Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irfan Kartika Putra
Abstrak :
ABSTRAK
Ketiadaan listrik komersial akibat letak geografi yang jauh dari jaringan PLN, maka hampir semua BTS offgrid menggunakan genset diesel sebagai pembangkit listrik utama. Akibatnya, biaya pembangkitan listrik di BTS tersebut sangat tinggi karena mahalnya biaya transportasi BBM ke lokasi. Oleh karena itu, untuk mengefisienkan pemakaian bahan bakar diesel diperlukan suatu model pembangkit listrik yang berbasis energi terbarukan dengan memanfaatkan potensi alam di sekitar wilayah tersebut. Beberapa model pembangkit listrik diinvestigasi untuk memperoleh pembangkit listrik yang memiliki keandalan tinggi, biaya energi dan emisi yang rendah dengan bantuan perangkat lunak Homer. Dari hasil simulasi, diperoleh bahwa pembangkit listrik offgrid yang optimum untuk BTS Tombolongan-Selayar adalah hibrid antara PV, baterai, dan genset dengan kapasitas masing-masing sebesar 15,54 kWp, 4.100 Ah, dan 16 kW. Tingkat keandalan pembangkit ini adalah seratus persen, dengan biaya pembangkitan listrik sebesar $0,884/kWh, lebih murah 6,6% dari semula. BBM yang dihemat adalah 7.519 liter/tahun, dan emisi gas yang dihasilkan berkurang 89,59%. Selain itu, ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dapat dikurangi terutama pada kondisi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu pengiriman bahan bakar ke lokasi.
ABSTRACT
The lack of commercial electricity due to geographic location is far from the grid, almost all offgrid BTS use diesel generator as the main power plant. Consequently, electricity generation cost is very high in the BTS due to the high cost of fuel transportation to the location. To reduce diesel fuel consumption efficiently, a power plant model of renewable energy based that utilizing natural resources in the surrounding area is needed. Several models to obtain the power plant having high reliability, lower energy costs and emissions through software Homer were investigated. The simulation results show the optimum power plant at BTS offgrid Tombolongan-Selayar is a hybrid between PV, batteries, and generators with capacity 15,54 kWp, 4.100 Ah, and 16 kW respectively. The plant has reliability one hundred percent, the energy cost is $ 0,884 / kWh, 6,6% cheaper than existing. The fuel saving is 7.519 liters/year, and gas emissions reduced by 89,59%. In addition, the dependence on fossil fuels can be minimized, especially in extreme weather conditions that can interfere delivery of the fuel to the location.
2013
T34615
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munnik Haryanti
Abstrak :
Pemanfaatan panel surya untuk membangkitkan energi listrik terus meningkat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Umumnya panel surya dipasang pada suatu struktur penyangga yang dihadapkan dalam sudut tertentu yang tetap terhadap arah kedatangan cahaya matahari. Metode pemasangan seperti ini berakibat menurunnya efisiensi energi listrik yang dibangkitkan karena arah kedatangan cahaya matahari berubah setiap hari. Untuk mengatasi permasalahan ini perlu ada peralatan yang berfungsi untuk mengarahkan panel surya sesuai arah kedatangan cahaya matahari yang disebut solar tracker. Dalam penelitian ini, dikembangkan prototipe solar tracker dua sumbu. Solar tracker yang dikembangkan terdiri dari dua buah motor DC penggerak arah azimuth-elevasi, sun sensor yang terdiri dari lima fotodioda, struktur mekanik penyangga, mikrokontroler dan sistem pengendali. Penggunaan lima fotodioda dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menekan biaya pembelian sun sensor yang harganya relatif mahal di pasaran. Dalam penelitan ini, prototipe solar tracker sudah diujikan dengan menggunakan cahaya buatan dengan intensitas yang mendekati cahaya matahari. Dari hasil pengujian, solar tracker sudah dapat bekerja dengan memadai meskipun pengujian di bawah cahaya matahari langsung perlu dilakukan. ...... Utilization of solar panels to generate electricity is increasing throughout the world, including Indonesia. Generally, solar panels mounted on a support structure that is exposed in certain fixed angle to the direction of arrival of the sun. This installation method as the resulting decline in the efficiency of electrical energy generated because of the direction of arrival of sunlight changes every day. To overcome this problem, there