Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Aditya Firmansyah
"Infrastruktur listrik, gas dan air bersih mempunyai peranan yang cukup strategis dalarn perekonomian nasional. Pembangunan infrastruktur listrik, gas dan air bersih ini melibatkan proyek-proyek konstruksi berskala besar yang bila terealisasi dapat menimbulkan dampak kepada kebutuhan sumber daya proyek konstruksi dan dampak bagi perekonomian nasional. Dalam membentuk Produk Domestik Bruto, pembangunan infrastruktur listrik, gas dan air bersih melibatkan sektor konstruksi tidak berdiri sendiri melainkan berinteraksi dengan sektor-sektor lainnya.
Interaksi yang terjadi antar sektor memunculkan keterkaitan sektor listrik, gas dan air bersih dengan sektor konstruksi dan sektor lainnya sehingga setiap permintaan akhir yang terjadi terhadap output di sektor ini tidak saja berpengaruh pada peningkatan aktivitas ekonomi untuk pembentukan output di sektor listrik, gas dan air bersih saja tetapi juga di sektor konstruksi dan sektor lainnya yang pada akhirnya berpengaruh pada aktivitas ekonomi secara nasional. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan multiplier effect dari pembangunan infrastruktur listrik, gas dan air bersih terhadap perekonomian nasional khususnya sektor konstruksi.
Pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian ini, yaitu:
Pertama, seperti apa hubungan keterkaitan antar sektor ekonomi yang dipengaruhi oleh sektor listrik, gas dan air bersih.
Kedua, berapa besar dampak multiplier effect dari setiap peningkatan pembangunan infrastruktur listrik, gas dan air bersih terhadap output sektor konstruksi dan sektor lainnya.
Ketiga, berapa besar dampak investasi listrik, gas dan air bersih terhadap proyek konstruksi.
Keempat, bagaimana hubungan faktor investasi listrik, gas dan air bersih dengan multiplier effect-nya terhadap sektorkonstruksi.
Pendekatan penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut, yaitu pendekatan analisis arsip (archieval analysis) untuk menjawab pertanyaan pertama dan kedua, sedangkan untuk menjawab pertanyaan ketiga dilakukan pendekatan survai dan pertanyaan keempat dengan studi kasus pada investasi proyek pembangunan infrastruktur listrik, gas dan air bersih.
Dari basil penelitian diperoleh hubungan keterkaitan kedepan sektor listrik dengan sektor perdagangan dan sektor bangunan dan hubungan keterkaitan ke belakang dengan sektor pertambangan dan penggalian. Setiap perubahan permintaan pada investasi pembangunan infrastruktur listrik, gas dan air bersih mempunyai dampak pengganda (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional yang ditinjau terdiri dari peningkatan kesempatan kerja, nilai tarnbah bruto, pajak tak langsung serta upah dan gaji. Dari basil analisis studi kasus diperoleh bahwa faktor-faktor investasi pada infrastruktur listrik, gas dan ail' bersih rnernpunyai hubungan keterkaitan yang kuat dengan multiplier effect perekonomian nasional khususnya sektor konstruksi.

