Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ai Setiawati Gaos
Abstrak :
Kelelahan kerja perawat pelaksana merupakan kondisi kemunduran dalam penampilan kerja. Penampilan kerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan, hasilnya dapat dilihat melalui dokumentasi keperawatan yang dibuat oleh perawat tersebut. Dokumentasi keperawatan diprediksi dapat dipengaruhi oleh kelelahan kerja perawat. Dari observasi awal terhadap dokumentasi asuhan keperawatan ditemukan beberapa dokumen tidak diisi dan yang diisi tidak lengkap, selain itu juga ditemukan beberapa perawat pelaksana sering tidak masuk kerja. Kelelaham kerja perawat pelaksana terdiri dari empat tingkatan yaitu kelelahan kerja tingkat I yang ditandai dengan harapan dan idealisme, tingkat II pesimis dan ketidakpuasan, tahap lII menarik diri dan tahap IV kerusakan yang permanen. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prayetni ( 2001 ) terhadap perawat pelaksana ditemukan 5,33 % mengalami kelelahan kerja tahap I, 82,87 % tahap II dan III serta 11,80 % berada dalam kelelahan kerja tahap IV. Penelitian ini bersifat cross sectional dengan rancangan diskriptif asosiasi yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kelelahan kerja dengan dokuraentasi asuhan keperawatan. Observasi dokumentasi (dependen ) menggunakan instrumen yang disusun oleh departemen kesehatan dan variabel kelelahan kerja ( independen ) dibuat sendiri oleh peneliti dengan mendiskripsikan teori dan konsep yang ada. Penelitian dilakukan di tiga ruang rawat inap RS Persahabatan (Soka Atas, Soka Bawah, dan Anggrek Bawah ) dengan jumlah sampel 39 perawat pelaksana. Hasil penelitian ditemukan dokumentasi asuhan keperawatan rata - rata 13,872 atau mencapai 57,8 % dari nilai maksimal. Kelelahan kerja perawat pelaksana nilai rata - rata paling tinggi dari 4 tahap kelelahan kerja adalah tahap II yaitu 58,47 %. Pada analisis statistik dengan uji regresi tinier di dapat kelelahan kerja tingkat I yang ditandai dengan harapan dan idealisme berlnubungan positif yaitu semakin tinggi skor kelelahan kerja tahap I maka semakin tinggi skor dokumentasi asuhan keperawatan. Kelelahan kerja tingkat II , III, IV berhubungan negatif secara signifikan dengan dokumentasi asuhan keperawatan artinya semakin tinggi skor kelelahan kerja maka semakin rendah skor dokumentasi asuhan keperawatan yang dibuat perawat. Selanjutnya hasil analisa multivariat dengan regresi linier ganda didapatkan variabel kelelahan kerja tahap IT paling besar kontribusinya terhadap dokumentasi asuhan keperawatan. Sedangkan karakteristik perawat pelaksana ( usia, pendidikan, jenis kelamin, pelatihan dan lama kerja) merupakan variabel yang tidak menggangu hubungan kelelahan kerja dengan dokumentasi keperawatan. Disarankan bagi manajemen RS Persahabatan untuk mempergunakan hasil penelitian tersebut guna memperbaiki kualitas pelayanan keperawatan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah mengadakan pelatihan kepemimpinan kepala ruangan, penyusunan struktur jenjang karier, rincian tugas, pemberian penghargaan, dan pelatihan tentang dokumentasi asuhan keperawatan bagi perawat pelaksana. Daflar Pustaka: 40 (1984 - 2001)
The Relation between Nurse Burn-Out with the Documentation of Nursing Care at Lung Disease Ward at Persahabatan General Hospital Jakarta Year 2002Nurse burn - out is a condition of falling off in working performance. Nurse working performance in delivering nursing care and the result can be seen through the nursing record that reported by her self. Nursing documentation is predicted could be influenced by nurse buns - out. From prior observation of the nursing care documentations have been found several documents leaving unfilled-out or filled-out uncompleted. Beside that it is also found that several nurses absence without leave. Nurse bum -out divided into four degrees such as: First degree burn - out which marked by hope and idealism; second degree pessimism and dissatisfaction; third degree to withdraw; and four degree permanent damage. The result from researched by Prayetni (2001) found that 5, 35% of the nurse suffer from burn out 1' degree, and 82, 87% 2'd and 3ni degree, and 11,84% 4'h degree, The research design of this thesis is cross sectional with descriptive association design with the purpose to recognize the relations of burnout with the documentation of nursing care. Observation of documents (dependent) employed instrument set-up by The Department of Health and burnout variables (independent) arranged by the researcher by description of available theories and concepts. This Research is conducted at three in patent Persahabatan General Hospital (Soka Atas, Soka Bawah dan Anggrek Bawah) with 39 nurses as sample. From research have been found nursing documentation that average of 13,872 or almost 57, 8 % from maximum value. The highest score of nursing bum-out from 4 stages burn-out 2°d degree is 58, 47%. The result of statistical analytic with tinier regression test found that first degree bum-out which marked by hope and idealism has positive relation that is the higher first degree bum-out score the higher nursing care documentation score. Second, third, and four degree bum-out significantly have negative relation with nursing care documentation that mean the higher the bum-out score, the lower nursing documentation score that recorded by the nurses. Than the result of multivariate analysis with double tinier regression resulted in four variables that are first, second, thread and fourth degree of burnout. Whereas nurse characteristics (age, education, gender, training and experiences) represent un-compounding variable the relation between burnout and cursing documentation. It is recommend to Persahabatan General Hospital management to utilize the result of the research to improve the quality of nursing services. The activities that could be under take are training, to arrange carrier development, job description and reward system. Library 40 (1984 - 2001)