needs to be equipment that is used to steer the direction of arrival of solar panels called solar sun tracker. In this study, developed a prototype two- axis solar tracker. Solar tracker is developed consisting of two DC motors driving toward azimuth - elevation, sun sensor consists of five photodiode, the mechanical structure of the buffer, the microcontroller and control systems. The use of five photodiode in this study is intended to reduce the cost of purchasing a sun sensor which is relatively expensive on the market. In this research, prototype solar tracker has been tested by using artificial light with an intensity that is closer to the sun. From the test results, the solar tracker has been able to work with adequately despite testing under direct sunlight needs to be done.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38649
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faris Pusponegoro
Abstrak :
Dalam dunia transisi energi, kinerja modul Photovoltaic (PV) sangat penting untuk penghasilan daya yang efisien. Mengingat terdapat potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan output daya nominal dari modul PV dengan cara menurunkan suhu, selanjutnya adalah apakah peningkatan tersebut sebanding dengan biaya tambahan. Studi ini berfokus pada peningkatan kinerja panel PV dengan mengurangi suhu operasionalnya menggunakan solusi pendinginan yang kompak dan ekonomis. Dengan menggunakan konsep perpindahan panas laten, kantong berisikan Phase Change Material (PCM) ditempatkan pada permukaan belakang panel PV untuk menyerap panas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan PCM berbahan Soy-Wax dan Parafin dapat mengurangi suhu panel sebesar 10°C selama Peak Sun Hour (PSH) dan meningkatkan stabilitas tegangan sebesar 8%. Sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja dan mempertahankan umur pakai panel. Nilai LCOE panel dengan PCM sebesar Rp 518.05/kWh, sedangkan panel referensi sebesar Rp 576.48/kWh. Hasil ini menunjukkan kelayakan ekonomi dan potensi manfaat dari penerapan solusi pendinginan yang dapat diterapkan pada pasar modul PV di Indonesia. Hal ini dapat berkontribusi pada kemajuan praktik energi berkelanjutan. ......In the world of energy transition, the performance of photovoltaic (PV) modules is important for efficient power generation. Since it is a promising effort to improve the nominal power output of a PV module by decreasing its temperature, the next consideration is whether the improvement would be worth the extra cost. This study focuses on improving the performance of a PV panel by reducing its operating temperature with a compact and economical cooling solution. Using the concept of latent heat transfer, a pouch of Phase Change Materials (PCM) is attached to the back surface of PV panel to extract the heat. The result shows that the application of Soy-Wax and Paraffin PCM decreases panel temperature by 10 °C during peak hours and improves voltage stability by 8% thus improving performance and maintaining panel lifetime. LCOE of the PCM-Cooled Panel is Rp 518.05/kWh, while the LCOE of Reference Panel is at Rp 576.48/kWh. These findings demonstrate the economic feasibility and potential benefits of implementing the proposed cooling solution in the Indonesian PV module market, contributing to the advancement of sustainable energy practices.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dikky Hafianto
Abstrak :
Meningkatnya kebutuhan energi dari tahun ke tahun dan terbatasnya energi yang tidak dapat diperbarui menuntut perlunya penelitian dan pengembangan sumber-sumber energi alternatif sebagai pengganti energi konvensional. Pemanfaatan energi surya merupakan salah sate alternatif yang bail sebagai pengganti energi konvensional. Radiasi surya yang berupa energi elektromagnetik dapat diubah langsung menjadi energi Es ft* dalam sel fotovoltadc melalui suatu proses konversi energi (konversi fotovoltaik). Salah satu sistem yang dflcembangkan dalam pemanfaatan teknologi fotovoltaik adalah sistem penerangan rumah secara individual atau lazim dikenal dengan Solar Home System (SHS). Pada tulisan ini akan dibahas sistem SHS di Sukatani Bari segi teknis, ekonomis, Berta dampak social ekonomi dan budaya masyarakataya sebagai bahan pertimbangan _untuk penerapan sistem SHS di desa-desa terpencil lainnya di Indonesia.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38807