Electricity, gas and water supply infrastructure sector play a strategic role in the national economic. The development of this sector involve a big scale construction projects which create impact on the resource used in the project and also have impact to the growth of national economic. Electricity, gas and water supply infrastructure sector together with other economic sectors form Gross Domestic Bruto. Each sector cannot stand alone and need other sector to have transaction so it makes interaction among the sectors.
This interaction makes not only rising in the sector which is developed but also increasing in the other sectors. The development in electricity, gas and water supply infrastructure sector not only make raising in the electricity, gas and water supply infrastructure sector itself but also increasing in the construction sector and other economic sector so it influence to the national economic growth. The purpose of this research is to analyze multiplier effect of electricity, gas and water supply infrastructure sector's development to the national economic, especially to the construction sector.
Few research question that have to be answered are:
first, how is the interaction among economic sectors due to development in electricity, gas and water supply sector;
second, How much multiplier effect affected to the construction sector and other sectors due to development in electricity, gas and water supply sector;
third, how much resources is impacted on the power plant construction project;
fourth, how is the relationship between electricity, gas and water supply sector and the multiplier effect of the construction sector. Archieval analysis to answer the first and second research question, survey to answer the third research question and case study to answer the fourth.
The results of this research are interaction among economic sectors especially forward and backward linkage of electricity, gas and water supply sector. Multiplier effect of electricity, gas and water supply sector development are looked from increasing of job opportunity, gross domestic product, indirect tax and also salary of employee. The result of relationship between electricity, gas and water supply sector and construction sector show that investment in electricity, gas and water supply sector have great influence to the national economic especially the construction sector."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24300
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdi Nugroho
"Transaksi pembiayaan infrastruktur MRT Jakarta bersumber dari pinjaman luar negeri Jepang melalui Japanese International Cooperation Agency (JICA). Skema transaksi pembiayaan menimbulkan pengaturan hukum perjanjian antara PT MRT Jakarta dengan penyedia barang/jasa menggunakan FIDIC Yellow Book 1999 dan FIDIC Silver Book 1999 serta JICA’s Procurement Guidelines dengan kontrak lump sum. Di saat yang sama terdapat ketentuan Perpres No. 54 Tahun 2010 yang mengatur kontrak lump sum. Pada pelaksanaan konstruksi, terjadi perubahan peraturan/desain dan klaim kontraktor yang mengakibatkan dilakukannya pekerjaan tambah/kurang (variation order). Berdasarkan Perpres No. 54 Tahun 2010 Pasal 87 ayat (1) dan ayat (2) nilai maksimum perubahan adalah 10% dari harga awal kontrak. Apabila nilai perubahan tidak dapat melebihi 10% maka proyek konstruksi akan terhambat akibat kekurangan pembiayaan. Permasalahan yang akan dianalisis adalah bagaimana pengaturan hukum transaksi pembiayaan infrastruktur dan mitigasi/pengaturan hukum pekerjaan tambah/kurang (variation order). Metode penelitian adalah yuridis normatif dengan cara menganalisis bahan atau sumber pustaka dan wawancara. Hasil temuan dari penelitian adalah ketentuan pengadaan barang/jasa dan standar kondisi kontrak FIDIC Yellow Book dan FIDIC Silver Book tidak bertentangan dengan peraturan pengadaan barang/jasa Pemerintah karena berdasarkan Pasal 2 ayat (4) Perpes No. 54 Tahun 2010 dan Pasal 75 ayat (1) dan ayat (2) PP No. 10 Tahun 2011 dimungkinkan untuk menyepakati ketentuan pengadaan barang/jasa. Terkait aspek hukum pekerjaan tambah/kurang, berdasarkan memorandum antara LKPP dan JICA disimpulkan ketentuan pengaturan pengadaan barang/jasa yang bersifat International Competitive Bidding (ICB) menggunakan ketentuan pengadaan barang/jasa dari JICA, sedangkan bagi pengadaan barang/jasa bersifat Local Competitive Bidding (LCB) mengacu pada Perpes No. 54 Tahun 2010.

MRT Jakarta financed by JICA Japanese ODA loans. The financing scheme has legal implications since PT MRT Jakarta and contactors use lump sum contract based on the FIDIC standard and JICA’s Procurement Guidelines. Meanwhile Presidential Decree No. 54 of 2010 (Perpes) governing lump sum contracts. During construction, changes in regulations and contractor claims resulted in variations orders. Based on Article 87 paragraph (1) and paragraph (2) Perpes), the maximum change is 10% of the contract initial price. If it can not exceed 10%, the construction project will be hampered. The problem to be analyzed is how legal regulation of infrastructure financing transactions and the mitigation of variation order. The research method is normative juridical by means of analyzing sources of literature and interviews. The findings of the study are the provisions of the procurement of goods/services and the FIDIC Yellow Book and the FIDIC Silver Book are not in conflict with the Government's procurement of goods/services due to based on Article 2 paragraph (4) of Regulation No. 54 of 2010 and Article 75 paragraph (1) and paragraph (2) PP No. 10 of 2011 it is possible to agree on provisions for the procurement of goods/services. Related to the legal aspects of variation order, based on a memorandum between LKPP and JICA, it is concluded that the provisions on procurement of goods/services for International Competitive Bidding (ICB) shall use the provisions of procurement of goods/services from JICA, while for Local Competitive Bidding (LCB) shall use Perpes No. 54 of 2010."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Budiyanto
"Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki rencana besar untuk mewujudkan Satu Data Kesehatan Nasional di Indonesia. Agar bisa mewujudkan hal tersebut, diperlukan sebuah penelitian untuk menentukan arsitektur infrastruktur Satu Data Kesehatan Nasional agar bisa menyimpan dan mengelola data rekam medis seluruh masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi pustaka terkait rencana implementasi Satu Data Kesehatan Nasional dari berbagai regulasi dan penelitian sebelumnya. Selain itu, penelitian kualitatif juga dilakukan dengan wawancara dan focus group discussion (FGD) untuk menemukan berbagai tantangan dalam rencana implementasi Satu Data Kesehatan Nasional. Hasil dari penelitian ini adalah arsitektur infrastruktur Satu Data Kesehatan Nasional idealnya terdesentralisasi di fasilitas kesehatan, dimana data rekam medis elektronik disimpan dan dikelola oleh fasilitas kesehatan dan diintegrasikan dengan platform Indonesia Health Service (IHS). Namun karena masih banyak fasilitas kesehatan di Indonesia yang belum mampu mengelola dan menyimpan data rekam medis elektroniknya sendiri, maka muncul beberapa alternatif skenario arsitektur yang melibatkan pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat untuk mengelola dan menyimpan rekam medis elektronik.

