Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Setiap perusahaan berusaha meningkatkan pertumbuhan usahanya. Tetapi persoalannya semakin tinggi pertumbuhan perusahaan semakin sulit mempertahankannya karena semakin besar ancaman terhadapnya. Dengan demikian, persoalan berikutnya adalah bagaimana mempertahankan pertumbuhan perusahaan. Strategi mempertahanan pertumbuhan bisa dilihat dari dua perspektif yaitu perspektif deterministik yang menyatakan bahwa perusahaan harus mampu lolos dari proses seleksi ketat yang dilakukan lingkungan itu sendiri. Perspektif ini kemudian diperkaya oleh teori organisasi industrial yang menyatakan bahwa baik buruknya kinerja perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi eksternal industrinya.
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (03) Maret 2003: 30-34, 2003
MUIN-XXXII-03-Mar2003-30
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Setiap perusahaan berusaha meningkatkan pertumbuhan usahany. Tetapi persoalannya semakin tingi pertumbuhan perusahaan semakin sulit mempertahankannya, karena semakin besar ancaman terhadapnya. Dengan demikian persoalan berikutnya adalah bagaimana mempertahankan pertumbuhan perusahaan. Strategi mempertahankan pertumbuhan bisa diliha dari dua perspektif yaitu perspektif deterministik yang menyatakan bahwa perusahaan harus mampu lolos dari proses seleksi ketat yang dilakukan oleh lingkungan itu sendiri. Perpektif ini kemudaian diperkaya oleh teori organisasi industrial yang menyatakan bahwa baik buruknya kinerja perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi eksternel industrinya.
Manajemen Usahawan Indonesia, XXXII (05) Mei 2003: 25-27,
MUIN-XXXII-05-Mei2003-25
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Supriyadi
Abstrak :
The Role of an Engineer in Accelerating the Progress of a Hydroelectric Power Construction Project (PLTA) in Indonesia (Case Study of Nippon Koei Co., Ltd.'S Hydroelectric Power Projects)Indonesia is well endowed with hydropower potential, which is renewable and indigenous energy, with natural support of ample rainfall. The construction of hydropower (PLTA) will conserve the exportable resources such as oil, natural gas and coal, and thus contribute to Indonesia's foreign exchange earnings. The fact that the hydroelectric power is a kind of complex and diversified project involving many parties within the limited space and management, then the presence of a qualified consulting engineer is required to ensure that the Project be completed to quality, to time and to cost. Selecting a consultant is one of the most important decisions an owner or client makes. The success of the Project often depends on obtaining the most able, experienced, and reputable consulting firm. The procurement of a consulting engineer is merely based on the following 3 (three) principal categories: (a) Experience in similar projects (20 % weight) ; (b) Approach and methodology (30 % weight) ; (c) Qualification and competence of the personnel proposed (50 % weight). These categories justify the qualification of a consulting firm selected. This thesis investigates the relationship between the qualification of a consulting engineer supervising the construction of a hydroelectric power and its progress. Nippon Koei Co., Ltd., being the first private independent consulting firm in Japan established in 1946, was selected as the consulting firm with samples of projects including Tanggari-II, Besai, Renun and Musi Hydroelectric Power. Nippon Koei Co., Ltd. has been involved over a long period of time in the development of a number of hydroelectric power projects in Indonesia providing extensive accumulated experience and knowledge therefrom. The required data (secondary data) was obtained from the Monthly Progress Report. The progress of the Project was easily noted from the "S-Curve" and the quality of the Consultant was reflected in the Manning Schedule. Other variables such as productivity level of each expert, the role of Owner and Contractor, and procurement method were assumed to be constant. SPSS 7.5 for Windows was used to run the data for regression analysis. The result yielded a significant relationship in the form of a positive correlation between quality of the Consultant and progress of the Project. It is, therefore, justifiable to conclude that the more qualified consulting firm will positively accelerate the completion of the hydroelectric power projects in Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Arie Febrianto
