Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Florida, Nancy K.
New York: Southeast Asia Program Cornell University, 2012
091 FLO j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono Hardjosaputro
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2011
091 KAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 1987
091 SAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Pajajaran adalah sebuah nama. Nama ini tidak akan menarik perhabian Jika tidak ada kaitannya dengan sesuatu. Kebetulan sekali nama Pajajaran ini berkaitan dengan namasebuah kerajaan besar di masa lalu yang secara geografis terletak di bagian barat pulau Jawa. Keberadaan kerajaan ini memang penuh teka-teki siapa rajanya, dimana puaat kerajaannya?, bagaimana kegiatannya pada zaman itu dan segudang pertanyaan yang membuat para peneliti bertanya-tanya tentang Pajajaran ini.
Masih ada kaitannya dengan ini adalah koleksi naskah Fakultas Saatra UI. Di dalam kolekai naakah Fakultaa Sastra UI tersimpan dua buah naskah yang berjudul babad Pajajaran. Apakah naskah babad Pajajaran koleksi FSUI ini ada kaitannya dengan kerajaan Pajajaran yang pernah ada, tentunya memerlukan suatu penelitian yang lebih panjang lagi. Tetapi yang jelas tidak hanya para peneliti aaja yang dibuat penasaran oleh nama Pajajaran ini tetapi Juga para penyair. Sebab belum tentu karya sastra babad Pajajaran yang ditulia pada awal abad 19 ini benar-benar ada sangkut pautnya dengan kerajaan Pajajaran yang dahulu (konon) pernah ada di Jawa barat.
Teks naratif Pajajaran yang terdapat dalam dua buah naskah babad Pajajaran ini kadarnya tidak sama. Teks naratif Pajajaran yang terdapat dalam naskah Babad Pajajaran dengan kode SJ.117 NR 13 ini lebih tajam dibandingkan dengan teks naratif Pajajaran yang terdapat dalam naskah Babad Pajajaran yang berkode SJ.119 NR 1.
Secara keseluruhan babad Pajajaran beriai kronik sejarah bercampur mitos, mulai dari kerajaan Pajajaran aampai Demak. Teks naratif Pajajaran aendiri berawal dari pengislaman kerajaan Pajajaran yang penuh dengan kecegangan; kemudian dilandutkan dengan raja Siyung wanara yang sudah memeluk agama Islam. Sang raja mengutus patih Mangkupraja pergi Madinah dan Mekah untuk mencari bantuan. Alasannya raja Siyung Wanara di Pajajaran mendapat serangan dari Raden Jaka Sesuruh yang dibantu oleh Arya Bangah. Mereka berdua berasal dari kerajaan Majapahit. Teks kemudian dilanjutkan dengan cerita tentang Majapahit.
Nah, yang menarik di sini adalah. Pertama, cerita teks pajajaran ini berkaitan erat dengan Legenda Sangkuriang yang amat populer. Kedua, rupanya penyair Jawa juga tertarik pada legenda Sangkuriang dan nama Pajajaran yang dianggap sebagai nama besar. Hanya sayang sang Penyair tidak tahu persisnya dimana letak perbedaan legenda Sangkuriang dengan nama besar Pajajaran. Sang penyair hanya terobsesi oleh kebesaran nama Pajajaran sebagai sebuah nama kerajaan di wilayah Jawa bagian barat.
Keadaan seperti ini merupakan suatu hal yang menarik untuk diteliti sebab hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kebesaran Kerajaan Pajajaran yang berada di luar wilayah bahasa Jawa, pasti ada sesuatu dibalik kesemuanya itu. Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi jika peneliti sudah membahas fungsi teks naratif Pajajaran sebagai satu kesatuan naskah Babad Pajajaran. Sebab teks naratif Pajajaran ini, seperti halnya dengan teks naratif Majapahit, ternyata berfungsi untuk mendukung atau memberikan suatu legitimasi bagi kebesaran kekuasaan raja Jawa yang dianggap mampu menguasai alam natural dan supernatural.
Ini memang hanya sebuah konsep dan konsep ini dapat membuat orang mengerutkan dahi. Tetapi konsep ini justru menjadi sebuah kenyataan karena konsep ini menunjukkan cara berfikir orang Jawa menjalankan misi konsep orang Jawa yang mampu menguasai alam natural dan super natural.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Risthya
"Penelitian ini mengangkat sebuah ungkapan yang dijadikan sebagai pengetahuan budaya oleh masyarakat. Konsep ngundhuh wohing pakarti bukan hanya mengacu pada hasil namun juga berkaitan dengan religiusitas, oleh karena itu menarik untuk diteliti. Untuk itu perlu adanya pembuktian dengan menggunakan analisis teks dalam teks yang berjudul Paramayoga, sehingga dapat memperkuat bahwa konsep karma merupakan cermin dalam segala tindakan masyarakat Jawa. Analisis teks difokuskan pada data yang berupa wacana, kemudian dipilah antara wohing (hasil) dan pakarti (tindakan). Untuk dapat memilah maka diperlukan pemaknaan secara semantis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 35 wacana yang menunjukkan adanya konsep karma (kausalitas). Pesan-pesan yang ditemukan pun terbagi menjadi 6 yaitu, hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan pribadi, hubungan antar personal, hubungan dengan kekuasaan, hubungan dalam pekerjaan, hubungan dalam kompetisi, yang kesemuanya masih relevan untuk diterapkan pada masa kini.

