Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulistyo Aris Hirtanusi
"ABSTRAK
Petani saat ini masih menjadi pihak yang tidak mempunyai pilihan dalam menyalurkan hasil panennya. Ketika panen raya tiba maka harga komoditi hasil panen menjadi turun yang disebabkan karena stok komoditi berlimpah. Salah satu solusinya adalah dengan menyimpan komoditi tersebut untuk menunda jual agar mendapatkan harga yang lebih baik. Permasalahannya adalah petani tidak memiliki gudang untuk menyimpan hasil panennya dan di satu sisi petani sangat membutuhkan uang tunai segera agar dapat mengolah lahan pertaniannya untuk bercocok tanam kembali sehingga dibutuhkan suatu mekanisme atau proses bisnis paska panen.
Pasar komoditi dan Sistem Resi Gudang (SRG) adalah suatu mekanisme yang dapat membantu petani untuk menyalurkan hasil panennya agar mendapatkan harga terbaik. Mekanisme SRG adalah merupakan satu alternatif dalam mekanisme pembiayaan kredit modal kerja. Undang-undang tentang SRG telah ada Indonesia sejak 2006, namun sampai saat ini perkembangannya masih terasa lambat. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya SRG dan bahkan SRG tersebut bisa dijadikan sebagai media untuk mensejahterakan petani dengan memberikan pilihan mekanisme dalam menyalurkan hasil panennya.
Untuk mendukung keberhasilan Pasar Komoditi dan SRG ini dibutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai dan keterlibatan pihak-pihak terkait pelaku Pasar Komoditi dan SRG. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini, sangat berguna sekali untuk menyediakan salah satu infrastruktur dalam mendukung implementasi Pasar Komoditi dan SRG. Untuk itu perlu dilakukan penelitian agar dapat memaparkan manfaat ekonomis yang didapat dalam penerapan TI Pasar Komoditi dan SRG tersebut. Penelitian ini akan memaparkan manfaat bisnis TI Pasar Komoditi dan SRG dengan mengunakan kerangka pikir Kesejahteraan Dijital Atkinson serta identifikasi manfaat bisnis dengan menggunakan tabel manfaat bisnis generik hasil penelitian Benny Ranti yang dikenal dengan Tabel Manfaat Bisnis TI Generik Ranti dan kuantifikasi dengan Metrik TI sehingga dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan pajak negara.

ABSTRACT
Farmers are still a group that does not have the option to distribute their crops. When harvest time comes, the price of crops commodity dropped due to abundant commodity stocks. One solution is to store the commodity for sale delay in order to get a better price. The problem is that farmers do not have a warehouse to store their crops as well as farmers desperately need cash immediately in order to cultivate their farmland to grow crops again. Thus we need a mechanism for post-harvest period.
Commodity Market and the Warehouse Receipt System (Sistem Resi Gudang/SRG) is a mechanism that can help farmers distribute their crops in order to get the best price. The mechanism of the SRG is an alternative financing mechanism for working capital loans. Law on SRG has existed in Indonesia since 2006, but the progress is slow. Many benefits can be obtained with the SRG including as a medium to increase the welfare of farmers by providing a choice of mechanisms to distribute their crops.
To support the success of Commodity Market and SRG adequate infrastructure support and involvement of stakeholders and actors of Commodity Market and SRG are required. Development of Information Technology (IT) today is very useful for providing one of the infrastructures to support the implementation of Commodity Market and SRG. It is necessary for research in order to explain the economic benefits gained in the application of IT in Commodity Market and SRG. This study explores the business benefits of IT Commodity Market and SRG using the Digital Prosperity Atkinson framework and identify the business benefits by using a table of generic IT business benefits developed by Benny Ranti known as Ranti’s Generic IT Business Value Table and quantification of the IT Metrics that can provide benefits to increase the Gross Domistic Products (GDP), which in turn increases state tax revenue."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Insan Estiko
"Ketidaksetaraan telah menjadi salah satu masalah utama dan topik yang paling banyak diteliti dalam ekonomi. Namun, relatif sedikit studi yang menganalisis hubungan antara akses TIK dan ketimpangan pengeluaran di Indonesia dan memecahnya menjadi pengeluaran makanan dan non-makanan. Ini merupakan kesenjangan penting dalam literatur mengingat semakin pentingnya TIK dalam aktivitas sehari-hari orang yang dapat mempengaruhi pengeluaran.
