Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofi Tunjung Sari
Abstrak :
Karya sastra adalah suatu bentuk pengungkapan seni dengan bahasa sebagai medianya, tapi banyak peneliti sastra yang mengabaikan bahasa sebagai variabelnya. Oleh karena itu, saya tertarik untuk menjadikan karya sastra sebagai obyke penelitian, yang akan saya teliti dari sudut linguistik. Dalam penelitian ini, saya mengkhususkan diri pada karya sastra yang berbentuk cerpen. Dilihat dari segi gramatikal, cerpen adalah satuan gramatikal yang terlengkap yang dapat dibagi menjadi satuan-satuan yang lebih kecil yang disebut paragraf. Dilihat dari tujuannya, ada 6 jenis wacana yang kita kenal. Dari keenam jenis wacana tersebut hanya wacana tuturanlah yang akan diteliti dalam skripsi ini. Tujuan skripsi ini ialah melihat hubungan antara proposisi dalam paragraf, mencari unsur dominan yang mempersatukan paragraf tuturan, dan meneliti struktur gramatikal yang umunya terdapat pada paragraf tuturan. Dari hasil analisis, ternyata diperoleh kesimpulan bahwa (1) sebagian besar paragraf semantis mempunyai hubungan INDUK-pendukung yang non-kronologis, (2) struktur paragraf gramatikal berbentuk sub-ordinatif, dengan kalimat tema di awal paragraf, dan (3) keutuhan paragraf cerpen pada garis besarnya diikat oleh tokoh tematis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Mahmud
Jakarta: Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, 1997
899.221 072 MAH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Genih Mamanda
Abstrak :
Penulis dalam skripsi ini menganalisis perkawinan tokoh Kakang dan Tata dalam novel Test Pack. Test Pack merupakan novel populer yang mengangkat kisah pasangan muda yang menjalani perkawinan. Konflik terjadi karena selama tujuh tahun menikah Tata dan Kakang belum dikaruniai anak Mereka sudah melakukan berbagai cara untuk mendapatkan anak, tetapi belum juga mendapatkan hasil. Keduanya sama-sama ingin segera mempunyai anak. Namun, yang merasa paling tertekan karena belum mempunyai anak adalah Tata. Ia takut dinyatakan infertil. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata yang infertil adalah Kakang. Dalam masyarakat, khususnya masyarakat dengan budaya patriarkat yang kuat, apabila dalam sebuah perkawinan belum dikaruniai anak, perempuan yang akan disalahkan. Sejak dahulu sudah berkembang stereotipe yang mengharuskan perempuan untuk menjadi seorang istri dan ibu yang baik. Hal ini juga yang dialami oleh Tata. Ia merasa sangat gelisah dan tertekan karena belum mempunyai anak. Walaupun sang suami tidak pernah menekan atau menyalahkannya, Tata sering menyalahkan dirinya sendiri. Oleh karena itu penulis tertarik menganalisis permasalahan ini. Terdapat tiga rumusan masalah yang mendasari penelitian, yaitu (1) bagaimana tokoh, penokohan, dan latar digambarkan serta dianalisis dalam perpektif gender; (2) bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang terjadi dalam perkawinan Tata dan Kakang; (3) mengapa ketidakhadiran anak dapat menjadi konflik dalam perkawinan Tata dan Kakang dan kaitannya dengan pemikiran bias gender. Melalui perspektif sosiologi perkawinan, penulis mengklasifikasi perkawinan Tata dan Kakang berdasarkan pola hubungan suami-istri menurut Schanzoni dan Scanoni.Test Pack ditulis oleh Ninit Yunita. Setelah menganalisis, penulis menemukan bahwa tokoh dan latar sangat mempengaruhi keutuhan cerita. Selain itu, terdapat dua bentuk ketidakadilan gender yang timbul akibat pemikiran bias gender dalam perkawinan Tata dan Kakang. Ketidakadilan gender yang pertama adalah stereotipe. Tata memiliki stereotipe perempuan dan Kakang memiliki stereotipe laki-laki. Stereotipe dan pemikiran tentang perempuan dan laki-laki yang dikonstruksi oleh masyarakat telah mempagaruhi pemikiran mereka sehingga terbentuk stereotipe dalam diri mereka. Dari sini penulis menyimpulkan bahwa stereotipe yang kuat tentang perempuan menyebabkan ketidakhadiran anak menjadi konflik dalam perkawinan karena mempengaruhi Tata secara psikologis Ketidakadilan gender kedua yang ada dalam perkawinan mereka adalah verbal abuse (kekerasan verbal). Temuan terakhir yang penulis dapatkan adalah perkawinan Tata dan Kakang termasuk dalam pola equal partner marriage karena tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi satu sama lain dalam perkawinan mereka. Schanzoni dan Scanoni adalah ahli sosiologi yang menulis teori pola-pola perkawinan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S10961
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adytia Fitriana
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas dua novel metropop terbitan PT Gramedia Pustaka Utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik novel-novel metropop, perkembangan novel metropop sebagai tren baru novel populer, dan menentukan novel metropop merupakan tren novel populer yang berbeda dari novel populer pada umumnya atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel metropop dapat diterima oleh masyarakat pembaca. Selain itu, dari karakteristik novel metropop yang diperoleh, diketahui bahwa novel metropop merupakan novel chicklit versi Indonesia yang disesuaikan dengan masyarakat dan kebudayaan Indonesia.
Abstract
This final task discusses about two metropop novels published by PT GPU. The research means to find out the characteristic of the metropop novel, its development as a new trend of popular novel, and to define weather this genre of novel is different or not, compare to popular novel in general. The method used in this research is analytic descriptive method. The approaches used are intrinsic and extrinsic approach. The result shows that metropop novel accepted by the reader society. Its characteristic has shown that it is an Indonesia chicklit novel that had been adjusted to the people and the culture of Indonesia.