The Ministry of Health of the Republic of Indonesia has big plans to realize One National Health Data in Indonesia. In order to achieve this, a study is needed to determine the infrastructure architecture of One National Health Data so that it can store and manage medical record data for all Indonesian people. This research was conducted by conducting a literature study related to the implementation plan of One National Health Data from various regulations and previous research. In addition, qualitative research was also conducted through interviews and focus group discussions (FGD) on finding various challenges in the plan to implement the One National Health Data. The result of this research is that the infrastructure architecture of One National Health Data is ideally decentralized in health facilities, where electronic medical record data is stored and managed by health facilities and integrated with the platform Indonesia Health Service (IHS). However, because there are still many health facilities in Indonesia that have not been able to manage and store their own electronic medical record data, several alternative architectural scenarios have emerged that involve district/city governments, provincial governments to the central government to manage and store electronic medical records."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taffi Hensan Kurniawan
"Pertumbuhan populasi yang pesat di Indonesia telah meningkatkan permintaan akan infrastruktur yang aman dan efisien, termasuk gedung bertingkat. Tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi menjadi perhatian utama, dengan lebih dari 370.000 kasus tercatat pada tahun 2023. Untuk mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengembangkan sistem informasi proses audit yang mengintegrasikan BIM (Building Information Modeling) dengan WBS (Work Breakdown Structure). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan standar WBS dan RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi) untuk proyek rancang bangun gedung bertingkat, serta mengembangkan sistem informasi audit keselamatan berbasis BIM yang terintegrasi dengan WBS. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan studi kasus, analisis arsip, dan validasi dari para ahli. Data dikumpulkan melalui survei dan wawancara dengan pakar keselamatan konstruksi, serta analisis dokumen-dokumen terkait seperti Peraturan Menteri PUPR No. 10 Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan sistem informasi proses audit yang mengintegrasikan BIM dengan WBS dapat secara signifikan meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Sistem ini memastikan setiap tahap proyek berjalan sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan, mengurangi risiko kecelakaan kerja, dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas manajemen proyek.

The rapid population growth in Indonesia has increased the demand for safe and efficient infrastructure, including high-rise buildings. The high number of workplace accidents in the construction sector, with more than 370,000 cases recorded in 2023, is a major concern. To address these issues, this study develops an audit process information system that integrates BIM (Building Information Modeling) with WBS (Work Breakdown Structure). The study aims to identify and develop standards for WBS and RKK (Construction Safety Plan) for high-rise building design projects, and to develop a BIM-based safety audit information system integrated with WBS. The methodology used in this study includes a case study approach, archival analysis, and expert validation. Data were collected through surveys and interviews with construction safety experts, as well as analysis of relevant documents such as the Minister of PUPR Regulation No. 10 of 2021. The findings indicate that the development of an audit process information system integrating BIM with WBS can significantly improve construction safety performance. This system ensures that each project stage complies with established safety standards, reduces the risk of workplace accidents, and enhances the efficiency and effectiveness of project management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Madinah Munawaroh
"Indonesia sangat berpotensi untuk memimpin pasar ASEAN. Namun hal tersebut terhambat oleh kondisi infrastruktur yang belum memadai terutama pada sektor transportasi. Untuk mengatasi kendala infrastruktur tersebut, CSID bekerja sama dengan Saatnyadidengar.org, melakukan survey online yang disebar ke seluruh wilayah Indonesia. Survey tersebut berisi pendapat masyarakat mengenai sektor infrastruktur mana yang menjadi prioritas pembangunan, serta permasalahan dan usulan solusinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan infrastruktur transportasi dan solusinya berdasarkan hasil survey online tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode analisis konten terhadap jawaban masyarakat. Hasilnya, kemacetan masih menjadi permasalahan utama, disusul dengan kurangnya tingkat keamanan transportasi, dan kurangnya akses penghubung antar daerah.

