0,03, 0,04 dan 0,05) dilakukan dengan kombinasi proses reaksi kimia basah (wet chemical) dan padatan (solid state) pada temperatur kalsinasi 350oC selama 1 jam proses sintering 750oC selama 4 jam. Karakterisasi morfologi, struktur mikro dan komposisi dilakukan dengan menggunakan difraksi sinar-X (XRD) dan mikroskop elektron yang dilengkapi dengan pemindai komposisi (SEM/EDX), sedangkan karakterisasi elektrokimia dalam bentuk sel koin R2032 dilakukan dengan menggunakan voltametri siklik (CV), spektroskopi impedansi elektrokimia (EIS) dan pengisian dan pengosongan (Charge-Discharge). Hasil XRD menunjukkan bahwa semua sampel sesuai dengan LiFePO4/C standar dengan struktur olivine pada kondisi x = 0, sedangkan hasil SEM menunjukan bahwa ukuran partikel semua sampel adalah berkisar antara sekitar 1 sampai dengan 3 µm. Hasil uji CV menunjukkan bahwa doping Na jelas meningkatkan reversibilitas dan perilaku dinamis interkalasi dan deinterkalasi ion lithium. Hasil EIS menunjukkan bahwa doping Na mengurangi resistensi transfer pada material katoda LiFePO4/C dengan meningkatkan koefisien difusi ion lithium. Dapat disimpulkan dari semua karakteriasi material sampel dan sel koin bahwa doping Na dapat meningkatkan kinerja elektrokimia material katoda dengan hasil yang optimal pada x = 0,02 sampai 0,03.

With the advancement of technology, there is an increase use of mobile energy storage. One of the active materials used in lithium ion battery cathode is LiFePO4. In this work, synthesis and characterization of Li1-xNaxFePO4/C (x = 0, 0.01, 0.02, 0.03, 0.04 dan 0.05) composite has been carried out. The synthesis was performed via combination of wet chemical reaction processes to obtain FePO4 and continued with the process of mixing through solid state reaction method to form Li1-xNaxFePO4/C. In this work, nominal x ratio of sodium to lithium was varied from 0 to 5 wt.%. The calcination was carried out for 1 hour at 350 °C and continued with sintering at 750 °C for 4 hours under nitrogen environment. Morphological characterization and microstructure observation were performed using scanning electron microscopy (SEM) equipped with energy dispersive X-ray spectroscopy (EDX) and X-ray diffraction (XRD), respectively. The XRD results showed that the obtained active material has uniformity in comparison to the LiFePO4 standard with olivine structure for x = 0. With the addition of sodium, there is an indication that the peak shifted to the lower at the optimum angle. Observation on the morphology showed that the particle size of the obtained active material ranges from about 1 to 3 µm, whereas analysis on the composition showed consistent results. This is as an indication that the synthesis of Li1-xNaxFePO4/C composite has been carried out successfully. The CV test results show that Na doping increases the reversibility and dynamic behavior of lithium ion intercalation and deintercalation. The EIS results show that Na doping reduces transfer resistance in the LiFePO4/C cathode material by increasing the diffusion coefficient of lithium ions. It can be concluded from all the characteristics of the sample material and coin cell that Na doping can improve the electrochemical performance of the cathode material with optimal results at x = 0.02 to 0.03."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiskia Achmad
Bandung : Citra aditya bakti, 1992
541.37 HIS e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bard, Allen J.
New York: John Wiley & Sons, 1980
541.37 BAR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Galus, Zbigniew
Chichester: Ellis Horwood, 1976
543.4 GAL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mckenna, N.A.
London: : Macmillan, 1939
541.37 MCK t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Budiyanto
"ABSTRAK
Teknologi elektronika dalam bidang sensor sidik jari telah banyak macam pengembangannya , salah satunya adalah sensor sidik jari yang memanfaatkan efek kapasitansi dari MOS untuk dapat mendeteksi bentuk sidik jari manusia. Secara umurn prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan kapasitansi sistem MOS yang bekerja berdasarkan tegangan gerbang (gate voltage). Maka apabila pencatuan tegangan gerbang kita ganti dengan sidik jari manusia yang selalu mempunyai ridge (bukit) dan valley-nya (Iembah) maka nilai kapasitansi yang terjadi pada sistem MOS akan tidak sama nilainya. Biia sensor tepat dikenai pleb pola unique ridge dari sidik jari maka kapasitansi yang terjadi tepat dicatu pleb arus listrik tubuh manusia, dan apabila tepat dikenai pleb pola unique valley-nya berarti dielektrik udara mempengaruhi nilai kapasitansi yang terjadi.
