Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hedya Zuraida, Author
"Pasar obligasi Indonesia bergairah ditandai dengan perkembangan instrumen investasi obligasi pemerintah akhir-akhir ini. Hal ini ditandai dengan terus meningkatnya penerbitan obligasi oleh pemerintah serta meningkatnya nilai obligasi pemerintah yang diperdagangkan. Sehingga tidak mengherankan saat ini obligasi pemerintah dijadikan salah satu alternatif investasi bagi investor terutama investor institusi. Besarnya kelebihan permintaan (oversubcription) pada setiap lelang obligasi pemerintah menjadi bukti banyaknya peminat obligasi pemerintah.
Lain halnya dengan pasar obligasi korporasi, tahun 2004 kemarin pasar obligasi korporasi cenderung mengalami penurunan dibanding tahun 2003, terlihat dari sampai dengan bulan Agustus, issuer obligasi baru sekitar 24 emiten dengan nilai emisi sebesar Rp. 10,4 triliun. Padahal, tahun lalu jumlah emiten yang menerbitkan obligasi sebanyak 54 perusahaan dengan nilai emisi mencapai Rp. 25 triliun. Walaupun demikian, dari sisi permintaan kebutuhan obligasi akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan yang cepat dari reksadana, dana pensiun serta asuransi Pada penelitian ini perhitungan diawali dengan menghitung return masing-masing jenis obligasi baik obligasi korporasi maupun obligasi negara yang beredar di tahun 2004 sampai dengan tahun 2005, selanjutnya melalui metode statistik dengan memanfaatkan bantuan software solver diperoleh berbagai kombinasi portfolio yangefisien yang membentuk efficient frontier sebagai alternatif untuk memilih portofolio yang optimal.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa secara individual, proporsi investasi pada obligasi korporasi adalah terdiri dari 8 obligasi sebagai berikut: Adira Dinamika sebesar 1,16%; Excelcom I sebesar 49,55%; Jasa Marga X sebesar 13,13%; Matahari Putra Prima sebesar 16,23%; Perum Pegadaian IX sebesar 7,88%, Perum Pegadaian X sebesar 5,37%, Telkom I sebesar 1,73% dan lndosiar I sebesar 4,95%. Return dan deviasi standar yang dihasilkan adalah 1,55% dan 0,55185%.
Dan untuk obligasi pemerintah terdiri dari 6 obligasi sebagai berikut: FR0013 sebesar 27,5%; FR0015 sebesar 9,53%; FR0018 sebesar 26,05%; FR0020 sebesar 13,2%; VR0014 sebesar 21,52% dan VR0015 sebesar 2,2%. Return dan deviasi standar yang dihasilkan adalah 1,2% dan 1,1232%.
Sedangkan proporsi portfolio optimal investasi gabungan antara obligasi korporasi dan obligasi pemerintah adalah terdiri dari 61,46% pada obligasi korporasi dan 38,54% pada obligasi negara dengan return 1,415% dan 0,772%. Adapun rincian investasi portfolio optimal tersebut adalah obligasi Adira Dinamika sebesar 0, 71 %; Excelcom I sebesar 30,45%; Jasa Marga X sebesar 8,07%; Matahari Putra Prima sebesar 9,98%; Perum Pegadaian IX sebesar 4,84%, Perum Pegadaian X sebesar 3,3%, Telkom I sebesar 1,06%, Indosiar I sebesar 3,04%, FR0013 sebesar 10,6%, FR0015 sebesar 3,67%, FR0018 sebesar 10,04%, FR0020 sebesar 5,09%, VR0014 sebesar 8,29% dan VR0015 sebesar 0,85%.
Kombinasi portfolio optimal yang dihasilkan dari analisis ini hendaknya dapat digunakan investor sebagai salah satu masukan dalam proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi pada portfolio obligasi sehingga portfolio investasi bisa memberikan return yang seoptimal mungkin dan realistis. Walaupun tidak pemah menjadi jaminan obligasi yang memiliki kineija baik di masa lalu akan memberikan hasil yang sama dimasa depan, tetapi paling tidak konsistensi jangka panjang atas kinerja masa lalu merupakan salahsatu petunjuk atas instrumen investasi tersebut di masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Pradana Indraputra
"In July 2018, Indonesia government implements an Online Single Submission (OSS) system to ease the process of doing business and reduce the time needed for license and permit application. The OSS system is run by Indonesian Investment Coordinating Board (BPKM). One of the aims of this implementation is to increase the level of investment in Indonesia. This research provides evidence the effectiveness or lack thereof of this implementation in achieving this aim. Using common effect panel data regression analysis with quarterly investment data provided by the OSS system between Q1 2016 to Q4 2020, overall it is found that there is indeed a significant positive relationship between the implementation of OSS system and level of investment. However, this is only true for domestic direct investment (DDI), while no such relationship is found for foreign direct investment (FDI). Examining regionally, this study also finds that this positive relationship between OSS implementation and DDI only holds true in the west region of Indonesia, the islands of Sumatera, and Java. While looking at the industry, increase in DDI is found in primary or agriculture and extractive industry and tertiary or service industry.