Indonesia has a huge potential to lead ASEAN market. But it is constrained by inadequate infrastructure condition, especially in transport sector. To overcome the infrastructure constraints, CSID cooperate with Saatnyadidengar.org, conduct an online survey that was distributed to all region of Indonesia. The survey shows public opinion about the infrastructure development priorities, as well as the problems and the proposed solutions. This research aims to identify the problems of transport infrastructure and solutions based on the results of the online survey. This study uses content analysis method to determine the problems of transport infrastructure and solutions. The result is traffic congestion remains a major issue, followed by the lack of transport safety level, and lack of access to the inter-regional.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dhiya Ulhaq
"Dari setiap proyek konstruksi yang ada seperti gedung, jalan, bendungan, saluran irigasi, jembatan, dan terowongan, Bendungan merupakan salah satu proyek yang memiliki probabilitas kecelakaan kerja tertinggi di dunia. Dengan menyusun rencana keselamatan kerja berbasis WBS yang telah distandarisasi sebagai objek dalam penelitian ini untuk menganalisis risiko yang berhubungan dengan kecelakaan kerja, diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana keselamatan kerja untuk mengurangi angka kecelakaan kerja sebagai salah satu indikator kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan bahaya konstruksi yang substansial pada jalan akses, jembatan, terowongan dan juga saluran pengalihan. Selain itu, studi ini juga akan menyusun pedoman rencana keselamatan yang dikembangkan berdasarkan format standar Permen PU No. 05 / PRT / M / 2014. Pedoman keselamatan mengacu pada bahaya yang telah diidentifikasi berdasarkan WBS. Manual ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja K3 dengan menurunkan angka kecelakaan kerja.

From every existing construction project such as buildings, roads, dams, irrigation channels, bridges and tunnels, the dam is one of the projects that has the highest probability of work accidents in the world. By compiling a standardized WBS-based work safety plan as an object in this study to analyze the risks associated with work accidents, it is hoped that it can reduce the level of work accidents that may occur. This study aims to develop a work safety plan to reduce the number of accidents at work as an indicator of Occupational Health and Safety (K3) performance, using qualitative methods. This study will identify and classify substantial construction hazards on access roads, bridges, tunnels and diversion channels. In addition, this study will also compile a safety plan guideline which is developed based on the standard format of Permen PU No. 05 / PRT / M / 2014. The safety guidelines refer to the hazards identified under the WBS. This manual is expected to help improve K3 performance by reducing the number of work accidents.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erizka Ramdhiani
"Pembangunan infrastruktur dan jalan perlu dilakukan seiring dengan berkembangnya populasi, termasuk di wilayah lahan gambut. Tanah gambut merupakan jenis tanah yang memiliki karakteristik khusus, seperti tingginya kompresibilitas, kadar air, dan kadar organik yang membuatnya memiliki daya dukung yang rendah. Selain itu, karena kadar karbon yang dimilikinya tinggi menyebabkan lahan gambut mudah terbakar. Uji laboratorium dilakukan berdasarkan kondisi tersebut dengan menggunakan fly ash yang berasal dari sisa pembakaran tanah gambut yang digunakan sebagai bahan stabilisasi. Sebuah studi mengenai pengaruh penambahan kadar fly ash pada tanah gambut dengan membandingkan hasil dari pengujian CBR (California Bearing Ratio). Perbedaan kadar fly ash (yaitu 15, 20, dan 25%) ditambahkan pada tanah gambut pada kadar air optimum dengan menambahkan 5% semen Portland untuk setiap sampel dengan variasi masa peram selama 2 jam, 1 hari, 3 hari, dan 7 hari. Perubahan ditinjau dalam specific gravity, tingkat keasaman, dan struktur mikroskopisnya. Hasil CBR menunjukkan bahwa tanah gambut mengalami peningkatan kekuatan seiring dengan penambahan kadar fly ash beserta lamanya masa peram. Nilai CBR tertinggi yang didapatkan adalah sebesar 5.36% untuk kondisi unsoaked dan 6.35% untuk kondisi soaked. Selanjutnya, berdasarkan hasil tersebut, tanah gambut yang sudah distabilisasi dapat digunakan sebagai subgrade.

Due to population growth, it has become necessary to have infrastructure facilities and road construction everywhere, including in the peatland area. Peat has typical characteristics, such as high compressibility, moisture content, and organic content that make it has a low bearing capacity. Moreover, because of its high carbon content, peatland is easily to put on fire. Laboratory tests were carried out according to these conditions by using peat burning remains as fly ash to stabilized peat soil. A study on the influence of fly ash addition in peat soils was done by comparing the result from CBR (California Bearing Ratio). Different percentages of fly ash (i.e. 15, 20, and 25%) were added into peat soil at optimum moisture content amidst 5% of Portland cement for each sample with a variety of curing time of 2 hours, 1 day, 3 days, and 7 days. Changes were observed in specific gravity, acidity, and the microscopic structure. The CBR test results show that the peat gained strength due to the addition of different percentages of fly ash as well as the increase of curing periods. The highest value of CBR is 5.36% for unsoaked condition and 6.35% for soaked condition. Furthermore, according to the results, the peat soil can be used as a subgrade."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library