Abstrak :
Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui bagaimanakah Kasus Program Geser Kompetitor oleh tu baterai ABC itu terjadi dan melakukan analisa terhadap Putusan Perkara Nomor 06 I KPPU-u 12004 tentang Program Geser Kompetitor oleh Batu Baterai ABC. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normative atau penelitian hukum doctrinal . Data yang diteliti merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh darri bahan kepustakaan,bahan pustaka, literature, dokumen , makalah, website dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha, peraturan perundang-undangan dan lain sebagainya yang ada hubungar+.rya dengan penelitian ini yang terdiri dari bahan hukum primer, yaitu Urrdang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan usaha Sehat. Taknik pengumpulan data adalah studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian di analisis secara Sistematis dan Yuridis. Hasil dari penelitian adalah berupa Kasus Batu Baterai ABC adalah kasus pelanggaran Terhadap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli den Persaingan Usaha Tidak Sehat yang diduga dilakukan oleh PT Ada Boga Cemerlang selaku Pelaku usaha dalam kegiatan perekonomian di Indonesia, dalam hal ini sebagai pemasek batu baterai ABC di wilayali Indonesia, yang mans pelanggaran yang dilakukan adalah terhadap pasal 15 ayat 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pasal 19 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pasal 19 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pasal 25 ayat 1 huruf a jo ayat 2 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Kasus ini berdasarkan laporan dari sate palaku usaha pada tanggal 14 Juni 2004 dan tanggal 2 Juli 2004 tentang dugaan adanya pelanggaran terhadap ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Selanjutnya lasus ini adalah wewenang dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha untuk menyelidiki, memeriksa dan memutuskan kasus ini. Pada intinya kasus ini adalah : Pihak Batu baterai ABC selaku Teri3por melakukan Program Geser Kompetitor yang dimutai pada bulan Maret 2004, setelah sehelumnya pada 13ertengahan bulan Februari 2004 , PT PANASONIC GOBEL INDONESIA dalam hal ini sebagai Pelapor telah rnelaksanakan Program Single Pack Display dengan ketentuan setiap toko yang mendisplay batu baterai single pack ( manganese tipe AA } dengan menggunakan standing display akan diberikan lbuah senter yang sudah diisi dengan 4 baterai dan toko yang se!ama 3 bulan mendisplay produk tersebut akan mendapatkan tambahan 1 bush seater yang same, sedangkan untuk material promosi [ standing display } diberikan gratis oleh PT Panasonic Gobel Indonesia. Isi dari Surat Perjanjian Program Geser Kompetitor periode Maret-Juni 2004 Sebagai berikut : 1.) Program Pajang dengan mendapatkan potongan tambahan 2% dengan ketentuan sebagai berikut : a. Toko mempunyai space atau ruang pajang baterai ABC dengan ukuran minimal 0,5 x 1 meter b.Toko bersedia memajang baterai ABC c.Toko bersedia mernasang PCS ( materi promosi ) ABC 2) Kamitmcn Toko untuk tidak menjual baterai Panasonic. dengan mendapatkan potongan tambahan 2 % dengan ketentuan sebagai b.erikut : a.Toko yang sebelumnya jual baterai Panasonic , mulai bulan Maret sudah tidak jual lagi b,Toko hanya menjuai baterai ABC 3) Mengiltuti Program Pajang dan kpmitmen untuk tidak juaf batu baterai Panasonic. Kemudian setelah dilakukan proses pemeriksaan dan panyelidikan yang melibatkan beberapa saksi yang adalah Safes Terlapor, Pernilik Toko-toko, dan Key Dealer Pelapor oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha diputuskan pada tanggal 2 Maret 2005 yang adalah siding kornisi bahwa Terlapor terbukli secara sah dari meyakinkan melalui Program Geser Kumpetitor melanggar atau berientangan terhadap pasal 15 ayat 3 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, yang dengan jelas buktinya terdapat pada Surat Perjanjian Program Geser Kompetitor, pasal 10 huruf a Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pasal 19 huruf b Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999, pasal 25 ayat 1 bumf a jo ayat 2 huruf a Undang-Undang Ncmor 5 Tahun 1999. Analisis terhadap Kasus Program Geser Kompetitor yang dilakukan oleh batu baterai ABC terdapat tiga hal yaitu : Analisis terhadap perjanjian tertutup, Analisis terhadap Penguasaan pasar dan analisis terhadap penyalahgunaan pasisi dominant dimana ketiga hai ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang diduga telah dilanggar oleh Program Geser Kompetitor oleh batu baterai ABC dalam hal ini FT Arta Braga Cemerlang selaku Distributor batu baterai ABC , dimana setelah dilakukan oenyelidikan oleh KPPU terbukti melakukan pelanggarsn tersebut. Analisis terhadap perjanjian tertutup dengan pasal 15 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Pasai 15 ayat 3 huruf b analisanya berupa bahwa pasal ini menjamin agar tetap terjadinya persaingan di antara pelaku usaha yang bergerak di bidang yang sama , selain itu juga mencegah terjadinya kesulitan bagi pelaku usaha lain dalam menjalankan usahanya yang apabila dibiarkan secara terus menerus akan mengakibatkan tersingkirnya pelaku usaha lain yang merupakan pesaing dari pelaku usaha yang melakukan perjanjian yang mana dalam pasal 15 ayat 3 huruf b menyatakan : "Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian mengenai harga atau potongan harga tertentu atas barang dan atau jasa yang memuat persyaratan bahwa pelaku usaha yang menerima barang dan atau jasa dari palatal usaha pemasok : b. tidak akan membeli barang dan atau jasa yang sama atau sejenis dari pelaku usaha lain yang menjadi pesaing dari pelaku usaha pemasok?. Dirnana pada kasus PGK ini dalam perjanjiannya tercantum : Komitmen toko untuk tidak menjual bate haterai Panasonic dengan mendapatkan potongan tambahan 2 % dengan ketentuan sebagai berikut : toko yang sebelumnya jual haterai Panasonic mulai bulan Maret sudah tidak jual iagi, tokc hanya jual baterai ABC yang terbukti PGK melanggar pasal 15 ayat 3 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tabun 1999: serta ayat-ayat sebelumnya mengenai pelarangar. terhadap terjadinya perjanjian yang bersifat tertutup, dengan mana apabila tersingkirnya pelaku usaha lain yang merupakan pesaing akan mengakibatkan terjadinya kekuatan dominant di pasar yang mengakibatkan terjadinya monopoli yang hanya akan menghasilkan keuntungan bagi segelintir orang raja tldak ke seluruh rakyat Indonesia, juga akan mengakibatkan pengangguran yang Uanyak disebabkan tersingkimya pelaku usaha lain yang adalah pesaing dari pelaku usaha yang melakukan perjanjian tertutup, dimana dengan terjadinya pengangguran akan'mengakibatkan kerawanan social dengan terjadinya kejahatan , dirnana kejahatan itu timbal semata-mata untuk memperoleh uang untrrk mensejahterakan keluarga Tian karena terjadinya kecemburuan social karena keberhasilan dan kesejahteraan bagi segelintir orang saja yang bisa saja tirnbu! akibat terjadinya perjanjian tertutup seperti yang disebatkan pada pasal 15 ayat 3 huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang menimbulkan kesulitan bagi pelaku usaha lain untuk memasuki pasar yang bersangkutan yang bahkan dapat menyingkirkan pelaku usaha lain yang merupakan pesaing dari pelaku usaha yang rnelakukan perjanjian tertutup. Selain itu juga dapat mengurangi pilihan konsumen untuk memilih produk batu baterai yang sesuai dengan keinginan di mana dalam pasar persaingan
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T18976
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mardina Dahlan
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis adanya pengaruh cash conversion cycle dan financial constraint terhadap firm value. Evaluasi dilakukan pada periode sebelum, saat, dan setelah krisis keuangan global pada tahun 2008 pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia untuk sektor non keuangan. Pengujian menggunakan metode regresi linier berganda dengan melibatkan 116 perusahaan. Variabel financial constraint yang digunakan terdiri dari 6 proksi, yaitu Altman z score, size perusahaan (sales), dividend payout ratio, cash flow, external financing, dan interest coverage. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen modal kerja yang menggunakan pengukuran cash conversion cycle berpengaruh negatif terhadap firm value. Sementara itu variabel financial constraint dengan proksi dividend payout ratio, cash flow, dan interest coverage berpengaruh negatif terhadap firm value, dan proksi yang lainnya tidak. Selain itu, penelitan juga membuktikan bahwa ada perbedaan firm value pada periode sebelum, saat, dan setelah krisis keuangan global pada tahun 2008.
