Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Mutiara Syifa, Author
Abstrak :
Badan Pemeriksa Keuangan (“BPK”) sebagai lembaga pengawasan eksternal pemerintah memiliki kewenangan untuk menilai dan menetapkan kerugian negara. Namun, sejak dikeluarkannya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 31/PUU- XI/2012, kewenangan menilai kerugian negara seakan turut diberikan kepada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (“BPKP”) yang berdampak pada polemik tumpang tindih kewenangan antara BPK dan BPKP dan berujung pada disharmonisasi serta ketidakpastian hukum proses penilaian kerugian negara Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengkhususkan pembahasan pada (1) perbandingan kedudukan BPK dan BPKP dalam sistem ketatanegaraan Indonesia; (2) pengaturan mengenai kewenangan menilai kerugian negara pada BPK dan BPKP dalam peraturan perundang-undangan Indonesia; serta (3) sistem pemeriksaan berjenjang untuk mewujudkan penilaian kerugian negara yang memberi kepastian hukum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif yang disusun secara deskriptif-analitis. Hasil dari penelitian adalah (1) berdasarkan struktur ketatanegaraan, BPK merupakan lembaga negara (organ negara) sedangkan BPKP merupakan lembaga pemerintahan atau organ administrasi negara yang berada di dalam kekuasaan eksekutif; (2) peraturan perundang-undangan memberikan kewenangan menilai kerugian negara pada BPK dan BPKP dengan klasifikasi yang berbeda, di mana BPKP hanya dapat melakukan pemeriksaan indikasi adanya kerugian negara tanpa dapat menetapkan jumlah kerugian negara, sedangkan BPK memiliki kewenangan untuk menilai dan menetapkan kerugian negara; (3) demi terwujudnya kepastian hukum penilaian kerugian keuangan negara dan untuk mengharmonisasikan kewenangan BPK dan BPKP, perlu diaplikasikan sistem pemeriksaan berjenjang yang menempatkan BPKP sebagai pemeriksa luar yang bekerja untuk dan atas nama BPK dalam melakukan pemeriksaan atas indikasi kerugian negara dan BPK yang akan menetapkan adanya kerugian negara dan jumlah kerugian negara. ......The Audit Board of Indonesia (“BPK”) as external government supervisory agency has the authority to assess and determine state losses. However, since the issuance of the Constitutional Court Decision No.31/PUU-XI/2012, the authority to assess state losses has also been given to the Financial and Development Supervisory Agency (“BPKP”) which occurred to the overlapping authority polemic and resulted in disharmony and legal uncertainty in the assessing state losses process. This study focused on (1) the comparison of BPK and BPKP position in the Indonesian constitutional system; (2) Indonesia’s regulations regarding the authority to assess state losses on BPK and BPKP; (3) how tiered examination system could harmonize state loss assessment that provides legal certainty. The research’s method is juridical-normative and its results are (1) based on the constitutional structure, BPK is one of main state organ while BPKP is a state administrative organ; (2) Indonesia’s regulations give the authority to assess state losses to BPK and BPKP with different classifications, where BPKP’s authority is limited to assess state losses without being able to determine the amount, while BPK has the authority to assess and determine state losses; (3) for actualizing legal certainty in the assessment process of state losses and to harmonize the authority of BPK and BPKP, it is necessary to apply tiered examination system that places BPKP auditor as an external examiner who works for and on behalf of BPK in conducting state losses audit and BPK will determine the existence and the amount of state losses.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahelangi, Ulanya Hannagracia Mariatheodore
