Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anita Yus
Jakarta: Kencana Prenada Media , 2011
372.218 ANI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indria Mayangsari
"Keterbukaan terhadap pengalaman baru akan membantu meningkatkan kualitas pengajaran pada guru taman kanak-kanak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan “Menjadi Guru Terbuka” dalam meningkatkan pemahaman guru Taman Kanak-Kanak mengenai keterbukaan terhadap pengalaman baru. Partisipan penelitian adalah 38 guru Taman Kanak-Kanak. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan menggunakan alat ukur keterbukaan yang dikembangkan oleh peneliti dan diukur sebelum pelatihan, sesudah pelatihan dan dua minggu pasca pelatihan. Pengolahan data menggunakan ANOVA repeated measure. Pendekatan pelatihan menggunakan experiental learning dengan menggunakan berbagai metode seperti permainan, role play, diskusi dan ceramah. Pelatihan dilakukan selama dua hari yang terdiri dari empat sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan “Menjadi Guru Terbuka” efektif meningkatkan pemahaman guru tentang keterbukaan terhadap pengalaman baru, yaitu dengan tingkat signifikansi 0.019. Meskipun demikian, efek pembelajaran relatif tidak menetap. Beberapa faktor didiskusikan lebih lanjut. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah untuk mengembangkan program intervensi yang serupa pada guru Taman Kanak-Kanak untuk membantu meningkatkan kualitas pengajaran.

Openness to new experiences will help improve the quality of teaching in kindergarten teachers. The aim of this research is to determine the effectiveness of the "Becoming an Open Teacher" training in increasing Kindergarten teachers' understanding of openness to new experiences. Research participants were 38 Kindergarten teachers. Measurement of effectiveness was carried out using an openness measuring tool developed by researchers and measured before training, after training and two weeks after training. Data processing uses ANOVA repeated measures. The training approach uses experiential learning using various methods such as games, role plays, discussions and lectures. The training was carried out over two days consisting of four sessions. The research results showed that the "Becoming an Open Teacher" training was effective in increasing teachers' understanding of openness to new experiences, with a significance level of 0.019. However, the learning effects are relatively less persistent. Several factors are discussed further. The results of this research can be used as a scientific reference for developing similar intervention programs for Kindergarten teachers to help improve the quality of teaching."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Hapsari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S48999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Nur Solikhati
"ABSTRAK
Pada tahun 1952, Pak Kasur mengumpulkan anak-anak di halaman rumahnya
yang dikelompokkan menjadi Taman Pemuda, Taman Putra, dan Taman Indria.
Pak Kasur menyelenggarakan pendidikan informal bersama anak-anak tersebut
yang diisi dengan kegiatan menari, bernyanyi, membaca puisi, menggambar,
melawak dan olahraga. Secara bergiliran kelompok anak-anak ini tampil mengisi
siaran anak-anak di RRI. Kegiatan pendidikan informal di Taman Indria
diteruskan oleh Pak Kasur menjadi pendidikan formal yang bernama TK Mini Pak
Kasur. Pak Kasur menerapkan motto “Belajar sambil Bermain dan Bermain
sambil Belajar”. Pak Kasur juga menciptakan lagu-lagu anak sebagai perangkat
pendidikan yang lagunya terkenal sampai sekarang.

ABSTRACT
In 1952, Pak Kasur gathered a group of children in his yard. Those children were
then grouped into Taman Pemuda, Taman Putra, and Taman Indria. He organized
an informal education for them, along with the dancing, singing, poetry-reading,
drawing, comedy and sport activities. These children took turn to perform at
children program broadcasted by RRI. Pak Kasur developed the informal
education of Taman Indria to become a formal education named TK Mini Pak
Kasur. He carried the motto of "Learning while Playing, Playing while Learning".
Pak Kasur also created children's songs as educational tools. These songs are
well-known until now."
2014
S53853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagukguk, Ruth Connie
"Belajar mengenal kosakata baru adalah salah satu pembelajaran yang dilakukan di dalam Taman Kanak-Kanak (TK). Pembelajaran tersebut dilakukan anak dengan mendengar dan berdialog satu sama lain. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi TK karena anak pada usia 3-6 tahun memiliki kesulitan untuk mengerti pembicaraan di tengah kondisi bising dibandingkan dengan orang dewasa. Maka dari itu, dibutuhkan kondisi ruang kelas yang dapat membantu anak mendengar dengan jelas di dalamnya. Kondisi mendengar dengan jelas di dalam TK dapat dicapai lewat tingkat bising latar belakang sebesar 30-35 dB, waktu dengung ≤ 7 detik dan Signal To Noise Ratio (SNR) sebesar ≥ +20 dB.
Skripsi ini membahas kejelasan suara di dalam ruang kelas TK Sekolah Nasional Plus Tunas Global Depok dan TK Islam PB Soedirman Jakarta. Penelitian ini diawali dengan observasi secara arsitektural, yaitu perencanaan lokasi, organisasi ruang, sirkulasi, hingga perabotan dan material yang digunakan di dalam ruang kelas. Kemudian, untuk melihat implikasinya terhadap kejelasan suara di dalam ruang kelas tersebut, dilakukan pengukuran tingkat bising latar belakang, waktu dengung dan SNR. Kemudian, hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan syarat akustik ruang kelas untuk mendengar dengan jelas. Hasil dari penelitian ini adalah saran yang dapat membantu meningkatkan kejelasan suara di dalam ruang kelas TK.

