Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halimah
Abstrak :
Imunisasi dapat menimbulkan reaksi simpang yang dikenal dengan istilah kejadian ikutan pasca imunisas ( KIPI). KIPI dapat berupa demam, nyeri,bengkak dan kemerahan dilokasi penyuntikan. Reaksi ini tidak banyak terjadi pada bayi pasca imunisasi, namun kurangnya pengetahuan dan keterampilan ibu dalam menangani KIPI dapat menimbulkan dampak yang lebih berat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu dan keterampilan ibu dalam menangani reaksi kejadian ikutan pasca imunisasi. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survei pada 55 sampel di puskesmas Citeureup. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan ibu tentang KIPI baik (65,5%) dan tingkat keterampilan ibu dalam menangani reaksi KIPI cukup baik ( 61,8%). Disarankan agar perawat puskesmas melakukan kunjungan keluarga pada kasus KIPI. ...... Immunization can cause intersection reaction which known as adverse events following immunization (AEFI). AEFI can cause fever reaction, pain, swelling,and redness in the baby. Mother lack of knowledge about the incidence of it and how to handle the reaction of adverse events following immunization can make heavier affect. The aim of this study is to know a description about the level of mother’s knowledge and skills is occurring adverse events following immunization reaction. This research method using description with survey approach of 55 sample in puskesmas Citeureup. The result from this research about mother’s knowledge of adverse events following immunization is good (65,5%) and the level of mother’s skill is quite well (61,8%).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fitriani
Abstrak :
Sarapan merupakan asupan makanan pertama dan terpenting dalam sehari. Kebiasaan sarapan penting bagi anak usia sekolah. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengetahuan ibu mengenai kebiasaan dan sikap sarapan anak usia sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Teknik stratified random sampling digunakan untuk pengumpulan data pada 106 responden. Penelitian menggunakan kuesioner untuk kemudian dianalisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan 64,2% ibu mengetahui frekuensi sarapan anak setiap hari dan 50,94% ibu memiliki pengetahuan baik mengenai sikap sarapan anak. Penelitian ini merekomendasikan untuk meningkatkan kebiasaan sarapan anak dengan mengoptimalkan pengetahuan ibu mengenai manfaat sarapan bagi anak usia sekolah. ...... Breakfast is the first and the most important meal of the day. Eating breakfast is beneficial for school-age children. The aim of the study is to describe mother’s knowledge about breakfast habits and attitudes of their children. This study design was quantiative descriptive. Stratified random sampling technique on 106 respondents was used to collect data. This study used questionnaire in purpose analyzed by univariate analysis. The results showed 64,2% mothers knew that children eat breakfast everyday and 50,94% mothers had good knowledge about children breakfast attitudes. Optimazing mother’s knowledge was needed to improve breakfast habits of school-age children.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Riyani
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteritik ibu dengan tingkat pengetahuan ibu tentang DBD dan penanganannya di ruang rawat anak RSAB Harapan Kita. Metode penelitian yang digunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang anaknya di rawat inap dengan DBD di ruang anak RSAB Harapan Kita berjumlah 55 orang. Metode dalam pengambilan sampel menggunakan quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden sebanyak 45 orang (82%) memiliki pendidikan tinggi. Hasil uji bivariat menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara usia, tingkat pendidikan dan status pekerjaan dengan pengetahuan ibu tentang DBD dan penanganannya (P= >0,05). Penelitian ini merekomendasikan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan desain penelitian yang berbeda seperti desain penelitian eksperimen atau yang mengarah ke observasi untuk melihat secara langsung penanganan ibu terhadap anak yang dirawat dengan DBD. ...... The purpose of this study was to determine the relationship characteristic of mothers with maternal knowledge about dengue and handling in the child care room RSAB Harapan Kita. The method of research used descriptive correlative design with cross-sectional approach. The sample of this study were all mothers in the hospitalized children with dengue in RSAB Hrapan Kita 55 people. The sampling method using quota sampling. The showed that most respondents as many as 45 people (82%) are college education. Bivariate test results stating that there was no relationship between age, education level and employment status of the mothers knowledge about dengue and treatment (p>0,05). This study recomeds further research should use different research design such as experimental design or research that leads to the observation to see fitsthand the handling of mothers of children who were treated with DHF.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Herawati
Abstrak :
