Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Meilan Yuliani Fernandez
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menghadapi isu yang sama di kalangan anak pra-sekolah, yaitu terdapat peningkatan prevalensi obesitas yang memiliki kaitan dengan iklan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara keterpaparan iklan makanan dan pemilihan makanan di rumah untuk anak di Jakarta Pusat. Studi potong lintang dan melibatkan 240 pengasuh dilakukan di pusat pendidikan anak usia dini PAUD . Kuisioner terstruktur dan food frequency questionnaire FFQ digunakan untuk menilai keterpaparan iklan makanan dan konsumsi makanan yang dilakukan oleh enumerator yang telah dilatih. Binary logistic digunakan dengan tingkat kepercayaan 0.05. Sekitar 80 dari responden adalah ibu, kurang dari 15 memiliki pendidikan tinggi, 82 dari mereka tidak bekerja dan 42 tinggal dalam keluarga besar. Kurang dari 80 responden pernah terpapar iklan makanan dari media. Makanan yang paling banyak dipilih adalah produk susu 85 dan diikuti oleh sereal 75.8 serta gula dan konfeksioneri 60 dalam sebulan terakhir. Terdapat hubungan yang bermakna antara keterpaparan iklan makanan dengan pemilihan produk gula konfeksioneri p
ABSTRACT
Indonesia as one of developing country faces the same issue of obesity among pre school children. There was increasing of obesity prevalence, which the food marketing has the role in it. The study aims to assess the association between food marketing exposure and home food selection for children in Central Jakarta. Cross sectional study with 240 caregivers rsquo was carried out through early childhood education centers in Central Jakarta. Structured questionnaire and food frequency questionnaire FFQ was used to assess food marketing exposure and dietary consumption by trained enumerator. Binary logistic was used with significant level 0.05. Approximately 80 of the respondents were mothers, less than 15 had high education, 82 were non working and 42 lived in extended family. Less than 80 of the respondents ever exposed to the media food marketing. The most selected food was milk products 85 and followed by cereal 75.8 and sugar confectionery 60 on monthly basis. There was significant association between food marketing exposure and the selection of sugar confectionery products p
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Lidya Sari
Abstrak :
Sugar sweetened beverages (SSBs) merupakan jenis minuman padat kalori dan tinggi kandungan gula tambahan namun rendah nilai zat gizi. Apabila dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan kejadian obesitas dan penyakit tidak menular lainnya pada remaja. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui prevalensi konsumsi SSBs kemasan dan diketahuinya perbedaan proposi tingkat konsumsi SSBs kemasan berdasarkan karakteristik individu, penggunaan label pangan, aktivitas fisik, dan faktor lingkungan. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan karakteristik responden yaitu siswa/I SMA Budhi Warman 2 Jakarta kelas X dan XI sebanyak 185 siswa pada April 2020. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner online berupa google form secara mandiri. Data yang diperoleh akan dianalisis secara univariat dan bivariat chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64,9% siswa SMA Budhi Warman 2 Jakarta mengonsumsi SSBs kemasan tingkat tinggi 2x/hari. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara jenis kelamin, pengetahuan SSBs, kemampuan membaca label informasi nilai gizi, ketersediaan SSBs kemasan di rumah, konsumsi SSBs kemasan ibu, dan pengaruh teman sebaya dengan tingkat konsumsi SSBs kemasan. Peneliti menyarankan agar siswa lebih selektif dalam memilih jenis minuman kemasan dan mempelajari serta memahami label informasi nilai gizi. Pihak sekolah disarankan untuk memberikan edukasi mengenai konsumsi SSBs kemasan, label pangan terutama label informasi nilai gizi, dan gizi seimbang. Masyarakat disarankan untuk memperhatikan persediaan SSBs kemasan di rumah dan menjadi panutan bagi anak dalam menerapkan perilaku konsumsi minuman yang lebih sehat.
Sugar sweetened beverages (SSBs) are drinks with high calories and added sugar but little or no nutrition value. Overconsumption of SSBs may leads to increases obesity and adverse effect on health. The purpose of this study is to know the prevelance of SSBs consumption and to prove the differences of SSBs consumption based on individual characteristic, use of food label, physical activity, and environmental factors. A cross sectional study conducted on 185 students among SMA Budhi Warman 2 Jakarta on April 2020. The data is collected by filling out the online questionnaire (google form) by respondent. The data was analyzed by univariate and bivariate (chi square) method. Based on the result, the prevalence of student with high level of SSBs is 64,9%. Bivariate analysis shows that there are the differences level of SSBs consumption based on gender, knowledge about SSBs, understanding of nutrition label, avaibility of SSBs at home, mothers SSBs consumption, and peer influence. The researcher suggests that student should to choose the drink packaged selectively and learn about nutrition label. The school is advised to give education about SSBs consumption, food label on drink packaged, and balanced nutrition massage. People also advised to pay attention to the types of packaged drink available at home and be role model to consume a healthier drinks for children.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library