Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Veronika Maria Yulianti Bara Bai
Abstrak :
Pemerintah telah berupaya mencegah dan mengurangi angka kejadian penyakit dengan Inpres No.1 Tahun 2017 tentang GERMAS. GERMAS adalah suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan GERMAS di Puskesmas Kota Depok tahun 2019. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dan data dikumpulkan dari 30 Puskesmas di Kota Depok. Analisis data statistik univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan chi-square dan analisis multivariat dengan korelasi logistik Hasil penelitian menunjukkan 83,3% Puskesmas melaksanakan sosialisasi GERMAS dan edukasi sehat, 100% Puskesmas melakukan penyuluhan ASI ekslusif, 83.3 % Puskesmas melakukan kegiatan deteksi dini penyakit, IVA dan Ca mammae dan 80% Puskesmas melakukan kegiatan sosialisasi gemar aktivitas fisik. Ketersediaan sumber daya manusia, dana, sarana dan prasarana dalam pelaksanaan GERMAS di Puskesmas Kota depok memadai, namun belum adanya petunjuk pelaksana/SK dari Dinas Kesehatan maupun SK Kepala Puskesmas untuk pelaksanaan GERMAS di Puskesmas. Saat ini petunjuk pelaksana yang dipakai sebagai pedoman kegiatan GERMAS masih mengikuti Perwal yang ada. Perencanaan dan pengorganisasiannya belum mempunyai roadmap pelaksanaan GERMAS di Puskesmas dan 70 % Puskesmas pengawasannya baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara sarana dan prasarana terhadap kegiatan GERMAS (p-value<0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan terhadap kegiatan GERMAS (p-value >0,05) dan terdapat hubungan yang signifikan antara pengawasan dengan pelaksanaan GERMAS . Analisis multivariat menunjukkan faktor yang dominan mempengaruhi kegiatan GERMAS adalah pengawasan. Puskesmas diharapkan meningkatkan sosialiasi dan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan GERMAS. ......The government has tried to prevent and reduce the incidence of disease with Presidential Instruction No.1 Year 2017 concerning GERMAS. GERMAS is a systematic and planned action carried out jointly by all components of the nation with awareness, willingness and ability to behave in a healthy manner to improve the quality of life. Puskesmas are the spearhead of health services in Indonesia. This study aims to determine the implementation of the GERMAS in Depok City Health Center in 2019. The design of this study was cross-sectional and data were collected from 30 Puskesmas in Depok City. Univariate statistical data analysis with frequency distribution, bivariate analysis using chi-square and multivariate analysis with logistical correlations The results showed 83.3% of Puskesmas conducted GERMAS socialization and healthy education, 100% of Puskesmas conducted exclusive breastfeeding, 83.3% Puskesmas conducted early detection activities disease, IVA and Ca mammae and 80% of Puskesmas conduct socialization activities like physical activity. The availability of human resources, funds, facilities and infrastructure in the implementation of the GERMAS in the Depok City Health Center is adequate, but there are no implementing instructions/decree from the Health Office or SK Head of the Health Center for the implementation of the GERMAS in the Health Center. At present the implementing instructions used as guidelines for GERMAS activities still follow the existing Supervisory Regulations. The planning and organization does not yet have a roadmap for implementing GERMAS in Puskesmas and 70% of Puskesmas have good supervision. There is a significant relationship between facilities and infrastructure of the GERMAS activity (p-value <0.05). There is no significant relationship between planning, organizing and implementing GERMAS activities (p-value> 0.05) and there is a significant relationship between supervision and GERMAS implementation. Multivariate analysis shows that the dominant factor influencing GERMAS activities is supervision. Puskesmas are expected to increase socialization and community empowerment efforts in implementing GERMAS.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginanjar Maulana Faturohman
Abstrak :