Ibu primipara akan mengalami proses menyusui. Proses menyusui (laktasi) merupakan proses alamiah yang terjadi pada setiap ibu setelah melahirkan, termasuk ibu primipara (perempuan yang pertama kali melahirkan). Keberhasilan pemberian ASI sangat dipengaruhi oleh teknik menyusui yang benar. Penelitian ini bertujuan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar dan kecukupan ASI pada bayi. Desain penelitian deskriptif sederhana dengan consecutive sampling sebanyak 106 responden. Didapatkan hasil penelitian untuk tingkat pengetahuan teknik menyusui (perlekatan mulut bayi pada payudara, posisi, persiapan dan cara) kurang baik sebesar 50,9%, tetapi untuk tingkat pengetahuan tanda bayi cukup memperoleh ASI baik 56,6%. Penelitian ini merekomendasikan akan peningkatkan kesadaran pemenuhan kecukupan ASI pada bayi dan kenyamanan bagi ibu (pencegahan perlukaan payudara dan kepercayaan diri tinggi saat menyusui bayinya). ...... Primiparous mothers will experience the process of breastfeeding. Breastfeeding process (lactation) is a natural process that happens to every post partum mother, including primiparous mothers (women whohave given birth once). Breastfeeding success is strongly influenced by the proper breastfeeding technique. This study aimed to describe theprimiparous mothers’ level of knowledge of the proper breastfeeding technique and the adequacy of breast milk for the baby. The design of this study was simple descriptive with consecutive sampling. The samples were 106 respondents. The result showed that the level of knowledge of breastfeeding techniques (the baby’s latch, positioning, preparation and method) 50.9% was not good, but the level of knowledge of the indication that the baby getssufficient breast milk was good(56.6%). This study recommends the increase of mothers’ awareness to breastfeed their babies sufficiently and the mothers’ convenience (preventing breast injury and improving breastfeeding self efficacy).
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Destha Andila Novyan
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara self esteem ibu dan interaksi ibu-anak usia toddler pada keluarga miskin. Self esteem ibu diukur menggunakan Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) yang telah diadaptasi oleh Sarandria (2012) dan interaksi ibu-anak diukur menggunakan Parenting Interaction with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO). Penelitian ini dilakukan pada 71 pasang partisipan, yaitu ibu dan anak usia toddler yang berasal dari keluarga miskin. Data penelitian diolah dengan menggunakan teknik statistik Pearson Product Moment Correlation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara self esteem ibu dan interaksi ibu-anak usia toddler pada keluarga miskin (r = -0,234, p = 0,049, signifikan pada LoS 0,05). Hasil penelitian ini dapat dijadikan intervensi kepada ibu dari keluarga miskin berupa pemberian pengetahuan mengenai perkembangan anak dan cara mengasuh serta berkomunikasi yang baik kepada anak. ...... This study is conducted to find the relationship between mother`s self esteem and mother-toddler interaction in poverty family. Self esteem is measured using Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) which was adapted by Sarandria (2012) and mother-child interaction is measured using Parenting Interaction with Children: Checklist of Observations Linked to Outcomes (PICCOLO). The participant in this research are 71 pairs of mother and toddler from poverty family. Data was analyzed using Pearson Product Moment Correlation technique. The result showed that there is a significant correlation between mother`s self esteem and mother-toddler interaction in poverty family (r = -0,234, p = 0,049, significant at LoS 0,05). The result suggest an intervention for mother in poverty family like giving knowledge about children development, child rearing, and interaction with children.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Suharti
Abstrak :
Pada ibu balita yang bekerja akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi kunjungan ke posyandu. Perilaku mereka untuk datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu juga merupakan upaya untuk mencegah dan mendeteksi sedini mungkin gangguan dan hambatan pertumbuhan pada balita. Tujuan penelitian diperolehnya informasi pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu pekerja di Banjarnegara Jawa Tengah tahun 2012. Metode penelitian kuantitatif deskriptif observasional pada 68 sampel. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistic chi square. Hasil penelitian: Sebagian besar ibu memiliki perilaku ?baik? terhadap kunjungan ke Posyandu (57,4%), pendidikan rendah (54.4%), bekerja di bagian produksi (92,6%), jumlah anak dan urutan balita sebagian besar adalah ke 2 yaitu sebanyak 47,1%. Sebagian besar balita diasuh oleh kakek neneknya (72,1%), responden memiliki pengetahuan ?cukup? (51,5%), memiliki sikap mendukung (54,4%) dan dukungan keluarga ?baik? (52,9%) Kesimpulan : ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu pekerja di Banjarnegara Jawa Tengah tahun 2012 (p<0,05). Saran: Memberikan pelatihan bagi petugas kesehatan dipuskesmas tentang upaya peningkatan pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ke posyandu pada ibu pekerja.
