Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Radianti
Abstrak :
ABSTRAK Saat ini terjadi kecenderungan peningkatan pembiayaan kesehatan (terutama di rumah sakit) akibat dari perkembangan teknologi yang demikian pesat disertai tuntutan masyarakat yang berhubungan dengan perubahan sosial-ekonominya. Salah satu upaya mengendalikan masalah ini, yaitu dengan mengikut sertakan pihak ketiga atau asuransi kesehatan dalam pembiayaan pasien di rumah sakit. Bagi pihak manajemen rumah sakit, salah satu hal yang berkaitan dengan pembiayaan pasien oleh pihak ketiga adalah sistem penagihannya. Sebagai output dari sistem penagihan ini berupa tagihan yang tepat waktu dan akurat. Penelitian dilakukan dengan harapan dapat memberi masukan bagi manajemen rumah sakit (terutama bagian keuangan) perihal gambaran sistem penagihan pasien rawat jalan pihak ketiga yang ada dibandingkan dengan standar (seharusnya).Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, evaluatif sebagai suatu cara untuk mencari pemecahan atas masalah yang dihadapi. Dari data yang diperoleh (dengan cara telaah dokumen dan wawancara). didapatkan bahwa pengarahan kepada pelaksana kurang dan petunjuk pelaksanaan penagihan pasien pihak ketiga sebagai standar pelayanan rumah sakit belum ada. Selain itu perubahan RSUD Pasar Rebo menjadi rumah sakit unit swadana memerlukan pengembangan manajemen keuangan yang sesuai dengan standar rumah sakit unit swadana. Alternatif pemecahan masalah yang diajukan berupa masukan sebagai langkah penyempurnaan sistem yang sudah ada, antara lain penyempurnaan formulir penagihan, pembuatan laporan proses penagihan dan realisasi unit pihak ketiga atau asuransi kesehatan di sub. bagian keuangan. Dengan cara ini diharapkan akan dihasilkan output (tagihan) yang lebih tepat waktu dan akurat.
ABSTRACT Nowadays, the rising costs of health care (especially in the hospital) is caused by people's needs and medical technology development. One way to solve this problem has been implemented by financing the outpatient's hill using third palsy's insurance. In the hospital management's point of view, the emerging issue is related to the billing and collection systems as well as the claims process. Therefore the output of this process should be the claims that delivered on time and accurately. The outcome is expected to become one measure of efficiency. A survey is conducted to give input to hospital management particularly to the financial management team, This information can illustrate the difference of the unpaid bill comparing with standard. The research is descriptive and evaluative in order to find the problem's solution. From data gathering (documents investigation and interviews), it appears that human and other resources have not match the requirements, and there are no mitten instructions (manual) as standards for managing third party's outpatients. Other related fact is the changing status of RSUD Pasar Rebo to become a self-sufficient hospital has not been supported by adequate skills of financial management team. Finally, the alternative solution is suggested to improve the system. such as simplification of billing form, issuance of billing process report. realization tit third party or health insurance unit as a part of financial department. These tools are presented in order to generate the output more accurately and on time.
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradnya Paramita
Abstrak :
Analysis On Marketing Strategy of Pelni's Petamburan Hospital: A Qualitative Study on In-Patient of Internist Department at Pelni Petamburan Hospital , Was Conducted January to March, 1994; The Subject Of The Study Being its Marketing MixIntroduction. Considering the growing availability of the medical services in the Indonesia's healthcare situation today, it is reasonably fair to state that people of certain communities, the user of the hospital services, having an increasingly broader choices in acquiring such services from the available medical institutions. To achieve its mission of providing good medical service, Pelni's Petamburan hospital has to manage its human resources, technology, and its competence to capitalize on the opportunity to provide its services. To anticipate the growing need of the health care services and to be able to compete in the health industry in the coming years, the Pelni's Petamburan hospital needs to formulate strategies to market its services and achieve organization's mission and goals. Purpose. Through a descriptive analysis on the hospital's marketing activities, this study seeks to identify potential products or services that can be use in its marketing strategies of the internist department. Methodology. This study is a qualitative study on the marketing management of the Pelni's Petamburan hospital. It is conducted using the records of the patients hospitalized from January through March 1994, based on the assumption that these records may contain the required data for the study. The data used are secondary data from the medical records and primary data, which are obtained through a number of in-depth interviews and direct observation. The statistical analysis is done using the frequency and distribution table. Result. In the implementation of the hospital's marketing strategies, the critical elements of the product are the medical specialist, the supporting staff and the available facilities. The price, which is targeted to be reasonably competitive, is set based on the survey done by the appointed in-house pricing team. The place, being relatively fixed, is not given much focus in the study, although there are other attributes to the physical location of the hospital that produce an impact on the strategies (e.g. accessibility, convenience). Promotion wise, the hospital needs to establish a focused and integrated team as part of the strategies. Conclusion. The medical services of the internist department, in particular Diabetes Mellitus, has the potential to be developed as Pelni Petamburan's specialized services to cater to the needs of its surrounding community. The differentiate strategy may be deployed to strengthen the specific marketing strategies for its specialized services.
