Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Erwin Sjamsudin
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Maulana Hakim
"Pendapatan asli daerah merupakan urat nadi dan pembangunan daerah khususnya di Propinsi DKI Jakarta. Kontribusi bagian laba perusahaan daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Provinsi DKI Jakarta selama periode Tahun 1997/1998 sampai dengan Tahun 2001 masih kecil. Hal ini salah satunya disebabkan masih adanya beberapa BUMD yang merugi. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus terus berupaya untuk meningkatkan kontribusi bagian laba usaha daerah terhadap Pendapatan Asli Daerahnya. Seiring dengan hal tersebut, menurut Greytak (dalam Nick Devas, 1989:111) sebuah BUMD harus mampu menutup seluruh biaya yang dikeluarkan dan menghasilkan keuntungan. Namun dalam hal kegiatan layanan masyarakat, tujuan yang lebih tepat adalah mencapai normal return.
Setoran bagian laba usaha daerah tersebut berdasarkan perhitungan APBD DKI Jakarta Tahun 2001 secara keseluruhan, terdapat beberapa perbedaan yang mencolok antara target dan realisasi. Oleh karena itu, ketepatan pengukuran kinerja keuangan Badan Usaha Milik Daerah menjadi hal yang amat panting dalam penentuan kesehatan perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Weston, Brigham (1985:111) bahwa pentingnya analisis rasio keuangan karena dapat melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan, hal senada juga diungkapkan oleh Emery dan Finnerty (1997:105). Pengukuran kinerja tersebut berkaitan langsung dengan penetapan target bagian laba usaha daerah terhadap PAD dan kemampuan perusahaan dalam pencapaian target tersebut yang kadang-kadang terjadi ketidak tepatan dalam melakukan prediksi dan penentuannya. Pemda DKI Jakarta juga harus dapat menentukan prospek kepemilikan saham Pemda DKI Jakarta pada perusahaan patungan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara empiris rasio laporan keuangan dapat digunakan sebagai prediktor ketagori tingkat kesehatan BUMD Provinsi DKI Jakarta di masa yang akan datang. Selain itu dilakukan pula pengujian untuk mengetahui rasio laporan keuangan kapankah yang lebih tepat dan rasio keuangan apa saja yang dapat digunakan untuk memprediksi kinerja BUMD di masa datang.
Dalam menjawab persoalan tersebut maka penulis berangkat dari sejumlah teori yang telah dibangun oleh para ahli khususnya di bidang manajemen keuangan dan metodologi serta dari beberapa penelitian terdahulu. Misalnya adalah teori yang dibangun oleh J. Fred Weston & Thomas E. Capeland, Eugene Brigham, Emery & Finnerty, J.A. Pearse II, R.B.Robinson Jr, Leslie Chadwick, Hair dkk, Greytak, Nick Devas, K.J Davey, S.Munawir, dan Lukman Syamsudin. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Beaver (1966), kemudian diteruskan antara lain oleh Altman (1968,1977) dan Gilbert (1990), penelitian Machfoedz (1994,1999) dan Payamta, serta penelitian yang dilakukan oleh V.R. Lyviana Lie (2002).
Penelitian ini bersifat kuantitatif dan menggunakan Metode Multiple Discriminant Analysis dengan tiga kategori tingkat kesehatan dan delapan jenis rasio keuangan. Dimana sebelum diterapkan analisis MDA apabila terdapat korelasi yang signifikan antar variabel independen, maka dilakukan analisis faktor terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan sampel 30 BUMD di DKI Jakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan audited dalam kurun waktu lima tahun, yaitu laporan keuangan Tahun 1997, 1998, 1999, 2000 dan 2001. Data penelitian tersebut terdiri atas data variable dependen (tiga kategori tingkat kesehatan BUMD dari tiga puluh perusahaan) dan 8 variable independen (delapan rasio laporan keuangan dari tiga puluh perusahaan selama empat tahun berturut-turut).
