Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alpan Habibi
"Supervisi yang dilaksanakan kepala ruangan di rumah sakit kerap menjadi sorotan, apakah pelaksanaannya sudah berfungsi optimal atau belum. Adanya perbedaan situasi dari sebelum pademi, saat pandemi, dan setelah pandemi Covid-19, menjadi sesuatu yang menarik untuk diketahui lebih mendalam tentang faktor penyebab terjadinya kemudahan maupun kesulitan dari pelaksanaan supervisi. Handover yang dilakukan oleh perawat dengan menerapkan komunikasi SBAR menjadi salah satu sasaran untuk dilakukan supervisi oleh kepala ruangan agar dapat diketahui proses pelaksanaannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengeksplorasi pengalaman kepala ruangan dalam pelaksanaan supervisi penerapan komunikasi SBAR pada kegiatan handover perawat. Desain penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam tidak terstruktur. Partisipan pada penelitian ini 14 orang kepala ruangan dengan memperhatikan prinsip saturasi data dan variasi maksimal. Pemilihan partisipan dengan teknik purposive sampling yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data yang digunakan adalah metode Colaizzi dan analisis tematik. Hasil penelitian didapatkan tujuh tema yakni 1) Bank Kepala Ruangan Sebagai Solusi Pelaksana Supervisi di Era Pandemi; 2) Budaya Supervisi Konvensional dan Digital di Berbagai Era; 3) Patient Safety Alasan Utama Optimalisasi Pelaksanaan Supervisi; 4) Kolaborasi dalam Pelaksanaan Supervisi; 5) Masalah 4 M dalam Pelaksanaan Supervisi; 6) Solusi Mengatasi Penerapan Komunikasi SBAR Kegiatan Handover; 7) Tiga Faktor Pendukung Pelaksanaan Supervisi. Diharapkan rumah sakit dapat melakukan peninjauan dan memperbaharui pedoman-pedoman berbasis digital untuk menghadapi tantangan masa kini maupun yang akan datang. Sementara perawat manajer diharapkan dapat melakukan pengawasan secara terjadwal pada pelaksanaan supervisi kepala ruangan penerapan komunikasi SBAR pada kegiatan handover perawat.
......Supervision carried out by the head nurse in the hospital is often in the spotlight, whether the implementation is functioning optimally or not. There are differences in situations from before the pandemic, during the pandemic, and after the Covid-19 pandemic, it is interesting to know more about the factors that cause the ease and difficulty of carrying out supervision. The handover carried out by the nurse by applying SBAR communication is one of the targets for supervision by the head nurse so that the implementation process can be known. The purpose of this study was to explore the experience of the head nurse in supervising the implementation of SBAR communication in nurse handover activities. The study design is qualitative with a phenomenological approach, the data collection method uses unstructured in-depth interviews. Participants in this study were 14 head nurses with due observance of the principles of data saturation and maximum variation. Selection of participants by purposive sampling technique which was determined based on inclusion and exclusion criteria. The data analysis used is the Colaizzi method and thematic analysis. The results of the study obtained seven themes, namely 1) Head Nurse Bank as a Solution for Supervision Executors in the Pandemic Era; 2) Conventional and Digital Supervision Culture in Various Eras; 3) Patient Safety Main Reason for Optimizing Supervision Implementation; 4) Collaboration in Supervision Implementation; 5) 4 M Problems in the Implementation of Supervision; 6) Solutions for Overcoming the Implementation of SBAR Communication for Handover Activities; 7) Three Factors Supporting the Implementation of Supervision. It is hoped that hospitals can review and update digital-based guidelines to deal with current and future challenges. Meanwhile, nurse managers are expected to be able to carry out scheduled supervision on the implementation of the supervision of the head nurse on the implementation of SBAR communication in nurse handover activities."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heni Marliany
"Tujuan penelitian cross sectional ini untuk mengidentifikasi hubungan peran kepala ruang dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana di RSUD Tasikmalaya. Hasil penelitian pada 112 perawat menunjukkan peran decisional berhubungan signifikan dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien (p=0,002). Peran kepala ruang secara komposit berhubungan signifikan dengan sikap etis perawat pelaksana terhadap klien (p=0,008) dan peran decisional merupakan peran kepala ruang yang paling berhubungan (p=0,005). Karakteristik perawat yang terbukti sebagai confounding adalah umur, lama kerja dan jenis kelamin. Hal ini perlu ditindaklanjuti oleh pimpinan Rumah Sakit dengan penyusunan pedoman pelaksanaan etik keperawatan.
......
The aim of this cross sectional research was to identify the relationship between the role of head nurse and nurse`s ethical attitude to client which perceived by nurse`s in Tasikmalaya Public Hospital. Result of the research on 112 nurse`s indicated that the decisional role of head nurse is significantly associated with nurse`s ethical attitude to client (p=0,002). The role of headnurse in composite significantly associated with nurse`s ethical attitude to client (p=0,008) and the decisional role has most relationship with nurse`s ethical attitude to client (p=0,005). Nurse?s characteristic as confounding is age, working experience, and gender. It`srecommended for hospital leaders to develop a nursing ethic guidance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T41465
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yopi Triana
"Keterbatasan kemampuan pengelolaan pemimpin merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya mutu pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi kompetensi kepala ruangan dalam pelaksanaan fungsi pengarahan. Desain menggunakan survey dengan rancangan deskriptif korelasional, pada 98 kepala ruangan dan 196 ketua tim. Sampel diambil secara total dan instrumen riset berupa kuisioner. Analisis menggunakan uji Mann Whitney, Kruskall Wallis, Spearman Correlation, dan Regresi linear berganda. Variabel yang berhubungan dengan kompetensi kepala ruangan adalah masa kerja(p=0.0001), pelatihan manajemen ruangan(p=0.006) serta uraian tugas(p=0.008). Pelatihan merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi kompetensi kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi pengarahan. Hasil penelitian merekomendasikan manajemen untuk merancang pelatihan serta menyusun uraian tugas sesuai dengan kompetensi kepala ruangan.