This research aims to analyze if there is effect of cash conversion cycle and financial constraint to firn value. Evaluation is held before, during, and after global financial crisis 2008 for Indonesian Stock Exchange listed company in non financial sectors. Research used multiple linear regression and involved 116 companies. Financial constraint variable used consists of 6 proxies, they are Altman z score, company size (sales), dividend payout ratio, cash flow, external financing, and interest coverage. Research had shown if cash conversion cycle affect its firm value. Moreover, financial constraint variable using proxy cash flow , dividend payout ratio, and interest coverage have negative effect to firm value. Beside that, research proves that there is firm value difference before, during, and after global financial crisis 2008.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hazil Kaharutman
Abstrak :
ABSTRAK
Studi yang mempelajari faktor – faktor yang mempengaruhi performa ekspor di sektor manufaktur telah berkembang selama beberapa decade. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi hubungan antara karateristik-karateristik industry dengan performa ekspor pada industry pengolahan hasil perikanan di Indonesia. Penelitian ini mengembangkan karateristik yang spesifik pada level perusahaab dan mencoba untuk menetukan karateristik yang mempengaruhi perilaku ekspor suatu perusahaan. Penelitian ini menggunakan data industry pengolahan hasil perikanan yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS), dari tahun 2007 hingga 2011. Data karateristik perusahaan yang dugunakan adalah ukuran perusahaan, umur, produktivitas, stok kapital, status kepemilikan, teknologi dan lokasi perusahaan. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah Logit dan Tobit. Hasil analisis kami menemukan bahwa dalam model Logit, produktivitas, stok kapital, ukuran perusahaan, status kepemilikan dan teknologi secara signifikan mempengaruhi performa ekspor industry pengolahan hasil perikanan. Sementara itu, di model Tobit, produktivitas menjadi tidak signifikan. Umur perusahaan tidak mempengaruhi performa ekspor dalam kedua model tersebut. Pada analisis lokasi perusahaan, perusahaan yang berlokasi di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku memiliki kecenderungan yang besar untuk melakukan ekspor dibandingkan dengan industri yang berlokasi di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.