Dari serangkaian penelitian diperoleh temuan bahwa pertama Secara keseluruhan rasio keuangan 1 s/d 4 tahun sebelumnya adalah signifikan atau dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan BUMD, kedua Model diskriminan yang digunakan untuk memprediksi pengaruh rasio laporan keuangan 2 tahun sebelumnya terhadap penentuan kategori tingkat kesehatan BUMD, merupakan model yang paling signifikan. Ketiga Secara parsial yang signifikan untuk data 4 tahun sebelumnya hanya variable ROI, untuk 3 tahun sebelumnya hanya variabel modal/aktiva, untuk 2 tahun sebelumnya variable ROI dan modal/aktiva, sedangkan untuk 1 tahun sebelumnya hanya variable modal/aktiva. Hal ini disebabkan karena adanya interaksi antara variabel independen. Dengan menggunakan analisis faktor, 8 variabel independen yang merupakan rasio-rasio laporan keuangan 2 tahun sebelumnya dapat direduksi menjadi hanya 2 faktor saja, yaitu Fl dan F2. Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian Multiple Discriminant Analysis terhadap faktor-faktor tersebut, diketahui bahwa semua variabel rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan BUMD di masa datang_ Ketepatan prediksi rasio keuangan 2 tahun sebelumnya untuk tingkat kesehatan BUMD di DKI Jakarta secara keseluruhan kemampuan prediksinya rata-rata adalah 60%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rasio-rasio laporan keuangan BUMD di DKI Jakarta dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kesehatan, dan tingkat ketepatan prediksi yang tertinggi adalah rasio 2 tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Pemda DKI Jakarta dalam penentuan target bagian laba BUMD nya dan dalam menentukan kebijakan terhadap kepemilikannya pada perusahaan patungan pada masa yang akan datang, dapat berdasarkan pada rasio laporan keuangan 2 tahun sebelumnya dengan memperhatikan faktor Rentabilitas dan Likuiditas perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Prabandari
"Dalam rangka memperoleh dana yang besar guna mendukung kegiatan ekspansi usaha, perusahaan tidak boleh mengabaikan upaya untuk memperkokoh struktur finansialnya. Struktur finansial mencerminkan bagaimana aktiva perusahaan dibelanjai, dan hal ini tercermin pada komposisi pasiva dalam neraca. Berdasar asumsi bahwa pendanaan perusahaan yang sehat pada awalnya harus dibangun dengan modal sendiri, maka aturan struktur finansial vertikal yang konservatif menetapkan Batas perimbangan yang harus dipertahankan suatu perusahaan mengenai besarnya modal asing (hutang) dan modal sendiri yang tercermin dalam Debt-to-Equity Ratio tidak boleh lebih dari 1.
Dengan mempertimbangkan aspek FRICT (flexibility, risk income, control, dan timing), upaya memperkokoh struktur finansial perusahaan dengan menambah modal sendiri dianggap sebagai cara yang paling aman dan menguntungkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjual saham kepada masyarakat melalui pasar modal.
Didasarkan pada asumsi bahwa debt-to-equity ratio (DER) perusahaan akan turun setelah perusahaan go publik penelitian ini dimaksudkan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signikan antara DERt-1dan DERt-0, DERt-1 dan DERt+1,, DERt-0 dan DERt+1, DERt-0 dan DERt+2, serta antara DER t+I dan DERt+2. Penelitian terhadap 147 emiten Baru yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada periode tahun 1989-1993 ini dilakukan dengan mengelompokkan objek penelitian kelompok sub sektor, kelompok tahun listing, dan masing-masing perusahaan secara keseluruhan.
Dengan menggunakan alat uji statistik "matched pairs samples method"dalam melakukan analisa, penelitian ini memberikan hasil bahwa ada perbedaan yang signifikan antara DERt-0 dan DERt-1, yaitu DERt-o < DERt-1, untuk seluruh kelompok penelitian yaitu pengelompokan berdasar sub sektor, tahun listing, dan masing-masing emiten secara keseluruhan. Demikian pula halnya penelitian ini juga memberikan kesimpulan bahwa DERt+1< DER t-1, atau dengan kata lain ada perbedaan yang sign ifikan antara DERt+1 dan DERt-1 untuk seluruh emiten yang diobservasi.
