Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andina Sri Fahmi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan loyalitas pasien Poliklinik Rawat Jalan Eksekutif RSUD Kota Bekasi Tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode survey dan mengambil 80 pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan, jarak tempat tinggal, dimensi bukti fisik pada kinerja pelayanan, dan hambatan pindah berhubungan dengan loyalitas pasien. Sementara itu,karakteristik individu lainnya (umur, pendidikan, penanggung biaya, penghasilan), kinerja pelayanan keseluruhan dan 4 dimensi lainnya, serta daya tarik RS lain tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan loyalitas. Rumah sakit perlu melakukan langkah antisipasi agar pasien yang loyal tidak mengalihkan loyalitasnya kepada rumah sakit lain. Beberapa langkah yang mungkin dapat diterapkan oleh pihak RSUD Kota Bekasi adalah memperbaiki fasilitas dan beberapa aspek pelayanan seperti jadwal rumah sakit, waktu tunggu, serta menetapkan cara yang mudah bagi pasien bertemu dengan dokter.

This study focused on determined factors correlated with patient loyalty on Executive Outpatient Clinic RSUD Kota Bekasi in 2012. This was a cross sectional study which used survey method and picked up 80 patients who fulfill the inclusion criteria as its samples. The results showed that distance of residence, tangibles dimension from service performance, and switching barrier statistically have significant correlation with patient loyalty. On the other hand, other individual characteristics (age, education, insurer of medication expense, and income), service performance (as one variable) including each four dimensions, and attractiveness of other hospital did not have significant correlation with their loyalty. Managers in hospital should be anticipated a loyal patient changing his loyalty to other hospital. Some of anticipation steps that RSUD Kota Bekasi can do to keep them loyal are improving policlinic?s facility and also other hospital service aspects such as service schedule, waiting time, and provide an easy procedure for patient to meet the doctors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rahayu K
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu hamil dalam memanfaatkan Posyandu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Dari 30 lembar kuesioner yang diberikan, sebanyak 18 lembar yang dapat terisi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 18 responden. Pemilihan sampel diambil dengan menggunakan tehnik consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi molivasi ibu hamil berdasarkan hasil analisa data adalah pengetahuan sebanyak 17,88 %, kemudian faktor berikutnya yaitu kemudahan meneapai sarana sehanyak 15,57 %. Sedangkan faktor yang kurang atau tidak mempengaruhi motivasi ibu hamil adalah temang minat ibu hamil yaitu sebanyak 12,40 %."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4998
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Puskesmas adalah suatu unit pelayanan kesehatan yang berada di tingkat kabupaten atau kota yang memberikan pelayanan di suatu wilayah kerja. Kepuasan terhadap pelayanan puskesmas dipengaruhi oleh demografi dan 5 dimensi kepuasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakal terhadap pelayanan kesehatan puskesmas di Kecamatan Beji Depok. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Metode pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah metode non random accidental sampling. Penelitian dilakukan di Puskesmas Beji. Hasil penelilian menunjukkan bahwa masyarakat Beji puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas Beji berdasarkan 5 dimensi kcpuasan, dimensi yang paling tinggi tingkat kepuasannya adalah dimensi empati sebesar 97,2%, dimensi yang paling rendah tingkat kepuasannya adalah dimensi kehandalan sebesar 72,9%. Penelitian ini direkomendasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas sehingga status kesehatan masyarakat Beji Iebih baik dari sebelumnya.