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran karakteristik individu, variabel organisasi dan faktor psikologis perawat pelaksana dan hubungannya dengan kesalahan pemberian obat yang dilakukan perawat di rumah sakit X tahun 2004. Maksud penelitian ini adalah untuk mengurangi kejadian kesalahan pemberian obat yang dilakukan perawat pelaksana di bangsal perawatan umum, agar mutu rumah sakit terjaga. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan potong lintang. Analisis statistik dilakukkn secara univariat dan bivariat. Dikarenakan pada hasil bivariat tak ditemukan hubungan antara karakteristik individu, variabel organisasi dan faktor psikologis dengan kesalahan pemberian obat, maka tidak dilanjutkan analisis multivariat regresi logistik. Tetapi dari hasil wawancara mendalam penelitian kualitatif menujukkan penyebab terjadinya kesalahan pemberian obat disebabkan supervisi yang kurang, beban kerja yang tersa berlebih, instruksi kerja yang kurang jelas, sikap masing-masing individu dalam hal kurang teliti, inkonsisten, juga kurangnya motivasi kerja. Disarankan agar dalam mengurangi kesalahan supervisi ditingkatkan, mulai membuat system pelaporan kejadian kesalahan, membuat analisa kerja dan tinjau ulang imbalan yang diberikan. Pihak manajemen harus lebih memperhatikan jaminan kualitas, kontrol proses, pelaksanaan siklus PDCA. Daftar Pustaka 54 (1982 - 2003)
Analyze Correlation Individual Variable, Organization and Psychologic Factors with Medication Errors by Nurse at X Hospital Year 2004 This study is to figure out the individual characteristic, organization variable and psychologist factors of the nurses active in general ward, and its correlation with medication errors which is done by these nurses at X hospital year 2004. The purpose of this study is to eliminate and minimize medication errors done by the nurses in general ward , and the result is quality hospital . This study is a cross sectional quantitative with univariate and bivariate analysis and qualitative. There is no significance correlation between individual characteristic, organization variable and psychologist factors with medication errors, therefore multivariate logistic regression analysis has not done . Result from in depth interview found out that medication error happened cause of minimal supervision, high work load, standard operating procedure not informative enough, inconsistency and low motivation. Suggestion to minimize medication errors are improvement in supervision, arrange medication error report system, evaluate work analysis and renewal reward and payment roll. Management should have to give more attention in quality assurance, controlling process, which is in PDCA cycle. References : 54 (1982 - 2003)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angelica Patricia Djaya Saputra
Abstrak :
Penuaan biologis mencerminkan kondisi kesehatan fisik yang sebenarnya karena menilai fungsi organ dan sistem tubuh yang sebenarnya pada setiap individu, berbeda dengan usia kronologis. Penelitian ini mengeksplorasi prediksi usia biologis menggunakan metode Support Vector Regression (SVR) dan Klemera-and-Doubal Method (KDM), yang berfokus pada pengaruh biomarker dan faktor eksternal pada proses penuaan. Pembangunan model memanfaatkan data pemeriksaan medis dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2011 dimana keterbaharuan dari penelitian ini adalah melibatkan semua fitur yang berperngaruh terhadap usia biologis, termasuk faktor eksternal, tidak hanya biomarker saja. Kemudian, dilakukan pemanfaatan seluruh dataset tanpa membedakan subjek sehat dan tidak sehat. Pada dataset dilakukan data preprocessing agar dataset siap digunakan dengan melakukan filtering usia di atas 30 tahun, pemisahan dataset pria dan wanita, menghapus fitur yang tidak