This thesis discusses about Javanese expression that are still exist until now as one of the local genius. The Concept of Ngundhuh Wohing Pakarti is not merely refers to a simple cause and effect relation, but also refers to the spirituality of the people who believe in the concept. This thesis is a research that proven that the concept of karma do exist in Javanese people daily life, through their personal and also social action. A discourse analysis method is being used in revealing the concept of Ngundhuh Wohing Pakarti in Paramayoga Manuscript. Furthermore, to classified the discourses into two parts that are reflect to the meaning of wohing (result/effect) and pakarti (action), a semantic explanation is a being used.
The result of this research reveals that there are 35 discourses that carry the concept of karma (causality). This research also discover 6 types of causality relation in Paramayoga Manuscript that are related to the concept of Ngundhuh Wohing Pakarti. There are: causality relation between man and God, causality relation beetwen ourselves, causality relation between other people, and also causality relation that are exist in a work society and a competition. All of that causality relation that are mentioned still can be found in our daily life, so the concept is still relevant until now.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1696
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafidz Nugraha
"Cerita kancil merupakan cerita rakyat yang sangat populer. Kancil sebagai tokoh utama diibaratkan seperti seseorang yang sangat cerdas dan lihai. Kancil memiliki pengalaman yang sangat banyak. Bersama teman-temannya, Kancil menghadapi lawan-lawannya. Cerita Kancil tidak pernah usang dimakan jaman. Cerita Kancil dapat dianggap sebagai cerita anak. Sampai saat ini cerita Kancil masih dianggap sebagai cerita untuk anak. Di Jawa cerita Kancil dibukukan dalam Serat Kancil Salokadarma. Serat Kancil Salokadarma berbentuk tembang macapat.

Kancil story is very popular folklore. Kancil as the main character likened to some one who is very smart and cunning. Kancil have very much experience. Together with his friends, Kancil face his opponents. Kancil story never worn by the ages. Kancil story can be considered as children's stories. Until now Kancil story is still regarded as a story for children. In Java, a story about Kancil recorded in the manuscript Kancil Salokadarma. Manuscript Kancil Salokadarma shaped macapat.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ramadhani
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya keterkaitan antara ilustrasi
dengan teks naskah Serat Asmarasupi NR 43 koleksi Perpustakaan Universitas
Indonesia dan menemukan adanya pola tertentu. Serat Asmarasupi merupakan roman
Islam yang menceritakan pengembaraan Raden Asmarasupi mencari obat untuk putri
Ngesam. Pendekatan kodikologi digunakan untuk menangani permasalahan
pernaskahan. Keterkaitan antara ilustrasi dengan teks dapat dibuktikan dengan
memahami ilustrasi sebagai visualisasi suatu teks. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ilustrasi dalam naskah Serat Asmarasupi memiliki keterkaitan dengan
teksnya. Ditemukan pola-pola ilustrasi dalam naskah Serat Asmarasupi yang dapat
diklasifikasikan berdasarkan keterkaitan dengan teks dan berdasarkan ukuran
ilustrasi. Berdasarkan keterkaitan dengan teks, ilustrasi dapat diklasifikasikan
menjadi 3 macam, yaitu langsung, setengah langsung, dan tidak langsung.
Berdasarkan ukuran, ilustrasi dibagi menjadi 4 macam, yaitu ukuran sepertiga
halaman, gabungan sepertiga halaman lanskap, tiga kali sepertiga halaman, dan satu
halaman penuh