2010
S10794
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dordrecht-Holland: Foris Publications, 1986
959.9 CUL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adhe Mila Herdiyanti
Abstrak :
Skripsi ini membahas perbandingan unsur-unsur intrinsik mencakup alur, latar, penokohan, dan tema, dalam novel Hari-Hari di Rainnesthood dan Cewek Paling Badung di Sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan kemiripan dan perbedaan yang terdapat dalam novel Hari-Hari di Rainnesthood dan Cewek Paling Badung di Sekolah. Selain itu, dalam skripsi ini juga akan dijelaskan apakah novel Hari-Hari di Rainnesthood terpengaruh novel Cewek Paling Badung di Sekolah. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan intrinsik dengan perbandingan sebagai metodenya. Berdasarkan analisis, diperoleh kesimpulan bahwa Izzati dalam membuat novel Hari-Hari di Rainnesthood terpengaruh novel Cewek Paling Badung di Sekolah karya Enid Blyton, terlihat dari banyaknya kemiripan dari kesemua unsur-unsurnya. Namun, dari perbedaan yang terjadi terlihat bahwa Izzati juga memberikan ide kreatifnya sehingga terdapat inovasi-inovasi dalam cerita Hari-Hari di Rainnesthood. The research of this thesis about comparation of the intrinsict element, plot, setting, character in a story, and theme, from both novels, Hari-Hari di Rainnesthood and Cewek Paling Badung di Sekolah. The purpose of research are how to indicate resemble and differences of Hari-Hari di Rainnesthood and Cewek Paling Badung di Sekolah. Beside that, this thesis will explain about influences of Hari-Hari di Rainnesthood and Cewek Paling Badung di Sekolah as well. The research approach that will be used in this study is intrinsict approach anf comparation method. From all analysis, it has concluded that when Izzati write novel Hari-Hari di Rainnesthood, she was influenced by Cewek Paling Badung di Sekolah novel by Enid Blyton. The indicator on it, is from the resemble of all the intinsict element. In the other hand, from the differences there are show that Izzati also brought the creative ideas when she wrote Hari-Hari di Rainnesthood which gave more innovation.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syamsudin
Abstrak :
Manyura dan Genderang Perang di Padang Kurusetra adalah sebuah karya yang berasal dari sebuah kisah yang sama, epos Mahabharata. Namun, keduanya dikembangkan dengan cara yang berbeda. Genderang Perang di Padang Kurusetra masih setia mengikuti pakem, sementara Manyura sudah menyimpang dari pakem Mahabharata. Penokohan dan alur Manyura dikembangkan dari kisah Mahabharata, tetapi digambarkan berlawanan dari kisah asalnya. Penokohan dan alur Mahabharata dalam Manyura telah mengalami modifikasi, ekspansi, dan konversi dari hipogramnya, Mahabharata. Dengan segala proses yang terjadi pada penokohan dan alur Manyura, dapat disimpulkan Manyura adalah sebuah karya baru yang ditransformasi dari epos Mahabharata.
Manyura and Genderang Perang di Padang Kurusetra are writings from a same story, Mahabharata. However, both of them were developed differently. Genderang Perang di Padang Kurusetra still faithfully follow its pakem, while Manyura doesnt. Manyura_s character and plot developed from Mahabharata story, but written opposedly from its original story. Manyura_s character has been modified, expanded, and converted from Mahabharata. With all of the process of character and plot, Manyura can be categorized as a new work which transformed from Mahabharata epic.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S10788
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmah
Abstrak :
Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata baik di Indonesia maupun mancanegara. Selain terkenal sebagai daerah tujuan wisata, Bali juga menghasilkan sastrawan yang terkenal dalam sastra Indonesia seperti Anak Gung Panji Tisna, Putu Wijaya, dan Oka Rusmini. Gde Aryantha Soethama adalah salah satu sastrawan asal Bali yang layak untuk diperhitungkan karena kumpulan cerpennya yang berjudul Mandi Api memenangi penghargaan Khatulistiwa Award 2006 karena ketajaman penulisan dan warna lokalnya yang kuat. Dalam kumpulan cerpen tersebut, terdapat tiga tema yang paling menonjol, yaitu pariwisata, adat, dan kasta. Dalam Mandi Api terlihat bahwa pariwisata memberi dampak pada kesenian dan tanah. Pariwisata dapat membuat kesenian Bali terkenal, tetapi "terhargainya" suatu kesenian tidak membuat seniman makmur karena pada akhirnya pedaganglah yang mendapat keuntungan, seniman kecil tetap terpinggirkan. Pariwisata membuat banyak pendatang tertarik untuk menanamkan modalnya dan membeli tanah di Bali. Hal ini memperihatinkan karena tanah di Bali semakin sempit dan lama-kelamaan akan membuat masyarakat Bali menjadi tamu di pulau sendiri karena tidak memiliki tanah. Adat berperan besar dalam kehidupan masyarakat Bali karena mengatur banyak aspek dalam kehidupan mereka. Ada permasalahan adat yang muncul dalam Mandi Api, yaitu adat yang kaku, adat yang disalahgunakan, dan adat yang dinamis. Sementara itu, kasta dalam kumpulan cerpen ini terlihat tidak terlalu berperan dalam pergaulan sehari-ari. Namun, dalam beberapa aspek kehidupan, seperti perkawinan dan upacara, kasta adalah sesuatu yang penting. Kasta adalah sesuatu yang masih dihargai karena kasta melambangkan suatu kelas tertentu, yaitu kelas bangsawan.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11017
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library