Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
B. Dino Bramanto
Abstrak :
ABSTRAK
Investasi merupakan sal ah satu indikator dalam me!ihat dan mengukur perekonomian suatu negara. Pada umumnya investasi dikelompokkan ke dalam dua golongan utama yai tu investasi dalam bentuk real asset dan investasi dalam financial asset. Semakin berkembang dan majunya perekonomian suatu negara biasanya alternati f i nvestasi yang di tawarkan akan semaki n banyak dan bervariasi. Perekonomian Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhi r tidak terlepas dari pertumbuhan investasi yang sangat tinggi pula. Alternatif investasi yang ditawarkanpun semakin banyak, dimana pasar modal dan pasar uang menjadi a1ternati f baru yang sangat berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan banyaknya pilihan investasi, investor memerlukan pertimbangan tersendiri dalam menentukan berapa bagian yang harus ditanamkan dalam rangka pembentukan portofolio sehingga tingkat risiko dapat dimim'mumkan. Dengan didasarkan pada perhitungan ti ngkat pengembali an dan ti ngkat ri si ko di masa 1 al u dan disesuaikan dengan perki raan situasi dimasa datang maka dapat dihitung dan diketahui jenis-jenis investasi dan komposisinya agar diperoleh tingkat pengembalian maksimum dengan tingkat risiko yang dapat diterima. Dua metode yang digunakan untuk membandingkan

Ringkasan Eksekutif

hasil portofolio investasi adalah metode Markowitz dan Single Index, yang dikembangkan oleh Willian Sharpe.

Perhitungan dan pembentukan portofolio investasi pada pasar modal dengan menggunakan kedua metode, yang terdi ri atas sepuluh saham kandidat dari 126 saham yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta sampai periods Maret 1991 menunjukkan bahwa tingkat risiko minimum keseluruhan dari portofolio (Global MVP) adalah sebesar 2% dengan tingkat pengembalian yang dapat diharapkan sebesar IX. Adapun komposisi dengan tingkat hasi1 yang diharapkan di atas masi ng-masing adalah saham Citra Tubindo (50*), P G I (34%), Indospring (956), Lippo Life (3*), Multipolar (3%), dan Japfa (1%).

Sementara pembentukan portofolio i nvestasi dimana investasi pada saham perusahaan diperbandingkan dengan i nvestasi lainnya seperti deposi to berjangka, logam mulia dan Sertifikat Bank Indonesia menunjukkan hasil dengan tingkat risiko minimum (Global MVP) sebesar 0% dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 20,6%. Hasil ini didapat dengan komposisi penanaman seluruh modal pada deposito berjangka.

Hasi1 di atas dapat terjadi mengingat situasi dan kondisi eksternal yang utama (macro events) yaitu kondisi moneter yang sangat ketat sehingga tingkat bunga menjadi sangat tinggi yang menyebabkan tingkat pengembalian rata-rata saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta menjadi sangat rendah.

Dengan mengasumsikan terjadi perubahan tingkat pengembalian

Ringkasan Eksekutif

pada saham perusahaan yaitu sebesar 25%, sementara ti ngkat pengembalian pada deposito berkisar antara 18X sampai dengan 20X, maka terjadi pergeseran komposisi portofolio. Tingkat risiko minimum (Global MVP) tetap sebesar OX dengan komposisi 100X pada deposito. Namun j ika investor menginginkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi rnaka penempatan modal tidak lagi sepenuhnya pada deposito, melainkan bervariasi di antara saham perusahaan dan deposito berjangka. Tingkat pengembalian mencapai tingkat maksimum dengan komposisi 100% pada saham perusahaan dengan tingkat risiko sebesar 2%.