ABSTRACT
This research aims to proving the relevance between text and illustrations in Serat
Asmarasupi NR 43, manuscript collection of Universitas Indonesia Library and
finding a certain pattern. Serat Asmarasupi an Islamic romance that tells the journey
of Raden Asmarasupi to find cure for Putri Ngesam. The codicological approach is
employed to handle the manuscript problems. Relevance of text with ilustrations can
be proved by understanding the illustrations as a text visualization. The results of this
research prove that the illustrations in Serat Asmarasupi have a relevance to the text.
Have found a pattern based on the relevance of the text and based on the size. Based
on the relevace of text, illustrations are classified into 3 types, direct, semi-direct, and
indirect. Based on the size, illustrations are classified into 4 types, one third page,
two third page landscape, three times one third page, and full page"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Prasetyo Widodo
"Skripsi ini menyajikan deskripsi dan suntingan teks naskah Serat Napoleon koleksi PNRI bernomor KBG 227 yang ditulis pada tahun 1860-an oleh juru tulis Keraton Surakarta. Teks berbentuk tembang macapat, menceritakan tentang sejarah peperangan di Eropa dan perjalanan seorang tokoh bernama Bonaparte dalam merebut tahta kerajaan. Penulisan nama tempat dan tokoh dalam teks disesuaikan dengan pelafalan orang Jawa. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi kritis dilengkapi dengan catatan kaki, ringkasan cerita dan pedoman alih aksara.

This thesis presents a description and text edits to the text of Serat Napoleon KBG 227 which is PNRI collection, written in the 1860s by the scriber of Surakarta Palace. Macapat shaped text and it is tell about the history of the war in Europe and the journey of a person called Bonaparte in seizing the throne. The name of place and figures wrote in the text adapted to the pronunciation of the Javanese people. The Philological method uses the method of single copy editions. Edits based on critical method and providing footnotes if necessary. The study comes with story summary and transliteration guidelines.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apriliyantie
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas tentang representasi memayu hayuning bawana dalam sebuah naskah Jawa yang berjudul Serat Cariyosipun Pak Lelur. Naskah tersebut mengisahkan perjalanan kehidupan Pak Lelur untuk senantiasa menanamkan kebaikan dan menolong antarsesama manusia. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori struktural, yaitu dengan cara membongkar unsur-unsur dalam Serat Cariyosipun Pak Lelur yang meliputi alur, tokoh dan penokohan, latar, tema dan amanat. Temuan penelitian ini adalah adanya konsep memayu hayuning bawana yang merupakan usaha menciptakan dunia agar damai dan tentram. Ungkapan tersebut dapat diwujudkan melalui hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia, serta manusia dengan Tuhan pada beberapa tokoh di dalam cerita.

ABSTRACT
This research about representation of memayu hayuning bawana in a Javanese script Serat Cariyosipun Pak Lelur. The manuscript tells the life of Pak Lelur to always cultivate goodness and help between human. The method used is analytic descriptive method. This research is done by using structural theory, that is by dismantling the elements in Serat Cariyosipun Pak Lelur covering plot, character and characterization, setting, theme and message. The findings of this research is the concept of memayu hayuning bawana which is an effort to create a world for peace and peace. The phrase can be manifested through human relationship with himself, human with human, and human with God to some characters in the story."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>