Studi ini menambah literatur dengan menganalisis apakah TIK menambah kekhawatiran meningkatnya ketidaksetaraan atau membantu mengurangi ketidaksetaraan pengeluaran tidak hanya dengan melihat total komponen pengeluaran tetapi juga komponen makanan dan non-makanan. Kami menggunakan survei nasional sosial ekonomi Indonesia SUSENAS dan BPS 2012-2018. Menggunakan regresi data panel dengan model efek tetap, kami dapat menemukan bahwa penetrasi internet secara signifikan mengurangi ketimpangan total dan non-makanan dan meningkatkan ketidaksetaraan makanan. Kepemilikan desktop atau laptop ditemukan untuk meningkatkan ketimpangan total dan non-pangan sehubungan dengan ketidaksetaraan makanan menjadi tidak signifikan. Selain itu, efek interaksi terhadap pencapaian pendidikan ditemukan signifikan - menyiratkan pentingnya pendidikan sebagai faktor pengkondisian yang mempengaruhi hubungan antara TIK dan jenis ketidaksetaraan
......
Inequality has been one of the key issues and most researched topic in economics. However, relatively few studies analyze relation between access of ICT and expenditure inequality in Indonesia and disintegrate it to food and non-food expenditure. This represents an important gap in the literature considering the everincreasing importance of ICT in people’s daily activity that may affect expenditure.
This study adds to literature by analyzing whether ICT adds to growing concern of rise of inequality or help to decrease expenditure inequality not only by looking at total expenditure components but also the food and non-food components. We use Indonesia socio-economic national survey SUSENAS and BPS of 2012-2018. Using panel data regression with fixed effect model, we are able to find that internet penetration to significantly decrease total and non-food inequality and increase food inequality. Desktop or laptop ownership is found to increase total and non-food
inequality with relation to food inequality to be insignificant. In addition, the interaction effects towards education attainment is found to be significant – implying the importance of education as conditioning factors that affect relation between ICT and types of inequalities."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifky Yudistiro
"Suatu organisasi sangat bergantung pada teknologi informasi (TI) untuk membentuk strategi bisnis, menunjang kegiatan operasional, serta meningkatkan nilai bisnis dan mencapai tata kelola yang baik. Semakin pentingnya peranan teknologi informasi bagi organisasi, maka dibutuhkan  suatu tata kelola teknologi  informasi. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kerangka kerja (framework) untuk mengukur bahwa teknologi informasi telah dikelola secara tepat dan sumber daya teknologi informasi digunakan secara bertanggung jawab. Salah satu kerangka kerja yang dapat digunakan adalah Control Objective for Information and Related Technology 5 (COBIT 5). Penulis melakukan penelitian di PT. Pertamina Geothermal Energy menggunakan kerangka kerja COBIT 5 untuk menilai pencapaian kapabilitas proses tata kelola teknologi informasi di perusahaan. Data produksi yang tidak terintegrasi antar aplikasi menyebabkan permasalahan pada operasional bisnis perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif serta rujukan pada pemetaan pain point yang disediakan pada COBIT 5: Implementation untuk selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat kapabilitasnya. Proses yang relevan dengan permasalahan yang diangkat adalah EDM02, APO05, BAI01, BAI02, BAI04, dan BAI07. Hasil pengukuran proses terpilih menghasilkan nilai rata-rata 0,3 dari skala 5. Hasil penelitian ini diharapkan mampu membantu manajemen PT. Pertamina Geothermal Energy untuk mengetahui dimana posisi tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi serta mendapatkan masukan perbaikan prosedur dan kebijakan untuk meningkatkan tata kelola teknologi informasi.