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T10673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melian Anita
Abstrak :
Faktor-Faktor Risiko Stressor Kerja Kejadian Second Victim Syndrome pada Perawat Rumah Sakit Swasta di Tangerang Selatan Melian Anita, Ambar Roestam, Slamet Ichsan, Dewi Soemarko Program Studi Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Email : meliananita90@gmail.com Abstrak Latar belakang: Pada rumah sakit swasta, kepuasan pasien menjadi target bagi rumah sakit. Jika ditilik lebih lanjut pada penilaian akreditasi Joint Commission International JCI standard SQE.8.2. ada kriteria penilaian berupa second victim ini yang terjadi di rumah sakit.Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui distribusi perawat yang mengalami kecenderungan menderita second victim syndrome dan menilai faktor risiko yang ada agar dapat diambil kebijakan manajemen untuk menanggulangi faktor risiko tersebut.Metode dan Hasil Penelitian: Penelitian dengan metode cross sectional dari 117 sampel, didapatkan hasil kurva total skor dari kuisioner the second victim experience and support tool SVEST menunjukan yang memiliki kecenderungan menderita second victim syndrome sedikit jumlahnya. Stressor kerja beban kerja memiliki nilai korelasi kuat r=0.518 dengan kecenderungan menderita second victim syndrome, stressor kerja ketidakjelasan pengobatan memiliki korelasi rendah dan masalah dengan pasien memiliki korelasi sedang dengan kecenderungan menderita second victim syndrome dan bermakna dengan masing-masing nilai r yaitu r=0.354 dan r=0.404 dalam jumlah 117 sampel. Pada faktor host dan unit kerja p>0.05 tidak ada perbedaan yang terjadi pada masing-masing kelompok dengan kecenderungan menderita second victim syndrome. Kesimpulan: Dari hasil yang didapatkan, disimpulkan bahwa adanya korelasi kuat pada faktor beban kerja dengan kecenderungan menderita second victim syndrome. ......Background In private hospitals, patient satisfaction becomes the target for the hospital. If further judging on the assessment of standard Joint Commission International JCI accreditation SQE.8.2. There are criteria for assessment of the second victim is happening in the hospital.Objective This study aims to determine the distribution of nurses who suffer from second victim syndrome and assess existing risk factors in order to be able to take management policy to overcome these risk factors.Methods and Results A cross sectional study of 117 samples, the results of the total score curve of the second victim experience and support tool SVEST showed that those with a tendency to suffer from second victim syndrome were few in number. Work load stressors have a strong correlation value r 0.518 with a tendency to suffer from second victim syndrome, job stress obscurity treatment has a low correlation and problems with patients having moderate correlation with a tendency to suffer second victim syndrome and significance with each r value r 0.354 and r 0.404 in the number of 117 samples. On host and work unit factors p 0.05 no differences occurred in each group with a tendency to suffer second victim syndrome. Conclusion From the results obtained, it is concluded that there is a strong correlation on the workload factor with the tendency to suffer second victim syndrome.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewandra Gautama
Abstrak :
Sebagian besar peiayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan dilayani oleh perawat dengan berbagai bahaya yang dapat menyebabkan stres. Tuntutan kerja yang tinggi, sistem manajerial yang buruk, bahaya aktual kerja dan ketatnya hubungan antar manusia, dapat menyebabkan stres yang tinggi diantara perawat. Kesemuanya menandakan adanya masa!ah daJam pekerjaan perawat di Rumah Sakit X. Tujuan penelitian ini adalah otuk mendapatkan gambaran tingkat stres dan hal hal yang berhubungan dengan aspek bahaya kerja di tempat kerja Mewde yang digunakan dalam penelirian ini adalah Cross Sectional Non Experimental Descriptive Research dengan Analytic Survey. Pengukuran dengan menggunakan independent variables dan dependent variables, Data primer kuantitatif ......Mostly the health services in hospital are nursing services. Nursing services provide by nurses with various hazard which could caused stress. High work demand, bad managerial system, actual work hazard and strict hurnan relation, could caused high stress among the nurse. All of lt indicated the problems at nursing work in hospital. Therefore, this research aimed to obtain the description of stress levei and factors related with work hazard aspect in work place. This research is cross sectional non-experimental descriptive research "vith analytic survey.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21002
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cilik Ratnaningrum
Abstrak :