Sejak Pandemi Covid-19 melanda indonesia, kesehatan menjadi hal yang utama. Gaya hidup sehat menjadi hal yang sangat penting untuk menaikkan imunitas. Penelitian WHO menunjukkan adanya penurunan aktifitas fisik dan pola hidup sehat selama masa Pandemic. Mayoritas penurunan perilaku hidup sehat terjadi di kalangan remaja. Dalam berbagai penelitian lain, gaya hidup tidak sehat pada remaja mendorong seseorang untuk menggunakan narkoba pada masa dewasanya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan resiko penyalahgunaan narkoba serta upaya untuk meningkatkan imunitas di masa pandemic ini adalah melalui perubahan tingkah laku hidup sehat yang dapat dijalankan melalui program di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji intervensi self as doer dalam meningkatkan gaya hidup sehat siswa di salah satu sekolah di daerah Bekasi. Studi baseline yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pola hidup tidak sehat serta siswa yang menyalahgunakan narkoba di Sekolah ini cukup banyak. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan two group pretest posttest design, studi dengan menggunakan siswa kelas X (n= 57) dari salah satu sekolah di Bekasi. Instrumen yang digunakan adalah Exercise Orientation Questionnaire (EOQ) untuk mengukur tingkat gaya hidup sehat siswa. Hasil uji beda menunjukkan peningkatan gaya hidup sehat signfikan (p<0.05) setelah intervensi Self as doer yang dijalankan selama satu bulan. Diindikasikan bahwa intervensi memiliki efektivitas pada sampel siswa kelas X sekolah menengah atas tersebut, namun validitas eksternal dan dampak pada pencegahan penyalahgunaan napza membutuhkan studi dengan sampel penelitian lebih besar dan desain penelitian yang lebih sistematis. ......Since the Covid-19 pandemic occure in Indonesia, health has become the main thing. A healthy lifestyle is very important to increase immunity. WHO research shows a decrease in physical activity and healthy lifestyles during the Pandemic. The majority of the decline in healthy living behavior occurs among adolescents. In various other studies, unhealthy lifestyles in adolescents encourage someone to use drugs in adulthood. One of the efforts that can be done to reduce the risk of drug abuse as well as efforts to increase immunity during this pandemic is through changes in healthy living behavior that can be carried out through programs in schools. The purpose of this study was to examine the self as doer intervention in improving the healthy lifestyle of students in a school in the Bekasi area. The baseline study conducted in this study shows that there are quite a lot of unhealthy lifestyles and students who abuse drugs in this school. The purpose of this study was to examine the self as doer intervention in improving the healthy lifestyle of students in a school in the Bekasi area. The baseline study conducted in this study shows that there are quite a lot of unhealthy lifestyles and students who abuse drugs in this school. This study used a quasi-experimental design with a two group pretest posttest design, the study used class X students (n = 57) from a school in Bekasi. The instrument used is the Exercise Orientation Questionnaire (EOQ) to measure the level of students' healthy lifestyle. The results of the different test showed a significant increase in a healthy lifestyle (p<0.05) after the Self as doer intervention which was carried out for one month. It is indicated that the intervention has effectiveness in this sample of class X senior high school students, but its external validity and impact on drug abuse prevention requires a study with a larger research sample and a more systematic research design.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prathama Gilang Wagiono Putera
Abstrak :
Saat ini Indonesia mengalami perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM) salah satunya penyakit kanker yang berdampak membengkaknya biaya pelayanan kesehatan yang ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah, serta menurunnya produktivitas masyarakat dan daya saing negara, sehingga akan berdampak kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Sehingga diperlukan perubahan perilaku dan perbaikan lingkungan yang sistematis dan terencana agar tujuan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dapat tercapai sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang pedoman pelaksanannnya diatur dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017, dan Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 161 Tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas dan implementasi peraturan perundang-undangan tersebut. Analisis efektivitas perundang-undangan tentang GERMAS dilaksanakan dengan metode yuridis normative, sedangan desain cross sectional digunakan untuk menilai implementasi pelaksanaan GERMAS. Sebanyak 102 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dianalisis melalui kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peraturan