Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Setiaji
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pembahasan mengenai pertimbangan dan proses pengalihan aset Pusat Investasi Pemerintah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) serta menganalisis kinerja keuangan, leverage keuangan dan risiko keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pasca pengalihan aset tersebut. Total nilai aset yang dialihkan sebesar Rp18,356 triliun yang terdiri dari aset kas Rp9,607 triliun dan aset non kas Rp8,749 triliun. Proses evaluasi menggunakan pendekatan rasio keuangan, tingkat kesehatan perusahaan, degree of financial leverage (DFL), non performing loan (NPL) dan model Z-Score. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan profitabilitas, likuiditas, dan tingkat kesehatan keuangan perusahaan. ......This study aims to provide explanation of the consideration and transfer process of assets of the Government Investment Center to PT Sarana Multi Infrastruktur and also to analyze financial performance, financial leverage and financial risk of PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) after assets transfer. The total value of the asset transfer is IDR18,35 trillion consisting of IDR9,607 trillion of cash asset and IDR8,749 trillion of non-cash asset. The evaluation process uses financial ratio approach, corporate health level, degree of financial leverage (DFL), non performing loan (NPL), and Z-score model. The result shows that the company has improved their profitability, liquidity and corporate financial health level.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khalis Gagah Pratama
Abstrak :
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari tahu pengaruh financial bias terhadap financial planning behavior pada generasi muda yang berumur 17 hingga 35 tahun di area Jabodetabek. Financial bias yang dianalisis dalam penelitian ini adalah overconfidence bias, mental accounting bias, dan loss aversion bias dan financial planning behavior yang dianalisis adalah financial planning behavior dalam berinvestasi. Sampel terdiri dari 101 responden yang memenuhi kriteria dalam mengisi kuisoner. Metode penelitian yang digunakan merupakan regresi linear berganda. Ditemukan bahwa overconfidence bias dan loss aversion bias memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial planning behavior dimana overconfidence bias berpengaruh secara positif dan loss aversion bias berpengaruh negatif. Akan tetapi, mental accounting bias tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap financial planning behavior. ......This study aims to find out the effect of financial bias on financial planning behavior in young people aged 17 to 35 years in the Jabodetabek area. The financial bias analyzed in this study is overconfidence bias, mental accounting bias, and loss aversion bias and the financial planning behavior analyzed is financial planning behavior in investing. The sample consisted of 101 respondents who met the criteria for filling out the questionnaire. The research method used is multiple linear regression. It was found that overconfidence bias and loss aversion bias have a significant effect on financial planning behavior where overconfidence bias has a positive effect and loss aversion bias has a negative effect. However, mental accounting bias does not have a significant effect on financial planning behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Novanti
Abstrak :
Bengkel XYZ adalah salah satu UMKM bengkel yang berlokasi di Depok yang memiliki tujuan untuk mengembangkan bisnisnya dan memperluas jangkauan layanannya. Dalam menjalankan sistem manajemennya terdapat kesulitan dalam manajemen keuangan. Bengkel XYZ belum memiliki perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan demikian diperlukan perencaanan keuangan jangka panjang dengan menggunkanan analisis kinerja keuangan dan prospective analysis. Tujuan dari business coaching ini adalah membuat perencanaan keuangan jangka panjang untuk Bengkel XYZ. ......Workshop XYZ is a SME based in Depok and have a mission to expand their business and scope. The workshop having a difficuty in their financial management. Workshop XYZ not having a long term financial planning. Therefore, the workshop needs to construct long term financial planning using financial performance analysis and prospective analysis. The purpose of this business coaching is to help Bengkel XYZ create their long term fiancial planning.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bona V.T., Oscar
Abstrak :
ABSTRAK
PT Tusaro adalah perusahaan didirikan setelah melihat peluang pasar dan trend masyarakat yang sedang beralih ke arah pengobatan yang bersifat natural. Salah satu yang juga mendorong pendirian bisnis ini adalah kayanya ramuan tradisional Indonesia yang sangat bermanfaat bagi masyarakat tetapi pasar Indonesia malah dibanjiri oleh makanan suplemen dari luar negeri, yang bahan bakunya sebenarnya berasal dari Indonesia juga.