Toddler mom working on will affect the level of participation posyandu visit. Their behavior to come and utilize health services at posyandu also an effort to prevent and detect problems early and growth inhibition in obtaining information balita. Tujuan research knowledge, attitudes and support for family-related behavior on the mother's visit to posyandu Banjarnegara workers in Central Java in 2012. Method of quantitative descriptive observational study on 68 samples. Data analysis was performed with univariate and bivariate analysis using chi square test statistic. The results: Most of the mothers behave 'properly' on a visit to the IHC (57.4%), low education (54.4%), working in production (92.6%), and the sequence number of children under five is the second most as many as 47.1%. Most of the children cared for by grandparents (72.1%), respondents have knowledge of 'enough' (51.5%), an attitude of support (54.4%) and family support 'good' (52.9%) Conclusion: there is a relationship between knowledge, attitudes and behaviors of family support with a visit to the mother posyandu Banjarnegara workers in Central Java in 2012 (p <0.05). Tip: Provide training for health workers dipuskesmas about improving knowledge, attitude and family supportrelated behavior in the mother's visit to posyandu workers.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmayanti
Abstrak :
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara. Angka kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi yaitu 35 per 1000kelahiran hidup (SDKI, 2002-2003). Salah satu penyebab utama kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah sebesar 29%. Perawatan Metode Kanguru merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu. Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna mendukung kesehatan dan keselamatan bayi berat lahir rendah. RSIA Budi Kemuliaan sudah melakukan Perawatan Metode Kanguru sejak tahun 2010 dan berhasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru pada ibu yang memiliki bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta pada tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian Rapid Assessment Procedures (RAP). Penelitian ini dilakukan pada ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (<2500 gram) pada tanggal 9-18 Desember 2011 dan melakukan perawatan pada bayinya dengan menggunakan Metode Kanguru di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan, Jakarta. Dari hasil penelitian ini terlihat ibu yang memiliki BBLR mau melakukan Perawatan Metode Kanguru pada bayinya karena dapat menjaga suhu tubuh dan menaikkan berat badan bayi. Disarankan sebaiknya pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak Budi Kemuliaan Jakarta meningkatkan peran petugas kesehatan dalam memberikan ketrampilan Perawatan Metode Kanguru dan kunjungan rumah pada ibu yang memiliki BBLR untuk mengevaluasi lebih lanjut pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru di rumah. Selain itu pembentukan kelompok pendukung pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru. Suami diharapkan dapat memberikan dukungan dengan melakukan Perawatan Metode Kanguru secara langsung untuk menggantikan posisi ibu yang memiliki BBLR. ...... The infant mortality rate is one indicator of the quality of public health in a country. The in Indonesia, infant mortality rate is still relatively high at 35 per 1000 live births. One of the main causes of infant mortality is low birth weight (LBW) babies by 29%. Kangaroo Care is a treatment method for low birth weight babies by making direct contact between the baby?s skin and the mother?s skin. This methhod is very precise and easy to do in order to support the health and safety of low birth weight babies. The Mother and Child Hospital Budi Kemuliaan Jakarta already doing Kangaroo Mother Care since 2010 and it succeeded. The purpose of this study was to determine the implementation of Kangaroo Mother Care for mothers who had low birth weight babies in The Mother and Child Hospital Budi Kemuliaan Jakarta in 2011. This study uses qualitative methods to research design Rapid Assessment Procedures (RAP). The research was conducted on mothers who gave birth to