ABSTRACT
The study to find out the determinants of export performance at firm level in manufacturing sectors has developed for decades. This paper aims to analyse the relation between firm characteristics and export performance of fish processing industries in Indonesia. The study explores the specific characteristics at firm level and determines which characteristics may influence export behaviour. For the purpose of the study, we employ the firm level data from BPS-Statistics Indonesia covering the period 2007-2011. Firm specific characteristics like firm size, firm age, productivity, capital stock, foreign ownership, technology, and firm location are identified and employed in the Logit and Tobit models that we use. Our analysis points that in the Logit model productivity, capital stock, firm size, foreign affiliation and technology significantly affect the export performance, while in the other model, productivity becomes not significant. Firm age is never significant in the both models. In terms of location effects, firms, which are located in Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua and Maluku have greater propensities to export rather than those in Jawa, Bali and Nusa Tenggara. The paper also tries to analyse the relation between firm characteristics and export performance using fixed effect model. Nevertheless, the study has had the problem when it has tried to examine the relation. Some observations are dropped from the estimation, and this leads to the problem that lies in generalizing from a small number of observations to the larger set
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soniwell
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai penghitungan value dari Facebook, Inc. saat melakukan penawaran saham perdana di bursa saham. Penggunaan internet sebagai platform dalam menghasilkan pendapatan memberikan tantangan tersendiri dalam melakukan valuasi bagi perusahaan semacam ini. Pada dasarnya, semua aspek fundamental dari valuasi tetap berlaku. Penelitian ini menggunakan fungsi logistik untuk memproyeksikan pertumbuhan pengguna Facebook serta pendapatan Facebook, Inc. Untuk komponen cost of equity, penelitian ini menggunakan Model Tiga Faktor Fama/French. Tiga skenario dikembangkan untuk mengetahui potensi dari Facebook, Inc. Hasil perhitungan harga wajar saham untuk skenario 1, 2, dan 3 adalah $14.24, $19.04, dan $25.00 masingmasing.
The purpose of this thesis is to determine the value of Facebook Inc. at the time of its initial public offering (IPO). Its use of internet as platform to generate revenue has poses several challenges in valuing this kind of firm. However, every fundamental aspects of valuation also holds true for internet firms. This research used logistic function to project user growth and hence Facebook Inc. revenue. For cost of equity component, this research used Fama/French Three Factors Model. Three scenarios are developed to examine the potentials of Facebook, Inc. The value per share under scenario1, 2, and 3 are $14.24, $19.04, and $25.00, respectively.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T32228
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Ekaputri Hidayat
Abstrak :
ABSTRACT
Tingginya input fosfor sebagai senyawa fosfat ke dalam sistem akuatik mengakibatkan eutrofikasi yang berujung pada terjadinya algae blooming. Input fosfat dalam sistem akuatik ini dicurigai dipengaruhi oleh pelepasan fosfat yang terikat pada besi(III)oksohidroksida ketika tereduksi menjadi besi(II) di sedimen. Oleh karena itu diperlukan pengukuran fosfat dan besi(II) secara simultan. Disebabkan oleh interaksi yang dinamis dari spesies fosfat di sistem alam, maka konsentrasi spesies dapat berubah pada saat penyimpanan sampel, sehingga analisis yang akurat sulit dicapai kecuali dilakukan secara in-situ. Teknik diffusive gradient in thin film (DGT) merupakan salah satu metode pengukuran in-situ yang dikembangkan untuk pengukuran fosfat dan logam. Teknik DGT diteliti menggunakan binding gel campuran TiO2-Chelex. Metode baru ini memperkenalkan penggunakan TiO2 hasil sintesis melalui metode sol-gel sebagai agen pengikat fosfat dan resin Chelex-100 sebagai agen pengikat logam Fe(II). DGT yang terdiri dari diffusive layer dan binding layer diuji kemampuannya dalam menyerap logam labil besi(II) dan fosfat secara terpisah, kemudian diuji homogenitas untuk pengukuran besi(II) dan fosfat secara simultan. DGT dengan binding gel TiO2-Chelex diuji pada sejumlah variasi waktu pengukuran, konsentrasi larutan, dan pH. Hasil analisis menggunakan AAS untuk logam besi dan Spektofotometer UV-Vis untuk fosfat menunjukkan bahwa waktu optimum untuk pengukuran DGT adalah 24 jam. DGT dengan binding gel TiO2-Chelex optimum mengukur fosfat pada larutan dengan pH 5,2 dan pH 6 dan optimum mengukur besi(II) pada pH netral (pH 7). DGT TiO2-Chelex memiliki kapasitas pengukuran 5,86 mg/L untuk fosfat dan 53,41 mg/L untuk logam besi(II).
