Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pasaribu, Patricia Evelyn
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran dari teacher efficacy dan kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar siswa dari sudut pandang guru SD. Sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, guru perlu memiliki keyakinan akan kemampuannya dalam mengajar atau yang disebut sebagai teacher efficacy. Selain itu, guru juga perlu memiliki kecerdasan emosional untuk dapat memahami emosi diri sendiri dan siswanya. Partisipan dari penelitian ialah para guru dari SDN X dan Y. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS), Teachers’s Sense of Efficacy Scale (TSES), dan Perception of Student Motivation (PSM). Data diolah menggunakan Cronbach’s alpha, Mann-Whitney U, Kruskal-Wallis, dan uji regresi linear sederhana. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa hanya karakteristik teacher efficacy yang memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa dari sudut pandang guru. Penelitian ini merupakan studi awal yang dapat membentuk model penelitian baru menggunakan ketiga variabel tersebut. ......The current study aimed to see the role of teacher efficacy and emotional intelligence on perceived student motivation among teachers in Elementary School. To increase student motivation in learning, teachers need to have confidence in their ability to teach or teacher efficacy. Teachers also need emotional intelligence to deal with their emotions and students emotions. The participants were teachers in Elementary School X and Y in Depok. This research uses quantitative research design. The Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS), Teacher’s Sense of Efficacy Scale (TSES), and Perception of Student Motivation (PSM) was administered to collect data from teachers. Data were analysed using Cronbach’s alpha, Mann-Whitney U, Kruskal-Wallis, and simple regression. The researcher suggests that only teacher efficacy able to influence the perceived student motivation. This study is a preliminary study to establish a new research model using these three variables.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Retnowatie
Abstrak :
Perilaku etis pegawai negeri sipil yang menjadi sorotan masyarakat dan menjadi permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dalam menangani aparatur pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap perilaku etis, pengaruh komitmen keorganisasian terhadap perilaku etis, pengaruh kepuasan kerja terhadap perilaku etis, dan pengaruh kecerdasan emosional, komitmen keorganisasian, dan kepuasan kerja terhadap perilaku etis pegawai di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan wawancara mendalam. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian terhadap 74 pegawai negeri sipil menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, komitmen keorganisasian, dan kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Secara parsial kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Komitmen keorganisasian tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perilaku etis pegawai. Kata Kunci : kecerdasan emosional, komitmen keorganiasian, kepuasan kerja, perilaku etis
Ethical behavior of civil servants in the spotlight of society and become the problems faced by the government in dealing with the government apparatus. This study aims to analyze the impact of emotional intelligence on employee ethical behavior, the impact of organizational commitment on employee ethical behavior, the impact of jobs satisfaction on employee ethical behavior, and the impact of emotional intelligence, organizational commitment, and jobs satisfaction on employee ethical behavior at Center for Education and Training of the Ministry of Manpower of the Republik of Indonesia. This research uses quantitative approach. Data were collected through questionnaires and interviews.Data analysis method used is descriptive analysis and multiple linear regression. The results of the study of 74 civil servants showed that emotional intelligence, organizational commitment, and job satisfaction have a positive and significant effect on employee ethical behavior. Partially emotional intelligence positively and significantly influence to ethical behavior of employees. Organizational commitment does not positively and significantly affect the employee 39 s ethical behavior. Job satisfaction positively and significantly influence to employee ethical behavior. Keywords emotional intelligence, organizational commitment, job satisfaction, ethical behavior.
