Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Sontang
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian hydroxyapatite dalam tulang sapi yang dapat diaplikasikan sebagai pengganti tulang manusia. Hydroxyapatite merupakan. kristal dari kelompok mineral apatite dengan rumus molekul Ca10 (PO4)8(OH)2. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasikan hydroxyapatite dalam tulang sapi melalui proses sintering dalam kondisi hampa udara (vacum). Untuk menentukan perkiraan suhu sintering diakukan penentuan suhu titik lebur tulang sapi dengan menggunakan alat Differential Thermal Analysis (DTA). Hasil yang diperoleh adalah 1227 °C. Proses sintering dilakukan melaluialat Boehler Furnace Automatic Digital dengan pompa vacum yang bertekanan P=103 Torr. Dilakukan pengujien pada soli 500, 600, 700, 800, den 900 selama 2 jam dan pengujian dilarutkan pada suhu 1000, 1100, 1200, 1300, 1400 0C selama 2, 3 and 4 jam. Indicator parameter pengujian dilakukan dengan cara analisa komposisi kilmia, struktur kristal dengan penghalusan data, struktur mikro, dan radikal bebas. Analisa pengujian komposisi kimia secara kualitatif pada permukaan tulang sapi dilakukan dengan alat Energy Diffraction Analysis X-ray (EDAX).

Hasil yang diperoleh adalah terdapat unsur penyusun utama Ca, P, 0, H and Na/lMg (zat an-organik). Pengujian standar mikro permukaan dilakukan dengan Scanning Electron Microscope (SEM) tulang sapi dengan ditemukannya lobang pori-port yang tersebar secara acak dan merata di setiap permukaan. Selanjutnya untuk melihat tingkat kemurnian hydroxyapatite tulang sapi bila dibandingkan dengan standar hydroxyapatite murni melalui parameter pengujian dan dianalisa dari struktur kristalnya secara kuantitatif dengan melihat profil pola dilfraksi sinar - x (X-Ray Diffraction) melalui acuan secara manual (File Data Hanawalt). Selanjutnya data struktur kristalografil hydroxyapatite tulang sapi yang terbaik yaitu pada suhu 1000 °C dengan lama sintering 3 jam dan dihaluskan dengan Rietan. Diperoleh parameter kisi a = 9,435 A° , c = 6,895 A°, volume unit cell (V = 531,605 A3), d = 1,2459, Density (D = 3, 131 gr/cm3). Untuk melihat perkembangan Jumlah radikal bebas dilakukan pengukuran dan pengujian dengan menggunakan sampel yang diradiasi dengan Basis 25 kGy, dan laju dosis 7,5 kGy/h Pengukuran dan pengujian rnenggunakan alat Electron Spin Resonance (ESR). Hasllnya menunjukkan bahwa terdapat pola profil yang spesifik yang sesuai dengan standard hydroxyapatite. Hal ini menunjukkan bahwa pada tulang sapi terdapat dua fase komponen penyusun zat an-organik (radical bebas yang berumur pendek dan berumur panjang). Radikal bebas yang berumur pendek (short life radical) dengan waktu penyimpanan antara (0-60 hari), terdapat pada bagian sisa mineral apatite (residual ash). Sedangkan radikal bebas yang berumur panjang (long life radical) dengan waktu penyimpanan (60-75 hari) terdapat pada bagilan hydroxyapatite. Dengan demikian diharapkan upaya mengoptimasikan hydroxyapatite yang terdapat dalam tulang sapi secara optimal baik kuantitas maupun kualitas produksinya dapat tercapai,melalui proses sintering pada suhu 1000 °C selama 3 jam.
ABSTRACT
It has researched the bovine bone hydroxyapatite that is applied as human bone substitution. Hydroxyapatite is a crystal come from apatite mineral group that's molecul formulated as Cato (POI)s(OH)2. These observance purposes to optimize hydroxyapatite In bovine bone by sintering process In vacuum circumstance. To determine sintering temperature estimation is accomplished with determining melting point temperature of bovine bone by using Differential Thermal Analysis (DTA) device. The obtained result Is 1227 C. Sintering process Is carried out by Boehier Furnace Automatic Digital of vacuum pump P=10-3 Tor- pressurized. The testing was accomplished in temperature for 500, 600,700, 800, 900 gradually taken for 2 hours and for temperature 1000, 1100, 1200, 1300, 1400 °C for 2, 3 and 4 hours. Testing limit Indicator Is accomplished by analyzing chemical composition, crystal structure with smoothing data, micro structure and free radical. Analysis of chemical composition test of bovine bone surface qualitatively is carded out by Energy Diffraction Analysis X-ray (EDAX) device.