Dengan perkiraan bahwa situasi moneter yang masih akan ketat dalam beberapa waktu ini , para investor belum disarankan untuk jangka pendek rnelakukan investasi pada saham perusahaan mengingat tingkat risiko yang tinggi sementara tingkat pengembalian relatif masih rendah. Sementara untuk investor yang menginginkan investasi jangka panjang dapat melakukan penanaman pada saham perusahaan oleh karena kemungkinan terjadinya apresiasi dimasa datang yang cukup besar dengan membai knya situasi moneter. Kemungkinan besar meningkatnya harga-harga saham tersebut disebabkan pada saat ini harga saham-saham tersebut sangat rendah (undervalued).

Karena kondisi yang berbeda memungkinkan diperolehnya portofolio optimal yang berbeda pula, maka pemi1ihan dan pembentukan portofolio investasi tidak cukup dilakukan dalam satu waktu tertentu saja, melainkan harus disesuaikan dengan perubahan-

Ringkasan Eksekutif

perubahan yang terjadi. Faktor judgement seseorang sangat menentukan sehingga setiap hasil perhitungan dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian penerapan prinsip-prinsip dasar dalam perhltungan dan pembentukan portofolio tetaplah sama.
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoo, Adam
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009
658.152 KHO s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muslikhin B. Ridwan
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham yang tergabung dalam Indeks LQ45 dan Indeks Bisnis 27 di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria penyeleksian saham sesuai dengan metode Markowitz, metode seleksi Graham dan metode single indeks. Dari hasil seleksi tersebut dilakukan pembentukan portofolio optimal dan evaluasi kinerja portofolio agar memastikan bahwa komposisi portofolio yang terbentuk mampu menghasilkan return yang setingi-tingginya bagi investor. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa hasil portofolio yang di bentuk dengan kriteria average return tertinggi metode Markowitz dan portofolio yang dibentuk dengan metode Single Index Model dengan sampel saham-saham Bisnis 27. Memiliki return portofolio yang lebih besar dan kinerja lebih baik dibandingkan dengan portofolio optimal yang dibentuk dengan menggunakan seleksi berdasarkan kriteria investor aktif Graham dan kriteria investor defensif Graham.
ABSTRACT This research aims to identify stocks in the LQ45 and Bisnis 27 indexes at Indonesia Stock Exchange that meet criteria for stocks to be selected according to Markowitz, Graham, and Single Index methods. The results show that the optimal portfolio composition generates high returns. The results also suggest that portfolio which is formed by Bisnis 27 Stock, using Markowitz model gives highest average return and portofolio which is formed by Bisnis 27 Stock, using Single Index Model, has a better portfolio performance as compared to the optimal portfolio which is formed using the Graham defensive and active investor criteria.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Melvin Brata Fran
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah korelasi return saham perbankan mampu menjadi indikator risiko sistemik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan menggunakan nilai koefisien korelasi sebagai indikator risiko sistemik. Risiko sistemik mengacu pada periode krisis yang ditandai oleh jatuhnya IHSG, naiknya yield SUN, meningkatnya premi CDS, turunnya cadangan devisa dan melemahnya nilai tukar. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi return harian saham dalam periode 2007-2012 dengan menggunakan metode Pearson correlations. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antar bank dalam periode penelitian dan korelasi return saham meningkat pada periode krisis dibandingkan periode sebelum krisis.
ABSTRACT
This research conducted to prove whether the correlation of stock returns in banking can be an indicator of systemic risk in Indonesia. This research uses the correlation coefficient as the indicator of systemic risk. Systemic risk refers to the period of crisis which characterized by the falling of IHSG, the improvement of SUN yield, the improvement of CDS premium, the reduction of federal reserves, and the weakness of foreign exchange. Hypothesis is tested using the analysis correlation of daily stock returns from 2007 to 2012 by pearson correlations method. The empirical results showed that there is a relationship between banks in the research period and the correlation of stock returns is increasing in the crisis period compared to the periode before crisis.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Eko Setiawan
Abstrak :
Pada masa ini ada banyak sekali jenis investasi yang ditawarkan dan masingmasing memberikan tingkat return dan risk yang berbeda. Pilihan terhadap investasi tergantung pada preferensi masing-masing investor.Dimana tipe investor berbedabeda ada yang kecenderungannya agresif (Risk Seeker) dan ada juga yang sifatnya konservatif (Risk Averse). Bagi investor yang tidak mempunyai kemampuan dalam berinvestasi reksa dana merupakan solusi yang tepat.