2017
T48548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfath Hanifah Megawati
Abstrak :
Fokus dari penelitian pada tesis adalah untuk mengetahui efektivitas keterampilan self-compassion yang diberikan melalui Compassion-focused Therapy (CFT) dalam menurunkan intensitas dorongan melukai diri sendiri, tingkat kritik diri, dan tingkat gejala emosi negatif. Subjek dari penelitian ini dikhususkan pada mahasiswa Universitas Indonesia yang melakukan perilaku melukai diri sendiri dalam rentang satu tahun terakhir. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode single group with repeated measurement (ABA Design) dengan n=3. Intervensi CFT diberikan dalam enam sesi individual. Pengukuran kuantitatif dilakukan dalam tiga fase, yaitu fase baseline, fase intervensi, dan fase follow-up (tiga kali pengukuran dilakukan pada masing-masing fase). Fase intervensi dilakukan minimal satu minggu sekali dan fase follow-up pertama dilakukan enam minggu setelah sesi intervensi terakhir dilakukan (interval dua minggu untuk pengukuran selanjutnya di fase follow-up). Hasil dari penelitian ini, CFT terbukti efektif dalam menurunkan intensitas dorongan melukai diri sendiri, tingkat kritik diri, dan tingkat gejala emosi negatif. Perubahan positif ini merupakan hasil dari keterampilan self-compassion yang dipelajari selama sesi intervensi. Keterampilan self-compassion membantu partisipan mengembangkan kesadaran akan diri dan perspektif positif mengenai diri dan kehidupan mereka, serta membantu partisipan untuk menemukan strategi coping emosional yang berbasis compassion untuk meregulasi emosi negatif, mengelola kritik pada diri, dan mengontrol dorongan melukai diri sendiri. Hasil ini diperkuat dengan tidak adanya kemunculan perilaku melukai diri sendiri selama penelitian berlangsung. Rata-rata penurunan dari ketiga variabel penelitian juga dapat dipertahankan sampai dengan pengukuran di fase follow-up. ......The focus of the study in this thesis is to find the effectiveness of compassion skills given through Compassion-focused Therapy (CFT) in decreasing intensity of urge to self-injury, level of self-criticism, and level of negative emotional symptoms. The subjects of this study were devoted to University of Indonesia students who committed self-injury in the past one year. This study used single group with repeated measurement method (ABA Design) with n=3. CFT was performed in six individual sessions. The quantitative measurement was conducted in three phase, that is baseline, intervention, dan follow-up (three measurements were conducted in each phase). The intervention phase was performed at least once a week and the first of follow-up phase was conducted six weeks after the last session (interval two weeks for the next measurement in follow-up phase). Result of this study, CFT has proven effective in decreasing intensity of urge to self-injury, level of self-criticism, and level of the symptoms of negative emotion. These positive changes are the result of self-compassion skills learned during the intervention sessions. Self-compassion skills helps the participants to develop their self-awareness dan positive perspective related to themselves and their life, and helps the participants to find compassion-based emosional coping strategy to regulate their negative emotion and self-criticism. These results are confirmed by the absence of self-injury behavior during the study. The mean of decline in the three research variables can also be maintained until measurement in the follow-up phase.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T51781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Windu Prasetyani
Abstrak :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional sebagai faktor pendorong kinerja pegawai melalui mediasi psychological capital dan work engagement pada Pegawai Negeri Sipil. Responden penelitian adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI baik yang bertugas di kantor pusat maupun di Unit Pelaksana Teknis. Total responden dalam penelitian ini berjumlah 254 orang dan structural equation modelling digunakan sebagai metode analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Selain itu, psychological capital dan work engagament juga terbukti memediasi pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai. Saran yang dapat diberikan bagi organisasi salah satunya adalah menyelenggarakan pelatihan dengan topik kecerdasan emosional melalui metode gamifikasi agar memicu keaktifan peserta dan memudahkan dalam memahami topik yang disampaikan. ......This study aims to determine the effect of emotional intelligence values as an antecedent of job performance through the mediation of psychological capital and work engagement among civil servants. Respondents are civil servants at the Directorate General of Public Health, Ministry of Health RI, both in the head office and in the Technical Implementation Unit. The total respondents in this study were 254 civil servants and structural equation models are used as analysis methods. The results indicated emotional intelligence influence job performance. In addition, psychological capital and work engagement are also proven to be a mediator of the effect of emotional intelligence on job performance. The implication to managerial is to build training on the topic of emotional intelligence through the gamification method to trigger the participants' activeness and make it easier to understand the topics presented.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Ramadhan
Abstrak :
