Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Kadek Dwi Noorwatha
Abstrak :
Tujuan penelitian ini untuk merumuskan ciri khas arsitetktur langgam Denpasar (ALD) sebagai patokan dalam memahami keanekaragaman elemen-elemen arsitektur tradisional Bali (ATB). Penelitian ini juga tidak berhenti pada tahap perumusan identitas yang bersifat romantic-retrospektif semata, namun melihat fenomena aplikasi identitas tersebut dalam arsitektur kekinian yang bersifat critical-prospektif. Dengan pemahaman tersebut maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif yang secara induksi mengatami, mengkalisfikasikan dan menginterpretasikan elemen-elemen arsitektural sehingga dapat merumuskan suatu identitas ALD yang disebut peciren bebadungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas ALD ditandai dengan pemakaian batu bata sebagai unsur utama dan modulasi bangunan. ALD lebih adaptif terhadap perpaduan dengan budaya asing dan proporsi bengunan ALD tampak lebih besar yang memberikan karakter kokoh dan tegas, mencerminkan karakter masyarakat Denpasar. Unsur-unsur yang menjadi pembentuk peciren bebadungan adalah: Unsur Kreativitas yaitu unsur pengembangan elemen yang disesuaikan dengan aspek fungsi namun tetap mempertahankan karakter Bali. Unsur Akseptabilitas yaitu unsur keterbukaan terhadap akulturasi dengan budaya asing tanpa menghilangkan karakter dan jati diri. Unsur Komformitas yaitu kesesuaian peruntukan dan visualisasi bangunan untuk mengakomodasi kebutuhan dan gaya hidup modern.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2014
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Undi Gunawan
Abstrak :
Identias arsitektur dianggap sebagai suatu entitas penting yang melekat pada obyek arsitektur. Salah satu anggapan yang beredar adalah pemikiran bahwa lokalitas merupakan sebuah syarat bagi kehadiran sebuah identitas yang valid. Identitas jelas tidak melekat pada benda, melainkan pada benak gagasan pengguna dan pengamatnya. Identitas kemudian menjadi sebuah informasi yang hidup dalam kebudayaan. Semangat menggali lokalitas seolah memperoleh kembali tenaganya dengan semaraknya istilah hibrid dalam kebudayaan. Tulisan ini bertujuan untuk mengemukakan argumentasi bahwa identitas tidak pernah lahir sebagai suatu esensi murni, bahkan sesuatu yang asli sebenarnya tidak ada. Bahwa proses identitas selalu merupakan proses sub-ordinasi, sesuatu proses yang berhadapan dengan tujuan awal hibriditas; sebuah proses yang berpandangan nominalistik. Argumen dalam tulisan ini disusun melalui pembacaan terhadap pemikiran Homi Bhabha dan Jacques Lacan.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2007
720 JIA 4:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Coriesta Dian Sulistiani
Abstrak :
Berlibur, tamasya, piknik, berubah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat kota dalam menyeimbangkan irama hidup. Kebutuhan ini menjadi latar belakang maraknya usaha-usaha sarana hunian wisata, salah satunya hotel resort. Hotel resort tampil dengan daya jual menonjolkan potensi-potensi lokasi setempat, seperti budaya dan alam. Salah satu usaha menonjolkan potensi budaya dan alam ini dengan membentuk citra arsitektur tradional pada bangunan hotel resort. Bali, selain sebagai daerah tujuan wisata favorit, juga terkenal dengan arsitektur tradisional yang unik dan eksotis. Dengan memegang Asta Kosala Kosali sebagai pedoman membangun arsitekturnya, bangunan-bangunan tradisional Bali memiliki ciri khas tersendiri, sehingga penerapan konsep-konsep pedoman ini pada pendekatan rancang bangun diyakini dapat menciptakan citra arsitektur tradisional Bali, salah satunya yang terjadi pada disain hotel-hotel resort di Bali. Oleh karena itu, penulis melakukan observasi secara langsung ke beberapa hotel resort di kawasan Bali untuk menelusuri bagaimana mengadaptasi kaidah arsitektur tradisional Bali untuk masuk ke dalam tuntutan standar-standar bangunan sebuah resort, sejauh apa penerapan kaidah ini diterapkan pada disain hotel, dan konsep-konsep arsitektur tradisional Bali apa saja yang diterapkan, serta di elemen hotel resort apa konsep tersebut diterapkan. ......Holiday, vacation, picnic, has been turned into a need for city people to balance their rhythm of life. These needs are the background of the vast development of tourist residential facilities for tourism. Hotel resorts appear as one kind of the tourisrt residential fascilities with highlighting the potential of the local sites, such as its culture and nature. To support this, the hotel resort adjust the sense of the traditional architecture into the concept design of the hotel resort. Bali, as well as one of the most favorite tourist destination on the world, is also famous for its unique and exotic traditional architecture. By holding the Asta Kosala Kosali as a guide to build the architecture, traditional Balinese buildings has its own characteristics, so that the application of the concepts of these guidelines on the design approach is believed well-to-do to create the sense of traditional Balinese architecture, which also occurs in the designof the hotel resorts in Bali. Therefore, the writer took some observation to some hotel resorts on Bali to explore how to adapt the guidelines for local traditional architecture in Bali into the demands of the standards for a hotel resort buildings, how far these guidelines for local traditional architecture influence the hotel resort's design, and what concepts of Balinese traditional architecture is applied, also what the elements of those concepts are implemented on the design of hotel resort.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52257
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library