Bagi investor di Indonesia mengalami keraguan dalam memilih manajemen investasi yang digunakan untuk melakukan investasi. Walaupun manajemen investasi telah menerapkan market timing tetapi pada kenyataannya tingkat pengembalian yang diperoleh masing-masing manajer investasi berbeda. Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan dalam market timing, management selectivity skill (alpha) dan kemampuan melihat pergerakan harga saham (beta).

Dengan analisa yang dilakukan diperoleh bahwa reksa dana yang dikelola oleh manajemen investasi dalam negeri dengan menggunakan model Henriksson dan Merton maupun treynor dan Mazuy tidak diperoleh hasil yang signifikan pada market timing.Kemudian reksa dana yang dikelola oleh manajemen investasi asing dengan menggunakan model Henriksson dan Merton maupun Treynor dan Mazuy tidak diperoleh hasil yang signifikan tetapi dengan menggunakan model jensen diperoleh hasil yang signifikan pada stock selection. kinerja dari reksa dana yang dikelola oleh manajemen investasi asing lebih baik dibandingkan dengan manajemen investasi dalam negeri.

Tesis ini bertujuan untuk membuktikan kinerja reksa dana yang dikelola oleh manajemen investasi dalam negeri maupun manajemen investasi asing di Indonesia periode januari 2005-desember 2007.Sehingga nantinya investor tidak bingung dalam memilih manajemen investasi reksa dana dalam melakukan investasi.
At a period of this, many investment variation that offered and each of them gives level return and risk diverge. Choice problem to invesment depend on preference of individual investor.Type of individual investor is different each other such as aggresive (Risk Seeker) and conservative (Risk Averse).

Mutual fund is precise solution to Investor that have no knowledge investment. Investor in Indonesia experiences of doubt in selecting management that used by to conduct investment. Although investment manager has applied market timing but practically return that obtained each investment manager this diverge.The return differences caused by market timing are interpreted as ability to anticipate change in market exposure, management selectivity skill (alpha) and the exposure to the stock market (beta).

Our analysis results indicate that mutual funds managed by local investment management have no significant results using market timing with Henriksson and Merton and also Treynor and Mazuy. Moreover, mutual funds that managed by foreign investment management had also no significant results using Henriksson and Merton and also Treynor and Mazuy. In other hand, using Jensen model is statistically significant,From these result we conclude that the mutual funds performance of foreign mutual investment management are better compared to local investment management.