Efek pandemi memberikan dampak menurunnya perekonomian namun meningkatkan konsumsi rumah tangga. Hal ini menyebabkan masyarakat ingin mendapatkan compensation and benefit yang lebih baik di samping banyak perusahaan meminta karyawannya menerima pengurangan gaji untuk meringankan beban keuangan perusahaan. Hal ini akan memberikan tekanan kepada pekerja karena memikirkan kehidupannya sehingga memberikan work-life balance yang rendah. Kedua hal ini menjadi alasan pekerja untuk meeninggalkan perusahaannya. Studi ini mengusulkan bahwa emotional intelligence menyatukan faktor individu dan perceived organizational support sebagai faktor organisasi yang mempengaruhi employee turnover dan berfungsi mengurangi turnover. Data dikumpulkan dari 121 karyawan salah satu perusahaan sektor energi. Dampak langsung, tidak langsung, dan total dari emotional intelligence karyawan dan perceived organizational support pada employee turnover diuji dengan structural equation modeling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emotional intelligence dan perceived organizational support memiliki dampak langsung dan tidak langsung yang signifikan melalui mediasi workplace stress pada turnover intention. Saran implikasi termasuk mengintegrasikan emotional intelligence ke dalam proses perekrutan karyawan baru dan memberikan kesempatan pelatihan bagi karyawan saat ini untuk meningkatkan kecerdasan emotional intelligence. Selain itu, perusahaan dapat mengevaluasi compensation and benefit sesuai dengan beban kerja karyawan sebagai bentuk dukungan perusahaan kepada karyawan. ......The effects of the pandemic have the impact of declining the economy but increasing household consumption. This causes people to want to get better compensation and benefits in addition to many companies asking their employees to receive a salary reduction to ease the company's financial burden. This will put pressure on workers because they think about their lives so as to provide a low work-life balance. These two things are the reasons for workers to leave the company. This study proposes that emotional intelligence unites individual factors and perceived organizational support as organizational factors that influence employee turnover and serve to reduce turnover. Data were collected from 121 employees of an energy sector company. The direct, indirect, and total impact of employee emotional intelligence and perceived organizational support on employee turnover was tested by structural equation modeling. The results showed that emotional intelligence and perceived organizational support had a significant direct and indirect impact through mediating workplace stress on turnover intention. Suggested implications include integrating emotional intelligence into the process of recruiting new employees and providing training opportunities for current employees to improve emotional intelligence. In addition, the company can evaluate compensation and benefits according to the employee's workload as a form of company support to employees.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Luthfiyah
Abstrak :
Kecerdasan emosional memiliki kedudukan yang penting dalam ranah industri dan organisasi. Namun pada kenyataannya, kecerdasan emosional juga berpotensi dalam menghasilkan perilaku kerja yang tidak diinginkan, seperti manipulasi emosi. Manipulasi emosi yang dimaksud berkaitan dengan kepemimpinan dark triad dan gender dalam konteks bekerja. Akan tetapi, hasil penelitian sebelumnya dapat dikatakan belum ajeg sebab ada hasil studi yang menyatakan bahwa manipulasi berkaitan dengan ketiga dimensinya (Hyde, et al., 2020; Jonason, et al., 2012). Ada pula yang menyatakan hanya pada salah satu dimensi, seperti machiavellianisme (Austin, et al., 2007; Hyde & Grieve, 2018), atau hanya pada dimensi psikopati saja (Grieve, et al., 2019). Sedangkan pada studi Hyde dan Grieve (2018) ditemukan bahwa laki-laki memiliki kecenderungan untuk menampilkan manipulasi emosi pada saat bekerja maupun sehari-hari dibandingkan perempuan. Pada penelitian ini, pengaruh variabel kepemimpinan dark triad akan diuji setiap dimensinya (narsisme, machiavellianisme, dan psikopati) terhadap variabel manipulasi emosi. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk menguji peran gender sebagai moderator dalam hubungan kepemimpinan dark triad dan manipulasi emosi. Jumlah partisipan dalam penelitian ini, yaitu 216 orang yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia. Kriteria partisipan dalam penelitian ini antara lain, berusia di atas 18 tahun, tergabung dalam sebuah lembaga/organisasi/tempat kerja, dan memiliki minimal satu bawahan. Pengukuran masingmasing variabel menggunakan alat ukur Short Dark Triad (SD3) dan Emotional Manipulation Scale (EMS). Analisis dilakukan dengan uji regresi linier berganda dan regresi Hayes model 1. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh antara dimensi narsisme terhadap manipulasi emosi. Kemudian dimensi machiavellianisme ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manipulasi emosi. Selanjutnya, dimensi psikopati juga ditemukan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap manipulasi emosi. Hasil lainnya dari penelitian ini menunjukkan bahwa gender tidak dapat berperan sebagai moderator dalam hubungan kepemimpinan dark triad dan manipulasi emosi. ......Emotional intelligence has an important position in the realm of industry and organizations. But in reality, emotional intelligence also has the potential to produce unwanted work behaviors, such as emotional manipulation. Emotional manipulation is related to dark triad leadership and gender in the work context. However, the results of previous studies can be said to have not been steady because there are study results which state that manipulation is related to the three dimensions (Hyde, et al., 2020; Jonason, et al., 2012). There are also those who stated only on one dimension, such as machiavellianism (Austin, et al., 2007; Hyde & Grieve, 2018), or only on the psychopathic dimension (Grieve, et al., 2019). Meanwhile, the Hyde and Grieve (2018) study