Sebagai bisnis yang bam akan didirikan maka dibuat perencanaan bisnis yang terlebih dahulu membuat bisnis model perusahaan. Bisnis model ini sebagai kerangka pikir dan kerangka ketja selanjutnya dalam kegiatan keseharian perusahaan. Sedangkan bahan acuan untuk target konsumen dan analisa pemasaran adalah riset penelitian persepsi konsumen terhadap jamu yang merupakan karya akhir salah satu mahasiswa MMID 2001.

Perusahaan ini didirikan secara bersama oleh Oscar Bona V.T, Gatot Subagyo, Liston Manurung dan Edward Gultom. Kepemilikan modal dimiliki bersama dengan pembagian yang sama. Pernilihan badan hukum perusahaan adalah Perusahaan Terbatas (PT). Perusahaan termasuk dalam industri skala menengah. Lokasi pabrik di daerah Bogor dengan tujuan agar biaya pengiriman baik untuk bahan baku maupun bahan jadi lebih efisien. Ini dikarenakan letak pasar penjualan produk yang dituju ialah daerah Jakarta dan sekitamya. Tata letak pabrik juga dirancang sedernikian rupa agar penanganan aliran material dapat selancar mungkin.

Berdasarkan bisnis model yang dibentuk target pasar yang hendak dicapai ialah kalangan menengah ke atas. Bentukan produk dibuat yang dapat memenuhi kehidupan modem yang serba praktis yaitu bentuk sachet serbuk dan bentuk sachet yang berupa seduhan seperti teh sebagai tahap bentukan awal. Pemilihan tanaman sebagai sumber ramuan untuk tahap awal ialah tanaman yang sudah banyak dikenal kegunaanya yaitu tempuyung dan meniran. Perusahaan akan melanjutkan pengembangan dan penelitian baik difersikasi bentuk produk maupun jenisnya. Kegiatan pemasaran lainnya juga dibentuk berdasarkan bisnis model.

Kinerja harian perusahaan berlangsung selama enam hari. Hari Senin- Jumat berlangsung penuh selama 9 jam yang dimulai dati. pukul 08.00-17.00 dengan 1 jam istirahat. Sedangkan pada hari Sabtu berlangsung setengah hari dari jam 08.00-13.00 tanpa istirahat. Jumlah operator yang dipeketjakan sebanyak lima orang. Sedangkan untuk tenaga penjualan (sales person) sebanyak dua orang. Tujuan utama saluran distribusi adalah supermarket/hypermarket dan toko obat dan jamu yang ada di Jakarta.

Perencanaan perusahaan untuk tahap T berlangsung dalam 5 tahun. Perusahaan direncanakan berdiri pada bulan July 2004. Modal awal pendirian sebesar Rp.100.000.000,-. Jumlah ini termasuk di dalamnya biaya operasional perusahaan selama enam bulan di muka. Peningkatan penjualan diperkirakan sekitar 10 % per tahun. Perusahaan diperkirakan mulai mencapai keuntungan pada tallUn kedua. Dari analisis keuangan atas kelayakan perusahaan menunjukkan hasil yang cuk:up memuaskan dengan kesimpulan akhir bahwa investasi di PT. Tusaro layak dilakukan.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudya Shinta Yunica
Abstrak :
Karena meningkatnya jumlah perubahan dan ketidakpastian, perusahaan perlu memiliki fleksibilitas keuangan untuk menjaga keberlanjutan kinerja keuangan mereka dalam jangka panjang. Investor dan pemberi pinjaman perusahaan semakin melihat bahwa ESG merupakan aspek penting untuk diterapkan dan diungkapkan yang dapat menentukan keputusan investasi atau pinjaman mereka. Keputusan ini dapat berdampak pada arus modal masuk dan kemampuan pembiayaan kepada perusahaan yang dapat mempengaruhi fleksibilitas keuangan perusahaan. Implementasi ESG dan pengungkapannya di Indonesia sangat terbatas dan baru mulai didorong oleh regulator pada tahun 2017. Sedikit penelitian yang membahas apakah ESG mempengaruhi kendala keuangan dan fleksibilitas keuangan di Indonesia. Menurut teori keagenan, teori pemangku kepentingan, dan teori persinyalan, memiliki kinerja ESG yang baik dapat membangun hubungan pemangku kepentingan yang erat, mengoptimalkan pengambilan keputusan perusahaan, mengelola risiko, dan meningkatkan profitabilitas, dan selanjutnya dapat meningkatkan kepemilikan kas, utang, dan fleksibilitas pembiayaan ekuitas. Studi ini menunjukkan pengaruh ESG terhadap fleksibilitas keuangan dan peran mediasi kendala keuangan. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2015 hingga 2021 sebagai sampel untuk menguji mekanisme yang mempengaruhi kinerja ESG terhadap fleksibilitas keuangan. Analisis jalur dan tes sobel digunakan untuk menguji peran mediasi kendala keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja ESG secara signifikan meningkatkan fleksibilitas keuangan. Hasil uji analisis Path dan uji sobel menunjukkan bahwa kendala pembiayaan memediasi kinerja ESG dan fleksibilitas keuangan perusahaan tetapi pada tingkat yang lebih rendah daripada hubungan langsung. Penelitian ini memiliki arti penting bagi perusahaan, investor, dan kreditur untuk mengevaluasi kinerja ESG dan pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang relevan. ......Due to the increasing number of changes and uncertainties, companies need to have financial flexibility to preserve the sustainability of their financial performance over the long term. Company’s investors and lenders are increasingly seeing that ESG is an important aspect to implement and disclose that can determine their investment or lending decision. This decision can impact the capital inflow and financing capability of the firm, which can affect the company's financial flexibility. The implementation of ESG and its disclosure in Indonesia is limited and only started to be pushed by regulators in 2017. Little research has addressed whether ESG affects financial constraints and financial flexibility in Indonesia. This study aims to show the effect of ESG on financial flexibility and the mediating role of financial constraints. We used companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2021 as a sample to test the mechanisms that affect ESG performance on financial flexibility. Path analysis and Sobel test are used to test the mediating role of financial constraint. The results revealed a notable positive influence of ESG performance on financial flexibility. However, both the path analysis and Sobel test findings indicated that financing constraints were not successful in mediating the relationship between a company's ESG performance and financial flexibility, as the direct effect remained stronger. The findings carry significant implications for various stakeholders, including corporate executives, government entities, investors, and creditors.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Yanto Maurikson
Abstrak :
Alasan dan tujuan penelitian adalah membahas pentingnya peranan model tingkat pertumbuhan sustainabel dalam mengelola pertumbuhan internal suatu perusahaan menuju tingkat yang optimal. Dengan membandingkan tingkat pertumbuhan aktual terhadap tingkat pertumbuhan yang seharusnya dipertahankan oleh perusahaan maka manajer keuangan akan dapat mengambil keputusan mengenai perimbangan antara tingkat profitabilitas usaha, struktur modal dan tingkat retensi laba yang diperlukan untuk membiayai pertumbuhan usaha. Penulisan skripsi menggunakan dua metode: Pertama, studi literatur manajemen keuangan dan perbankan. Yang ke dua adalah studi lapangan pada bank "X". Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank X mengalami tingkat pertumbuhan pendapatan operasional yang terlalu tinggi tanpa didukung oleh tingkat rentabilitas yang tinggi, struktur modal yang optimal dan jumlah retained earning yang memadai. Hal ini diperkuat oleh hasil analisa terhadap rasio-rasio keuangan bank X dan analisa lingkungan bank. Penulis mengambil kesimpulan bahwa manajer keuangan bank atau perusahaan perlu menerapkan the sustainable growth model ini sebagai salah satu alat bantu perencanaan keuangan untuk mengendalikan tingkat pertumbuhan usaha menuju ke arah peningkatan efektivitas dan efisiensi. usaha yang lebih baik sehingga masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pertumbuhan usaha dapat dihindari atau diantisipasi. Penulis juga menyumbang saran agar kiranya para pimpinan badan usaha dapat memanfaatkan peralatan analisa sustainable growth, disamping analisa rasio keuangan dan analisa lingkungan usaha, dalam mengevaluasi kinerja badan usaha pada masa lalu dan pada periode berjalan serta dalam proses perencanaan dan perumusan strategi keuangan sehingga dapat mengelola tingkat pertumbuhan usaha di masa mendatang.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betaubun, Yudisaputra