Stres pada perawat disebabkan karena merawat pasien, konflik dengan rekan kerja, atasan dan rumah sakit tempatnya bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stres perawat di ruang psikiatri intensif Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Sampel sebanyak 30 orang perawat yang bertugas di ruang psikiatri intensif pria dan wanita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat di ruang psikiatri intensif mayoritas (66,6%) mengalami tingkat stres rendah. Tingkat Stres rendah yang dialami oleh perawat di ruang psikiatri intensif disebabkan karena peran atasan serta hubungan interpersonal yang baik antara sesama perawat maupun dengan tim kesehatan lain. Perlunya hubungan yang baik antar sesama perawat, tim kesehatan lain dan atasan dalam suatu ruang rawat merupakan rekomendasi dari penelitian ini. ......Stress in nurses due to caring for patients, conflicts with colleagues, superiors and the hospital where she works. The purpose of this study is determine the stress level nurses in the psychiatric intensive ward in Dr. H. Mahdi Marzoeki Hospital Bogor. Sample of 30 nurses who served in the psychiatric intensive ward, men and women. The results of this study indicate that nurses in the psychiatric intensive ward majority (66.6%) had low level of stress. The low level of stress experienced by nurses in psychiatric intensive ward due to the role of supervisor, and a fairly good interpersonal relationships among nurses, other health team. The need for good relations among nurses, other health team, and tops in a ward is a recommendation of this study.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42326
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Fajar Iman
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari stres kerja, burnout, dan kepuasan kerja terhadap intensi turnover perawat. Dimensi stres kerja yang diteliti meliputi kematian pasien dan pasien sekarat, konflik dengan dokter, persiapan yang tidak memadai, masalah dengan rekan kerja, masalah dengan supervisor, beban kerja, ketidakpastian dalam perawatan, pasien dan keluarga mereka, dan diskriminasi. Sedangkan dimensi burnout yang diteliti meliputi kelelahan emosional, depersonalisasi, dan prestasi pribadi. Data kuantitatif didapatkan dari 116 responden perawat Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang diolah dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) menggunakan program LISREL 8.8 for Windows. Temuan dari penelitian ini adalah (1) stres kerja tidak memiliki pengaruh negatif terhadap kepuasan kerja perawat; (2) stres kerja tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap intensi turnover perawat; (3) burnout memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kepuasan kerja perawat; (4) burnout tidak memiliki pengaruh positif terhadap intensi turnover perawat; (5) kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap intensi turnover perawat. Temuan ini dapat menjadi panduan bagi rumah sakit yang ingin memperbaiki strateginya dalam mengurangi stres kerja dan burnout yang dialami perawat untuk meningkatkan kepuasan kerja dan menjaga tingkat turnover perawat tetap rendah. ......The objective of this research is to analyze the effect of job stress, burnout, and job satisfaction on nurses' turnover intention. Job stress dimensions examined included patients' death and dying, conflicts with physician, inadequate preparation, problems with peers, problem with supervisor, work load, uncertainty concerning treatment, patients and their families, and discrimination. Whereas burnout dimensions examined included emotional exhaustion, depersonalization, and personal accomplishment. Quantitative data obtained from 116 respondents nurses of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, which was processed by the method of Structural Equation Modeling (SEM) using LISREL 8.8 for Windows. The results of this study were (1) job stress does not have a negative effect on nurses' job satisfaction; (2) job stress does not have a significant positive effect on nurses' turnover intention; (3) burnout has a significant negative effect on nurses' job satisfaction; (4) burnout does not have a positive effect on nurses' turnover intention; (5) job satisfaction has a significant negative effect on nurses' turnover intention. These findings can be a guidance for hospitals to improve their strategy in reducing nurses' job stress and burnout to improve nurses' job satisfaction and maintaining the nurses' turnover rate remains low.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S58149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ronggo Dwi Wibowo
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran stres kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada perawat di rumah sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak Tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini adalah perawat di rumah sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner online dan wawancara. Analisis data dilakukan secara statistik deskriptif dan inferensial dengan menggunakan uji analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 24,4% perawat mengalami stres kerja dan terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja, ambiguitas peran, hubungan interpersonal, usia, jenis kelamin, masa kerja dengan stres kerja. Pihak rumah sakit Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak diharapkan agar memperhatikan tingkat stres kerja yang dialami perawatnya dan membuat strategi serta tindakan untuk mengendalikan faktor-faktor yang dapat berhubungan stres kerja. ......This study aims to analyze the description of work stress and the factors of work-related stress on nurses at Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak in 2022 Hospital. This research uses quantitative research methods with a cross sectional study design approach. The sample of this study were nurses at Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak Hospital. Data were collected by filling out online questionnaires and interviews. Data analysis was carried out by descriptive and inferential statistics using logistic regression analysis. The results showed that as many as 24.4% of nurses experienced work stress and there was a significant relationship between workload, role ambiguity, interpersonal relationships, age, gender, years of employment with work stress. The Bhayangkara Tk. III Anton Soedjarwo Pontianak Hospital is expected to pay attention to the level of work stress experienced by nurses and make strategies and actions to control factors that can relate to work stress.