Health care centers (PUSKESMAS) is a unit of health care which located in the district of city to give health service in work area. Satisfaction of health care centers be affected by demography and five level quality of service dimension. This research is aimed to determine the level of community satisfaction towards health care centers (PUSKESMAS) in the District of Beji Depok. The design of this research was used simple description design. The method used by this research is non random sampling method, more specified is accidental sampling. This research was convicted at the health care centers (PUSKESMAS) Beji. The result shows that the civil Community of Beji was satisfied with the health services provided bv health care Centers (PUSKESMAS) Beji based on the five level quality of service dimension, the highest dimension of satisfaction in this research is emphaty dimension 97.2% and the lowest is reliability dimension 72,9%. This research is recommended to improve the health care centers (PUSKESMAS) level quality of services, furthermore the health status of Beji civi community health can be maintained and improved accordingly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
16-24-43472875
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zainab
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentilikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi keluarga pra sejahtera dalam memanfatkan fasilitas rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain deslcriptif sederhana. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Pemilihan sampel diambil dengan menggunakan tehnik random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang sangat mempengaruhi motivasi keluarga pra sejahtera berdasarkan hasil analisa data adalah pengetahuan keluarga sebanyak 20,89 %, kemudian faktor berikutnya yaitu pcnghasilan keluarga sebanyak 19,62 %. Sedangkan faktor yang kurang atau tidak mempengaruhi motivasi keluarga pra sejahtera adalah tentang pekerjaan kepala keluarga yaitu sebanyak 12,53 %."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4964
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Uus Kuswara
"Partisipasi atau peran serta adalah suatu proses individu atau keluarga bertanggung jawab atas kesehatan, kesejahteraan diri, keluarga dan masyarakat, berkembang kemampuannya untuk berkontribusi dalam pembangunan keschatan. Tingkat pcngetahuan, sikap mental, tingkat kebutuhan individu, tingkat ketcrikatan dalam kelompok dan tingkat kemampuan sumer daya adalah merupakan faktor internal yang mempcngaruhi partisipasi ibu balita datang ke posyandu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal yang mempengaruhi partisipasi ibu yang mémpunyai balita datang ke posyandu. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif sederhana dan pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Sampel sebanyak 78 responden diambil pada minggu ke dua november 2005.
Hasil penelitian mcnggambarkan dari 78 orang responden sebanyak 41 orang (52,6%) mempunyai tingkat partisipasi yang tinggi dan sebanyak 37 orang (47,4%) mempunyai tingkat partisipasi yang rendah. Tinggi dan rendahnya tingkat partisipasi sebagai factor internal akan mempcngaruhi ibu yang mempunyai balita untuk datang ke posyandu.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran yang dapat diberikan adalah mcningkatkan penyuluhan secara berkala dan berkesinambungan dan mengembangkan kemampuan kader dengan pelatihan-pelatihan, peneliti selanjutnya dapat menggali lebih lanjut faktor Iain yang mempengaruhi partisipasi ibu balita datang ke posyalidu dengan tchnik pengambilan sampel terhadap sernua kategori ibu balita dan posyandu sehingga dapat digeneralisasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5529
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Fadhillah Gunawan
"Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat tahun 2013 menempatkanKabupaten Cianjur terendah di Jawa Barat, dan Kota Sukabumi terjadi penurunanpaling signifikan di Provinsi Jawa Barat. Tujuan studi ini untuk menjelaskanimplementasi kebijakan urusan kesehatan di Kabupaten Cianjur dan KotaSukabumi serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitiandengan pendekatan postpositivisme menggunakan metode kualitatif. Hasilpenelitian implementasi kebijakan urusan kesehatan di Kabupaten Cianjurmenunjukkan belum validnya data masyarakat miskin untuk program pembiayaankesehatan, adanya hutang Pemerintah Daerah ke fasilitas kesehatan, anggarankesehatan belum 10 , akses masyarakat ke fasilitas kesehatan masih sulit,rujukan puskesmas ke rumah sakit masih tinggi, kurangnya jumlah sumber dayamanusia kesehatan dan kualitas kompetensinya yang rendah, serta belum adaperencanaan dan program pengembangan sumber daya manusia kesehatan.Sementara Kota Sukabumi implementasi kebijakan urusan kesehatan yangmeliputi pembiayaan kesehatan, fasilitas kesehatan, dan sumber daya manusiakesehatan sudah berjalan dengan baik, namun yang masih harus diperhatikanadalah program pengembangan sumber daya manusia kesehatan yang belumberjalan. Faktor kepemimpinan, komunikasi, dan sosio cultural menjadi faktordominan yang mempengaruhi implementasi kebijakan desentralisasi urusankesehatan berdasarkan konsep factors affecting implementation ofdecentralization policies yang dikemukan oleh Cheema dan Rondinelli.Kata Kunci : Kesehatan, Desentralisasi, Implementasi Kebijakan, PembiayaanKesehatan, Fasilitas Kesehatan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, KabupatenCianjur, Kota Sukabumi

