Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Atika Ramadhani
"Kejadian status gizi lebih pada remaja merupakan masalah yang sudah terjadi dimana-mana. Prevalensi status gizi lebih pada remaja di Jakarta Timur lebih tinggi dibandingkan dengan angka provinsi DKI Jakarta. Remaja yang memiliki status gizi lebih dapat berisiko terkena berbagai penyakit degeneratif, memiliki status gizi lebih dimasa mendatang, dan dampak paling buruknya, yaitu kematian dini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor risiko terhadap status gizi lebih pada murid SLTA X di Jakarta Timur Tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah desain potong lintang pada 130 orang responden usia 15-17 tahun.
Metode pengambilan data yang digunakan antara lain pengukuran tinggi badan dan berat badan dengan microtoise dan timbangan digital, pengisian kuesioner, dan pencatatan waktu makan. Analisis statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 33,8 murid memiliki status gizi lebih. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen, yaitu jenis kelamin, asupan energi dan zat gizi makro, kebiasaan jajan, pengetahuan gizi, aktivitas fisik, kecepatan makan, dan persepsi citra tubuh dengan status gizi lebih. Namun, terdapat beberapa variabel yang memiliki kecenderungan terhadap status gizi lebih, yaitu asupan lemak, kebiasaan jajan, pengetahuan gizi, aktivitas fisik, kecepatan makan, dan persepsi citra tubuh. Untuk itu, perlu adanya edukasi atau penyuluhuan mengenai cara menjaga status gizi dan mengaplikasikan pedoman gizi seimbang.

Over nutrition status in adolescents is a common problem. Prevalence of it in Jakarta Timur was higher than DKI Jakarta 39 s overall. Adolescents with over nutrition are in risk of many degenerative diseases, have over nutrition status in the future, and early death as the worst case. This thesis is a quantitative research with the purpose to find the relation between the risk factors of over nutrition status in the students of SLTA X in Jakarta Timur year 2017. A cross sectional was perform on 130 participants aged 15 17.
The method used to collect the data are the height measurement using microtoise, weight measurement using camry digital scale, self administered questionnaire, and self reported meal time. The statistical analyses used are the univariate and bivariate with a chi square test.
The result was shown that 33,8 students have over nutrition status. According to bivariate analysis, there was no significant relation between the independent variabels, which are sex, energy and macronutrient intake, snacking habit, nutrition knowledge, physical activity, eating rate, and body image perception with over nutrition status in students. However, there are some variables that have tendency toward over nutrition status, which are fat intake, snacking habit, nutrition knowledge, physical activity, eating rate, and body image perception. Therefore, it rsquo s necessary to provide education or intervention about how to maintain nutrition status and implementation of balanced nutrition guidelines.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aurella Eugenea Yassya Prissilly
"Latar belakang: Masa remaja merupakan periode kritis dalam perkembangan manusia yang ditandai dengan peningkatan kebutuhan nutrisi secara signifikan. Nutrisi yang tidak sehat dapat mempengaruhi kehidupan dimasa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan nutrisi prakonsepsi dan kebiasaan makan remaja. Penelitian ini menggunakan kuisioner Eating Habits and Behavior Dietary yang diciptakan oleh Giovanna Turconi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah remaja usia 15-18 tahun, dengan jumlah sampel sebanyak 402 responden yang dipilih secara quota sampling. Analisis penelitian dilakukan secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan 50,7% remaja memiliki pengetahuan nutrisi prakonsepsi yang baik, dan 56,7% remaja memiliki kebiasaan makan yang sebagian memuaskan. Rekomendasi: berdasarkan penelitian ini, diharapkan tenaga kesehatan dapat mengetahui dan memahami nutrisi prakonsepsi dan kebiasaan makan yang baik sehingga dapat diberikan penyuluhan atau edukasi kepada remaja agar tidak terjadi dampak negatif bagi remaja di masa yang mendatang.

Background: Adolescence is a critical period in human development marked by a significant increase in nutritional needs. Unhealthy nutrition can affect life in the future. This study aims to determine the preconception nutritional knowledge and eating habits of adolescents. This study used the Eating Habits and Behavior Dietary questionnaire created by Giovanna Turconi. The research design used was a descriptive design. The population in this study were adolescents aged 15-18 years, with a sample size of 402 respondents selected by quota sampling. The research analysis was carried out univariately. The results showed that 50.7% of adolescents had good preconception nutritional knowledge, and 56.7% of adolescents had eating habits that were partially satisfactory. Recommendation: based on this study, it is hoped that health workers can know and understand preconception nutrition and good eating habits so that counseling or education can be provided to adolescents so that there are no negative impacts on adolescents in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library