The obtained results, there are the main complier element an Inorganic substance. The experiment of surface micro structure Is accomplished by Scanning Electron Microscope (SEM) bovine bone and it got disordered porous and spread out to the standard of pure hydroxyapatite so the trial parameter is analyzed from its crystal structure quantitatively by watching X-ray diffraction patten profil (X-ray Diffraction) throught out the Hint manually (File Data Hanawalt). Than the structure of the best bovine bone hydroxyapatite crystograf reached 1000 °C taken for 3 hours sintering and smoothed by Rietan. Obtained grill parameter a = 9,435 A° , c = 6,895 A°, unit cell volume (V = 531,605 As), d = 1,2459, Density (D = 3, 131 gr/cm3). Watching the growth of the sum of bovine bone free radical with irradiation dose 25 key/rate dose 7,5 kGy/lh. Measuring and testing by using Electron Spin Resonance (ESR) device. Its result shows that the spesific pattern profile those suits with hydroxyapatite standard. It proves that bovine bone has 2 fase components to compile inorganic substance. It has short life radical with 0 - 60 stared day is in the of apatite mineral (residual ash).Otherwise the long life radical with 60-70 stared day is in hydroxyapatite-part. After all, it's expected the effort to optimized hydroxyapatite in the bovine bone for its production both quality and quantity can be reached optimally through out sintering process in temperature 1000 °C for 3 hours.
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Surjana Kurniawan
Abstrak :
Hydroxyapatite (HAP) is a member of the apatite group of minerals, and its chemical formula is Ca10(PO4)6(OH)2. HAP is a Calcium phosphate including hydroxide, and its Ca/P ratio is represented as 1, 67 HAP is being utilized in medical and dental fields including as artificial bones and artificial tooth roots. There are five methods for preparing apatite compounds, but the wet method is most popular, simple and available for mass production. The purpose of this experiment of HAP is to know the technique of synthesizing HAP and to get the data/information about the influence of pH and sintering temperature towards the HAP characteristic. Modification wet method is used in this experiment. The result of DTA, DTA curves of pH 7, pH 9 and pH 11 indicate that the last peak are at 825° C, 835° C and 815° C. The XRD result indicates that almost the entire peak exists are dominant phase and the relative intensity indicate that crystal structure of dominant phase are similar using the Hanawalt method. The physical and mechanical characteristic indicates that at pH 9 with sintering temperature 1100° C, shows the greatest density (3,1327 g/cm3), the smallest porosity (9,2212 % ) and the greatest bending strength (54,9813 MPa) compared with the result at other pH. The conclusion of this experiment are : the synthesis HAP technique "Wet Method" is good enough; the best pH is pH 9 with sintering temperature 1100° C; the connection pattern between pH and character result of HAP sampel is not similar if compared with the connection pattern between sintering temperature and the character result of HAP sample. Sintering process begins at 1000°C, but we cannot know when the sintering temperature ended. The suggestion is doing advance experiment using Rietveld method which needed to know the atomic position in crystal structure of HAP and to know the dominant phase percentage and the minor phase percentage too. We also have to know when sintering process ended with other experiment using sintering temperature of 1200° C and 1300° C.