Pada bulan juli 2018, Pemerintah Indonesia menerapkan sisem Online Single Submission (OSS) untuk meningkatkan tingkat kemudahan berusaha dan mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam proses pengajuan izin. Sistem OSS dikelola oleh Kemeneterian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Salah satu tujuan utama penerapan OSS diharapkan dapat meningkatkan realisasi investasi di Indonesia. Dengan menggunakan analisis regresi data panel common effect dengan data realisasi investasi per triwulan yang didapatkan dari sistem OSS diantara triwulan pertama tahun 2016 sampai dengan triwulan keempat tahun 2020. Secara umum dapat ditemukan bahwa adanya hubungan signifikan dan positif terhadap tingkat realissi investasi. Namun hal ini hanya berlaku untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan tidak tercermin untuk Penananaman Modal Asing (PMA). Dengan menguji secara tingkat regional, penelitian ini menemukan hubungan signifikan dan positif tersebut hanya dapat ditemukan di wilayah barat dan timur Indonesia untuk PMDN. Terkait sektor industri, penerapan OSS berdampak signifikan terhadap PMDN hanya untuk sektor tersier/jasa."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sbong Sinarok Martin
"Pemerintah Indonesia telah mencoba mengatasi kendala penanaman modal langsung untuk meningkatkan peringkat Ease of Doing Business “EoDB” mulai dari mengeluarkan kebijakan untuk penyederhanaan hingga yang paling aktual ialah menciptakan undang-undang dengan metode legislasi baru serta penaikan status lembaga investasi. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian hukum normatif menggunakan data sekunder yang dianalisis secara metode eksplanatori. Pendekatan dalam penelitian ini ialah pendekatan konseptual, perundang-undangan dan perbandingan. Hasil dari penelitian ini ialah; pertama, relevansi EoDB dari indikator penilainnya merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi penanaman modal langsung melalui faktor hukum; kedua, implementasi EoDB pada kebijakan pendirian dan perizinan dalam penanaman modal langsung memainkan peran yang signifikan dalam perbaikan kemudahan berusaha hal tersebut dapat dilihat dari perbaikan-perbaikan produk hukum yang dikeluarkan oleh Indonesia; ketiga, konsep ideal dari EoDB dalam kemudahan berusaha ialah penerapan nilai-nilai yang termuat dalam peraturan harus sesuai dengan amanat dan cita cita, pengoptimalisasian Lembaga investasi (Kementrian Investasi), perpanjangan tangannya di daerah dan Pemerintah Daerah itu sendiri.