The main contribution this paper is to prove mutual funds performance from either, local and foreign investment management in Indonesia within 2005 january - 2007 December. The main purpose is to give a guidance to investors, thus there?s no doubtful in selecting investment management of mutual fund.
2008
T 25803
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Mario Paulus
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang optimalisasi kinerja suatu portofolio investasi di Indonesia. Dalam melakukan investasi, investor disarankan untuk tidak melakukan spekulasi dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang berbagai instrumen investasi. Dengan memahami prinsip ?jangan menaruh telur dalam satu keranjang?, dengan maksud agar investor jangan menempatkan dana yang akan diinvestasikan ke dalam satu aset investasi saja tapi lebih dari satu, diharapkan investor dapat mengurangi risiko investasinya. Dengan melakukan seleksi instrumen investasi model Markowitz, diperoleh hasil portofolio yang optimal yang dapat digunakan investor sebagai strategi dalam berinvestasi.
This thesis is presenting optimize the performance of investment portfolio in Indonesia. In investing, investor should not to speculate and they should have knowledge widely about various investment instruments. By knowing principle of ?don?t put the eggs in one basket?, in other words, when investor invest their funds, invest them in many investment forms, by expecting investor could reduce their investement risks. By selecting instrument of Markowitz investment?s model, resulted optimum portfolio that investor could use as strategy in investment.
2012
T32254
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amrizal Aufar
Abstrak :
ASBTRAK
Bias sampel kecil mengakibatkan ketidakmampuan pengetesan hipotesis prediktabilitas return di Indonesia, namun variasi dari dividend-to-price ratio yang stasioner harus berasal dari prediktabilitas return atau dividend growth. Peneliti menemukan bahwa prediktabilitas dividend growth tidak signifikan dapat menunjukan adanya prediktabilitas return, karena variasi dividend-to-price ratio harus berasal dari prediktabilitas return, jika tidak terdapat prediktibiltas dividend growth. Alternatif pembuktian lainnya menggunakan variance decomposition dividend-to-price ratio. Variance decomposition dividend-to-price ratio dapat memberikan bukti signifikan bahwa variasi dividend-to-price ratio 72% berasal dari prediktabilitas return dan 28 % berasal dari prediktabilitas dividend growth di Indonesia. Variance decomposition dividend-to-price ratio sama dengan nilai beta prediksi pada long-run. Sehingga penemuan ini menunjukan terdapat prediktabilitas return dan dividend growth di Indonesia. Kemampuan pembuktian pada variance decomposition dividend-to-price ratio berasal dari korelasi negatif dari shock prediksi return dengan shock prediksi dividend-to-price ratio.
ABSTRACT
Small sample bias causes inability to test return predictability hypothesis in Indonesia, but stationary variation of dividend-to-price ratio must come from return predictability or dividend growth. I find the insignificant dividend growth predictability can show that there exist return predictability, because if dividend growth predictability does not exist, then the variation of dividend-to-price ratio must come from return predictability. Another alternative provement can be performed by using variance decomposition dividend-to-price ratio. This variance decomposition can give significant proof that 72% variation of dividend-to-price ratio come from return predictability, and 28% come from dividend growth predictability in Indonesia. Variance decomposition of dividend-to-price ratio is the same as beta long-run predictability. Thus, these findings show that there exist both return and dividend predictability in Indonesia. This statistical power come from the negative correlation of return shock with dividend-to-price ratio shock.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S62331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habib Nurhasan
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas terkait dengan pengaruh kualitas penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap pengelolaan modal kerja perusahaan dimana melihat dari kemampuan perusahaan dalam mengubah kas yang mereka miliki menjadi barang/ inventory untuk dijual atau diubah menjadi kas kembali (Cash Conversion Cycle). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan Cash Conversion Cycle(CCC), Days of Sales Outstanding (DSO), Days of Inventory Oustanding (DIO), Days of payable outstanding (DPO) sebagai variable dependen dan menggunakan Corporate Governance Score sebagai variable independen, serta menggunakan firm size,sales growth dan firm performa sebagai variable kontrol. Hasil penelitian ini adalah bahwa kualitas penerapan Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Cash Conversion Cycle perusahaan dan komponen penyusunnya.
ABSTRACT
This thesis discusses the affect of the implementation quality of Good Corporate Governance on the working capital management in view of the company's ability to change their own cash into goods / inventory to be sold or converted to cash back (Cash Conversion Cycle). This research is quantitative research with descriptive design. using Cash Conversion Cycle(CCC), Days of Sales Outstanding (DSO), Days of Inventory Oustanding (DIO), Days of payable outstanding (DPO) as the dependent variable, using Corporate Governance Score as an independent variable, and using firm size, sales growth and firm performance as the control variable. The result of this research is that the quality of Good Corporate Governance implementation affect the company's Cash Conversion Cycle and its components.
2017
S65826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra, Prasanna
New Delhi : Tata McGraw-Hill , 1994
332.6 CHA i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>