babies with low birth weight (<2500 grams) from 9 to 18 December 2011, and perform maintenance on their babies using The Kangaroo Mother in The Mother and Child Hospital Budi Kemuliaan Jakarta. From the results of this study appear to have LBW mothers who want to do Kangaroo Mother Care on the baby because it can maintain body temperature and raise the baby?s weight. To The Mother and Child Hospital Budi Kemuliaan Jakarta advised to increase the role of health workers in providing skills Kangaroo Mother Care and home visit to mothers with LBW to further evaluate the implementation of Kangaroo Mother Care. In addition, the formation of support groups implementing Kangaroo Mother Care. The husband is expected to provide support by doing Kangaroo Mother Care directly to replace the position of mothers of LBW.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Sunarko
Abstrak :
Salah satu aspek yang memprihatinkan dari buruknya standar kesehatan adalah kurangnya perhatian terhadap ibu hamil. Gambaran ini dapat dilihat dari besarnya angka kematian ibu, komplikasi dan kecacatan karena melahirkan. Dari data kesehatan di Indonesia pada tahun 1999 menunjukkan bahwa angka kematian ibu dan kematian bayi di Indonesia adalah tertinggi di negara-negara ASEAN. Pengalaman negara lain yang sejajar dengan Indonesia seperti Srilangka, Thailand dan Malaysia terhadap penurunan kematian ibu dan bayi yang signifikan adalah dengan meningkatkan akses pelayanan ibu dan anak secara Cuma-Cuma di fasilitas pelayanan kesehatan. Gambaran akses pelayanan kesehatan ibu dan anak di fasilitas kesehatan masih belum baik, hal ini terlihat dan angka persalinan oleh tenaga kesehatan hanya 47.4%, dan tingginya (72%) pertolongan persalinan yang dilakukan di rumah penduduk, serta besarnya angka persalinan yang ditolong oleh dukun masih sekitar 44%. Kesulitan akses terhadap pelayanan kesehatan di Lampung Tengah dapat dipahami, dengan rnemperhatikan tingkat kemampuan ekonomi penduduk yang sebagian besar masih hidup di bawah garis kemiskinan. Pada sisi yang lain pemerintah belum terlihat membantu pada upaya alokasi pendanaan akses pelayanan KIA, kecuali melalui program JPSBK bagi keluarga miskin yang juga masih diragukan kelestariannya (sustainable). Penelitian ini terbatas pada analisis pendanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak di kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2003. Waktu penelitian pada bulan April sampai Juni 2004 dengan menggunakan data sekunder dari Susenas, SKR1, dan SDKI serta data primer tentang tarif pelayanan kesehalan ibu dan anak di Lampung Tengah tahun 2004. Penelitian merupakan studi kualitatif yang bersifat eksploratif dan rancangan studi yang digunakan adalah metode operation research. Studi menggunakan pendekatan analisis ekonomi untuk melihat kebutuhan pendanaan pelayanan KIA dan alternatifnya dimasa yang akan datang yang memungkinkan Pemda mampu melakukan intervensi. Dari berbagai alternatif tempat pelayanan KIA dikaitkan dengan beban pendanaan yang harus disediakan, maka tempat pelayanan yang paling efektif dan komprehensif adalah Puskesmas dengan tarif unit cost yang sudah memperhitungkan biaya peningkatan mutu dan kapasitas pelayanan. Bidan di desa juga terlihat efektif terulama dalam menjangkau pelayanan keluarga berencana dan pelayanan kehamilan (ANC). Apabila puskesmas sebagai pilihan tempat pelayanan KIA, maka untuk mendanai penduduk miskin dan kurang mampu pada tahun 2004 Pemda perlu menyediakan alokasi dana sekitar Rp 18.900.097 987,-. Jika seluruh penduduk sebagai target yang harus dilayani maka Pemda perlu menyediakan dana sekitar Rp 19.286.043.250. Beberapa keuntungan bagi Pemda akibat penyediaan dana pelayanan KIA yaitu, pertama akan segera menurunkan angka kesakitan dan angka kematian ibu dan bayi, kedua Pemda mendapat respons positif terutama dari masyarakal sehingga akan meningkatkan bargaining position secara polilis, ketiga Pemda mulai mempersiapkan mutu SDM yang berkualitas untuk jangka panjang sehingga pada gilirannya akan meningkatkan HDI kabupaten Lampung Tengah. Beberapa pilihan dapat dilakukan Pemda dalam upaya pendanaan KIA yaitu, pertama membagi beban pendanaan dengan pemerintah pusat. kedua mendorong pemerintah segera membuat dan menetapkan sistem pembiayaan kesehatan berbasis sosial, dan ketiga melakukan kajian untuk memungkinkan terbentuknya sistem pembiayaan kesehatan dan kelembagaannya di daerah tingkat kabupaten. Daftar bacaan : 58 ( 1981 - 2003)