perundang-undangan GERMAS adalah valid namun tidak efektif menurut Teori Hans Kalsen. Sedangkan hasil analisis implementasi perundang-undangan GERMAS di DKI Jakarta masih belum berjalan dengan baik. ......Currently, Indonesia is experiencing a change in disease patterns from communicable diseases to non-communicable diseases (NCDs), one of which is cancer, which has an impact on increasing health service costs borne by the community and the government, as well as decreasing community productivity and the country's competitiveness, which will have an impact on socio-economic conditions. public. So systematic and planned behavioral changes and environmental improvements are needed so that the goals of the Healthy Living Community Movement (GERMAS) can be achieved in accordance with the Instruction of the President of the Republic of Indonesia Number 1 of 2017 concerning the Healthy Living Community Movement, the implementation guidelines of which are regulated in the Regulation of the Minister of National Development Planning/Head of Division National Development Planning of the Republic of Indonesia Number 11 of 2017, and Regulation of the Governor of the Special Capital Region of Jakarta Number 161 of 2019. The aim of this research is to analyze the effectiveness and implementation of these laws and regulations. Analysis of the effectiveness of legislation regarding GERMAS was carried out using normative juridical methods, while a cross sectional design was used to assess the implementation of GERMAS. A total of 102 respondents who met the inclusion and exclusion criteria were analyzed through a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The results of this research show that GERMAS legislation is valid but not effective according to Hans Kalsen's theory. Meanwhile, the results of the analysis of the implementation of GERMAS legislation in DKI Jakarta are still not going well.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dravinda Adeera Putri
Abstrak :
[ABSTRACT In this constant changing environment, architecture and health are strongly interrelated which affect the environment. People often consider factors that affect their health within their surroundings. It is important that proper response to the local environment condition is addressed thoroughly through the building itself. Thus, a considerable architecture performance is required as the base of planning which protect the public?s health. Based on the problems in a specific suburb in Perth, the idea of healthy living challenges the creation of mixed-use building development, which generate the aspects of healthy environment into architecture. A healthy living building is an approach where activities are mainly designed with the help of natural elements and providing as much open spaces as possible, which catalyzes maximum social interaction.
ABSTRAK
Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth, pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat, dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth, pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat, dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth, pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat, dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth, pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat, dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth, pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat, dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.;Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth, pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat, dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi., Dalam keadaan lingkungan dunia yang terus berubah, arsitektur dan kesehatan sama-sama saling terkait dan mempengaruhi lingkungan. Rata-rata masyarakat sering mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka dalam lingkungan sekitarnya. Respon terhadap kondisi lingkungan sekitar yang diwujudkan melalui gedung tersebut sangatlah penting. Dengan demikian, kinerja arsitektur yang cukup sangat diperlukan sebagai dasar perencanaan, yang dapat melindungi kesehatan publik. Berdasarkan permasalahan di daerah di Perth, pembangunan bangunan mixed-use disini terinspirasi oleh gaya hidup yang sehat, dengan menghasilkan aspek lingkungan yang sehat ke dalam arsitektur. Sebuah konsep bangunan yang memicu kesehatan adalah sebuah pendekatan dimana unsur-unsur alam membantu merancang kegiatan di dalamnya, dengan menyediakan ruangan terbuka, yang dapat memicu interaksi.]