Hydroxyapatite ( HAP ) adalah suatu calcium phosphate yang mengandung hydroxyde dengan ratio Ca/P = 1,67 dengan formula kimia Ca10(P04)6(OH)2. Dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi HAP antara lain digunakan sebagai tulang buatan dan akar gigi buatan. Pada saat sekarang, terdapat berbagai metode untuk pembuatan HAP. "Wet Method" merupakan metode yang paling populer, paling mudah dan dapat digunakan untuk produksi masal. Tujuan penelitian adalah dikuasainya teknik proses sintesis dan karakterisasi HAP serta diketahuinya pengaruh perubahaan pH (7, 9 dan 11) dan suhu sintering ( 9000 C, 1000° C dan 1100° C ) terhadap karakterisasi sampel HAP. Metode sintesis HAP yang digunakan adalah "Wet Method" Hasil DTA sampel HAP pada pH 7, pH 9 dan pH 11 menunjukkan adanya puncak terakhir berturut-turut pada suhu 825° C, 835° C dan 815° C. Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa hampir semua puncak adalah fasa dominan HAP dan intensitas relative menunjukkan struktur kristal fasa dominan adalah sama. Penentuan fasa dengan menggunakan metode Hanawalt. Posisi atom pada struktur kristal HAP dan prosentase fasa dominan dan .fasa minor tidak dapat ditentukan dengan metode Hanawalt. Hasil uji sifat-sifat fisik dan mekanik sampel HAP pada pH 9 dan suhu sintering 11000 C menunjukkan densitas terbesar (3,1327 g/cm3), porositas terkecil (9,2212 %) dan kekuatan patah terbesar (54,9813 MPa) dibandingkan hasil pengujian pada pH lain. Kesimpulan hasil penelitian adalah bahwa teknik sintesis HAP dengan modifikasi "Wet Method" cukup memuaskan; pH terbaik untuk sintesis HAP adalah pH 9 dengan suhu sintering 11000 C; hubungan pH dengan hasil karakterisasi sampel HAP menunjukkan pola yang tidak sama dengan pola hubungan suhu sintering dengan hasil karakterisasi sampel HAP; proses sintering mulai terjadi pada suhu 1000° C sedangkan akhir proses sintering belum dapat dimonitor. Diperlukan penelitian lanjutan dengan suhu sintering 1200° C dan 1300° C serta penelitian lanjutan dengan metode Rietveld untuk menentukan posisi atom pada struktur kristal HAP dan untuk menentukan prosentase fasa dominan dan fasa minor.
2000
T3687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Tauchid Nugroho
Abstrak :
Hidroksiapatit adalah material yang banyak digunakan untuk aplikasi implan tulang, karena mempunyai komposisi kimia yang sama dengan tulang manusia. Biphasic Calcium Phosphate (BCP) adalah campuran dari non-resorbable Hidroksiapatit (HA) dan resorbable β-Tricalcium Phosphate (β-TCP). Doping ion magnesium ke dalam HA/β-TCP akan membawa perbaikan pada reaksi biologis. Pada penelitian ini sintesis Mg-HA diiradisi dengan gelombang mikro menggunakan daya 720 watt selama 10 menit, dengan variasi substitusi Mg(OH)2 0.1M, 0.2M, dan 0.3M. Serbuk Mg-HA yang terbentuk disinter pada suhu 1300˚ C selama 3 jam untuk membentuk fasa biphasik Mg-HA/β-tricalcium phosphate kemudia dikarakterisasi dengan XRD. Sintesis nano-komposit Mg-HA/Alginat dilakukan dengan mencampurkan serbuk hasil sintering dengan alginat dan CaCl2 sebagai agen taut silang (cross linker agent). Larutan campuran diaduk menggunakan magnetic stirrer selama 3 jam kemudian dibiarkan selama 24 jam agar pencampuran sempurna. Metode karakterisasi komposit Mg-HA/β-TCP/Alginat menggunakan FTIR dan SEM-EDX. Hasil XRD menunjukan subtitusi Mg mereduksi ukuran kristal, parameter kisi dan indeks kristalinitas. Perlakuan thermal hingga suhu 1300 ˚ C pada HA membentuk dua fasa yaitu HA dan β-TCP. SEM-EDX menunjukan bahwa partikel yang terdapat pada komposit Mg-HA/β-TCP/Alginat berukuran tidak sama mempengaruhi grain growth. ......Hydroxyapatite is a material that is widely used for bone implant applications because it has the same chemical composition as human bone. Biphasic Tricalcium Phosphate (BCP) is a mixture of non-resorbable hydroxyapatite (HA) and resorbable β-Tricalcium Phosphate (β-TCP). Doping of magnesium ion into HA/β-TCP will bring about improvement in biological reactions. In this study, the synthesis of Mg-HA was irradiated with microwaves using 720 watts of power for 10 minutes, with variations of 0.1M, 0.2M, and 0.3M Mg (OH)2 substitution. The Mg-HA powder formed was sintered at 