West Java is one of the provincial area in Indonesia which consist of 25 districtsand cities. Based on 2013 Indonesian Public Health Development Index IPHDI ,there were two areas in West Java with major public health developmentconcerns. District of Cianjur has the lowest IPHDI rank in 2013, while City ofSukabumi experienced a significant decrease in IPDHI rank from 2007 to 2013.This study aimed to analyze implementation of health affair policy and to identifyfactors that affecting it in Cianjur and Sukabumi by using post positivismapproach and qualitative method. The results of the implementation of healthaffairs policy in Cianjur showed that the accurate data on poor society for healthfinancing program was not established, the presence of local government debt tohealth facilities, health budget has not covered 10 of the total budget, difficultiesin accessing health facilities, the number of referral from Puskesmas to hospitalwas high, the number and quality of competence in health human resources waslow, and human health resources development plan and program were notavailable. On the other hand, even though Sukabumi had significant decrease inIPDHI rank, this research found out that Sukabumi has established a wellperformedimplementation of health affairs policy which consist of healthfinancing programs, health facilities and health human resources. However,Sukabumi had to consider to implement the human health resource programswhich were not yet started. Overall, the findings from Cianjur and Sukabumishowed that leadership, communication and sociocultural are the dominant factorswhich influence the implementation of health affairs policy decentralization basedon factors affecting implementation of decentralization policies conceptbyCheema dan Rondinelli.Key words Healthy, Desentralization, Policy Implementation, Health Financing,Health Facility, Human Health Resources, Cianjur, Sukabumi"
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T48703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manangsang, John
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007
610.92 MAN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Pertiwi
"Tuberkulosis (TBC) masih menjadi ancaman serius di Indonesia, yang menempati posisi kedua secara global dalam jumlah kasus. Upaya pelaporan kasus belum optimal di semua fasilitas kesehatan. Strategi Nasional 2020-2024 menekankan kerjasama pemerintah-swasta melalui District-Based Public-Private Mix (DPPM). Penelitian ekologi menganalisis data dari 80 Kabupaten/Kota prioritas implementasi PPM menggunakan SPSS 24. Hasil menunjukkan wilayah PPM melaporkan notifikasi lebih tinggi (56%) dibanding bukan PPM (44%), meski dengan fasilitas dan alat TCM lebih sedikit. Analisis korelasi mengungkapkan hubungan kuat antara jumlah fasyankes (r=0.774), ketersediaan alat TCM (r=0.767), dan investigasi kontak (r=0.672) dengan notifikasi kasus TBC dalam implementasi PPM tahun 2023. Kesimpulannya, PPM berkontribusi signifikan terhadap peningkatan notifikasi kasus TBC di Indonesia, dengan faktor-faktor penting meliputi jumlah fasyankes, ketersediaan alat TCM, dan investigasi kontak.

Tuberculosis (TBC) remains a serious threat in Indonesia, which ranks second globally in the number of cases. Case reporting efforts are not yet optimal in all health facilities. The 2020 National Strategy emphasizes public-private partnerships through the District-Based Public-Private Mix (DPPM). An ecological study analyzed data from 80 priority districts/cities implementing PPM using SPSS 24. Results show that PPM areas reported higher notification rates (56%) compared to non-PPM areas (44%), despite having fewer facilities and TCM equipment. Correlation analysis revealed strong relationships between the number of health facilities (r=0.774), availability of TCM equipment (r=0.767), and contact investigations (r=0.672) with TB case notifications in the 2023 PPM implementation. In conclusion, PPM contributes significantly to increasing TB case notifications in Indonesia, with key factors including the number of health facilities, availability of TCM equipment, and contact investigations."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library