found that men have a tendency to display emotional manipulation at work and daily basis compared to women. In this study, the effect of the dark triad leadership will be tested for each dimension (narcissism, machiavellianism, psychopathy) on the emotional manipulation variable. This study also conducted to examine the role of gender as a moderator in a relationship between dark triad leadership and emotional manipulation. The number of participants in this study were 216 people from several regions in Indonesia. The criteria of participants in this study are over 18 years old, joined in an institution/organization/workplace, and had at least one subordinate. Measurement of each variable using the Short Dark Triad (SD3) and Emotional Manipulation Scale (EMS). The analysis was carried out multiple linear regression and Hayes regression model 1. The results showed that there was no influence on the dimensions of narcissism on emotional manipulation. Then the dimension of machiavellianism was found to have a significant influence on emotional manipulation. Furthermore, the psychopathic dimension was also found to have a significant effect on emotional changes. Another result of this study showed that gender could not be a moderator in the relationship between dark triad leadership and emotional manipulation.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulfa Nurida
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecerdasan emosi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier yang dimoderasi oleh harapan orang tua. Menurut teori perkembangan karier, siswa SMA yang berusia 14-18 tahun berada pada tahap eksplorasi. Dalam tahapan ini, siswa dituntut untuk menilai kapasitas diri mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan. Padahal, siswa SMA masih ditemukan belum dapat memutuskan masa depan mereka sepenuhnya secara mandiri. Adanya peran orang tua yang termanifestasikan melalui harapan orang tua pun membentuk persepsi bagi anak-anaknya. Penelitian ini dilakukan terhadap 785 siswa SMA di enam sekolah wilayah Jabodetabek dengan menggunakan metode convenience sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, career decisions self-efficacy scale short form (CDSE-SF) untuk efikasi diri dalam keputusan karier, wong and law emotional intelligence scale (WLEIS) untuk kecerdasan emosi, dan parental expectation scale (PES) untuk harapan orang tua. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis moderasi melalui PROCESS oleh Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kecerdasan emosi terhadap efikasi diri dalam keputusan karier yang dimoderasi oleh harapan orang tua, b= 0,006 p<0.05. Keterbatasan penelitian yang berkaitan dengan alat ukur membuat perlunya dilakukan perbaikan oada beberapa aitem alat ukur CDSE-SF, serta memberitahukan pada partisipan agar saat menjawab pertanyaan mengenai harapan orang tua perlu membayangkan salah satu orang tua mereka. Implikasi penelitian ini bagi pihak sekolah dan psikolog sekolah dapat merancang program bimbingan karier bagi siswa agar siswa lebih yakin dalam menjalani tugas-tugas yang berkaitan dengan keputusan karier. Selain itu, psikolog sekolah juga dapat memberikan pemahaman bagi orang tua mengenai peran harapan orang tua terhadap keputusan karier anak-anaknya. ......The present study examined the effect of emotional intelligence on career decision self-efficacy with parental expectation as a moderating variable. Career development theory states that students aged 14–18 years are in the exploration stage of life. Students are thus required to assess themselves, especially their capability to face future challenges. However, the role of parents remains relatively crucial during this stage because adolescents are still unable to fully make decisions about their future. In addition, parents expect the continuation of their children’s studies. This case is especially true in Asian culture, which illustrates the major role that parents play in their children’s lives. A total of 785 high-school students from Jabodetabek, Indonesia, were recruited using the convenience sampling method. Instruments used in this study were Career Decisions Self-Efficacy Short Form (CDSE-SF) for career decisions self-efficacy, Wong and Law Emotional Intelligence Scale (WLEIS) for emotional intelligence, and Parental Expectation Scale (PES) for parental expectation. Moderation analysis was used as the data analysis technique through PROCESS. Results confirmed the moderating role of parental expectations on emotional intelligence and career decision self-efficacy b= 0,006 p<0.05. Limitations in this study that researchers also did not revise several items on the CDSE-SF. In addition, researcher could give instructions for participants to imagined one of their parents when they were filled out parental expectations scale. This limitations could be a concern for future study. Implications for school and school psychologist could create career guidance programs for students based on competence in career decisions. Implications for school and school psychologist could create career guidance programs for students based on competence in career decisions. School psychologist could also provided the understanding for parent about the role of parental expectations in their children’s career decisions.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murniati
Abstrak :