ABSTRACT
The high phosphorus as phosphate input into aquatic systems causes eutrophication which leads to the occurrence of algae blooming. Phosphate input in aquatic systems is influenced by the release of suspected phosphate bound to iron(III) when reduced to iron(II) in the sediment. Therefore measurement of phosphate and iron(II) simultaneously is required in the environment. Due to dynamic interaction of phosphate species in the natural system, the concentration of phosphate species can change during sample storage, so that an accurate analysis difficult to achieve unless done in-situ. Diffusive gradients in thin films (DGT) technique is one of the in-situ measurement methods developed for the measurement of phosphate and metals. DGT technique has been studied using gel bindings mixture of TiO2-Chelex. This new method introduces the use of synthesized TiO2 via sol-gel method and resin Chelex-100 as phosphate and Fe(II) binding agents, respectively. DGT composed of diffusive layer and the binding layer metal was tested for their ability to absorb labile iron(II) and phosphate separately, and for homogeneity measurements of iron(II) and phosphate simultaneously. DGT with bindings Chelex gel TiO2 was tested at various time of measurement, solution concentration, and pH. The results of the analysis using AAS for iron and UV-Vis spectrophotometer for phosphate showed that the optimum time for DGT measurement is at 24 hours. Optimum measurement of DGT with bindings gel TiO2-Chelex was reached at pH around 5,2 and 6,0, and neutral (pH 7) for phosphate in solution and iron(II), respectively. TiO2-Chelex DGT measurement capacity was 5,86 mg/L and 53,41 mg/L for phosphate and iron (II), respectively.
2014
S55875
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhrina Nadia Mahendra
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai penentuan lokasi hub di PT TEU Penelitian ini disusun dengan rancangan studi kasus dengan menerapkan model Olivares Benitez et al 2012 yang sudah disederhanakan sesuai dengan kondisi objek penelitian Terdapat 3 lokasi pilihan yang akan dikaji sebagai lokasi hub optimal yang dapat meminimumkan biaya total Hasil penelitian menyimpulkan bahwa lokasi yang didapatkan dari solusi model ini memberikan total biaya lebih kecil dibandingkan total biaya saat ini di PT TEU Hasil analisis sensitivitas menemukan bahwa biaya sewa memiliki pengaruh signifikan terhadap lokasi hub optimal
This research discusses hub location at PT TEU This research is conducted with a case study design to apply the simplified version of Olivares Benitez et al 2012 model There are 3 alternative locations that will be studied to minimize the total cost The results of the research indicate that the location selected from the model has lower total cost than current total cost at PT TEU Sensitivity analysis results found that fixed cost at hub has significant impact on optimal hub location;
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanette Nafira Ridwan
Abstrak :
Setiap perusahaan memiliki preferensi strategi permodalannya masing ? masing, ada yang cenderung lebih suka menggunakan ekuitas dan ada juga yang lebih meyukai pendanaan menggunakan utang. Tingkat leverage atau tingkat utang perusahaan merupakan salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan menggunakan sampel perusahaan di sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi periode 2009 hingga 2013, penelitian ini melihat pengaruh beberapa variabel, yaitu leverage, Return on Equity, Capital Expenditure, dan Sales Growth terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini membahas lebih dalam mengenai pengaruh tingkat leverage terhadap nilai perusahaan karena hubungan antara tingkat leverage dan nilai perusahaan yang tidak linear.
Every company has their preference in terms of capital structure, some may like equity more than debt, but others may prefer debt in their financing. Firm's leverage or debt level is one of the most important aspects that have impact on their firm's market value. Using the sample of companies in manufacturing sector of listed firms in BEI from 2009 until 2013, this paper examine the relationship between share price and capital structure, return on equity, capital expenditure and also sales growth. The result shows that there is a significant impact from those variables towards firm's share price. Also this papper has more in depth analyses on capital structure, since it was proven that capital structure have both positive and negative effect towards firm's value.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>