To learn new vocabulary is one of many learning programs in kindergarten. The program is performed by listening and dialogue interactive with each other. This activities become a personal challenge for kindergarten because children in 3-6 years old are more difficult to understand speech in the presence of noise than normal-hearing adult. Hence, kindergarten's classroom which could help childrens listen clearly is needed. Clear condition to listen in kindergarten's classroom can be obtained by achieving background noise level at 30-35 dB, Reverberation Time (RT) ≤ 7s and Signal To Noise Ratio (SNR) ≥ +20 dB.
This thesis discusses about the speech intelligibility in kindergarten's classroom of TK Sekolah Nasional Plus Tunas Global Depok and TK Islam PB Soedirman Jakarta. This research was begun with architectural observation, that is location planning, room organisation, circulation, up to furniture and material which are used in classroom. Afterwards, to see that implication to speech intelligibilty in classroom, measurement of background noise level, RT, SNR is done. Subsequently, the result of measurement is compared to acoustics classroom requirements to have speech intelligibility. The result of this study is suggestions which could help to increase speech intelligibility in kindergarten's classroom.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khadijah
"Rendahnya keberanian mengambil risiko dapat menghambat guru TK dalam mengembangkan diri, memanifestasikan potensi kreatifnya dengan mencoba pendekatan pembelajaran baru, menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami. Melalui keberanian guru dalam mengambil risiko, guru TK dapat mengembangkan pemahaman pada self-concept, self-esteem, dan self-efficacy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelatihan pengambilan risiko dalam meningkatkan pemahaman guru TK mengenai pengembangan keberanian mengambil risiko. Sampel dilakukan kepada 36 guru TK dengan teknik purposive sampling. Metode penelitian ini menggunakan desain one group pre-test post-test. Pengukuran efektivitas dilakukan dengan menggunakan alat ukur pengambilan risiko yang dikembangkan oleh peneliti dan diukur sebelum, sesudah, serta dua pekan setelah pelatihan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Repeated Measures ANOVA. Pendekatan pelatihan menggunakan experiential learning dengan menggunakan berbagai metode seperti permainan, diskusi, dan psikoedukasi. Pelatihan dilakukan selama dua hari yang terdiri dari 3 sesi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan “Pengambilan Risiko” efektif dalam meningkatkan pemahaman guru tentang mengembangkan keberanian mengambil risiko dalam proses pengajaran, yaitu dengan tingkat signifikansi 0,019. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi ilmiah untuk mengembangkan program pelatihan serupa bagi guru, serta sebagai dasar bagi sekolah untuk merancang kebijakan yang mendukung pengambilan risiko dalam proses pengajaran.