1300˚C for 3 hours to form a biphasic phase of Mg-HA/β-tricalcium phosphate which was then characterized by XRD. The synthesis of Mg-HA/Alginate nano-composites was carried out by mixing the sintered powder with alginate and CaCl2 as a cross-linker agent. The mixed solution was stirred using a magnetic stirrer for 3 hours then left for 24 hours for complete mixing. The characterization method for Mg-HA / β-TCP / Alginate composites used FTIR and SEM-EDX. XRD results showed that Mg substitution reduced crystal size, lattice parameters, and crystallinity index. Thermal treatment up to a temperature of 1300 ˚ C on HA forms two phases, namely HA and β-TCP. SEM-EDX showed that the particles contained in the Mg-HA/β-TCP/Alginate composite had different sizes affecting grain growth.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Hartinah
Abstrak :
Penggunaan material berbasis zirkonium yang dipadukan dengan unsur molibdenum dan niobium dapat memenuhi persyaratan sebagai material biomaterial. Bahan baku yang digunakan berupa serbuk Zr,Mo dan Nb, diproses melalui metalurgi serbuk dengan berbagai macam komposisi Mo dan Nb menjadi suatu paduan terner yang berbentuk pellet dengan diameter 2 cm dan tebal 0.65 cm. Setelah proses kompaksi dilakukan proses sinter dengan variasi temperatur dan waktu tahan tertentu. Karakterisasi yang dilakukan berupa densitas, porositas, analisis melalui XRD, uji struktur mikro, pengamatan dengan SEM serta uji biokompatibilitas yaitu pengujian SBF(Simulated Body Fluid) menggunakan larutan hidroksiapatit. Dengan komposisi Mo maksimal 6% dan Nb maksimal 3%, akan semakin memenuhi persyaratan secara densitas, porositas serta kekerasan. Ada pun pengamatan dari struktur mikro, terbentuk fasa α Zr sebagai fasa dominan yang memiliki sifat biokompatibilitas yang baik. Selain itu, terdapat fasa intermetalik Mo2Zr dan αZr+ (Mo,Nb)2Zr, serta fasa ZrO2 dan βZr. Pada proses sinter yang dilakukan dengan variasi temperatur dan waktu tahan sinter menunjukkan bahwa pada temperatur 1200ᵒC dan waktu tahan 4 jam didapatkan hasil paling optimal terhadap hasil yang diinginkan. Semakin tinggi kadar Mo dan Nb cenderung untuk meningkatkan porositas, mengurangi densitas dan kekerasan. Akan tetapi, paduan Zr-xMo-yNb ini dapat memenuhi persyaratan sebagai biomaterial karena melalui pengujian SBF (Simulated Body Fluid) dengan larutan hidroksiapatit selama 4 minggu, setiap sampel membentuk lapisan hidroksiapatit yaitu terbentuknya gugus-gugus O-H, C-H maupun P-O yang merupakan gugus-gugus dari hidroksiapatit.
Ternary alloys Zr-Mo-Nb are being investigated for application as biomaterial. Zr-Mo-Nb powders were mixed in various composition, compacted and sintered in argon atmosphere and various temperature and holding time. Pellet samples sized 2 cm diameter and 0.65 cm thickness were characterized and investigated. Characterization consisted of density, porosity, XRD analysis, analysis of microstructure, SEM analysis and SBF(Simulated Body Fluid) test. Ternary alloy Zr-xMo-yNb showed optimum value of density, porosity, and hardness at maximum 6%Mo and 3% Nb. Result indicated desired phase of ternary alloy Zr-xMo-yNb was α Zr phase as major phase which has good biocompatibility. There were also another phases such as Mo2Zr, αZr+(Mo,Nb)2Zr as intermetallic phases, ZrO2 and βZr phases. At temperature 1200ᵒC and holding time for 4 hours will give most optimum result in terms of desired response. The more content of Mo (>6%) and Nb (>3%), indicated an increase for porosity, reduced density and hardness. However, ternary metal alloy Zr-xMo-yNb will fulfil the requirement as biomaterial, because during 4 weeks experiment of soaking each sample in hydroxyapatite solution, each was giving spectrum detection of O-H, C-H and P-O as components of hydroxyapatite that precipitated on the surface of each sample.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41699
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Panilia
Abstrak :
[ABSTRAK
