Found 5 Document(s) match with the query
Elsa Hutami Faza
"
ABSTRAKManajemen pengetahuan merupakan suatu proses untuk menyediakan cara sehingga perusahaan dapat mengenali dimana aset intelektual kunci berada, menangkap ukuran aset intelektual yang relevan untuk dikembangkan. Hal tersebut menyebabkan banyak perusahaan yang memutuskan untuk menerapkan knowledge management ke dalam strategi bisnisnya. Dalammenerapkan knowledge management (KM) yang baik dibutuhkan langkah-langkah strategis dimana salah satunya adalah evaluasi kinerja KM. Namun nyatanya tidak semua perusahaan telah memiliki sebuah evaluasi kinerja KM secara mandiri. Implementasi KM melibatkan tiga faktor penting yaitu faktor people, process, dan technology yang dikenal dengan sebutan KM Triad. Sehingga penelitian ini mengusulkan sebuah model evaluasi kinerja KM berindikator menggunakan perspektif people, process, dan tekhnologi.
ABSTRACTKnowledge management is a process to provide a way so that companies can identify which are their intellectual assets, and capturing the size of the relevant intellectual assets to be developed. This causes a lot of companies decided to implement knowledge management into its business strategy. In implementing knowledge management (KM), a company needs some strategic steps which one of the steps is evaluating the KM performance. But unfortunately, not all the companies that implement KM already have their own evaluation system of KM performance. KM implementation involves three important factors are factors people, process, and technology known as KM Triad. Therefore, this research proposes a model of KM performance evaluation using the indicators from people, process, and technology perspectives."
2015
T44697
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Astika Wahyuaji
"
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Knowledge Management dengan Kinerja Eksekutif PT PLN Batubara Kantor Induk Jakarta. Variabel dari knowledge management yaitu people, technology dan process, sedangkan variable kinerja karyawan diukur dengan quality, quantity, timeless, need for supervisor dan interpersonal impact. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey yang menggunakan teknik Simple Randon Tehnique (Judgement Sampling) terhadap pegawai organik dan tugas karya di PT PLN Batubara Kantor Induk Jakarta yang berjumlah 45 responden.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Knowledge Management memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
ABSTRACTThe study was conducted using quantitative methods with a survey method that using a Simple Randon Technique (Judgement Sampling) from employees of Organic Staff and Expert Staff at PT PLN Batubara Head Office Jakarta, which in totaly 45 respondents and provide means of interventions to address those issues.The Result of this study indicate that knowledge management has a positive and significant effect on employee performances."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45350
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Novario Jaya Perdana
"Proyek EPC (Engineering, Procurement, Commissioning) merupakan jenis proyek yang melibatkan banyak sekali aktifitas, dan membutuhkan banyak orang. Pengelolaan pengetahuan menjadi faktor penting dalam menjalankan proyek ini. Diperlukan adanya pengukuran keberhasilan tingkat adopsi pengelolaan pengetahuan di dalam suatu organisasi agar aktifitas ini dapat memberikan nilai lebih bagi jalannya proyek. Pada penelitian ini, terdapat tiga kategori elemen pengelolaan pengetahuan yang diukur, antara lain sumber daya pengetahuan (knowledge resources), proses pengetahuan (knowledge processes), dan faktorfaktor penunjang (knowledge factors). Dengan menggunakan analisa faktor, berhasil didapatkan dua belas komponen laten dari ketiga kategori tersebut yang menjadi faktor utama dalam penerapan pengelolaan pengetahuan. Akhirnya, strategi pengelolaan pengetahuan dirumuskan dengan menggunakan analisa kepentingan - kinerja agar adopsi pengelolaan pengetahuan dapat ditingkatkan dan menjadi keunggulan kompetitif bagi organisasi tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingkat adopsi pengelolaan pengetahuan pada proyek EPC mencapai tingkat tiga, yaitu enabled/practiced. Strategi untuk meningkatkannnya adalah dengan pembuatan sistem informasi pengelolaan pengetahuan, pemberdayaan database pengetahuan dan penyebaran strategi dan tujuan pengelolaan pengetahuan.
The EPC (Engineering, Procurement and Commissioning) project is a type of construction contract which requires many human resources with a lot of activities in its process. Due to the vast scope of the project, knowledge management holds an important role in the process. It is necessary to measure the adoption rate of knowledge management adoption in an organization who works on an EPC project. There are three main categories of knowledge management elements which measured, i.e. knowledge resources, knowledge processes, and knowledge factors. By using factor analysis, major factors of knowledge management implementation could be obtained out of these categories. Furthermore, the knowledge management strategy was formulated using importance - performance analysis in order to improve the adoption of knowledge management and become a competitive advantages for the organization. Result showed that adoption rate of knowledge management in EPC project is in level 3, which is enabled/practiced. The strategies to increase the adoption rate are build integrated knowledge management information system for the company, increase the usage of knowledge asset database and spread the knowledge management strategy and goals to the employees."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46823
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alexander Roni Kusumo Atmojo
"Knowledge Management merupakan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk menciptakan sistem pengelolaan pengetahuan. Implementasi KM di sektor publik mulai diterapkan sejak munculnya permenPANRB No. 14 tahun 2011 mengenai pedoman implementasi manajemen pengetahuan. Menindaklanjuti peraturan ini, Bappenas berupaya untuk menerapkan Knowledge Management System di dalam organisasinya. Namun sejak 2011 hingga saat ini, belum adanya penerapan yang terstruktur dan terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengambil persepsi dari pegawai Bappenas Bagaimana implementasi KM seharusnya dijalankan. Penelitian ini menggunakan teori model Knowledge Management Inukshuk sebagai landasan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penyebaran kuesioner secara online dan wawancara mendalam terhadap beberapa narasumber penting. Berdasarkan hasilnya diketahui bahwa mayoritas pegawai Bappenas berpendapat bahwa dalam elemen proses, Bappenas perlu menciptakan sistem KM yang terintegrasi dengan adanya aksesibilitas untuk semua pegawai. dalam elemen budaya, mayoritas pegawai setuju bahwa diperlukannya budaya yang mendukung kebiasaan Knowledge Sharing. Mayoritas pegawai juga setuju bahwa diperlukannya peran dari pimpinan untuk menciptakan budaya Knowledge Sharing. pada elemen teknologi, mayoritas pegawai setuju bahwa diperlukannya sistem KM yang berbasis aplikasi namun juga menggunakan alat intranet yang dapat menghubungkan semua repository. Dalam elemen Measurement, mayoritas pegawai setuju bahwa diperlukannya strategi evaluasi untuk mengukur pengaruh KM terhadap kualitas kinerja Bappenas.