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Yusra
Abstrak :
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyebab kematian tertinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Berbagai upaya pengendalian PTM telah banyak dilakukan, namun masih dihadapkan dengan tantangan tingkat retensi perilaku hidup sehat yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Edukasi Keperawatan Monitoring Perilaku Sehat untuk membentuk perilaku sehat mencegah PTM pada pekerja minyak dan gas. Penelitian terdiri dari dua tahapan, yaitu pengembangan model dan pengujian efektifitasnya. Tahap pengembangan model diawali dengan identifikasi masalah secara kuantitatif, integrasi hasil identifikasi masalah, studi literatur dan konsultasi pakar. Tahap dua menguji efektifitas model untuk meningkatkan kepatuhan perilaku sehat dan mengendalikan risiko PTM, menggunakan kuasi eksperimen dengan desain pre-test post-test control group, melibatkan 149 subjek. Hasil penelitian tahap satu diperoleh Model Edukasi Keperawatan Monitoring Perilaku Sehat beserta perangkat model untuk pekerja. Hasil penelitian tahap dua membuktikan bahwa peningkatan kepatuhan perilaku sehat lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terlihat juga bahwa penurunan risiko PTM seperti IMT, HDL dan tekanan darah lebih tinggi pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan hasil penelitian yaitu Model Edukasi Keperawatan Monitoring Perilaku Sehat efektif meningkatkan kepatuhan dan mengendalikan beberapa komponen risiko PTM. ......Non-communicable diseases (NCDs) are the leading cause of death both in the world and Indonesia. Various efforts to control NCDs have been made, but they are still facing the challenge of low levels of healthy behavior retention. This study aims to develop a nursing education and monitoring for healthy behavior model to establish healthy behavior to prevent NCDs in oil and gas workers. The research consists of two stages: model development and testing its effectiveness. The model development stage begins with quantitative identification of problems, integration of problem identification results, a literature study, and expert consultation. The second stage is to test the effectiveness of the model to improving compliance with healthy behaviors and controlling the risk of NCDs using quasi-experimental pre-test post-test with control group designs, involving 149 subjects. The the first stage of the research obtained a Nursing Education and Monitoring for Healthy Behavior Model along with a model device for workers. The results of the second stage of the study proved that the increase in adherence to healthy living behaviors was higher in the intervention group compared to the control group. The results also showed that the reduced risk of NCDs such as BMI, HDL, and blood pressure, was higher in the intervention group compared to the control group. The conclusion of the study is that the Nursing Education and Monitoring for Healthy Behavior Model effectively improves compliance and controls some of the risk components of NCDs.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meudia Syahidah
Abstrak :
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS di rumah tangga merupakan upaya pemberdayaan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh RISKESDAS 2013 disebutkan bahwa angka PHBS yang masih kurang maksimal berbanding terbalik dengan jumlah posyandu yang ada di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik kehadiran ibu ke posyandu dengan pencapaian PHBS di rumah tangga. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan responden sebanyak 106 orang yang dipilih dengan teknik consecutive random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74,5 responden memiliki capaian PHBS yang sangat baik. Sebanyak 81,1 responden memiliki tingkat kehadiran ke posyandu secara rutin. Namun, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara praktik kehadiran ibu ke posyandu dengan pencapaian PHBS di rumah tangga p=0,423 . Diperlukan adanya edukasi berkelanjutan mengenai PHBS kepada warga melalui metode lain, seperti media publikasi cetak atau iklan layanan masyarakat. Pada penelitian selanjutnya perlu diteliti mengenai faktor-faktor yang menyebabkan masih adanya warga yang tidak melakukan PHBS dengan baik. ...... Clean and Healthy Behaviors in Household is a cluster of activities that aims to empower members of household to increase their knowledge, willingness, and capability in doing clean and healthy behaviors. A recent study done by RISKESDAS 2013 showed poor Clean and Healthy Behaviors score which is inversely proportional to the number of Posyandu in DKI Jakarta. This study aimed to identify the relationship between mother rsquo s attendance in Posyandu with Clean and Healthy Behaviors score in household. This study used cross sectional method with 106 subjects that were chosen by consecutive random sampling. The result showed that 74.5 subjects got a very good Clean and Healthy Behaviors score. Furthermore, 81.1 of the subjects showed routine attendance to Posyandu. However, there is no statistically significant relationship between Clean and Healthy Behaviors score with mother rsquo s attendance to Posyandu p 0.423 . Sustainable education about Clean and Healthy Behaviors in household is needed to be delivered by other methods, such as printed publication media or public service advertisement. Further studies need to consider other factors that can cause people not to perform Clean and Healthy Behaviors well.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brewer, Sarah
Abstrak :
Ever wondered what's really going on in your body as you age? Can you really eat to beat cancer or prevent heart disease? These questions and more are answered in Eat Better, Live Longer, helping you make achievable, sensible, science-based changes to your diet from day one. Discover the secrets of long life from centenarians around the world, and explore the 10 simple but meaningful adaptations you can make both to what you eat and to how you eat to follow in their footsteps. A four-week eating plan, with over 110 nutrient-packed recipes, helps you learn to make smarter choices about foods that can reduce your risk of certain diseases and lessen the effects of others. Use this new-found knowledge together with details on how each part of your body changes as you age and which nutrients you need to support support all-round health, helping you live a longer, happier life.Future-proof your life with this science-based superfood approach to discovering what is really happening to your body as you are aging.