Hidroksiapatit (HA) mempunyai peran penting dalam bidang medis karena komposisi kimia dan strukturnya yang mirip dengan tulang manusia. Material ini disintesis melalui metode hidrotermal dengan prekusor Ca(NO3)2, CaO dan NH3PO4. Variasi temperatur hidrotermal pada 150 ̊C dan 300 ̊C, temperatur sintering pada 900 ̊C selama 3 jam. Endapan yang diperoleh diuji dengan XRD dan SEM-EDX. Morfologi partikel hasil karakterisasi SEM berbentuk batangan memanjang dan melingkar teraglomerasi dan hasil uji EDX menunjukkan rasio Ca/P yang lebih besar dari 1.67. Uji XRD menunjukkan adanya fasa kalsium difosfat, fluorapatit dan apatit karbonat tipe- A di dalam endapan yang meningkatkan rasio Ca/P. ABSTRACT
Hydroxyapatite (HA) posseses significant role in medical application due to its similarity in chemical and structure to human bones. This material was synthesized through hydrothermal method using Ca(NO3)2, CaO and NH3PO4. Hydrothermal temperature varied on 150 ̊C and 300 ̊C, sintering temperature on 900 ̊C for 3 hours. Sample was characterization by XRD and SEM-EDX. Morphology observed by SEM is agglomerated round- spherical- shape particle with Ca/P ratio more than 1.67 measured by EDX. Calcium diphospate, fluorapatite and carbonated type- A presence is observed by XRD.;Hydroxyapatite (HA) posseses significant role in medical application due to its similarity in chemical and structure to human bones. This material was synthesized through hydrothermal method using Ca(NO3)2, CaO and NH3PO4. Hydrothermal temperature varied on 150 ̊C and 300 ̊C, sintering temperature on 900 ̊C for 3 hours. Sample was characterization by XRD and SEM-EDX. Morphology observed by SEM is agglomerated round- spherical- shape particle with Ca/P ratio more than 1.67 measured by EDX. Calcium diphospate, fluorapatite and carbonated type- A presence is observed by XRD., Hydroxyapatite (HA) posseses significant role in medical application due to its similarity in chemical and structure to human bones. This material was synthesized through hydrothermal method using Ca(NO3)2, CaO and NH3PO4. Hydrothermal temperature varied on 150 ̊C and 300 ̊C, sintering temperature on 900 ̊C for 3 hours. Sample was characterization by XRD and SEM-EDX. Morphology observed by SEM is agglomerated round- spherical- shape particle with Ca/P ratio more than 1.67 measured by EDX. Calcium diphospate, fluorapatite and carbonated type- A presence is observed by XRD.]
Universitas Indonesia, 2015
S62145
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallen Damayanti
Abstrak :
Blok hidroksiapatit yang dibuat melalui metode sintering sulit teresorpsi di dalam tubuh karena memiliki kristalinitas yang tinggi. Blok hidroksiapatit dengan kristalinitas rendah dapat dibuat melalui reaksi disolusi presipitasi. Kalsium sulfat dihidrat memenuhi persyaratan sebagai prekursor reaksi disolusi presipitasi, yaitu biokompatibel dan secara termodinamik lebih stabil dibandingkan dengan hidroksiapatit. Penelitian ini bertujuan menghasilkan blok hidroksiapatit menggunakan prekursor blok CaSO4.2H2O dengan metode disolusi presipitasi. Spesimen dibuat dengan mencampurkan bubuk CaSO4.1/2H2O dan akuades dengan rasio akuades banding bubuk 0,5. Blok CaSO4.2H2O direndam di dalam larutan Na3PO4 0,5 mol/L dan dipanaskan pada suhu 80˚C selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Karakterisasi blok hidroksiapatit dilakukan dengan uji X-ray Diffraction (XRD), kemudian data yang didapatkan dianalisis menggunakan Rietveld Refinement (High Score Plus, PANalytical). Uji kekuatan tarik diametral (DTS) dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan mekanik spesimen. Tidak terdapat fasa hidroksiapatit yang teridentifikasi pada seluruh kelompok spesimen. Fasa yang teridentifikasi pada kelompok yang direndam selama 24 jam adalah CaSO4.2H2O, CaSO4, dan Ca(OH)2. Sedangkan pada kelompok yang direndam selama 48 jam dan 72 jam, fasa yang teridentifikasi adalah CaSO4 dan Ca(OH)2. Berdasarkan uji statistik One-Way ANOVA dan Post-Hoc Tamhane (IBM SPSS 2.0), terdapat penurunan nilai DTS yang signifikan pada kelompok sebelum dan sesudah perendaman selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Penurunan nilai DTS juga signifikan antara kelompok yang direndam selama 24 jam dengan kelompok yang direndam selama 48 jam dan 72 jam. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna antara nilai DTS kelompok 48 jam dan 72 jam. Disimpulkan bahwa hidroksiapatit tidak terdeteksi pada kelompok spesimen CaSO4.2H2O yang direndam dalam larutan Na3PO4 0,5 mol/L selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. ......Sintered hydroxyapatite cannot be resorbed in the body due to its high crystallinity. Low crystalline hydroxyapatite can be fabricated through dissolution-precipitation reaction. Calcium sulfate dihydrate meets the requirements to be used as a precursor for dissolution-precipitation reaction, that is biocompatible and thermodynamically more stable than hydroxyapatite. The aim of this study was to produce hydroxyapatite block using CaSO4.2H2O based on dissolution precipitation method. Specimens were made from CaSO4.1/2H2O powder mixed with distilled water at a water-to-powder ratio of 0,5. The CaSO4.2H2O blocks were immersed in Na3PO4 0,5 mol/L solution at 80˚C for 24, 48, and 72 hours each. For characterization of the specimens, X-ray Diffraction (XRD) analysis was used and data obtained from the test was analyzed with Rietveld Refinement (High Score Plus, PANalytical). Diametral tensile strength (DTS) was used for mechanical strength evaluation. There was no hydroxyapatite phase identified in all groups of specimens. The phases identified in group with 24 hours immersion time were CaSO4.2H2O, CaSO4, and Ca(OH)2. Whereas in group with 48 and 72 hours immersion time, the phases identified were CaSO4, and Ca(OH)2. Based on statistical analysis using One Way Anova and Post-Hoc Tamhane tests (IBM SPSS 2.0), there was a significant decrease in DTS value between group of specimens before and after immersion for 24, 48, and 72 hours. The decrease in DTS value was also significant between group of specimens with 24 hours immersion time and groups of specimens with 48 hours and 72 hours immersion time. But, the difference between group of specimens with 48 hours and 72 hours immersion time was not significant. It was concluded that there was no hydroxyapatite phase identified in groups of specimens immersed in Na3PO4 0,5 mol/L solution at 80˚C for 24, 48, and 72 hours.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky
Abstrak :
Pelapisan hidroksiapatit dengan doping ion antibakteri pada implan logam memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan osseointegrasi dan mengurangi kolonisasi bakteri. Perlakuan panas pasca-deposisi juga berpengaruh terhadap sifat permukaan dan kristalinitas logam implan yang memengaruhi adhesi, proliferasi sel, dan sifat bioaktivitas. Penelitian ini menggunakan metode Pulsed Laser Deposition (PLD) dengan sumber laser Nd:YAG (? = 532 nm) untuk melapisi logam SS 316L dengan HA-Zn lalu dilakukan annealing pada temperatur 400°C, 500°C, dan 600°C selama 1 jam. Pengujian SEM dan AFM menunjukkan bahwa permukaan yang dihasilkan semakin seragam dengan peningkatan temperatur annealing, tetapi pada 600°C kekasaran lapisan HA-Zn cenderung meningkat akibat tumbuhnya partikel nano. Hasil XRD menunjukkan bahwa lapisan yang dideposisi pada substrat memiliki fasa amorf, dan kristalinitas meningkat setelah perlakuan annealing pada temperatur 400°C dan 600°C. Pengujian bioaktivitas dengan merendam sampel dalam larutan SBF selama 7 hari menunjukkan terbentuknya presipitat apatit pada semua lapisan, menunjukkan sifat bioaktivitas yang baik. Terdapat perbedaan morfologi apatit yang terbentuk pada temperatur annealing yang berbeda, akibat perubahan fasa. Pengujian sudut kontak menunjukkan bahwa semua lapisan memiliki sifat hidrofilik, dengan peningkatan sudut kontak akibat proses annealing pasca-deposisi. Dengan demikian, metode pelapisan ini menghasilkan lapisan HA-Zn dengan morfologi, sifat permukaan, dan sifat bioaktivitas yang diinginkan untuk aplikasi sebagai implan ortopedi. ......Antibacterial ion doped hydroxyapatite coating on metal implants has a significant impact in increasing osseointegration and reducing bacterial colonization. Post-deposition annealing also plays a crucial role in achieving desired surface morphology, crystallinity, and bioactivity. In this study, Pulsed Laser Deposition (PLD) method using Nd:YAG laser source (? = 532 nm) was employed to coat SS 316L metal with HA-Zn, followed by annealing