......An organization relies heavily on information technology (IT) to form business strategies, support operational activities, and increase business value and achieve good governance. The more important role of information technology for organizations, the information technology governance is needed. Therefore, a framework is needed to measure that information technology has been managed appropriately and that information technology resources are used responsibly. One framework that can be used is Control Objective for Information and Related Technology 5 (COBIT 5). The author conducted research at PT. Pertamina Geothermal Energy uses the COBIT 5 framework to assess the achievement of the capabilities of the information technology governance process in the company. Production data that is not integrated between applications causes problems in the company's business operations. This study uses qualitative data analysis and a reference to the pain point mapping provided in COBIT 5: Implementation to further measure the capability level. Processes that are relevant to the issues raised are EDM02, APO05, BAI01, BAI02, BAI04, and BAI07. The measurement results of the selected process produce an average value of 0.3 from a scale of 5. The results of this study are expected to help the management of PT. Pertamina Geothermal Energy to find out where the position of the capabilities of information technology governance and get input improvements procedures and policies to improve information technology governance. 

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Azrialdi
"Internet menyediakan kesempatan untuk networking dan melakukan akses ke informasi dan servis yang tidak mungkin didapat seseorang yang berpendapatan rendah, jarak yang jauh dari lokasi dan biaya yang ditimbulkannya. Telecenter adalah sebuah sistem dimana masyarakat dapat mengakses teknologi informasi dan komunikasi. Untuk mengatasi SDM yang kurang pada Telecenter perlu dibuat sistem yang praktis. Monitoring diperiukan untuk melihat perkembangan Telecenter. Content Management System akan memudahkan administrator dalam mengelola sistem Telecenter, sedangkan sinkronisasi berbasis SOAP pada sistem, yaitu antara server lokal dan server pusat akan memudahkan server pusat untuk memonitor dan mengelola server lokal serta untuk memudahkan dalam melakukan backup data. Sistem monitoring dilakukan dengan menggunakan Webcam yang akan mengambil gambar pada interval waktu tertentu, yang kemudian dikirimkan ke email. Proses monitoring tersebut meneterapkan otomasi sehingga tidak melibatkan manusia dalam prosesnya. Pengujian kecepatan proses sinkronisasi pada sistem ditujukan untuk melihat kinerja sistem yang telah dibuat. Pengujian ini dilakukan dengan memvariasikan jumlah database dan ukuran file yang disinkronisasi antara dua Webserver. Dari hasil didapatkan bahwa untuk sinkronisasi database, jumlah data dalam hal ini kata mempengaruhi kecepatan rata-rata proses sinkronisasi kurang lebih sebesar 0.1 ms, sedang untuk sinkronisasi file, mempengaruhi kecepatan proses sinkronisasi kurang lebih sebesar 1.3 ms. Untuk implementasi sistem monitoring telah berjalan dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosita Nuriana
"Skripsi ini membahas tentang penilaian investasi teknologi informasi yaitu Enterprise Resource Planning ERP pada PT Kereta Api Indonesia berdasarkan Information Economics dan Critical Success Factor Hal ini dilakukan untuk menilai apakah investasi teknologi informasi yang dipilih merupakan pilihan yang tepat dan sudah berjalan dengan baik Penilaian menggunakan Information Scorecards mengidentifikasi 5 faktor dalam domain bisnis dan 4 faktor dalam domain teknologi Sedangkan area yang didentifikasi dalam Critical Success Factor berjumlah 4 area Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa investasi teknologi ERP merupakan pilihan yang tepat dan pelaksanaan implementasi ERP sudah berjalan dengan cukup baik namun Perusahaan perlu memperhatikan beberapa hal dalam rangka memastikan keberlangsungan pelaksanaan ERP.
......