Indonesian government has tried to overcome the obstacles and barriers of direct investment to improve the EoDBranking, starting from issuing the policies for procedure simplification and to the most actual recently is to create laws with new legislation methods and raise the status of investment institutions. This research is categorized as normative legal research that using secondary data that analyzed with explanatory method. The approach in this study is a conceptual, statutory and comparative approach. The results of this study are; first, the relevance of the EoDB, especially the assessment indicators, is one of the factors that can influence direct investment through the legal factor; second, the implementation of the EoDB in the establishment and permits policies for direct investment plays a significant role in improving the EoDB, this can be seen from the improvements in legal products issued by Indonesia; third, the ideal concept of EoDB in the application of the values that contained in the regulations that must be in accordance with the mandate and ideals of the Constitution, optimizing the investment institution (Ministry of Investment), and its extension in the region and the Regional Government itself."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi A. Lukito
"Seiring dengan perkembangan perekonomian dan persaingan yang semakin ketat, kelangsungan hidup maupun kesempatan berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dana serta akses terhadap sumber dana yang tersedia. Alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan umumnya berasal dari modal sendiri atau hutang. Pinjaman dari bank merupakan salah satu sumber pendanaan utama bagi sebagian besar perusahaan di Indonesia. Deregulasi Pakto '88 memberi kemudahan persyaratan pendirian bank, sehingga mengakibatkan munculnya sejumlah bank-bank baru.
Menghadapi kesempatan investasi yang menguntungkan dalam kondisi keterbatasan modal, maka pendanaan melalui hutang kepada bank merupakan cara yang relatif cepat bagi perusahaan untuk dapat merealisasi peluang-peluang yang ada. Selanjutnya terjadi ekspansi kredit yang tak terkendali dan peningkatan jumlah kredit macet yang cukup berarti. Tetapi penggunaan pinjaman bank yang berlebihan justru akin berpengaruh negatif pada cash flow perusahaan. Apalagi saat ini kondisi perbankan nasional sedang mengalami keguncangan karena krisis moneter.
Sumber pendanaan lain yang layak untuk dipertimbangkan adalah sumber dana yang memberikan biaya lebih murah dibanding pinjaman bank. Penerbitan saham atau pendanaan melalui pasar modal adalah alternatif selain hutang bank pada saat suku bunga bank tinggi. Selain memperoleh sumber pendanaan, perusahaan juga mendapat keuntungan lain. Sebagian dana yang diperoleh dapat digunakan untuk membayar hutang bank, dengan demikian beban bunga dan cicilan menjadi ringan. Struktur modal menjadi lebih baik dengan turunnya rasio debt to equity.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T18847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Hermawan
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Tabungan Haji Mabrur yang dilakukan Bank Syariah Mandiri terhadap peningkatan dana pihak ketiga yang dicapai Bank Syariah Mandiri dengan pendekatan bauran pemasaran (produk, harga ,lokasi dan promosi) dan hubungan faktor demografi dengan tingkat pencapaian dana pihak ketiga dan Bauran Pemasaran.
Metode penelitian dan pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuesioner dengan teknik analisa deskriptif statistik dan analisa regresi liner berganda terhadap 100 responden nasabah Tabungan Haji Mabrur Bank Syariah Mandiri di Cabang Thamrin dan unit dibawahnya (1 Cabang Pembantu dan 5 Kantor Kas).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan dengan hasil R2 = 80.6% dengan tingkat signifikan pada level alpha 5% diperoleh bahwa produk, harga, lokasi dan promosi pada Tabungan Haji Mabrur mempengaruhi pencapaian dana pihak ketiga Bank Syariah. Lokasi pada Tabungan Haji Mabrur mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap pencapaian dana pihak ketiga Bank Syariah Mandiri. Harga pada Tabungan Haji mempunyai pengaruh yang kurang dominan terhadap pencapaian dana pihak ketiga Bank Syariah Mandiri. Pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variabel bauran pemasaran faktor tersebut mempunyai nilai positif yang berarti setiap peningkatan variabel bauran pemasaran memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan dana pihak ketiga.