Knowledge Management is a science that is used to create a knowledge management system. The implementation of KM in the public sector has been implemented since the emergence of Permen PANRB No. 14 of 2011 regarding guidelines for the implementation of knowledge management. Following up on this regulation, Bappenas seeks to implement a Knowledge Management System within its organization. However, since 2011 until now, there has been no structured and integrated implementation. This study aims to obtain perceptions from Bappenas employees on how KM implementation should be carried out. This study uses the Inukshuk Knowledge Management model theory as the research foundation. This study uses a quantitative approach with online questionnaire distribution techniques and in-depth interviews with several important sources. Based on the results, it is known that the majority of Bappenas employees think that in the process element, Bappenas needs to create an integrated KM system where there is accessibility for all employees. In terms of cultural elements, the majority of employees agree that a culture is needed that supports Knowledge Sharing habits. The majority of employees also agree that the leadership role is needed to create a Knowledge Sharing culture. On the technology element, the majority of employees agree that there is a need for a KM system that is application-based but also uses an intranet tool that can connect all repositories. In the Measurement element, the majority of employees agree that an evaluation strategy is needed to measure the influence of KM on the quality of Bappenas' performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Margaretta Ulina. P
"Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat hampir menginfeksi seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Wilayah-wilayah besar di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Banten, Depok, Bekasi, dan Bogor masih menjadi bagian dari wilayah Indonesia dengan transmisi komunitas (Kemenkes, 2022). Community transmission biasanya terjadi dalam lingkungan masyarakat dan perkantoran. Peningkatan kasus COVID-19 pada klaster perkantoran dapat terjadi ketika kedisiplinan penerapan protokol kesehatan yang abai. Satgas COVID-19 mengkonfirmasi adanya peningkatan kasus COVID-19 yang ditemukan pada klaster perkantoran. Satgas COVID-19 mendapati adanya temuan 459 kasus pada 90 klaster perkantoran khususnya DKI Jakarta per 28 Juli 2020. Maka untuk membantu mengurangi penyebaran COVID-19 di perkantoran, diperlukan upaya perilaku pencegahan COVID-19 pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan karyawan terhadap kejadian COVID-19 di PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Penelitian dengan pendekatan metode kuantitatif, desain cross sectional, dilakukan pada 324 karyawan di PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta. Data dikumpulkan dengan kuesioner secara online dan dianalisis secara deskriptif. Dalam analisis hubungan pengetahuan karyawan dengan kejadian COVID-19 ditemukan adanya hubungan signifikan pengetahuan karyawan dengan kejadian COVID-19 di PT Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dengan p-value sebesar 0.003. Bagi karyawan, diharapkan menerapkan protokol kesehatan dengan lebih baik lagi mengingat bandar udara merupakan pintu keluar dan masuknya masyarakat global, baik selama pandemi COVID-19 maupun pasca pandemi COVID-19. Menerapkan protokol kesehatan secara konsisten di masa pandemi COVID-19 penting untuk dilakukan saat ini agar seluruh aspek dapat kembali pulih dan bebas dari COVID-19. Disarankan ada evaluasi bersama bagi para karyawan akan pentingnya pengetahuan dalam menyikapi permasalahan COVID-19.
COVID-19 has spread rapidly and almost infected all regions in Indonesia. Large areas in Indonesia, such as DKI Jakarta, Banten, Depok, Bekasi, and Bogor, are still part of the territory of Indonesia with community transmission (Kemenkes, 2022). Community transmission usually occurs in the community and office environment. An increase in COVID-19 cases in office clusters can happen when discipline in implementing health protocols is neglected. The COVID-19 Task Force confirmed increased COVID-19 cases found in office clusters. The COVID-19 Task Force found that there were 459 cases in 90 office clusters, especially DKI Jakarta, as of July 28, 2020. So, to help reduce the spread of COVID-19 in offices, preventive behavior measures were needed for employees. This study aims to determine the employees’ knowledge related to the incidence of COVID-19 at PT Angkasa Pura II Soekarno Hatta International Airport. Research with a quantitative method approach, cross-sectional design, was conducted on 324 employees at PT Angkasa Pura II Soekarno Hatta International Airport. Data were collected by online questionnaire and analyzed descriptively. In the analysis of the relationship between employees’ knowledge and the incidence of COVID-19, it was found that there was a significant relationship between employees’ knowledge and the incidence of COVID-19 at PT Angkasa Pura II Soekarno Hatta International Airport with a p-value of 0.003. Employees are expected to implement health protocols better, considering that airports are the entry and exit points for the global community during the COVID-19 pandemic and after the COVID-19 pandemic. Implementing health protocols consistently during the COVID-19 pandemic is important now so that all aspects can recover and are free from COVID-19. It is recommended that there will be an evaluation for employees of the importance of knowledge in addressing the COVID-19 problem."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library