Health Financing Requirements of Mother and Child Health Services in Central District of Lampung on 2003 Year One of aspect have concerning obsolesce of the health status arc the lack of attention for women pregnants. It's was describe that as highest of maternal mortality rate, and bear with handicap. Data of health in Indonesia at 1999 was indicated that maternal mortality and child mortality of Indonesia is highest among ASEAN nations. Lesson learned with as other similar state as Indonesia like Srilangka, Thailand And Malaysia had decreased MMR and IMR which significant by improving access to the health services without charges. This one important come of the facts for insufficient health services access. Access to the heath services by mother and child is still worse, its can be seen from number birth by professional birth it's just 47.4%, in the other side number of birth by birth attendance still 44%. Many people (72%) was beared at they own home. Insufficient of access to the health services in Central District of Lampung is perceivable when have understand about economic disabilities. Most of people have life above the poverty line. By the way the Government not yet have been assist an effort to financing allocation for accessing mother and child services, excepted had through fund of the JPSBK program for impecunious family, it's also hang in doubt for continuing. This research was limited just to financing analyze of the mother and child health services in Central District of Lampung 2003 year. The study conducted between April to June 2004 by using secondary data from Susenas, SKRT, and SDKI. Besides that the primary data have put from tariff of several health services on 2004 year. The Research are qualitative study having present of explorative study and used method by operation research. The study use by the economic analysis to predict finance requirements of mother and child services, and had assumed forecast of several alternative founding as able as conduct of the Local government intervention. Of the various the mother and child health services was related by a financing which must be provided, the most comprehensive and effective service place are Puskesmas with a consider have been improve of quality and capacities. Village of midwife is also have consider most effective, especially to reach the family planning and antenatal cares. While the puskesmas was appoint of mother and child services, for the fund of impecunious resident at the year 2004 the Local government most require be prepared the fund allocation about Rp 18.900.097 987,-. If include all of people at the Local government must be prepared the fund about Rp 19.286.043.250,-. There are some advantage for Local government gain of health services financing of mother and child, the first will immediately degrade the number of morbidities and IMR, MMR, second the Local government will get the positive response especially from society so will gain increase bargaining positions of political scene, third the Local government have begin prepare to increase the human resources quality in the long distance so that will improve the human development index. There are some choices could be done by Local government for an effort the mother and child financing, first divide the financing burden with the central government, second push the government immediately make and specify the financing health system base on social scene, and third be conduct the appropriate study of probable health financing system in district. References : 58 (1981 - 2003)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Gracediani
Abstrak :