......
Limited ability of leadership in management is one factor contributing to the low quality of nursing care. This study aimed to analyze factors influencing head nurses competency in directing function. Design used survey with descriptive correlational, to 98 head nurses and 196 team leaders. Total sample with questionnaire as an instrument. Analysis using Mann Whitney test, Kruskal Wallis, Spearman Correlation, and Multiple Linear Regression. Variables that relate to head nurses competency is working period(p=0.0001), ward management training(p=0.006) and job description(p=0.008). Training is the most dominant factor influencing competency of head nurses in directing. Results of the study recommend management to design training and develop job descriptions according to the competence of the head nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T44611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nining
"Latar belakang: Tingginya tekanan kerja dan peliknya permasalahan yang muncul di masa pandemi COVID-19 menyebabkan tenaga keperawatan mengalami burnout, tak terkecuali kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi burnout yang dialami kepala ruangan di masa pandemi COVID-19. Metode: penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif menggunakan analisis tematik. Sampling: sebanyak 12 kepala ruangan yang diambil dari RS Fatmawati dan RSUD Depok yang dipilih menggunakan teknik purposif sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstuktur secara daring. Hasil: Eksplorasi burnout kepala ruangan mendapatkan 6 tema yaitu 1) kendala layanan yang dialami, 2) emotional exhausted, 3) stressor di luar pekerjaan, 4) perubahan status kesehatan 5) mekanisme koping adaptif, dan 6) dukungan yang didapatkan. Kesimpulan: kepala ruangan mengalami burnout di masa pandemi akibat adanya kendala pelaksanaan peran dan fungsi manajemen disertai tinginya stressor di luar pekerjaan namun dengan mekanisme koping adaptif yang diterapkan dengan dukungan dari dalam dan luar lingkungan kerja, membuat kepala ruangan bisa melalui kondisi krisis di masa pandemi COVID-19.
......Background: The high work pressure and the problems complexity that arose during the COVID-19 pandemic caused nursing staff to experience burnout, including head nurse. This study aimed to explore the burnout experienced by the head nurse during the COVID-19 pandemic. Methods: this research is a qualitative descriptive using thematic analysis. Sampling: 12 head nurses were taken from Fatmawati Hospital and Depok Regional Hospital which were selected using a purposive sampling technique. Data was collected by online semi-structured interviews. Results: Exploration of head nurse burnout found 6 themes: 1) service constraints experienced, 2) emotional exhausted, 3) stressors outside of work, 4) changes in health status 5) adaptive coping mechanisms, and 6) support obtained. Conclusion: the head nurse experienced burnout during the pandemic due to obstacles in carrying out management roles and functions accompanied by high stressors outside of work but with adaptive coping mechanisms that were applied with support from inside and outside the work environment, making the head nurses able to go through the crisis conditions during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susana Helen Tanlain
"Pelaksanaan program sasaran keselamatan pasien yang belum mencapai target, menunjukkan perlunya peningkatan komitmen perawat sebagai profesi jumlah terbanyak dan kontak terlama dengan pasien pada fasilitas layanan kesehatan. Sehingga, dibutuhkan penguatan manajer keperawatan terutama manajer keperawatan tingkat operasional dalam melakukan supervisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan supervisi kepala ruangan menurut persepsi perawat terhadap efikasi diri dan motivasi perawat dalam melaksanakan program sasaran keselamatan pasien. Penelitian cross sectional ini dilaksanakan pada 104 responden yang dipilih secara proportional dan simple random sampling dengan kriteria perawat yang bekerja pada ruangan rawat inap, bersedia menjadi responden serta hadir pada saat penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara supervisi kepala ruangan terhadap efikasi diri (p value : 0.002) dan motivasi (p value:0.003). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terhadap hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan motivasi (p value : 0.003), dan didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna yang negatif antara pelatihan keselamatan pasien dengan motivasi dalam melaksanakan program SKP (p value : 0.01). Perawat yang mengikuti pelatihan, memiliki motivasi yang rendah dalam melaksanakan program SKP. Kesimpulan penelitian adalah bahwa ada hubungan pelaksanaan supervisi oleh kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri dan motivasi perawat dalam pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini merekomendasikan bahwa manajer rumah sakit perlu melaksanakan supervisi secara teratur dan terorganisir.
......The implementation of the patient safety target program, which has has not yet reached the target, shows the need to increase the commitment of nurses as the profession with the highest number and longest contact with patients in health care facilities. Thus, it is necessary to strengthen nursing managers, especially operational level nursing managers in conducting supervision. This study aims to determine the relationship between the supervision of the head nurse according to the nurse’s perception of self efficacy and the motivation of nurses in implementing the patient safety target program. This cross- sectional study was carried out on 104 respondents who were selected by proportional and simple random sampling with the criteria of nurses working in inpatient rooms, willing to be respondents and being present at the time of the study. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the supervision of the head nurse on self-efficacy (p value : 0.002) and motivation (p value: 0.003). The results of the analysis also show that there is a significant relationship between length of work and motivation (p value : 0.003). The results of the analysis also found that there was a significant relationship negatively between patient safety training and motivation in implementing the patient safety programs (p value : 0.01). Nurses who took part in the training had low motivation in implementing the patient safety target programs. The conclusion of the study is that there is a relationship between the implementation of supervision by the head nurse according to the nurse’s perception with self-efficacy and motivation of nurses in implementing patient safety in hospitals. This study recommends that hospital managers need to carry out supervision regularly and organized."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library