London: Penguin Random House, 2018
613 BRE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhyi Nur Fitrahanefi
Abstrak :
Salah satu upaya untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular adalah dengan menerapkan perilaku gaya hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik mahasiswa (umur, jenis kelamin, uang saku, dan fakultas), pengetahuan, dan sikap terhadap perilaku gaya hidup sehat mahasiswa S1 Reguler Aktif Universitas Indonesia tahun 2014. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2014 menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel sebanyak 454 responden dari 13 fakultas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59% responden memiliki perilaku gaya hidup sehat dan 41% memiliki perilaku gaya hidup tidak sehat. Berdasarkan enam variabel, hanya variabel fakultas yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku gaya hidup sehat mahasiswa dengan nilai p 0,000 dan nilai OR 2,45 (CI 95% : 1,63-3,66). ...... Adopting healthy lifestyle behaviour is an effort to reduce the mortality and case number from infectious and non-infectious disease. This study aimed to determine the relationship of student characteristics (age, sex, allowance, and the faculty), knowledge, and attitude toward healthy lifestyle behaviors among undergraduate student of University of Indonesia. This study used cross sectional in March 2014 which included 454 respondents from 13 faculties. The results showed that 59% of respondents have a healthy lifestyle behaviors, and 41% of them do not have it. Based on six variables, only kind of the faculty which has significant relationships toward student healthy lifestyle behaviors with p values 0.000 and OR 2.45 (95% CI: 1.63 to 3.66).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeria Allen Friskila
Abstrak :
ABSTRAK
Perilaku sehat pada anak usia sekolah harus diperkenalkan sejak dini agar dapat menjadi generasi penerus bangsa yang sehat. Keluarga memiliki peran dan fungsi penting tempat anak usia sekolah bertumbuh dan berkembang membentuk perilaku. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan secara mendalam makna peran dan fungsi keluarga dalam meningkatkan perilaku sehat pada anak usia sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah studi fenomenologi deskriftif. Hasil penelitian didapatkan tujuh tema, yaitu pengetahuan keluarga tentang perilaku sehat, ragam perilaku sehat pada anak usia sekolah, upaya pembiasaan perilaku sehat, ragam sumber informasi dalam mengoptimalkan perilaku sehat, keterbatasan dalam menerapkan perilaku sehat, harapan keluarga, dan pembiasaan perilaku sehat. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi keperawatan yaitu untuk pengembangan ilmu keperawatan keluarga khususnya perilaku keluarga yang menjadi contoh anak berperilaku sehat.
ABSTRACT
Healthy behaviors in school age children should be introduced early in order to become the next generation a healthy nation. The family has an important role and function of a school age children grow and develop shaping behavior. The purpose of this study to describe in depth the meaning of the role and function of the family in promoting healthy behaviors in school age children. The method used is descriptive phenomenological study. The result showed seven themes, namely family knowledge about healthy behaviors, types of health behavior in school age children, efforts habituation healthy behaviors, types of resources in optimizing healthy behaviors, limitations in implementing healthy behavior, family expectations, and habituation healthy behaviors. The results of this study have implications for nursing is to the development of nursing science communities, especially the behavior of the family is an example of a healthy child behaves.
2017
T47301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>