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Amelia Maulidyani
Abstrak :
Perawat merupakan populasi yang banyak mengeluhkan nyeri kepala primer. Stres kerja menjadi faktor yang erat dikaitkan sebagai pemicu nyeri kepala primer pada perawat. Nyeri kepala primer dapat menimbulkan dampak negatif, seperti penurunan kualitas hidup hingga peningkatan intensi perawat untuk meninggalkan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan stres kerja dengan kejadian nyeri kepala primer pada perawat rumah sakit. Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi cross-sectional terhadap 95 orang perawat rumah sakit yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan diantaranya Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) untuk mengukur tingkat stres kerja serta Headache Screening Questionnaire (HSQ) untuk mengidentifikasi jenis nyeri kepala primer. Data yang telah didapatkan lalu dilakukan analisis secara statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara stres kerja dengan kejadian nyeri kepala primer pada perawat (p = 0,033; α = 0,05). Berdasarkan hasil tersebut, rumah sakit dapat berperan untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan minim stres serta diharapkan perawat mampu memanajemen stres dan memanfaatkan fasilitas klinik pegawai untuk mendapatkan perawatan. ......Nurses are a population that often complains of primary headaches. Work stress is a factor that is closely linked as a trigger for primary headache in nurses. Primary headaches can have negative impacts, such as reducing quality of life and increasing nurses' intention to leave work. This study aims to identify the relationship between work stress and the incidence of primary headaches in hospital nurses. The type of research carried out was a cross-sectional study of 95 hospital nurses who were selected using the purposive sampling method. The instruments used include the Expanded Nursing Stress Scale (ENSS) to measure work stress levels and the Headache Screening Questionnaire (HSQ) to identify primary headache types. The data that has been obtained is then analyzed statistically using the Chi-Square test. The results of the study showed that there was a significant relationship between work stress and the incidence of primary headaches in nurses (p = 0,033; α = 0,05). Based on these results, hospitals can play a role in creating a positive and minimally stressful work environment and it is hoped that nurses will be able to manage stress and use of employee clinic facilities to receive treatment.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Helzah
Abstrak :
Kondisi stress akibat terpaparnya trauma yang dialami orang lain serta adanya kelelahan fisik dan emosi yang berlebihan compassion fatigue sering dialami oleh perawat. Akan tetapi, perawat yang mampu beradaptasi dengan kondisi tersebut tetap dapat merasakan kepuasan saat merawat pasien dengan sepenuh hati compassion satisfaction dengan berperilaku caring dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan hubungan compassion satisfaction dan compassion fatigue dengan perilaku caring perawat secara. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional yang melibatkan 100 perawat RSUP Fatmawati yang dipilih dengan metode stratified random sampling. Compassion satisfaction dan fatigue diukur dengan Professional Quality of Life ProQOL 30 dan perilaku caring diukur dengan Caring Behavior Inventory CBI 42. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara compassion dengan perilaku caring satisfaction p ...... Stress conditions due to exposure to trauma experienced by others and the excessive physical and emotional exhaustion compassion fatigue is often experienced by nurses. However, nurses who are able to adapt to these conditions can still feel satisfaction while caring for patients with wholehearted compassion satisfaction with caring behavior in giving nursing care. The purpose of this study is to describe the relationship of compassion satisfaction and compassion fatigue with caring behavior of nurses. The design of this study using cross sectional involving 100 nurses RSUP Fatmawati selected by stratified random sampling method. Comparison of satisfaction and fatigue was measured with Professional Quality of Life ProQOL 30 and caring behavior was measured by Caring Behavior Inventory CBI 42. Mann Whitney test results showed a significant association between compassion and caring satisfaction.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donnelly, Glories Ferraro
New Jersey: Medical Economics Books, 1984
610.73 DON r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Donnelly, Glories Ferraro
New Jersey: Medical Economics Books, 1984
610.73 DON r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>