Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 43 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supardi A.W.
Abstrak :
Dalam konvensi Gugus Kendali Mutu Asuhan Keperawatan pada tanggal 15 Oktober 1996 yang diikuti oleh 13 GKM, didapatkan hasil yang kurang memuaskan, tidak satupun GKM yang berketrampilan Baik Sekali. Oleh karena itu secara umum penelitian ini bertujuan untuk menilai Penerapan Pedoman Dasar Kegiatan GKM Askep dan Kegiatannya. Secara khusus penelitian ini menganalisis hubungan faktor-faktor dalam Pelaksanaan Kegiatan dengan Ketrampilan GKM Askep di RSUP Fatmawati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dan bersifat cross sectional. Pengambilan data primer untuk variabel Penerapan Pedoman Dasar Pelaksanaan Kegiatan GKM Askep ditakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibuet berdasarkan metoda rating yang dijumlahkan atau model penskalaan Likert. Untuk variabel bebas Bimbingan Facilitator, diperoleh dari daftar hadir pada pertemuan Bimbingan Fasilitator. Data sekunder digunakan untuk variabel bebas Pertemuan Anggota dan Ketrampilan GKM Askep. Sampel penelitian ini adalah 13 GKM Askep yang mengikutri konvensi. Sedangkan responden penelitian ini adalah 65 anggota GKM Askep tersebut. Hasil penelitian menunjukkan : 1. Terdapat korelasi antara faktor-faktor Kerja Kelompok, Partisipasi Total, Bimbingan Facilitator, Dukungan Manajemen, Pengembangan Din dan Kesukarelaan dengan Ketrampilan GKM Askep. 2. Terdapat hubungan lemah, terbalik, antara Pertemuan Anggota dengan Ketrampilan GKM Askep, yang secara statistik tidak bermakna. 3. Ditemukan 6 faktor penyebab yang perlu diperhatikan untuk peningkatan Penerapan Pedoman Dasar Pelaksanaan Kegiatan GKM Askep. Saran : 1. Kelanggengan penyelenggaraan konvensi GKM harus dipertahankan. 2. Kehadiran Direksi RSUP Fatmawati dalam konvensi GKM sangat dianjurkan. 3. Penyelenggaraan seminar tentang GKM untuk seluruh pejabat struktural dan fungsional. 4. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan talon Facilitator GKM. 5. Menyatukan Pertemuan Anggota GKM dengan Bimbingan Facilitator 6. Membuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti faktor-faktor yang mempengaruhi Kesukarelaan Anggota GKM. ...... In the convention occurred on October 15, 1996 which was participated by 13 Nursing Care Quality Control Circle (NCQCC), the result was found unsatisfying, none of them had excellent skills. The purpose of the study was to evaluate the conduct of NCQCC activities in Fatmawati General Hospital which consisted of voluntarism, total participation, self development, team work, management commitment, member's meeting and facilitators assistance. Specifically the objective of this study was to analys the correlation between the conduct of activities and the NCQCC skills. This study is a cross sectional analytic descriptive research. The primary data was taken for implementation of basic guide in conducting NCQCC activities variable, which was done by using questionnaire that was made based on the summated rating method, known as Likert scale method. For independent variable facilitator assistance was obtained from attend list on the facilitator assistance meeting. Secondary data was used for independent variable member's meeting and NCQCC skills. Samples of this study wire 13 NCQCC that joined the convention. Meanwhile the research respondents were 65 NCQCC members. This study shows : 1. There is a correlation between team work, total participation, facilitator assistance, management commitment, self development, voluntarism and NCQCC skills. 2. There is a weak reversed association, between member's meeting and NCQCC skills, which is statistically not significant. 3. 6 causing factors were found and need to be focused for increasing the implementation of basic guide in conducting NCQCC activities. Recommendation : 1. Continuity of holding the NCQCC convention should be upheld. 2. The attendance of top management of Fatmawati General Hospital in the NCQCC convention is very recommended. 3. Holding the seminar about QCC (Quality Control Circle ) for all the structural and functional officer. 4. Holding the education and training for the QCC facilitator candidates. 5. To unite QCC members meeting with facilitator guide. 6. To make a good rewarding system. Furthermore, the factors which influenced QCC voluntarism needs to be studied.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Surbakti
Abstrak :
Caring merupakan ciri khas perawat yang menentukan kualitas sebuah layanan. Namuntidak semua perawat memiliki perilaku caring yang baik. Salah satu penyebabrendahnya perilaku caring adalah rendahnya efikasi caring perawat yang menyebabkankurangnya keyakinan dan kemampuan diri untuk membina hubungan caring dalammemberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpelatihan efikasi caring terhadap perilaku caring perawat. Penelitian ini menggunakandesain kuantitatif dengan metode quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post testdesign with control group. Partisipan adalah 50 perawat pada kelompok intervensi diRSUD Kota Dumai dan 50 perawat pada kelompok control di RSUD Kecamatanmandau. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pelatihan efikasi caring terhadapperilaku caringperawat dengan nilai p = 0,0001, ada perbedaan bermakna pada nilaiperubahan perilaku caring baik di kelompok intervensi p = 0,0001 maupundikelompok kontrol p = 0,021 dengan ? = 0,005 dan pengetahuan memiliki hubunganbermakna dengan perilaku caring perawat. Pelatihan mampu meningkatkan efikasicaring sehingga perilaku caring perawat juga meningkat. Manajer perlu memikirkanupaya untuk mempertahankan perilaku caring yang telah dicapai terutama denganmeningkatkan pengetahuan perawat mengenai efikasi caring. ...... Caring is a characteristic of nurses that determine the quality of a service. But not allnurses have good caring behaviors. One of the causes of low caring behavior is the lowefficacy of caring that leads to lack of confidence and self ability to foster caringrelationships in providing nursing care. This study aimed to determine the effects ofcaring efficacy training on caring behavior of nurses. This research used quantitativedesign with quasi experimental method with approach of pre post test design withcontrol group. Participants were 50 nurses in the intervention group at RSUD Dumaiand 50 nurses in the control group at RSUD Mandau. The results showed that there wasan effect of caring efficacy training on caring nurse behavior with p value 0.0001,there was significant difference in the value of caring behavior change in bothintervention group p 0.0001 and control group p 0,021 with 0.005 andknowledge have significant relationship with caring behavior of nurse. Training canimprove caring efficiency and increasescaring nurse behavior. Managers need to thinkabout efforts to maintain caring behavior that has been achieved primarily byincreasing the nurse's knowledge aboutcaring efficacy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T51536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis: Mosby, 2001
610.73 PAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Arighi Suhandi
Abstrak :
ABSTRAK
Peningkatan populasi perkotaan membuat masyarakat perkotaan dihadapi dengan berbagai ancaman. Asma bronkial merupakan penyakit tidak menular yang memiliki prevalensi tinggi pada masyarakat perkotaan. Alergen dan polusi udara di perkotaan dan masalah psikososial dapat memicu terjadinya asma. Ansietas merupakan masalah psikososial berupa perasaan tidak nyaman, khawatir, dan takut pada suatu ancaman atau situasi tertentu. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada klien dengan ansietas antara lain edukasi terkait masalah penyakit dan ansietas, teknik relaksasi napas dalam, teknik distraksi, teknik hipnosis lima jari, dan kegiatan spiritual. Tindakan keperawatan ansietas bertujuan untuk mengontrol perasaan ansietas klien yang dapat memicu dan memperparah serangan asma bronkial. Selama empat hari perawatan, Ny.I mengalami penurunan skala Hamilton Anxiety Rating Scale HARS , dari 14 menjadi 6. Dalam perawatan klien, perawat perlu melibatkan keluarga agar tingkat ansietas saat ini dapat dipertahankan atau bahkan menurun.
ABSTRACT Increased of urban population makes urban communities faced with various threats. Bronchial asthma is a non communicable disease that has a high prevalence in urban communities. Allergen, pollution, and psychosocial problems can cause asthma exacerbation. Anxiety is a psychosocial problem that makes individual feels discomfort, anxiety, and fear of a particular threat or situation. Nursing care that can be performed on clients with anxiety include educational issues related to illness and anxiety, deep breathing technique, distraction technique, five finger hypnosis technique, and spiritual activity. It aims to control anxiety that can trigger and aggravate bronchial asthma attacks. During four days of nursing care, Hamilton Anxiety Rating Scale HARS of Mrs. I decreased from 14 to 6. Family involvement needs to be done in client care so this score can be maintained or decreased.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Annisa Hazazi Mutiara Sumadi
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan menyebabkan munculnya masalah kesehatan bagi penduduk tersebut, salah satunya ialah kelainan kongenital pada bayi baru lahir, yakni hipospadia. Penanganan yang dilakukan ialah dengan cara pembedahan. Rasa nyeri merupakan salah satu efek dari pembedahan pada klien anak dengan hipospadia. Nyeri akut diangkat sebagai masalah keperawatan utama karena merupakan masalah aktual yang harus segera ditangani. Pengkajian keperawatan yang dilakukan pada seorang klien di ruang bedah anak memberikan hasil bahwa nyeri akut merupakan keluhan utama. Asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri telah dilakukan pada klien dengan teknik distraksi melalui terapi audiovisual. Selama enam hari perawatan klien mengalami penurunan skala nyeri yang diukur dengan Wong-Baker Face Pain Scale yaitu dari skor 3 menjadi 1. Hasil karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perawat ruangan untuk meningkatkan manajemen nyeri nonfarmakologi dengan teknik distraksi melalui terapi audiovisual. ...... Population growth in urban areas caused health problems for the population. One of which is congenital abnormalities in newborns, that is hypospadias. Hypospadias correction is one of the common surgical procedures performed by pediatric urologists. Pain is one of the effect of surgery on a child with hypospadias. Acute pain as a major nursing diagnoses because it is an actual problem that should be completed. Based on the assessment of nursing that has done on patient results that it is a major problem. Nursing care aimed to reduce pain has done to patient with audiovisual distraction technique. During six days of treatments patient showing in decreased of pain scale measured by Wong Baker Face Pain Scale from the score 3 to 1. The result can be considered as an intervention of non pharmalogical management of pain with distraction technique through audiovisual therapy.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Doenges, Marilynn E.
Philadelphia: F.A. Davis , 1993
610.73 DOE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gulanick, Meg
St. Louis: Mosby, 2007
610.73 GUL n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McFarland, Gertrude K.
St.Louis: Mosby, 1989
610.73 MCF n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
St. Louis: Mosby, 2000
610.73 PAT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baltimore: Williams & Wilkins , 1988
616.890 231 NUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>