Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Andhitya Dwi Ananda
"LATAR BELAKANG. Sindrom Impingement bahu SIB merupakan penyebab tersering dari keluhan nyeri bahu. SIB yang berkepanjangan akan menghasilkan disabilitas fungsional yang signifikan dan reduksi dari kualitas hidup. Kinesio Taping dipertimbangkan sebagai pilihan untuk mengontrol pergerakan skapula pada pasien dengan masalah bahu. Merujuk kepada terbatasnya studi dan kontroversi efektivitas dari kinesio taping pada SIB, penelitian ini bertujuan untukuntuk menilai lebih jauh pengaruh kinesio taping pada skala nyeri, lingkup gerak sendi, dan disabilitas pasien dengan SIB.METODE. Uji klinis acak terkontrol terhadap subjek SIB usia 18-75 tahun. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan Kinesio Taping dengan metode Kase dan Sham. Kinesio Taping diberikan selama satu minggu, dengan aplikasi ulang dalam tiga hari. Penilaian skala nyeri menggunakan Visual Analog Scale VAS , sementara penilaian kualitas hidup menggunakan Quick DASH. HASIL. Didapatkan 32 subjek SIB yang dianalisis pada akhir penelitian. Rerata usia kelompok perlakuan 58.13 tahun, sementara kelompok Sham 59 tahun. Analisis post hoc pada masing-masing kelompok menunjukkan adanya perbaikan intensitas nyeri saat pergerakan dan malam hari yang bermakna pada setiap tahap pengukuran.
BACKGROUND. Shoulder Impingement Syndrome SIS is the most common cause of shoulder pain. Prolonged SIS will result in significant functional disability and reduction of quality of life. Kinesio Taping is considered as an option to control the movement of scapula in patients with shoulder problems. Referring to the limited study and the effectiveness cont roversy of kinesio taping on SIS, this study aims to further assess the effect of Kinesio Taping on pain intensity, range of motion, and disability scale of patients with SISMETHODS. Randomized controlled trials of subjects with SIS aged 18 75 years. Subjects were divided into two groups, intervention group KT, Kinesio Taping with Kase method and Sham group SG . The Kinesio Taping application is provided for one week, with reapplication in three days. Pain scale is measured withVisual Analog Scale VAS , while quality of life measured with Quick DASH.RESULTS. Thirty two SIB subjects enrolled in this study KT n 16, SG n 16 . Mean age of KT 58.13 years, while SG 59 years. Post hoc analysis showed a statistically significant increase in pain intensity during movement and at night at immediately, 3 and 7 days after application p "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T57654
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Diandra Renya Rosari
"Proses kerja di bagian Bagging Off memiliki risiko MSDs untuk pekerja. Penelitian ini menggambarkan tingkat risiko ergonomi yang berpotensi menyebabkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja dan gambaran dari keluhan subjektif gangguan muskuloskeletal dari pekerja di PT. JAPFA Comfeed Indonesia Unit Tangerang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan REBA dan RULA untuk menilai tingkat risiko ergonomi pada setiap tahap proses kerja dan Nordic Body Map (NBM) untuk mengetahui di mana keluhan pada pekerja. Berdasarkan penilaian REBA pada proses palleting bekerja menunjukkan tingkat risiko sangat tinggi, penilaian RULA pada proses penjahitan menunjukkan tingkat risiko yang sangat tinggi dan penilaian REBA pada proses pengantongan menunjukkan tingkat risiko tinggi dan tingkat risiko sedang. Penilaian NBM menunjukkan ada 20 pekerja memiliki keluhan di pinggang, 8 pekerja mengeluh di bawah pinggang dan 7 pekerja memiliki keluhan di leher bagian atas dan bahu kanan. Tingkat risiko dapat dikurangi dengan menyediakan Pallet Adjustable Berdiri untuk proses kerja palleting, mendesain ulang tempat kerja pada proses penjahitan dan memberikan kursi yang cocok untuk pekerja pada proses pengantongan. Selain itu, pekerja harus meregangkan otot sebelum bekerja, di tengah-tengah bekerja dan setelah bekerja, dan kemudian bekerja dengan postur tubuh yang benar.
Working process in section Bagging Off has the risk of MSDs to workers. This study describe the risk level of ergonomic which potentially causing musculoskeletal disorders to workers and an overview of complaint subjective musculoskeletal disorders on workers at PT. JAPFA Comfeed Indonesia Unit Tangerang. The design of this study is cross sectional using REBA and RULA to assess the ergonomic risk level at each stage of working process and Nordic Body Map (NBM) to know where the complaints on workers. Based on REBA assessment on working process of palleting showed very high risk level, RULA assessment on working process of sewing showed very high risk level and REBA assessment on working process of bagging showed high risk level and medium risk level. NBM assessment showed there is 20 workers have complaint in waist, 8 workers have complain in under waist and 7 workers have complaint in upper neck and right shoulder. This level of risk can be reduced by providing Adjustable Pallet Stand to working process of palleting, redesign workplace on working process of sewing and providing chair which is suitable to workers on working process of bagging. Besides that, workers have to stretch the muscles before working, in the middle of working and after working, and then working with the correct posture."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63398
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library