The objective of this research is to find out the correlation of Hajj Saving Account to the volume of customers deposits in BSM, using the marketing mix approached (product, price, place and promotion) and the correlation of demographic factors to the volume of Hajj Saving Account and marketing mix.
Research method and data collection used in this research was based on questionnaire with the analyst technique of descriptive statistics and multiple regression analysis, collected from 100 respondents of Hajj Saving Account depositors in BSM (Jakarta-Thamrin Main Branch and 5 branches under its supervision).
The result of this research, with R2=80,6% and significant level 5%, is that marketing mix in Hajj Saving Account influences the volume of total deposits in BSM. Place is the most dominant factor while Price is the less dominant factor. Each factor of marketing mix has positive correlation to volume of total deposits in BSM. It means that the increasing of each factor independently increase the volume of total deposits."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T24990
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Charles Himawan
Jakarta: Gunung Agung, 1980
332.673 CHA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina
"

Penanaman modal asing (PMA) dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi yang luar biasa, bahkan di negara-negara berkembang. PMA dapat menyediakan sumber daya keuangan, transfer teknologi, meningkatkan praktik dan keterampilan organisasi dan manajerial, dan memberikan akses ke pasar internasional. Pemerintah Indonesia telah menyadari bahwa PMA dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi negara. Tesis ini bertujuan untuk mengukur kepentingan relatif dari berbagai jenis aglomerasi untuk penentuan lokasi PMA di sektor manufaktur di Indonesia. Data ini dianalisis dengan model multinomial logit di mana variabel dependen adalah pilihan lokasi. Tesis ini meneliti faktor-faktor penentu PMA baru (greenfield) di sektor manufaktur di Pulau Jawa, Indonesia. Penelitian ini menggunakan data tingkat mikro dari izin prinsip yang tidak dipublikasikan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM). Penelitian ini menguji dari 23 kabupaten di Pulau Jawa yang menerima PMA di sektor manufaktur dalam lima tahun terakhir. Hasil dari temuan ekonomi agglomerasi (baik milik asing dan perusahaan domestik) menunjukkan dampak yang signifikan dan positif namun kecil. Variabel-variabel lain, termasuk fasilitas, dan kondisi pasar tenaga kerja—secara anomali dengan upah minimum yang lebih tinggi— menunjukan hasil yang lebih penting dibandingkan aglomerasi. Karena efek aglomerasi yang kecil, hal ini berarti bahwa ekonomi aglomerasi bukanlah faktor penentu dalam menarik PMA. Investor asing yang baru tidak hanya mencari kabupaten di mana pabrik asing atau domestik telah berada tetapi juga mempertimbangkan hal-hal lain seperti kepadatan jalan dan ketersediaan tenaga kerja.

 


Foreign direct investment (FDI) may precipitate remarkable economic growth, even in developing countries. FDI can provide financial resources, transfer technology, improve organizational and managerial practices and skills, and afford access to international markets. This paper aims to measure the relative importance of the different types of agglomeration for location decision of FDI in the manufacturing sector in Indonesia. These data are analyzed with a multinomial logit model where the dependent variable is the choice of location. It examines the determinant factors of new (greenfield) foreign direct investment in the manufacturing sector in Java Island, Indonesia. This study used unpublished micro-level data of principle licenses from the Indonesia Investment Coordinating Board (IICB), which examine23 counties of Java Island that received manufacturing FDI in the last five years. The finding is agglomeration economies in production (both foreign-owned and domestic firms) show a significant and positive but small impact. Other variables, including facilities, and labor market conditions—anomalously in that a higher minimum wage—matter as much or more than an agglomeration of production. Because the agglomeration effect is small, it means that agglomeration economies are not the detemining factor in attracting FDI. The new foreign investors not only seek counties in which foreign or domestic plants have already located but also consider other things such as the density of roads and the availability of labor.

 