Pendahuluan. Melihat situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia dewasa ini, maka dapat dikatakan pasien memiliki kekuatan yang besar dalam memilih alternatif jasa pelayanan yang tersedia di lingkungannya. Selaku pemberi jasa RS Pelni "Petamburan" yang mempunyai kekuatan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik perlu meraih peluang yang ada untuk memberikan jasa pelayanannya bagi para pasiennya. Untuk mengetahui antisipasi persaingan yang ada dan sejalan dengan perkembangan kebutuhan kesehatan di masa akan datang perlu dirumuskan suatu strategi pemasaran yang dapat mencapai misi dan tujuan RS Pelni "Petamburan". Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis deskriptif tentang kegiatan pemasaran RS Pelni "Petamburan" untuk mencari produk potensial rumah sakit dalam penetapan strategi pemasaran di bidang pelayanan penyakit dalam. Metodologi. Penelitian ini merupakan studi kualitatif terhadap manajemen pemasaran RS Pelni "Petamburan". Penelitian dilakukan berdasarkan jumlah pasien masuk rawat inap sejak bulan Januari 1994 hingga Maret 1994, karena diperkirakan ada beberapa kegiatan yang dapat mengarah ke penelitian. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari catatan medik. Data primer diperoleh dari wawancara mendalam dan partisipasi observasi peneliti. Analisis statistik yang digunakan adalah tabel frekuensi dan distribusi. Hasil. Ditinjau dari segi product dalam penetapan strategi pemasaran di rumah sakit, faktor yang sangat kritis dan terpenting adalah dokter spesialis, tenaga pelaksana juga peralatan penunjang diagnosa di RS Pelni "Petamburan". Price diperhitungkan berdasarkan survei tim tarif rumah sakit untuk melihat apakah tarif di sini cukup bersaing. Place disamping lokasi yang sudah tidak dapat dirubah, tentu masih ada faktor lainnnya misalnya sarana pelayanan, dan waktu menunggu, tempat parkir. Untuk promotion diperlukan suatu tim yang terpadu dalam penanganan pemasaran . Kesimpulan. Penyakit dalam khususnya pelayanan penderita penyakit Diabetes Mellitus dapat dikembangan sebagai produk potensial di mana rumah sakit melihat perbedaan pelayanan dalam hal memasarkan jasa produk RS Pelni "Petamburan". Disamping itu differentiate strategy diterapkan karena rumah sakit diperkuat oleh jajaran dokter spesialis dan tenaga pelaksana. Dengan pelayanan terpadu penderita dari golongan menengah ke atas dapat diberikan pelayanannya dan tanpa meninggalkan fungsi sosial rumah sakit. Alih generasi dari jajaran spesialisasi dan pengembangan tenaga-tenaga profesional dalam penanganan khusus penyakit Diabetes Mellitus dapat menambah kekuatan dalam berkompetisi dengan rumah sakit lain dalam bidang pelayanan penderita Diabetes Mellitus.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastri Zakiudin
Abstrak :
ABTRAK Akhir-akhir ini bisnis asuransi kesehatan (askes) tampak meningkat baik yang diselenggarakan oleh BUMN maupun oleh Badan Swasta. Oleh karena itu perkembangan askes mempunyai potensi dalam mempengaruhi pelayanan di rumah sakit. Dalam hal ini pihak rumah sakit sebagai pelaksana pelayanan kesehatan berupaya meningkatkan mutu pelayanan baik langsung atau tidak langsung terhadap peserta asuransi kesehatan. Dilihat dari jenis pelayanan yang diselenggarakan dirumah sakit, maka proses administrasi keuangan sebagai pelayanan tidak langsung mempunyai kaitan erat dengan upaya diatas. Dari data rumah sakit menunjukkan adanya keterlambatan proses administrasi keuangan peserta PT ASKES rawat inap, mempengaruhi proses pembayaran oleh PT ASKES. Sehubungan dengan upaya meningkatkan mutu pelayanan tidak langsung, maka pengadaan formulir monitoring khusus bermaksud untuk mempercepat proses administrasi peserta PT ASKES rawat inap. Sehubungan dengan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses administrasi keuangan dan perbedaan proses administrasi keuangan antara sebelum dan sesudah pengadaan formulir monitoring khusus (FMK) peserta PT ASKES rawat inap. Penelitian ini memakai gabungan metoda kualitatif dan kuantitatif. Metoda kualitatif dilakukan dengan mengadakan wawancara mendalam (in-depth ilerview) terhadap petugas administrasi yang terlibat dalam proses keuangan peserta PT ASKES rawat inap. Sedang metoda kuantitatif dilakukan dengan mengadakan uji statistik untuk mengetahui apakah ada perbedaan lama proses administrasi antara sebelum dan sesudah pengadaan FMK peserta PT ASKES rawat inap. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari ketiga proses administrasi keuangan yaitu proses kelengkapan surat jaminan, proses pengiriman status/FMK dan proses perhitungan biaya, ternyata hanya proses perhitungan biaya ynag menunjukkan perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah pengadaan FMK. Hal ini menunjukkan bahwa pengadaan FMK mempunyai manfaat bagi petugas Bagian P2D-Askes dalam membantu mempercepat proses perhitungan biaya. Pada pengamatan tentang pelaksanaan proses administrasi keuangan di ruang perawatan, walaupun telah diberikan petunjuk pelaksanaan cara melengkapi FMK, namun dalam pelaksanaannya perlu ditingkatkan lagi peranan petugas administrasi ruang perawatan dalam proses administrasi keuangan. OIeh karena itu disarankan perlu dilakukan penataran ulang dan evaluasi lebih lanjut tentang peranan petugas administrasi membantu Bagian P2D-Askes dalam proses administrasi keuangan peserta PT ASKES rawat inap.
ABSTRACT In recent years, the health insurance business run by both private parties and state-owned companies have been flourishing. Subsequently, health insurance has become an important factor which potentially influences the services-either direct or indirect- offered by hospitals. As provider of health services, hospitals strive to improve the quality of the services extended to participants of health insurance programs. Financial administration is indirect hospital service, which is closely inter-related to that effort. The records show that any tardiness in this process influences payment extended by PT ASKES to in-patients. To upgrade the quality of the hospital's indirect service, monitoring forms are provided with the purpose of accelerating the administration process. The study is conducted to obtain a description regarding the process of financial administration, and to find out whether there is a difference in the process after the monitoring forms were distributed among in-patient who were also PT ASKES members. The study combines qualitative and quantitative methods. In-depth interview were conducted with the administrative staff involved in the financial process of PT ASKES in-patient, while quantitative methods included statistical experiments to determine whether there would be a difference in the length of time spent on administration process before and after the monitoring forms were introduced. The results came up with the conclusion that of the three financial administration process: completion of letters of guarantee, status/form forwarding and cost calculation, only the process involves in cost calculation showed a significant change. The introduction of the special monitoring forms were apparently effective in assisting the staff in the P21)-Askes Department to speed up the process of calculating hospital costs. While for the process involved in acquiring complete letters of guarantee and the forwarding of status, no significant changes were reported. Observation on the execution of financial administration process in the care units themselves - where staff were given practical instructions on how to properly fill in the forms - concluded that role of the administrative staff still needs to be improved. It is suggested that an upgrading course and further evaluation on the role of the administrative staff in assisting the P2D-Askes Department be conducted.
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library