at temperatures of 400°C, 500°C, and 600°C for 1 hour. SEM and AFM revealed that the surface became more uniform with increasing annealing temperature. However, after annealed at 600°C, the roughness tended to increase due to the growth of nano-sized particles. XRD results showed that the deposited layer exhibited an amorphous phase, and an increase in crystallinity was observed after annealing at 400°C and 600°C. The bioactivity testing by immersing the samples in simulated body fluid (SBF) for 7 days indicated the formation of apatite precipitates on all layers, suggesting their good bioactivity properties. Morphological differences were observed in the apatite formed at different annealing temperatures, which were attributed to phase changes. The contact angle measurements demonstrated that all layers exhibited hydrophilic properties, with an increased contact angle after annealing process. In conclusion, this coating method yielded HA-Zn layers with desired morphology, surface properties, and bioactivity for orthopedic implant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhita Fitricia
Abstrak :
Hidroksiapatit (HA) dengan rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2 dan Hidroksiapatit tersubstitusi seng (Zn) merupakan salah satu bahan yang bertindak sebagai jembatan antara implan dan jaringan manusia. Pada penelitian ini, Hidroksiapatit (HA) tersubstitusi seng (Zn) disintesis menggunakan metode sol-gel berbantukan iradiasi gelombang mikro dengan memvariasikan persentase molar Zn yaitu 3% Zn/HA dan 5% Zn/HA. Hidroksiapatit (HA) tersubstitusi Zn yang disintesis dilapisi pada substrat SS 316L dengan metode Dip Coating. Ketebalan lapisan yang diendapkan diukur dan analisis struktural, fase dan morfologi dikarakterisasi masing-masing dengan uji XRD, FTIR, dan SEM – EDX. Karakterisasi XRD menghasilkan ukuran kristal 17,817 nm (HA) menjadi 17,326 nm (3% Zn/HA) dan 16,470 nm (5% Zn/HA) dimana kehadiran Zn mengubah ukuran kristal menjadi menurun. Hasil FITR menunjukan terjadinya pergeseran spektrum FTIR pada kisaran 400-900 cm−1 menegaskan keberhasilan doping Zn. Evaluasi SEM menunjukkan bahwa apatit mengandung partikel halus dengan bentuk hampir bulat dengan pori-pori yang saling berhubungan dan didapatkan nilai rasio Ca/P pada HA, 3% Zn/HA, dan 5% Zn/HA yaitu 1,78, 1,71, dan 1,66. Dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa ion seng berhasil disubstitusi ke dalam struktur HA dimana rasio Ca/P menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi ion Zn. Hidroksiapatit pada penelitian ini menunjukkan bahwa rasio Ca/P dengan metode solgel dip coating lebih mendekati rasio tulang manusia sebenarnya. ......Hydroxyapatite (HA) with the chemical formula Ca10(PO4)6(OH)2 and zinc substituted hydroxyapatite (Zn) is a material that acts as a bridge between implants and human tissue. In this research, hydroxyapatite (HA) substituted with zinc (Zn) was synthesized using a sol-gel method assisted by microwave irradiation by varying the molar percentage of Zn, namely 3% Zn/HA and 5% Zn/HA. The synthesized Zn-substituted hydroxyapatite (HA) was coated on SS 316L substrate using the Dip Coating method. The thickness of the deposited layer was measured and the structural, phase and morphological analyzes were characterized by XRD, FTIR, and SEM – EDX tests respectively. XRD characterization resulted in a crystal size of 17.817 nm (HA) to 17.326 nm (3% Zn/HA) and 16.470 nm (5% Zn/HA) where the presence of Zn changed the crystal size to decrease. The FITR results show a shift in the FTIR spectrum in the range of 400-900 cm−1 confirming the success of Zn doping. SEM evaluation shows that apatite contains fine particles with an almost spherical shape with interconnected pores and the Ca/P ratio values obtained for HA, 3% Zn/HA, and 5% Zn/HA are 1.78, 1.71, and 1.66. In this study it can be said that zinc ions were successfully substituted into the HA structure where the Ca/P ratio decreased as the Zn ion concentration increased. Hydroxyapatite in this study shows that the Ca/P ratio using the sol-gel dip coating method is closer to the ratio of actual human bone.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>