This paper discusses the assessment of information technology investment which is Enterprise Resource Planning ERP of PT KeretaApi Indonesia based on Information Economics and Critical Success Factor Evaluation of IT investment is needed to make sure the investment is the right one and the implementation went as planned The assessment conducted using Information Economics approach which identifies 5 factors in business domain and 4 factors in technology domain and Critical Success Factor which identify 4 critical areas From this paper it can be concluded that ERP is the right investment for PT KAI and the implementation has already been conducted quite well though there are couple areas which need to be improved. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54347
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sely Yoanda
"Perkembangan teknologi informasi menyebabkan informasi mudah diakses, sehingga fungsi perpustakaan sebagai wahana informasi menjadi kurang diminati dan menyebabkan minat kunjung pemustaka ke perpustakaan menjadi berkurang. Perpustakaan perlu melakukan promosi perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi informasi yakni melalui video blogging (vlogging). Proses promosi perpustakaan melalui vlogging ini sebaiknya dilakukan dengan konsep dan perencanaan yang baik oleh pustakawan. Tujuan dari promosi perpustakaan melalui vlogging antara lain meningkatkan minat kunjung pemustaka ke perpustakaan, meningkatkan citra perpustakaan di masyarakat, mempromosikan bahwa adanya jurusan ilmu perpustakaan, dan memperkenalkan ke masyarakat luas bahwa pekerjaan pustakawan bukan hanya sebagai penjaga buku saja."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2017
020 VIS 19:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gill, S. S.
New Delhi: Rupa, 2004
004.095 4 GIL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Verent Nathalia Putri
"Bank X telah meluncurkan produk digital yaitu Produk Digital Y berfokus pada penyediaan pinjaman multiguna kepada debitur, khususnya UMKM. Namun demikian, pelaksanaan produk digital ini dapat menimbulkan risiko keamanan, risiko operasional, dan lainnya bagi Bank dan debiturnya. Pokok permasalahan adalah 1) apa saja peraturan dan ketentuan yang berlaku sehubungan dengan pemberian kredit melalui layanan perbankan digital oleh bank umum kepada UMKM di Indonesia? dan 2) bagaimana kesesuian pelaksanaan pemberian kredit kepada UMKM di Bank X melalui Produk Digital Y dengan peraturan dan ketentuan perbankan di Indonesia? Bentuk penelitian ini bersifat yuridis normatif dan tipologi penelitian deskriptif analitis. Kesimpulan adalah 1) pengaturan mengenai pemberian kredit melalui layanan perbankan digital untuk UMKM setara dengan pengaturan tentang pemberian kredit secara konvensional sebagaimana diatur dalam UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 dan PBI No. 14/22/PBI/2012 sebagaimana diubah dengan PBI No. 17/12/PBI/2015 dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, kewajiban pemberian pinjaman produktif kepada UMKM, program APU-PPT, manajemen risiko dalam penggunaan teknologi informasi, implementasi layanan perbankan digital, dan lain sebagainya; 2) Bank X telah menerapkan kewajiban penyediaan kredit dan manajemen risiko dalam penilaian kredit yang menyeluruh terhadap debitur UMKM berdasarkan teknologi informasi yang disampaikan oleh calon debitur. Rekomendasi penulis adalah agar Bank X menerapkan penggunaan tanda tangan elektronik pada Digital Product Y dan agar OJK mengeluarkan pedoman mengenai pemberian kredit tanpa anggunan melalui layanan perbankan digital.