Salah satu target indikator kinerja pembangunan kesehatan Propinsi Sumatera Barat tahun 2003 adalah akses ibu hamil ke pelayanan antenatal (cakupan KI) 95%, dan pelayanan kesehatan ibu hamil yang berkualitas (cakupan K4) 85% (Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat, 2001). Pencapaian Cakupan K4 terendah di Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2003 adalah Kabupaten Solok Data Dinas Kesehatan Kabupaten Solok pada tahun 2003, kunjungan ibu hamil baru (cakupan K I ) 92,4%, sedangkan pencapaian cakupan K4 mencapai 78,9%. Puskesmas Mahan Panjang sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Solok, cakupan K4 selama tiga tahun tidak pernah mencapai target (2001:73%, 2002:76,2%, 2003:78,5%), Data jumlah kematian ibu Puskesmas Alahan Panjang tiga tahun terakhir memperlihatkan kecenderungan meningkat. Penelitian dilakukan secara kualitatif bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengelolaan program Kesehatan Ibu di Puskesmas Alahan Panjang Kabupaten Solok. Variabel yang diteliti meliputi 1) variabel input yaitu petugas kesehatan, standar, uraian tugas, rencana kerja, dana dan sarana/prasarana, 2) variabel proses meliputi pemautauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak yang terdiri dari sasaran, target, pertemuan. Pemeriksaan kehamilan meliputi pelayanan antenatal, kunjungan lapangan, konseling. Penyuluhan dan supervisi, 3) variabel output yaitu cakupan K4 pada tahun 2003. Hasil penelitian di Puskesmas Alahan Panjang diketahui bahwa petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal kurang. Standar yang digunakan adalah standar minimal 5T. Uraian tugas, rencana kerja belum dilaksanakan dengan baik. Dana yang tersedia untuk operasional kegiatan program kesehatan ibu dan anak masih terbatas, peralatan untuk pelayanan antenatal di Polindes masih kurang. Pelaksanaan pendataan sasaran, kunjungan rumah, konseling dan penyuluhan kepada ibu hamil belum dilakukan oleh bidan dengan baik. Supervisi oleh pimpinan kepada bidan belum optimal. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan program kesehatan ibu dan anak disarankan agar Pimpinan Puskesmas dan seluruh staf mempersiapkan perencanaan, pelaksanaan kegiatan yang terarah, pengawasan berjenjang dan mengevaluasi program Kesehatan lbu dan Anak secara mendalam untuk dapat mencapai Kabupaten Solok Sehat tahun 2010. Daftar Pustaka: 64 (1980 - 2004)
Evaluation on Management of Maternal and Child Health Program in Alahan Panjang Public Health Center, Solok District Year 2003One target indicator of health development performance in West Sumatera Province year 2003 was pregnant women access to antenatal care (K 1 coverage) of 95%, and quality maternal health care (K4 coverage) of 85% (West Sumatera Health Office, 2001)_ The lowest K4 coverage in West Sumatera Province in 2003 was in Solok District. Data on Solok Health Office in 2003 showed K1 coverage of 92.4% and K4 coverage of 78.9%. Alahan Panjang Public Health Center (PHC) is one PHC in Solok which never achieved the target for three consecutive years (2001: 73%, 2002: 76.2%, 2003: 78.5%). Data on maternal mortality in Alahan Panjang PHC shows tendency to increase. This study was conducted qualitatively and aimed to obtain information on the management of maternal health program in Alahan Panjang PHC. Variables under study including 1) input variables consisted of health worker, standard, job description, work plan, funding, and facilities, 2) process variables consisted of local area monitoring for maternal and child health (target, objectives, and routine meeting), pregnancy care (antenatal care/ANC, field visit, and counseling), and extension and supervision, 3) output variables that is K4 coverage in year 2003. The study results showed that there was insufficient quantity of health worker provided antenatal care. Standard used was minimal standard of 5T. Job description and work plan were not adequately implemented. Available fund for program operational was still limited, and there was a lack of facilities of ANC in Polindes (maternal care unit in village level). Target data collection and updating, home visit, guidance and counseling to pregnant women were not implemented well by midwives. Supervision by higher level officer was suboptimal. To improve the quality of maternal and child health program, it is recommended to Head of and all staff of PHC to prepare focused planning and implementation, multilevel monitoring, and to evaluate maternal and child health program in-depth as to achieve Healthy Solok District year 2010. References: 64 (1980-2004)