"
2019
T55276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Robudi Musa
"Persoalan utama ekonomi Indonesia dewasa ini adalah meningkatkan aktivitas perekonomian, baik investasi baru maupun pengembangan investasi yang sudah ada. Krisis ekonomi yang sedang terjadi saat ini dapat dijadikan momentum positif untuk menarik modal asing, karena pergerakan modal sedang mengarah ke Asia, termasuk Indonesia. Jenis modal asing yang yang diperkirakan paling baik untuk menggerakkan perekonomian adalah Penanaman Modal Asing Langsung (Foreign Direct Investment). Modal asing yang bersifat portfolio investment tidak baik untuk stabilitas, karena dapat keluar masuk dengan cepat dan sangat dipengaruhi oleh sentimen.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan analisa atas faktor-faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi Penanaman Modal Asing Langsung di Indonesia, yaitu Nilai Tambah Bruto, Suku bunga riil, Jumlah Tenaga Kerja, Infrastruktur, dampak krisis Asia 1996 dan dampak perubahan kebijakan pemerintah di bidang Investasi.
Analisis dilakukan dengan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis) dengan menggunakan metode data panel dan model estimasi Fixed Efect. Data yang digunakan adalah data panel enam sektor (Pertambangan dan Penggalian; Perindustrian; Perdagangan Besar dan Eceran, Restoran dan Komunikasi; Transport, Pergudangan dan Komunikasi; Lembaga Keuangan; serta Pertanian, Perburuan, Kehutanan dan Perkebunan) selama periode 1990 sampai 2010.
Hasil analisis menunjukkan bahwa Nilai Tambah Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan Penanaman Modal Asing Langsung. Sementara, tingkat suku bunga riil berpengaruh significant dan negatif terhadap Penanaman Modal Asing Langsung. Selain itu, hasil analisis juga membuktikan bahwa krisis ekonomi tahun 1998 sebagai variabel dummy terbukti menurunkan jumlah Penanaman Modal Asing Langsung.

Indonesia's main economic issue nowdays is to increase economic activity, both new investment and development of existing investments. The economic crisis is happening now can be used as a positive momentum to attract foreign capital, because capital movements are heading to Asia, including Indonesia. Types of foreign capital is expected to be most good to increase the economy is Foreign Direct Investment. Foreign capital investment portfolio is not good for stability, because it can be in and out quickly and strongly influenced by sentiment.
This research was conducted with the aim to perform an analysis of the factors affecting the Foreign Direct Investment in Indonesia, namely the Gross Value Added, the real interest rate, amount of Manpower, Infrastructure, the impact of 1996 Asian crisis and the impact of changes in government policy in the Foreign Direct Investment.
Analyses were performed by multiple regression analysis model by using the data panel method and the Fixed-effect estimation model. The data used is panel data of six sectors (Mining and Quarrying; Industry: Wholesale and Retail, Restaurant and Communications; Transport, Storage and Communication; Finance and Agriculture, Hunting, Forestry and Plantation during) the period 1990 to 2010.
The analysis showed that the Gross Value Added has positive and significant impact on increasing Foreign Direct Investment. Meanwhile, real interest rates have significant negative impact on Foreign Direct Investment. In addition, the analysis also proved that the economic crisis of 1998 as a dummy variable shown to decrease the amount of Foreign Direct Investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29515
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Pratiwi
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan keseimbangan jangan panjang dan dinamika pergerakan jangka pendek variabel pull factors dan push factors terhadap investasi portofolio asing di Indonesia (FPI) melalui pendekatan model kointegrasi dan error correction mechanism (ECM) sehingga dapat diketahui pergerakan tiap-tiap variabel untuk dapat dijadikan indikator bulanan dalam memperkirakan perubahan FPI serta untuk mengetahui pengaruh dari pergerakan variabel-variabel tersebut terhadap FPI dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh variabel pull factors dan push factors memiliki hubungan keseimbangan dalam jangka panjang terhadap investasi portofolio asing di Indonesia. Sedangkan dalam jangka pendek hanya terdapat tiga variabel pull factors (Depresiasi Rupiah terhadap Dolar, Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Openness Indonesia) serta satu variabel push factor (LIBOR Rate) yang perubahannya memiliki pengaruh signifikan dalam proses penyesuain FPI menuju titik keseimbangannya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kondisi fundamental perekonomian menjadi faktor kunci yang dapat menarik aliran masuk investasi portofolio asing di Indonesia.

This research was intended to know and analyze the long run equlibrium relationship and the short run dynamic fluctuation between pull factors and push factors variables to foreign portfolio investments in Indonesia by using cointgeration and error correction mechanism (ECM) models as an indicator to estimate foreign portfolio investment fluctuation. According to the research, all of the variables have the long run equibrium relationship with foreign portfolio investments, but in the short run there are only three pull factors variables and one push factor variable that have effect on foreign portfolio investments. The findings suggest that economic performance is the major factor in attracting FPI to Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>