Bank X has enforced digital product namely Digital Product Y that focuses on providing multipurpose loans to debtors, specifically MSMEs. Nevertheless, the operation of this digital product may give rise to security risks, operational risk and others to the Bank and its debtors. Research questions are 1) what are the applicable laws and regulations in regard to credit provision to MSMEs through digital banking services by commercial banks in Indonesia? and 2) how is the compatibility in the implementation of credit provision to MSMEs in Bank X through Digital Product Y with banking laws and regulations in Indonesia? Form of research is juridical-normative and analytical descriptive research typology. The conclusions are 1) the regulation on credit provision through digital banking service to MSMEs is equivalent to the regulation on credit provision in conventional way as governed in Law No. 7 of 1992 as amended by Law No. 10 of 1998 and PBI No. 14/22/PBI/2012 as amended by PBI No. 17/12/PBI/2015 by implementing prudential principle, obligation of extending productive loans to MSMEs, APU-PPT programs, risk management in the use of information technology, digital banking service, and others; 2) Bank X has implemented obligation of credit provision and risk management in extensive credit assessment of MSME debtors based on information technology that submitted by debtors. Author’s recommendations are for Bank X to implement use of digital signature upon Digital Product Y and for OJK to banking policy in on provision of unsecured loan through digital banking service."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mann, Catherine L
"Information technology (IT) is the most robust sector in the global economy, outpacing investment and trade growth for any other product and also pushing for more globalization of many other industries. Globalization of US IT firms has promoted deeper integration of IT throughout the US economy, which in turn has promoted more extensive globalization in other sectors of the US economy and labor market. Catherine Mann traces the globalization of the industry, its diffusion into the US economy, and the implications of more extensive technology-enabled globalization of products and services."--Jacket. "
Washington: Institute International Economics, 2006
303.48 Man a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yunia Mandala Sari
"Kemunculan era ekonomi digital disambut baik oleh PT. Telkom Indonesia dengan meluncurkan sebuah website SOBAT-UKM untuk mendukung perkembangan perekonomian di Indonesia, khususnya segmen usaha kecil dan menengah. Website SOBAT-UKM diharapkan menjadi wadah digital untuk berkonsultasi seputar hal-hal yang berkaitan dengan dunia bisnis supaya pelaku bisnis bisa mengembangkan bisnisnya. Salah satunya melalui layanan konsultasi online yang merupakan fitur yang terdapat pada website SOBAT-UKM. Data pada tahun 2016 menunjukkan bahwa target setiap bulan untuk transaksi pada fitur konsultasi belum pernah tercapai sama sekali. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan tingkat penerimaan pelaku UKM dalam memanfaatkan situs SOBAT-UKM.
Dari permasalahan inilah peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa yang memengaruhi pengguna dalam memanfaatkan fitur konsultasi online SOBAT-UKM. Model penerimaan untuk melakukan penelitian ini adalah UTAUT. Metode pengumpulan data yang dilakukan menggunakan kuesioner, sedangkan pengolahan dan penarikan kesimpulan menggunakan Partial Least Square PLS . Berdasarkan pengolahan data, dapat diketahui faktor-faktor yang memengaruhi pengguna dalam menggunakan layanan konsultasi online SOBAT-UKM. Faktor-faktor tersebut adalah Effort Expectancy dan Social Influence yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Behavioral Intention, serta Facilitating Conditions dan Behavioral Intention yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Use Behavior.
......
The emergence of the digital economy era was welcomed by PT. Telkom Indonesia by launching a website SOBAT UKM to support the economic development in Indonesia, especially the small and medium business segment. Website SOBAT UKM is expected to be a digital container to consult about matters relating to the business world so that business people can grow their business. One of them through online consultation service which is a feature found on website SOBAT UKM. Data by 2016 indicates that the monthly targets for transactions on consultation features have never been achieved at all. This is certainly very related to the acceptance level of SMEs in utilizing SOBAT UKM sites.
From this problem, the researcher wanted to know what factors influenced the users in using the online consultation feature of SOBAT UKM. The acceptance model for doing this research is UTAUT. Methods of data collection conducted using questionnaires, while processing and withdrawal of conclusions using Partial Least Square PLS . Based on data processing, it can be seen the factors that affect the user in using online consultation services SOBAT UKM. These factors are Effort Expectancy and Social Influence which has a significant influence on Behavioral Intention, as well as Facilitating Conditions and Behavioral Intention which has a significant influence on Use Behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>