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jiwo Sukarno
Abstrak :
Gagasan awal dari proyek ini adalah penjajakan kemungkinan digunakannya teknologi fotovoltaik untuk pompa air clan klorinator kolam renang, yang ditawarkan oleh Allchlor Pty. Ltd., sebuah perusahaan yang berkedudukan di Brisbane, Australia, yang memproduksi klorinator untuk kolam renang. Tujuan proyek yang dilaporkan dalam skripsi ini pada intinya adalah merancang dan menganalisa sistem yang memanfaatkan tenaga surya, khususnya teknologi fotovoltaik untuk proses pemompaan dan klohnasi air pada kolam renang. Dengan demikian, tujuan umum yang hendak dicapai melalui proyek ini adalah untuk memasyarakatkan penggunaan teknologi energi yang terbarukan, khususnya tenaga surya, untuk melayani kebutuhan akan energi sehari-hari. Tujuan-tujuan tersebut berkenaan dengan makin mendesaknya kebutuhan untuk mencari pengganti bahan bakar fosil dikarenakan akibat-akibat buruknya kepada lingkungan dan kekurangan-kekurangan lainnya. Untuk tujuan ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan sistem yang memanfaatkan tenaga surya demi pelestarian lingkungan juga harus ditingkatkan. Pemilihan kolam renang sebagai objek didasarkan pada konsumsi energinya yang tergolong tinggi untuk kebutuhan operasinya.

Perancangan sistem dilakukan berdasarkan kepada landasan yang digunakan di Australia, yaitu Australian Standard 4059.2 tahun 2002 untuk mengkompromisasikan syarat-syarat bagi pembangunan stand-alone power systems. Landasan yang digunakan di Australia ini dipersiapkan oleh sebuah komite yang terdiri dad para ahli dari industri, pemerintah, pengguna dan pihak-pihak lainnya yang berkaitan. Sehingga, penggunaan landasan ini dalam proses perancangan akan mengkompromisasikan pihak-pihak yang disebutkan diatas, termasuk talon pengguna, yang dalam hal ini berarti pemilik kolam renang. Proses analisa akan mengevaluasi pencapaian, kelebihan dan kekurangan dari sistem dilihat dari segi teknis dan juga dari segi ekonominya. Analisa dari segi ekonomi menjadi sangat penting dikerenakan hal ini akan menjadi penentu diterima atau tidaknya sistem ini oleh pemilik kolam renang.

Untuk memasyarakatkan pentingnya pemanfaatan tenaga surya ini, pengembangan sebuah website juga telah dilakukan. Website tersebut mengintegrasikan informasi tentang proyek ini dari dalam, informasi-informasi dari berbagai organisasi dan perusahaan di dunia yang bergerak dibidang pemanfaatan energi terbarukan, serta sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk merancang dan menganalisa sistem tenaga surya yang sesuai dengan kondisi dan situasi kolam renang yang dimiliki pengguna.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan diatas, pada bagian apendik A dan apendik B terdapat contoh pengerjaan perancangan untuk sistem pompa air dan klorinasi yang memanfaatkan tenaga surya dengan teknologi photovoltaic (PV) untuk kolam renang yang bedokasi di kota Brisbane, Australia dengan berdasarkan kepada Australian Standard 4059.2 tahun 2002. Dengan contoh pengerjaan ini, diharapkan pengguna dapat memahami proses perancangan dad sistem yang mengenerasikan energi secara mandiri, terutama yang memanfaatkan tenaga surya dengan teknologi photovoltaic (PV). Pemahaman ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk menggunakan teknologi ini untuk kebutuhan mereka masing-masing. Istilah-istilah dalam Bahasa Inggris yang digunakan dalam skdpsi ini, yang memang pada awalnya ditulis dalam bahasa tersebut, dijelaskan pada apendik D.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S40474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Sani
Abstrak :
Listrik dengan sumber energi terbarukan terus mengalami peningkatan. Namun tidak banyak di Indonesia yang memanfaatkan energi tersebut untuk suatu pembangkit listrik yang mandiri dan optimal.Dengan Photovoltaics (PV) sebagai alat yang menyerap dan mengubah energi matahari menjadi energi listrik, maka energi listrik yang dihasilkan dari sumber energi matahari tersebut diperkirakan sangat besar hasilnya. Maka dari itu Sistem Stand Alone Photovoltaic merupakan sebuah solusi untuk pengadaan listrik di tempat yang terisolir aliran listrik ataupun bagi yang ingin memiliki sistem listrik sendiri baik untuk tempat tinggal ataupun tempat usaha. Profil beban dan langkah mendesain sistem sangat berpengaruh untuk membangun