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang kedudukan dari Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dalam hal pengaturan dan pengawasan perbankan di Indonesia. Penataan kembali struktur pengorganisasian yang lebih terintegrasi diperlukan terhadap lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi pengawasan pada industri perbankan maupun industri keuangan bukan bank sehingga dapat tercapai mekanisme koordinasi yang efektif dan dengan demikian dapat tercapai stabilitas sistem keuangan. Lembaga yang terintegrasi ini oleh pemerintah dilahirkan dalam bentuk Otoritas Jasa Keuangan. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah kedudukan dan keberadaan Otoritas Jasa Keuangan sebagai Lembaga Pengatur dan Pengawas Perbankan di Indonesia serta mekanisme koordinasi antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Bank Indonesia dalam hal pengaturan dan pengawasan bank. Bentuk penelitian ini adalah yuridis normatif dengan melakukan studi dokumen dan menggunakan metode analisis data secara kualitatif. Penelitian menunjukan bahwa didasarkan pada Pasal 1 ayat (1) UU OJK yang menyebutkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan serta memiliki kedudukan diluar pemerintah. Koordinasi antara OJK dengan BI telah diatur dalam Pasal 39 UU OJK, yaitu dalam membuat peraturan pengawasan di bidang perbankan meliputi: kewajiban pemenuhan modal minimum bank, sistem informasi perbankan yang terpadu, kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta asing dan pinjaman komersial luar negeri, produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha bank lainnya dan penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically important bank serta data lain yang dikecualikan dari ketentuan kerahasiaan. ......This thesis discusses the position of the Otoritas Jasa Keuangan pursuant to Act No. 21 of 2011 on the Otoritas Jasa Keuangan in terms of regulation and supervision of banking in Indonesia. Restructuring required a more integrated organization of institutions that perform the function of oversight in the banking industry as well as non-bank financial industry so as to achieve effective coordination mechanism and thus can achieve the stability of the financial system. This integrated institution born by the government in the form of the Otoritas Jasa Keuangan. The main problems discussed in this study is the status and whereabouts of the Otoritas Jasa Keuangan as a Regulatory and Supervisory Institute of Banking in Indonesia as well as the coordination mechanism between the Otoritas Jasa Keuangan and Bank Indonesia in terms of regulation and supervision of banks. This research is a form of normative documents and by conducting studies using qualitative methods of data analysis. Research shows that based on Article 1 paragraph (1) of the Otoritas Jasa Keuangan Act which states that the Otoritas Jasa Keuangan is an independent body and free from interference by other parties, which have the functions, duties, and powers of regulation, supervision, inspection, and investigation and have a position outside the government. Coordination between the Otoritas Jasa Keuangan and Bank Indonesia has been provided for in Article 39 of Otoritas Jasa Keuangan Act, namely in making banking supervision regulations include: minimum capital obligations of banks, banking information system that is unified, policy receipt of funds from abroad, receipt of foreign currency funds and external commercial borrowing country, banking products, derivative transactions, banking activities and the determination of other banking institutions are categorized as systemically important banks as well as other data are excluded from the provisions of the confidentiality of the information.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safir Senduk