Pada tulisan ini akan disampaikan analisa sensor sidik jari melalui basil simulasi untuk mendapatkan nitai kapasitansi sebagai fungsi dari sidik jari (ridge dan valley) yaitu: C f(ridge) + f(valley) + c ; dengan c adalah konstanta fixed parasitic capacitance dan nilai Vsens ^ f(Q)/f(C); dengan Q adalah besaran muatan listrik. Selain itu diperlihatkan basil simulasi berupa grafik fungsi kapasitansinya dan juga analisa mengenai keakuratan sensor sidik jari yang dibahas dibandingkan dengan referensi.
Dengan hasil dari simulasi dan analisa yang dibahas daiam tulisan ini didapat basil peningkatan keakuratan sensor sebanyak 2,5 kali dari referensi[2] yang digunakan dilihat dan tegangan output (Vsens) yang dihasilkan.

"
2000
S39159
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galus, Zbigniew
New York : Ellis Horwood, 1994
543.4 GAL f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dwi Syafitri
"Dopamin memiliki peran penting dalam fungsi sistem saraf pusat manusia. Pelepasan abnormal dopamin berhubungan dengan penyakit neurologis dan depresi. Oleh karena itu, perlu memantau kadar dopamin untuk memahami peran fisiologisnya. Pembahasan deteksi dopamin berfokus pada metode elektrokimia berbasis screen-printed carbon electrode (SPCE) yang dimodifikasi bahan ZnO/MnO2/MWCNT. Penelitian dilakukan dengan empat tahapan yang terdiri dari preparasi material, karakterisasi material dengan menggunakan Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Raman spektroskopi, modifikasi SPCE dengan ZnO/MnO2/MWCNT, dan pengujian aktivitas elektrokimia menggunakan cyclic voltametry (CV). Modifikasi sensor dilakukan untuk mengetahui perbedaan kinerja analitik biosensor SPCE. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa SPCE dengan pendopingan nanopartikel logam ZnO, MnO2, serta material karbon MWCNT berdasarkan linearitas, sensitivitas dan limit deteksi. Hasil pembacaan elektrokimia menggunakan CV dilakukan pada rentang deteksi 0,6 – 1,4 mM, sehingga diperoleh deteksi limit (LOD) 0,4946 mM dan sensitivitas 0,282 µA.µM.cm-2. Sensor ini menunjukkan selektivitas yang kurang baik terhadap analit dopamin ketika dideteksi bersama senyawa asam askorbat.
The human central nervous system relies on dopamine to function properly. Neurological disorders and depression are linked to abnormal dopamine release. Monitoring dopamine levels is therefore crucial to comprehend its physiological function. The electrochemical approach of dopamine detection that utilises a screen-printed carbon electrode (SPCE) modified with ZnO/MnO2/MWCNT material is the main topic of discussion. The study was conducted in four stages, including material preparation, Fourier Transform Infrared (FTIR) and Raman spectroscopy material characterisation, SPCE modification using ZnO/MnO2/MWCNT, and cyclic voltametry (CV) electrochemical activity testing. To identify variations in SPCE biosensor analytical performance, sensor modifications were made. This study's goal was to evaluate the performance of SPCE doped with ZnO, MnO2, and MWCNT metal nanoparticles. The goal of this study was to evaluate the linearity, sensitivity, and limit of detection of SPCE doped with metal nanoparticles such as ZnO, MnO2, and MWCNT carbon materials. In order to achieve a detection limit (LOD) of 0,4946 mM and a sensitivity of 0,282 µA.µM.cm-2, electrochemical readings using CV were performed in the detection range of 0,6 - 1,4 mM. When this sensor is measured with interference-causing substances in the body such ascorbic acid, it exhibits poor selectivity for dopamine analytes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Yunita Dewi
"Insulin adalah hormon yang disekresi oleh pankreas dan berfungsi mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Gangguan pada sekresi insulin ataupun resistansi insulin dapat mengakibatkan diabetes. Bagi penderita diabetes yang memerlukan injeksi insulin, dosis yang tidak terpantau dapat berakibat fatal. Sehingga untuk memberikan diagnosis lebih akurat, pemantauan kadar gula darah dapat ditambah dengan pemantauan insulin. Dari beberapa metode analitik untuk deteksi insulin, elektrokimia adalah yang paling memungkinkan miniaturisasi perangkat dengan respon waktu cukup cepat dan biaya cenderung rendah. Sehingga dalam penelitian ini, sistem estimasi konsentrasi insulin akan dibangun dengan memanfaatkan perangkat analisis elektrokimia atau potensiostat yang bersifat portabel dan screen-printed carbon electrode (SPCE) termodifikasi multiwalled carbon nanotubes (MWCNT) sebagai sensor. Perangkat dioperasikan secara nirkabel melalui mobile device sedangkan seluruh pengolahan data dilakukan pada server komputer terpisah yang dapat diakses dengan komunikasi REST API (Representational State Transfer Application Program Interface). Skema ini yang memungkinkan deteksi beserta hasil estimasinya dapat diproses secara real-time. Sistem estimasinya sendiri dilakukan berdasarkan hubungan arus puncak reaksi elektrokimia yang terjadi pada saat menjalankan Cyclic Voltammetry (CV) dengan nilai konsentrasi insulin. Pada penelitian ini performa sistem ditingkatkan dengan menambahkan prediktor luas permukaan elektroaktif sensor, karena performa sensor secara elektrokimia sangat dipengaruhi oleh nilai luasan tersebut. Penambahan prediktor ini terbukti memberikan hasil estimasi dengan nilai R2 prediksi di atas 0,85 untuk ketiga data pengujian dari tiga sensor yang berbeda. Selain itu, prediktor luas permukaan juga diuji apakah memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan konsentrasi dan didapati p-value bernilai 0,006. Nilai yang lebih rendah dari 0,05 membuktikan bahwa prediktor luas elektroaktif tidak hanya meningkatkan R2 secara kebetulan melainkan memang adanya hubungan dengan konsentrasi dengan tingkat kepercayaan 95%.