sebuah sistem Stand Alone Photovoltaic yang optimal sesuai kebutuhan, yaitu meliputi ukuran array PV, sistem baterai dan inverter serta efektivitas biayamenjadi sebuah faktor .Maka dari itu perlu suatu metode yang optimal untuk merancang sistem tersebut, dimana energi yang dihasilkan besar namun memiliki biaya awal yang rendah. Maka dari itu dengan membandingkan tiga buah metode perancangan sistem, akan mendapatkan metode yang paling optimal dengan energi yang besar yaitu 20172,8 Wh dan dengan nilai biaya awal yang rendah yaitu Rp 78,400,000 untuk merancang sebuah sitem Stand Alone Photovoltaic, sehingga energi matahari pun dapat dioptimalkan sebagai pembangkit listrik.
Electricity with renewable energy sources continues to increase. But not many in Indonesia who make use of the energy for an independent power plant and optimal. With Photovoltaics (PV) as a tool to absorb and convert solar energy into electrical energy, then the energy is electricity generated from solar energy sources are estimated to be very big results. Therefore Stand Alone Photovoltaic System is a solution for the provision of electricity in place of isolated power or for those who want to have its own electricity system both for the residence or place of business. Load profile and designed the highly influential system to build a Stand Alone Photovoltaic systems are optimal, which include the size of the PV array, battery and inverter system as well as cost effectiveness is becoming a factor. Therefore need an optimum method to design the system, where energy produced large but has a lower initial cost. Thus by comparing the three methods in the design of the system, will get the most optimal method with great energy that is 20172,8 Wh and the low initial cost of $ 78,400 million to design a system for Stand Alone Photovoltaic Solar energy, which can also be optimized as a power plant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46447
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishadi Anangga Sastrosatomo
Abstrak :
ABSTRACT
Nowadays Photovoltaic PV , one type of renewable energy has grown to become one of the most promising energy source for residential use. However, the price of PV rsquo s installation is expensive.In this bachelor thesis, the economic feasibility of developing a residential PV system will be analyzed by using system advisor model SAM to find the PV performance result and Meteonorm to find the solar radiation of particular places. There are four parameters to determine the economic feasibility of making a residential pv system project, they are the net present value NPV , internal rate of return IRR , Levelized cost of electricity LCOE and the payback period. Five cities across Indonesia with three differing PV capacities will be analyzed in this research.After conducting the simulation and getting the result, based on the research condition it can be concluded that the city that is the most economically feasible is Jakarta, having the best NPV, IRR, LCOE value and the shortest payback period. Conversely, Samarinda is the least economically feasible as having the worst NPV, IRR, LCOE value and the longest payback period.
ABSTRAK
Saat ini Photovoltaic PV , salah satu jenis energi terbarukan teleah berkembang menjadi salah satu sumber energi yang paling menjanjikan untuk penggunaan hunian. Namun harga pemasangan system PV masih terbilang mahal.Dalam skripsi ini, kelayakan ekonomis pengembangan sistem PV perumahan akan dianalisa dengan perangkat lunak system advisor model SAM untuk mengetahui hasil kinerja PV dan meteonorm untuk mengetahui radiasi matahari di tempat tempat tertentu. Ada empat parameter untuk menentukan kelayakan ekonomi dalam pengembangan proyek sistem PV perumahan, yaitu net present value NPV , internal return rate IRR , levelized cost of electricity LCOE dan periode pengembalian modal. Lima kota di seluruh Indonesia dengan tiga kapasistas PV berbeda akan dianalisa dalam penelitian ini.Setelah melakukan simulasi dan mendapatkan hasilnya, bedasarkan kondisi riset, dapat disimpulkan bahwa kota dengan kelayakan ekonomi terbaik adalah Jakarta, dikarenakan memiliki nilai NPV, IRR, LCOE yang terbaik dan periode pengembalian modal terpendek. Sebaliknya, Samarinda adalah kota dengan kelayakan ekonomi terburuk dikarenakan nilai NPV, IRR, LCOE yang buruk dan periode pengembalian modal terlama.