Guru-guru di Indonesia banyak yang belum memiliki dedikasi tinggi terhadap profesinya. Mulai dari ketidaktaatan terhadap tata tertib yang berlaku (intra-role) sampai keengganan melakukan hal-hal yang diluar atau tidak terdapat dalam peraturan sekolah (extra-role), padahal prilaku extra-role guru dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan kegiatan di sekolah. Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah prilaku individu yang bebas, tidak secara langsung atau eksplisit diakui dalam sistem pemberian penghargaan formal, dan dalam mempromosikan fungsi yang efisien dan efektif untuk organisasi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan utuk memotivasi diri sendiri dan berusaha menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. Syukur adalah dapat memanfaatkan penciptaan dirinya dan penciptaan alam semesta dalam rangka ketaatan kepada Allah SWT. Penelitian ini dilakukan pada 184 guru-guru di enam SDIT yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Hasil penelitian ini diolah menggunakan SPSS 10.0.Adapun penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara dimensi-dimensi kecerdasan emosi dan syukur terhadap organizational citizenship behavor (ocb). Pada penelitian ini independent variable (IV) terdiri dari 8 dimensi dan ocb sebagai dependent variable (DV). Data penelitian ini diolah menggunakan metode multiregresi linear dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil dan kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh antara dimensi-dimensi kecerdasan emosi dan syukur terhadap ocb (r=0,650) dan signifikan (sig. 0,000). Nilai R² dari seluruh variabel yang diujikan sebesar 0,422 atau setara dengan 42,2%. Dimensi empati (sig. 0,001, R²= 0,375) dan dimensi membina hubungan (sig. 0,001, R²= 0,417) pada variabel kecerdasan emosi menjadi variabel bebas yang terbukti berpengaruh positif dan signifikan dengan ocb guru. ......Most Indonesian teachers do not have a lot of dedication to their profession. Ranging from their disobey to applicable rules (intra-role), behavior teachers can improve the effectiveness and efficiency of the activities in the school. OCB is a behavior free of individual, not directly or explicity recognized in a formal award system and in promoting the efficient and affective functioning of the organizationing.Emotional Inteliigence is the ability to motivate yourself and try to face the frustation, impulse control and not exaggerate the pleassure, set the mood and keep the load stress does not cripple the ability to think, empathite and pray.Gratitude is able to utilite his creation and the creation of the universe in the context of obedience to Allah. This study conducted on 184 teachers in six SDIT located in South Jakarta area. This reseach analysed using spss 10,0. As for this study aims to examine the influence of OCB. From this research, the independent variable has eight dimentionsan OCB as dependent variable (DV). The research data is processed using a linear multiple regresion method with a significant 0,05 level. Result and conclusion from this research said that there’s influence between the dimention of emotional intelligence ang gratitude of OCB (r=0,650) and significance (sig. 0,000). Value R² from all variable test is 0,422 or equal 42,2%. Dimention of emphatize (sig. 0,001, R² = 0,375) and dimention of keeping relationship (sig. 0,001, R² = 0,417) on emotional intelligence variable to independent variable and approved by positive influence and significant with teachers OCB.
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspa Anggarasari
Abstrak :
ABSTRAK
Stres akademik merupakan masalah yang sering terjadi pada mahasiswa. Sumber stres akademik salah satunya adalah dengan tidak tinggal bersama orang tua. Stres akademik dapat berpengaruh pada kecerdasan emosi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat stres akademik dengan kecerdasan emosi pada mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan yang tidak tinggal bersama orang tua. Stres akademik diidentifikasikan menggunakan Student-life Stress Inventory dan kecerdasan emosi diukur dengan The Assessing Emotions Scale. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan responden 159 orang. Hasil penelitian ini menemukan sebanyak 63,5 mahasiswa mengalami stres akademik ringan dan 50,9 memiliki kecerdasan emosi baik. Uji korelasi menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres akademik dengan kecerdasan emosi pada mahasiswa yang tidak tinggal bersama orang tua. Hasil penelitian ini dapat membantu pengembangan profesi keperawatan dalam manajemen stres dan emosi pada mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan yang tidak tinggal bersama orang tua.
ABSTRAK
Academic stress is a problem that always happens towards college students. Living independently without their parents is one of the sources of academic stress. Academic stress can influence to individual 39 s emotional intelligence. The aim of this research is to understand relations between academic stress with emotional intelligence in regular students of Faculty Nursing that living independently without their parents. Academic stress is being identified using Student life Stress Inventory while emotional intelligence is measured using The Assessing Emotional Scale. This research design used cross sectional with total respondents 159 individuals. The result of this research stated that about 63,5 of college students suffered light academic stress while 50,9 possess good emotional intelligence. Correlation test showed there are relations between academic stress level with emotional intelligence in college students who lived independently without their parents. This research tries to help the development of the nursing profession in stress and emotional management on regular students of Faculty of Nursing that lived independently without their parents.
2017
S69261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wall, Bob
Abstrak :
For managers, coaching for performance and for emotional intelligence are two different things. But that doesn’t mean they exist in different worlds.
New York: American Management Association;;, 2007
e20441450
eBooks  Universitas Indonesia Library