A lack of risk-taking courage can hinder a kindergarten teacher's personal development, limiting the expression of their creative potential through new teaching approaches and the creation of an innovative, engaging, enjoyable, and easily comprehensible learning environment. By fostering teachers' courage to take risks, kindergarten teachers can develop an understanding of self-concept, self-esteem, and self-efficacy. This study aims to determine the effectiveness of risk-taking training in enhancing kindergarten teachers' understanding of developing risk-taking courage. The sample consisted of 36 kindergarten teachers selected through purposive sampling. This study employs a one-group pre-test post-test design. The effectiveness was measured using a risk-taking assessment tool developed by the researchers, evaluated before, immediately after, and two weeks post-training. Data analysis was performed using Repeated Measures ANOVA. The training approach utilized experiential learning through various methods, including games, discussions, and psychoeducation. The training was conducted over two days, comprising three sessions. The findings indicate that the “Risk-Taking” training is effective in enhancing teachers' understanding of developing risk-taking courage, with a significance level of 0.019. These results can serve as a scientific reference for developing similar training programs for teachers and as a foundation for schools to design policies supporting the implementation risk-taking in the teaching process."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cuito, Aurora
USA: Gingko Press, 2001
727.1 KIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwi Wahyuni
"Taman Kanak-kanak R.A Madinatun Naja merupakan sekolah pra-formal dengan dominasi kegiatan eksplorasi luar ruangan dan rutinitas makan bersama sebagai satu rangkaian setiap harinya. Sehingga rutinitas mencuci tangan bukan lagi merupakan sebuah pembelajaran namun sudah menjadi suatu kebutuhan. Penelitian ini meneliti seberapa efektif penyuluhan dilakukan kepada murid-murid dengan kisaran usia 4-6 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest- Posttest with Control Group. Terdapat 3 populasi penelitian : Play group, TK A, dan TK B. Penelitian dilakukan terhadap perubahan perilaku mencuci tangannya pada sebelum (Pre-test) dan sesudah (Post-test) dilakukan penyuluhan pada tiga waktu pengamatan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan penyuluhan yang dilakukan memberikan perubahan perilaku mencuci tangan yang signifikan pada ketiga populasi penelitian dan tingkat inisiatif mencuci tangan pada populasi TK B paling tinggi dibanding populasi lainnya dengan metode penyuluhan yang efektif yaitu diskusi dua arah.

Madinatun Naja Kindergarten is a pre-formal school with domination of outdoor exploration and routines activities such as eats together as a sequence activity every day. Therefore, routine hand washing shall be no longer as learning but shall become a necessity. This research is to show effectiveness of counseling to students at the range age 4-6 years. This research method is pretest and post test experimental with control group. There are three populations as a sample: Play group, Kindergarten A and B. In this research, we observe behavior of hands washing before and after counseling in three observations. The most effective was kindergarten B compared to other sample populations. Meanwhile, the most effective method in that population was two way discussions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cuito, Aurora
Corte Madera: Gingko Pres, 2001
727.1 KIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Kurniasih
"ABSTRAK
Bermain merupakan sarana belajar utama bagi anak prasekolah. Bermain memberi
kesempatan pada anak untuk berinteraksi langsung dengan suatu obyek sehingga membantu
mereka memahami berbagai konsep dan mengalami emosi positif yang berkaitan dengan
obyek. Jadi, disusun hipotesa bahwa bermain dapat dijadikan metode pembentukan sikap
positif terhadap membaca pada anak TK yang terdiri dari dua aspek, yaitu aspek kognitif
(konsep tentang membaca) dan aspek afektif (perasaan suka terhadap membaca).
Anak yang baru belajar membaca perlu mengetahui konsep-konsep tentang apa
yang dipelajarinya agar tidak mempersepsi kegiatan tersebut sebagai sesuatu yang asing dan
misterius. la perlu memiliki konsep tentang apa itu membaca, bagaimana cara kerjanya, serta
tujuan dan manfaat yang bisa didapat. Anak perlu memiliki perasaan suka terhadap membaca
agar anak rela dan antusias mempelajari dan menerapkannya. Jadi secara keseluruhan, sikap
positif mendukung dan mempermudah pembelajaran membaca sekaligus membimbing anak
ke arah kegemaran membaca.
Efektivitas metode bermain umuk membentuk sikap positif terhadap membaca diuji
secara eksperimental dengan nonrandomized pre-posttest control group design. Dua puluh
empat anak TK B menjadi subyek penelitian, 12 sebagai kelompok eksperimen dan 12
sebagai kontrol. Kelompok eksperimen mengikuti program bermain selarna 15 hari dengan
Iama tiap sesi sekitar 30 menit. Kegiatan bermain bersifat terarah dan terbimbing dengan
melibatkan unsur bacaan atau kegiatan membaca. Pengukuran jumlah konsep akurat tentang
membaca dan perasaan suka terhadap membaca diukur pada seluruh subyek sebelum dan
sesudah program dijalankan.
Pengujian gain score dengan t-test menunjukkan adanya perbedaan peningkatan
yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kontrol pada aspek kognitif maupun aspek
afektif. Dengan demikian bermain terbukti efektif untuk membentuk sikap positif terhadap
membaca pada anak TK.
Meskipun hasil tersebut mendukung hipotesa yang diajukan, penelitian ini memiliki
kendala keterbatasan generalisasi. Jumlah sampel yang kecil dan tidak dilakukannya
randomisasi mengandung kemungkinan sampel kurang representatif terhadap populasi. Jadi
generalisasi hasil penelitian ini terbatas pada bagian populasi anak TK yang mempunyai
karakteristik relatif sama dengan sampel penelitian."
1997
S2668
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>