Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1988
616.071 SIM h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UI-Press, 1986
616.072 UNI n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Silberstein, Stephen D.
Oxford: ISIS Medical Media, 1998
616.8 SIL h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Riyanto Wreksoatmodjo
"Penelitian ini dilakukan pada penderita nyeri kepala menahun/berulang yang datang ke Poliklinik Saraf FKUI/RSCM selama jangka waktu lima bulan untuk mendapatkan
gambaran tentang penderita nyeri Kepala menahun/berulang di tempat tersebut, sekaligus dibandingkan dengan hasil penelitian yang serupa/ hampir serupa di tempat lain.
Penelitian secara kuesioner yang dilakukan atas masing-masing 100 mahasiswa di Jakarta dan.di Medan menghasilkan angka prevalensi migren masing-masing sebesar 4% dan 6% (5). Sedangkan di RS Dr.Soetomo, Surabaya, selama tahun 1984 tercatat 1227 penderita nyeri kepala di antara 6488 penderita baru; 180 di antaranya didiagnosis sebagai migren (6).
Penelitianpun telah banyak dilakukan, baik dari segi epidemiologik, klinik maupun eksparimental, yang semuanya bertujuan untuk lebih memahami penyakit yang sangat umum ini."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rose, Clifford
Jakarta: Bumi Aksara , 1993
616.857 ROS at
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jovian Purnomo
"Gangguan sendi temporomandibula mencakup perubahan morfologi atau fungsi permukaan artikulasi sendi rahang (intrinsik) dan perubahan fungsi sistem neuromuskular (ekstrinsik). Etiologi gangguan ekstrinsik adalah penggunaan otot yang berlebihan seperti pada kebiasaan clenching dan salah satu gejala yang biasa dilaporkan adalah nyeri kepala. Nyeri kepala yang dirasakan oleh penderita gangguan temporomandibula merupakan nyeri alih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan clenching dengan terjadinya gejala nyeri kepala pada 128 mahasiswa FKG UI program akademik, umur 18-22 tahun, yang terdiri dari 114 subyek perempuan dan 14 subyek lakilaki dengan mengisi kuesioner. Analisis secara univariat berupa distribusi frekuensi variabel jenis kelamin, gejala nyeri kepala, kebiasaan clenching saat marah, dan kebiasaan clenching saat konsentrasi penuh. Analisis statistik secara bivariat dengan uji Fisher menunjukkan nilai p = 0,019 (p < 0,05) untuk kebiasaan clenching saat marah dan p = 0,755 (p > 0,05) untuk kebiasaan clenching saat konsentrasi penuh. Sedangkan analisis secara bivariat dengan uji Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,003 (p < 0,05) untuk kebiasaan clenching saat marah dan p = 0,381 (p > 0,05) untuk kebiasaan clenching saat konsentrasi penuh. Dari kedua uji tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan mempertemukan gigi atas dan gigi bawah (clenching) saat marah dengan terjadinya gejala nyeri kepala, tidak ada hubungan antara kebiasaan mempertemukan gigi atas dan gigi bawah (clenching) saat konsentrasi penuh dengan terjadinya gejala nyeri kepala.

Temporomandibular disorders involve alterations to either the morphology or function of the mandible with respect to its articulation to the skull (intrinsic) and its neuromuscular function (extrinsic). An etiology of extrinsic disorder is muscle hyperactivity in a patient who suffers clenching habit. One of the most common symptoms that have usually been reported by patients was headache. This symptom was a referred pain. The purpose of this study was to know the relationship between clenching and headache on 128 subjects who are students of the Faculty of Dentistry, University of Indonesia. The subjects consisted of 144 female subjects and 14 male subjects, aged between 18-22 years old. Univariate statistical analysis included sex, headache symptoms, clenching habit when angry, and clenching habit when fully concentrated. Bivariate statistical analysis was done using the Fisher and Chisquare method to show the relationship between clenching habit and headache in two different criteria. The results using fisher method showed that the value was significant, p = 0.019 (p < 0.05) for clenching habit when angry and 0.755 (p > 0.05) for clenching habit when fully concentrated. The results using Chi-Square method showed that the value was significant, p = 0.003 (p < 0.05) for clenching habit when angry and 0.381 (p > 0.05) for clenching habit when fully concentrated. From both methods, it was concluded that there was a relationship between clenching when the subjects are being angry and headache, but the relationship between clenching when the subjects are being fully concentrate and headache could not be proven."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalita Audi
"ABSTRACT
Latar belakang: Overjet dan overbite diluar batas normal dapat meningkatkan kontraksi otot mastikasi yang merupakan salah satu kemungkinan penyebab dari tension-type headache TTH . Tujuan: Mendapatkan informasi mengenai proporsi masalah overjet dan overbite pada remaja kelas XI yang mengalami TTH di SMAN 81 Jakarta. Metode: 324 murid kelas XI mengisi kuesioner nyeri kepala mengunakan metode wawancara terpimpin. Didapatkan 112 subjek penelitian dan diperiksa overjet dan overbite menggunakan periodontal probe. Hasil: Sebanyak 43,4 remaja mengalami TTH. Diantaranya, 40,2 mengalami masalah overjet 26,8 overjet berlebih, 13,4 crossbite anterior dan 30,4 mengalami masalah overbite berupa deepbite. Kesimpulan: Jumlah subjek dengan TTH yang memiliki masalah overjet dan overbite lebih sedikit dibandingkan jumlah subjek dengan overjet dan overbite normal.Kata kunci: tension-type headache, overjet berlebih, crossbite anterior, deepbite.