2017
S67350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Agustian Fajarin
Abstrak :
Untuk mengukur suatu kinerja suatu sistem fotovoltaik, rasio kinerja adalah indikator yang umum digunakan. Namun, untuk menghitung rasio kinerja terdapat berbagai metode untuk menentukan nilai suhu sel pada fotovoltaik. Pada penelitian ini, digunakan Model sandia, Model Ross Smokler, Model Schott, dan Model Faiman. Setiap model memiliki nilai koefisien terhadap parameter yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Seperti radiasi, kecepatan angin, dan suhu ambient. Dengan demikian, setiap model memiliki nilai rasio kinerja terkoreksi yang berbeda pula yang selanjutnya akan dibandingkan antara satu model dengan model lainnya untuk mendapatkan model terbaik yang mendekati kondisi nyata. Pada Model ini, didapatkan bahwa model yang terbaik adalah Model Faiman. ...... To measure the performance of fotovoltaik system, correted ratio performance is a common indicator to used. However, the rasio kinerja calculation is based on various methods to determine the value of fotovoltaik suhu. The model used in this research is Sandia Model, Ross and Smokler Model, Schott Model, and Faiman model. Each Model has coefficient value against parameter different from others. Such as radiation, wind speed, and ambient suhu. Thus, each model has different performance ratio values that will be compared between others. From this comparison we will get the best modelling that closest to the real conditions. In this model, it is found that the best model is Faiman Model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Christianto Alexander Prasetia
Abstrak :
Kebutuhan energi nasional Indonesia semakin meningkat setiap harinya. Seiring potensi yang belum dioptimalkan, energi terbarukan mulai dijadikan solusi, salah satunya energi surya. Sayangnya, panel surya dinilai masih memiliki efisiensi yang terbilang rendah dan sistem yang membutuhkan sumber penyokong atau media penyimpanan seperti baterai. Untuk meningkatkan performa dan mengamankan sistem yang rumit tersebut, juga dibutuhkan algoritma yang dapat mengatur saklar penghubung sistem secara optimal. Dalam desain yang diberikan, performa dan efisiensi sistem panel surya dapat ditingkatkan dengan pengendali surya MPPT. Pengendali tersebut menentukan tegangan referensi panel surya sehingga dapat memberikan keluaran daya maksimum sesuai dengan spesifikasinya. Sistem pengendali MPPT tersebut dioptimasi lagi dengan algoritma PI yang dapat mempercepat waktu tunak sistem. Baterai disusun paralel dengan beban dan dimodelkan sebagai media penyimpanan daya arus searah sekaligus suplai daya untuk beban saat panel surya tidak bekerja. Model kompleks tersebut dilengkapi sistem saklar otomatis dengan algoritma yang dirancang oleh penulis berdasarkan parameter sistem untuk mengamankan dan mengoptimasi kerja sistem. Pada pengujian, PI MPPT panel surya-baterai mengahasilkan keluaran yang sesuai keadaan nyata dengan waktu tunak yang kurang dari 1 detik. Sistem lalu disimulasikan pada dua kondisi acak berbeda, yaitu kondisi A dengan parameter acak yang ditentukan oleh penulis; dan B yaitu kondisi acak dengan basis nilai keadaan nyata sesuai data yang dikutip penulis. Sistem memberikan hasil yang dinilai optimal pada seluruh kondisi dengan algoritma saklar otomatis yang berfungsi menjaga sistem. Pada akhirnya, sistem yang diberikan penulis dapat menjadi acuan awal yang dikembangkan ataupun diaplikasikan pada sistem dengan skala yang lebih besar.