relevan, mengubah tipe data yang tidak sesuai, mengidentifikasi dan melakukan penanganan missing value serta outliers, dan melakukan encoding untuk data beripe kategorikal. Kemudian, dilakukan feature selection dengan menggunakan Spearman’s rank Coefficient Corelation dan pembangunan model SVR dan KDM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terpilih 5 fitur untuk pria dan 6 fitur untuk wanita yang digunakan untuk membangun model SVR dan KDM. KDM menunjukkan performa evaluasi yang cukup baik dalam interpretasi variasi data dengan skor performa RMSE 1,39; R2 0,97; dan Adjusted R2 0,97 untuk pria dan RMSE 1,00; R2 0,99; dan Adjusted R2 0,99 untuk wanita. Metode ini lebih unggul daripada SVR yang cenderung menunjukkan performa yang kurang memuaskan dimana memiliki skor performa RMSE 6,36; R2 0,44; dan Adjusted R2 0,36 untuk pria dan RMSE 5,90; R2 0,57; dan Adjusted R2 0,53 untuk wanita. Berdasarkan hasil analisis dari berbagai teknik analisis yang dilakukan (analisis evaluasi performa, analisis hubungan usia kronologis dengan usia biologis, dan analisis evaluasi dengan melihat pola hasil estimasi) terlihat bahwa metode KDM lebih unggul dalam memprediksi usia biologis dibandingkan dengan SVR, terutama dalam hal konsistensi dan akurasi. Selain itu, analisis hubungan setiap fitur dengan usia biologis untuk tiap model menggambarkan pengaruh fitur-fitur tersebut terhadap fungsi organ tubuh seseorang. ......The biological aging reflects the actual physical health condition as it assesses the real function of organs and body systems in each individual, different from chronological age. This research explores the prediction of biological age using the Support Vector Regression (SVR) method and the Klemera-and-Doubal Method (KDM), focusing on the influence of biomarkers and external factors on the aging process. The model development utilized medical examination data from the Indonesian Ministry of Health in 2011, where the novelty of this research is involving all features that affect biological age, including external factors, not just biomarkers. Then, the entire dataset was utilized without distinguishing between healthy and unhealthy subjects. In the dataset, data preprocessing was performed to make the dataset ready to use by filtering ages above 30 years, separating datasets for men and women, removing irrelevant features, changing inappropriate data types, identifying and handling missing values and outliers, and encoding for categorical data. Subsequently, feature selection was conducted using Spearman's Rank Coefficient Correlation, and then the SVR and KDM models were built. The research results showed that 5 features for men and 6 features for women were selected to build the SVR and KDM models. KDM showed fairly good evaluation performance in interpreting data variations with performance scores of RMSE 1.39, R^2 0.97, and Adjusted R^2 0.97 for men and RMSE 1.00, R^2 0.99, and Adjusted R^2 0.99 for women. This method outperformed SVR, which tended to show less satisfactory performance with performance scores of RMSE 6.36, R^2 0.44, and Adjusted R^2 0.36 for men and RMSE 5.90, R^2 0.57, and Adjusted R^2 0.53 for women. Based on the analysis results from various techniques performed (performance evaluation analysis, analysis of the relationship between chronological age and biological age, and evaluation analysis by looking at the pattern of estimation results), it appears that the KDM method is superior in predicting biological age compared to SVR, especially in terms of consistency and accuracy. In addition, the analysis of the relationship of each feature with biological age for each model illustrates the influence of these features on the organ function of an individual.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto
Yogyakarta: Andi, 2005
657.45 SUG k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi
Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1992
657.45 MUL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nobbs, Jack
London: McGraw-Hill, 1983
330 NOB a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, D.C.
Singapore: Blackwell Scientific Pub., 1981
616.12 AND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Fajar Almasyhur
Abstrak :
Latar Belakang: Resiliensi merupakan salah satu faktor penting yang berhubungan dengan proteksi terhadap munculnya gangguan jiwa maupun berkurangnya gejala. Saat ini instrumen yang umum digunakan untuk menilai resiliensi pada individu adalah Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), namun properti psikometri pada instrumen tersebut masih belum jelas untuk versi bahasa Indonesia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan nilai validitas serta reliabilitas instrumen CD-RISC 25 versi bahasa Indonesia. Metode: Dilakukan validitas isi instrumen dengan melibatkan delapan orang pakar dari Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang terhadap 125 subjek mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan metode pengambilan sampel stratified random sampling untuk uji validitas konvergen serta reliabilitas konsistensi internal, dan sebanyak 30 subjek untuk reliabilitas test-retest. Subjek diminta untuk mengisi instrumen CD-RISC 25 versi bahasa Indonesia dan Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), dan mengisi ulang CD-RISC 25 setelah 1 bulan. Hasil: Hasil validitas isi mendapatkan I-CVI 0.75 hingga 1 dan S-CVI/Ave 0.96. Validitas konvergen memperoleh nilai r = 0.539; p < 0.001. Nilai Cronbach’s Alpha untuk reliabilitas konsistensi internal adalah 0.917. Reliabilitas test retest menunjukkan intraclass correlation 0.732, dan mayoritas pernyataan memiliki nilai r > 0.3. Kesimpulan: Instrumen CD-RISC 25 versi bahasa Indonesia memiliki validitas serta reliabilitas yang baik untuk menilai resiliensi. ......Backrground: Resilience is one of the important factors which is associated with the protection of mental illness development and reduced symptoms. In present, the widely used instrument to assess resilience is Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC), however its psychometric properties is not known for the Indonesian version. This study aims to provide validity and reliability of CD-RISC 25 Indonesian version. Methods: Content validity was performed by including eight experts from Psychiatry Department, Faculty of Medicine University of Indonesia. This study was a cross-sectional study with 125 subject of Faculty of Medicine University of Indonesia students using stratified random sampling for convergent validity and internal consistency reliability, and 30 subjects for test-retest reliability. The subjects were asked to complete CD-RISC 25 instrument and Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), and asked to complete CD-RISC 25 once more after 1 month. Results: The value of I-CVI was 0.75 until 1 and S-CVI/Ave was 0.96 for content validity. Convergent validity showed the value of r = 0.539; p < 0.001. Cronbach’s Alpha for internal consistency reliability was 0.917. Test-retest reliability showed 0.732 for intraclass correlation, and majority of statments showed r > 0.3. Conclusion: The instrument of CD-RISC 25 Indonesian version has good validity and reliability for assessing resilience.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aidah Kurnia Rahmahwati
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang perencanaan audit dari WOW Electrical Ltd untuk tanggal neraca 30 Juni 2017. Adapun dokumen-dokumen pendukung yang diberikan kepada saya sebagai seorang auditor senior antara lain: memo dari mitra tertanggal 17 Mei 2017, ekstrak terbitan dari Business Review bulan April 2017, dan ekstrak dari kertas kerja audit untuk audit periode tahun sebelumnya. Dari dokumen-dokumen tersebut saya diminta untuk menilai risiko audit yang dapat diterima oleh WOW Electrical Ltd dengan melakukan analisis menggunakan fakta-fakta yang tertera pada kasus, menilai risiko turunan yang ada, menilai risiko pengendalian, melakukan identifikasi apakah rasio-rasio pada neraca telah meningkat atau menurun, dan memberikan rekomendasi terhadap prosedur audit tindak lanjut apa yang harus dilakukan jika terjadi salah saji potensial dalam informasi keuangan WOW Electrical Ltd. Kata Kunci:Audit, Risiko Turunan, Risiko Pengendalian, Prosedur Lanjutan Audit
ABSTRACT
This paper discusses the audit planning of WOW Electrical Ltd for the June 30th, 2017 balance sheet date. The supporting documents provided to me as a senior auditor are memos from partners dated May 17th, 2017, extracts from Business Review April 2017, and extracts from audit work papers for the previous year period. From these documents I was asked to assess the acceptable audit risks of WOW Electrical Ltd using the facts provided in the case, assessing the inherent risks, assessing the control risks, identifying the whether the ratios on the balance sheet had increased or decreased, and provide recommendations on what follow up audit procedures to undertake in case of the occurrence of potential misstatements. Key Words Audit, Inherent Risks, Control Risks, Follow up Audit Procedures
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lucas, John
London: Cassell, 1980
R 340.07 LUC h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>