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erniza B. Joewono
Abstrak :
Menjadi orang tua membawa tantangan tersendiri sejalan dengan perkembangan anak maupun orang tua itu sendiri. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa sikap dan perilaku ibu merupakan faktor penentu bagi perkembangan anak dan kualitas anaknya Bagi ibu yang bekerja hal ini membutuhkan usaha yang cukup besar untuk dapat menjalankan perannya sebagai istri, ibu dan pekerja dan ibu yang bekerja perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian agar dapat mengembangkan anaknya seoptimal mungkin. Banyak penelitian-penelitian yang menemukan bahwa cara parenting seorang ibu dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, status sosial dan lingkungan keluarga Semakin tinggi tingkat pendidikan dan pekerjaan seorang ibu semakin tinggi aspirasi terhadap anaknya, termasuk di sini para professional. Ibu akan berusaha melakukan usaha-usaha mengoptimalkan anak dengan cara parenting yang dianggap sesuai baginya, namun dalam kenyataannya kadang-kadang tidak memenuhi harapannya. Hal ini juga ditunjang oleh pengalaman klinik peneliti (data klinik LPT-UI, 1998-2001), pada kasus anak usia 8-10 tahun. Mengingat anak pada usia tersebut sudah mempunyai lebih banyak kegiatan dan sesuai dengan kurikulum kelas III SD yang cukup padat, maka cara parenting adalah dengan memantau (monitoring) dan kontrol yang tegas merupakan hal yang penting. Ibu juga diharapkan membantu anak mengembangkan manajemen diri dan tanggung jawab sosial, menyediakan hubungan yang positif serta mengelola pengalaman-pengalaman di luar keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran cara parenting pada ibu yang bekerja sebagai profesional yang memiliki anak usia 8-10 tahun. Melalui hasil penelitian dapat dicari cara parenting yang efektif dalam pengasuhan anak dan dengan mengkaji kondisi-kondisi ibu yang bekerja sebagai profesional diharapkan dapat memberikan bantuan melalui konseling agar ibu tetap dapat menjalankan peran gandanya dengan mengatasi kendala-kendala yang ada dan dapat melakukan penyesuaian-penyesuaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 103 responden mempunyai kecenderungan cara otoriter. Dari-empat-subyek-yang-diambil secara kualitatif; dua subyek yang mempunyai cara parenting yang otoriter, memperlihatkan interaksi ibu dan anak dimana ibu melakukan kontrol yang tegas dengan ancaman dan hukuman, menuntut kepaluhan, sering memperingatkan anak, pengawasan pada anak lebih menekankan aldbat buruknya, tidak membiasakan untuk saling berargumentasidan ibu mudah menjadi malu dan kecewa bila anak tidak memperlihatkan periiaku yang diharapkan. Dari dua subyek dengan cara parenting yang otontatif terlihat interaksi ibu dan anak yang membiasakan anak untuk berani bertanya dan menyatakan pendapatnya, mencari altematif pemecahan masalah bersama, saling berargumentasi, bersikap responsif, memperhatikan keinginan dan pendapat anak, menjelaskan pada anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, menjelaskan peraturan yang diberikan dan konsekuensi dari pelanggaran terhadap peraturan tersebut, membiasakan anak untuk mengontrol emosinya dan memprlihatkan rasa bangga, rasa senang dan memuji anak bila melakukan perilaku-perilaku yang konstruktif Latar belakang keluarga, dukungan suami, urutan kelahiran dan profesi mempengaruhi cara parenting dari subyek penelitian. Saran dari hasil penelitian ini, antara lain untuk penelitian kuantitatif dilakukan pada sampel yang lebih besar dan lebih bervariasi agar mendapatkan generalisasi yang lebih luas. Pada ibu yang bekerja sebagai profesional disarankan menggunakan cara parenting yang otoritatif, menggunakan waktu luang seefektif mungkin, mengeliminir masalah-masalah yang ada, dan juga meningkatkan dukungan suami. Sebagai studi perbandingan dapat dilakukan penelitian pada anak-anak yang mendapatkan cara parenting otoriter maupun otoritatif dari ibu yang bekerja sebagai professional.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>