Indonesia electrical power demand is increasing day by day. Getting along with an unimproved potential source, renewable energy is starting to become a solution in need, such as solar energy. However, solar panel is still considered as an alternative with lower efficiency rate and a complex system that needs a backup source and direct current storage which is battery. In order to raise the performa as well as to secure the system with that kind of complexity, an algorithm to manage a joint switch between each system optimally is very much needed. In the design presented, the performance and efficiency given by solar panel system can be elevated by a MPPT Solar Charge Comtroller. The controller will determine the voltage reference maximizing the power output given by the solar panel. MPPT will then be optimized by a PI controller to reduce the settling time of the system. Battery is arranged paralelly with the load and is modelled as a DC power storage and as well as a power source for supplying the lload were the solar panel is not working. This block is equipped with an automatic switching system based on an algorithm created by writer considering all the parameters contained to optimize and secure the work of the system.When its in testing process, PI MPPT solar panel battery deliver a result suitable to a real condition with a below 1 second settling time. After that, the system is tested upon two random conditions, which are A with a random parameter stated by writer and B with a parameter based on a literature cited by writer. Eventually, the system is giving an appropriate result in all conditions with the switching algorithm is working properly. This result proves that the system and algorithm given by writer is eligible to be applied and develop further.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Riahna
Abstrak :
ABSTRAK
Saat ini, panel surya fotovoltaik sedang umum digunakan untuk mengkonversi sinar matahari untuk menghasilkan listrik. Dalam sistem integrasi fotovoltaik surya, salah satu komponen utama seperti microinverters digunakan. Para ilmuwan sampai saat ini masih melakukan penelitian untuk mendapatkan desain terbaik dari microinverters agar mendapatkan performa yang sangat baik seperti efisiensi konversi yang sangat tinggi, distorsi harmonic yang rendah, dan biaya instalasi yang rendah. Dalam naskah ringkas ini, desain microinverters yang telah ada, Dual Active Inverter, yang didesain oleh Carr dan Balda akan dikembangkan untuk memiliki efisiensi konversi yang lebih tinggi. Tujuan utama dari tesis ini adalah untuk merancang microinverter yang dapat mengkonversi tegangan Direct Current menjadi tengangan Alternating Current dengan frekuensi 50 Hz. Untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa langkah diperlukan dan akan dilakukan dalam dua semester berturut-turut. Tinjauan pustaka, proses desain, dan simulasi dilakukan pada semester pertama, Proses desain dan simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak bernama Plecs. Konstruksi purwarupa dan pengukuran dilakukan pada semester kedua. Berdasarkan hasil yang didapatkan, tegangan Direct Current berhasil dikonversi menjadi tegangan Alternating Current yang mempunyai frekuensi 50 Hz oleh desain yang dibuat. Efisiensi konversi tidak dapat ditingkatkan dikarenakan oleh kerugian yang disebabkan oleh hubungan yang tidak baik di dalam purwarupa dan kerugian lainnya.
ABSTRACT<>br> Nowadays solar photovoltaic panels are commonly used within the houses to convert the sun rsquo s rays to generate electricity. Within the solar photovoltaic integration system, one of the main components such as microinverters is used. Scientists are still conducting research to obtain the best design of the microinverters to get excellent performances such as high conversion efficiency, low total harmonic distortion, and low installation cost. In this paper, an existing design of the microinverter, Dual Active Inverter, by Carr and Balda is developed to have higher conversion efficiency. The main objective of the thesis is to design the microinverter which able to inverts the DC voltage into 50 Hz AC voltage. To achieve the objective of the thesis, several steps were done in two consecutive semesters. Literature review, design process, and simulation were done in the first semester as the first part of the thesis. The design and the simulation of the microinverters were done by using Plecs software. Prototype construction and measurement were done in the second semester as the second and final part of the thesis. Based on the results, the DC voltage was successfully inverted into 50 Hz AC voltage by the proposed design. The conversion efficiency was not able to be improved due to the losses which caused by improper connection of the prototype and other losses.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>