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006
332.024 SAF m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Plane, Donald R.
Massachussetts: Addison-Wesley, 1986
658.15 PLA q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Trisnahadi Darga
Abstrak :
Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini ditandai oleh laju urbanisasi yang tinggi. Pertumbuhan penduduk kota yang sangat pesat sejak pertengahan abad kedua puluh ini telah mengaklbatkan berbagai masalah perkotaan yang semakin rumit. Sementara ini, guna memenuhi tuntutan akan pemukiman yang terus meningkat jum Iahnya. telah tumbuh usaha-usaha swasta dalam pembangunan kawasan perumahan. Bisnis real Estate masih merupakan gejala yang relatif muda dalam perekonomian Indonesia. Kini bisnis real estate berkembang pesat. Begitu banyak pengusaha yang terdorong menginvestasikan modalnya dalam bidang ini. Developer berani mengambll resiko berdasarkan perhitungan bahwa harga penjualan maupun nilai sewa bangunan yang dimllikinya adalah lebih tìnggi dari pada tlngkat harga pembeli maupun konstruk sinya. Usaha real estate ini melingkupi bidang yang luas bahkan sejak dari pengadaan tanah. Ditinjau dari kacamata itu resiko usaha real estate jauh ¡ebih besar apalagl mengingat investsi dengan skate besar. Jangka waktu sampai terjual juga panjang serte fluktuasi harga yang bahkan kemungkinan besar bisa terjadi yang kesemuanya mengandung resiko yang besar. Prayek dengan Iuas 8.000 Ha seperti pada PT Bumi Serpong Damai membutuh kan biaya investasi yang sangat besar oleh karena itu dalam pelaksanaannya haruslah direncanakan dengan matang. Juga dengan adanya proyek seluas BSD ini, jelas mempunyai konsekuensi pendanaan besar. Sebagai gambaran awal dapat diperkirakan bahwa dalam 20 tahun pertama, pengembangan kota baru ini akan menyerap dana investasi sebesar Rp. 3,2 trllyun yang berasal baik dari sektor pemerintah maupun dari sektor nonpemerintah, dari dalam maupun luar negeri. Dalam mengelola suatu proyek mega yang bernilal trllyunan rupiah ini tentu diperlukan penanganan yang serius, Baik dari segi perencanaan fisik maupun peren canaan keuangannya. Namun pembahasan pada penulisan ini terutama difokuskan pada aspek keuangan pada konsorsium perusahaan ini. Terutama jika dilihat bahwa proyek ini memerlukan investasl yang sangat besar sehingga keikutsertaan lembaga lembaga keuangan dalam memberikan dukungannya sangatlah diperlukan. Situasi ekonomi, Iklim investasI sarta kesempatan kerja merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam pembentukan suatu kota baru yang swasembada. Sejauh mana ketiga hal tersebut dapat merupakan hambatan yang serius akan jelas terlihat dalam perkem bangan situasi yang akan datang. Secara garis besar permasalahan yang digali dalam penulisan ini dititik beratkan pada financial planning yang meliputi strategic planning, optímalisasi penggunaan dana dalam jangka panjang, metode-metode pengelolaan keuangan yang diper gunakan faktor - taktor yang berpengaruh baik yang berupa pengaruh eksternal sepertl : aspek sosial, politik, tlngkat suku bunga, sumber pendanaan dan luar, kebijaksanaan pemerlntah, dan laIn - laIn, maupun yang berupa pengaruh Internal seperti : capital budgeting, financial control, capital structure, cost sales forecast dan lain-lain. Sedangkan dalam pemecahan permasalahannya digunakan metoda analisa keuangan baik yang menyangkut kelayakan investasi maupun analisa raslo keuangan. Selanjut nya akan dianaIisa pula sensitivitas proyek terhadap perubahan dan varibel - variabel penentunya. Dari analisa yang dilakukan diharapkan dapat diketahui kelayakan dari proyek, performance dari pengelolaan keuangan dan optimasi investasi selain itu diharapkan dapat turut memberikan masukan-masukan dalam mengembangkan proyek ini selanjutnya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T2085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>