ABSTRACT
Background Overjet and overbite beyond normal limits can lead to increased contraction of masticatory muscle which expected as one of the causes of tension type headache TTH . Objective To attain the proportion of overjet and overbite problems in adolescents on 11th grade at SMAN 81 Jakarta who sustain TTH. Methods 324 students on 11th grade were given headache questionnaires with guided interview. 112 subjects, who were chosen, were examined to measure their overjet and overbite using periodontal probes. Result 43,4 students experience TTH. From all of them, 40.2 having an overjet problems 26.8 of excessive overjet, 13.4 of anterior crossbite . Besides, 30.4 having an overbite problem as deepbite. Conclusion The number of adolescents with TTH who were having overjet and overbite problems is fewer than the number of adolescents with normal overjet and overbite.Keywords tension type headache, excessive overjet, anterior crossbite, deepbite."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Oktra Saputri
"Nyeri kepala digambarkan sebagai rasa nyeri atau ketidaknyamanan pada struktur wajah atau tengkorak yang ditemukan pada remaja dengan prevalensi nyeri kepala lebih dari 50%, dan di Indonesia sendiri penelitian mengenai nyeri kepala lebih sering dilakukan pada dewasa, dan jarang ditemukan pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik remaja, frekuensi, jenis, dan dampak nyeri kepala pada remaja dengan nyeri kepala. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, dengan jumlah sampel 412 responden, menggunakan sampel acak sederhana, dan accidental sampling, serta analisis univariat dengan aplikasi pengolah data statistik. Hasil penelitian menunjukan nyeri kepala lebih banyak terjadi pada remaja perempuan, dengan frekuensi 1-2 kali sebulan terakhir, kemudian jenis nyeri kepala yang paling sering dialami adalah migrain. Dampak yang dialami remaja akibat nyeri kepala berupa mengalami keterbatasan minimal dalam aktivitas, dan kualitas hidup lebih rendah. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat, dan bagi peneliti selanjutnya dapat memberikan dasar untuk penelitian lanjutan. 

Headache is described as pain or discomfort in the structure of the face or skull found in adolescents with a headache prevalence of more than 50%, and in Indonesia alone research on headaches is more often carried out in adults, and rarely found in adolescents. This study aims to identify the characteristics of adolescents, frequency, type, and impact of headaches in adolescents with headaches. This study uses a descriptive research design, with a sample of 412 respondents, using a simple random sample, and accidental sampling, as well as univariate analysis with statistical data processing applications. The results showed that headaches were more common in adolescent girls, with a frequency of 1-2 times in the last month, then the most common type of headache was migraine. The impact experienced by adolescents due to headaches is in the form of experiencing minimal limitations in activities, and lower quality of life. It is hoped that the results of this study can provide information for the community, and for further researchers, it can provide a basis for further research."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rapoport, Alan M.
New York: Simon & Schuster, 1991
616.849 1 RAP h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amelia Maulidyani
"Perawat merupakan populasi yang banyak mengeluhkan nyeri kepala primer. Stres kerja menjadi faktor yang erat dikaitkan sebagai pemicu nyeri kepala primer pada perawat. Nyeri kepala primer dapat menimbulkan dampak negatif, seperti penurunan kualitas hidup hingga peningkatan intensi perawat untuk meninggalkan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan stres kerja dengan kejadian nyeri kepala primer pada perawat rumah sakit. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi cross-sectional terhadap 95 orang perawat rumah sakit yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan diantaranya Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) untuk mengukur tingkat stres kerja serta Headache Screening Questionnaire (HSQ) untuk mengidentifikasi jenis nyeri kepala primer. Data yang telah didapatkan lalu dilakukan analisis secara statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara stres kerja dengan kejadian nyeri kepala primer pada perawat (p = 0,033; α = 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, rumah sakit dapat berperan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan minim stres serta diharapkan perawat mampu memanajemen stres dan memanfaatkan fasilitas klinik pegawai untuk mendapatkan perawatan.

Nurses are a population that often complains of primary headaches. Work stress is a factor that is closely linked as a trigger for primary headache in nurses. Primary headaches can have negative impacts, such as reducing quality of life and increasing nurses' intention to leave work. This study aims to identify the relationship between work stress and the incidence of primary headaches in hospital nurses. The type of research carried out was a cross-sectional study of 95 hospital nurses who were selected using the purposive sampling method. The instruments used include the Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) to measure work stress levels and the Headache Screening Questionnaire (HSQ) to identify primary headache types. The data that has been obtained is then analyzed statistically using the Chi-Square test. The results of the study showed that there was a significant relationship between work stress and the incidence of primary headaches in nurses (p = 0,033; α = 0,05). Based on these results, hospitals can play a role in creating a positive and minimally stressful work environment and it is hoped that nurses will be able to manage stress and use of employee clinic facilities to receive treatment."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>