Administering incorrect dosage of insulin for diabetic patients can be fatal and result in severe health consequences. In addition to monitoring blood glucose levels, insulin detection can enhance diagnostic accuracy. Analytical methods, such as immunoassays and chromatography, although effective, are time-consuming and costly, making electrochemical methods more suitable for low-cost and portable applications. In this study, an insulin concentration estimation system was developed using a customized potentiostat that operates in real-time via Bluetooth Low Energy (BLE). Screen-printed carbon electrodes (SPCEs) modified with carboxyl-functionalized multiwalled carbon nanotubes (MWCNT-COOH) have been utilized because of their enhanced surface area and compact size, which make them suitable for portable applications. The estimation system was enhanced by incorporating multiple predictors: the peak currents from the second and third cycles of cyclic voltammetry analysis and the electroactive surface area of the. Through cross-validation, our method showed strong performance, achieving a determination coefficient (R2) greater than 0.90 for all combinations of training datasets and greater than 0.85 for all combinations of testing datasets. Additionally, hypothesis testing revealed that the surface area had a statistically significant relationship with concentration, with a p-value of 0.006, indicating that adding this predictor does not enhance R2 due to random chance."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Maghribul Falah
"Elektroforesis kapiler merupakan suatu metode pemisahan senyawa-senyawa berdasarkan perbedaan kecepatan mobilitas ion karena adanya perbedaaan tegangan tinggi yang diberikan. Pendeteksian yang digunakan adalah secara elektrokimia dengan menggunakan elektroda kerja yaitu Boron Doped Diamond (BDD) dengan terminasi Hidrogen yaitu Hydrogenated Boron Doped Diamond (H-BDD) dan sebagai pembanding, digunakan juga elektroda kerja Oxidized Boron Doped Diamond (O-BDD). Elektoda H-BDD digunakan sebagai elektroda kerja karena dapat lebih baik mengukur puncak arus senyawa Adenosin Fosfat yaitu AMP, ADP, dan ATP dibandingkan elektroda O-BDD. Diukur pula Adenin dan Adenosin sebagai data tambahan. Puncak arus ketiga senyawa adenosine fosfat sama yaitu 1,5 Volt sehingga diperlukan metode elektroforesis untuk dapat memisahkannya. Puncak arus tertinggi didapatkan pada kodisi pH 4 dalam larutan penyangga PBS (Phosphate Buffer Saline) dengan menggunakan elektroda H-BDD sedangkan pH 2 dengan menggunakan elektroda O-BDD. Kapiler yang digunakan berupa fused silica dengan diameter dalam yaitu 50 μm dan diameter luar yaitu 150 μm. Tegangan tinggi yang digunakan sebesar 10 kV dengan menggunakan power suplai tegangan tinggi. Perlu dilakukan perbaikan rancangan elektroforesis dan beberapa kendala lain untuk menghasilkan pengukuran yang baik.

Capillary electrophoresis is a method of separating compounds by ion mobility speed difference because of the different high voltage supplied. Detection used is electrochemically by using the working electrode is doped Boron Diamond (BDD) with Hydrogen termination, It is Hydrogenated Boron doped Diamond (H-BDD) and as a comparison, the working electrode is used also Oxidized Boron doped Diamond (O-BDD). H-BDD electrode is used as the working electrode as it can better measure the peak flow Adenosine Phosphate compounds are AMP, ADP, and ATP than O-BDD electrode. Adenine and adenosine is measured as well as additional data. The third current peak adenosine phosphate compounds are 1.5 Volt so that the necessary methods of electrophoresis to separate them. Highest peak currents obtained at pH 4 Events in PBS buffer solution (Phosphate Buffer Saline) using H-BDD electrodes while pH 2 using electrodes O-BDD. Capillaries are used in the form of fused silica with a diameter of 50 μm and the outer diameter of 150 μm. High voltage is used at 10 kV using a high voltage power supply. The need to restore the draft electrophoresis and several other obstacles to produce a good measurement.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia, 2015
S60933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>