Pengujian antara DERt+1 dan DERt-0 memberikan kesimpulan bahwa untuk kelompok sub sektor maka diluar sub sektor real estate and property terdapat perbedaan yang signifikan antara DER t+1 dan DERt-0, Atau dengan kata lain hanya sub sektor real estate and property menunjukkan DERt+1 > DERt-0. Sementara untuk kelompok tahun listing, hanya emiten yang listing tahun 1991 dan 1992 saja yang menunjukkan perbedaan yang signifikan antara DER t+1 dan DERt-0 Atau dengan kata lain emiten yang listing tahun 1989, 1990 dan 1993 menunjukkan DERt+1 > DERt-o. Namun demikian secara keseluruhan emiten yang diobservasi menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara DER t+1 dan DERt-o. Atau dengan kata lain secara keseluruhan emiten yang diobservasi menunjukkan DER,+1 >DERt-o."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novrianti Putri Ardely
"Pandemi covid-19 yang terjadi diawal tahun 2020 telah menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu langkah yang diambil dengan tujuan pemulihan ekonomi adalah dengan meningkatkan konsumsi pada jalur kredit atau non-kredit seperti bantuan sosial. Tesis ini membahas tentang pengaruh rasio loan to value terhadap KPR dan KPA di Indonesia. KPR dan KPA termasuk ke dalam kredit konsumsi dan rasio loan to value merupakan salah satu dari instrumen kebijakan makroprudensial. Metode yang digunakan pada tesis ini adalah regresi linier berganda (OLS) dengan KPR dan KPA sebagai variabel terikat, variabel dummy dari rasio loan to value sebagai variabel bebas, dan suku bunga kredit konsumsi, produk domestik bruto, inflasi, kredit bermasalah, dan dana pihak ketiga sebagai variabel kontrol. Selain itu, digunakan juga variabel interaksi antara dummy dari rasio loan to value dengan suku bunga kredit konsumsi. Tesis ini mengunakan data sekunder bulanan dan diolah dengan alat analisis Stata 15.1. Sebagai syarat dari metode penelitian regresi linier berganda, sebelum menguji hipotesis yang dibangun, dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio loan to value baik itu yang bersifat pengetatan ataupun pelonggaran tidak signifikan terhadap KPR dan KPA. Selanjutnya, PDB yang merupakan variabel kontrol, berpengaruh signifikan terhadap KPR dan KPA.
......The COVID-19 pandemic that occurred at the beginning of 2020 has caused economic growth declining in many countries, including Indonesia. One of the steps taken with the aim of economic recovery is by increasing the consumption in credit chanel or non-credit channel, such as the social aid. This thesis discusses loan to value ratio effects to property loans, KPR and KPA in Indonesia. Property loans, KPR and KPA, are included in consumer credits and loan to value ratio is one of the macroprudential policy instruments. The method used in this thesis is ordinary linear regression (OLS) with property credit, KPR and KPA as the dependent variable, the dummy variable of the loan-to-value ratio as the independent variables, and consumer credit interest rates, gross domestic product, inflation, non-performing loan and third-party funds as the control variables. In addition, the interaction variable between dummy variable of loan to value ratio and consumer credit interest rate is also used. This thesis used monthly secondary data and processed by using Stata 15.1 analysis tool. As a requirement of the ordinary linear regression research method, before testing the hypothesis built, the classical assumption test is carried out first. The results showed that loan to value ratio which is tightening or easing is not significant to property loans, KPR and KPA. Furthermore, GDP, which are control variables, have a significant effect to property loans, KPR and KPA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinan Marlim H S
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau Loan to Deposit Ratio (LDR) dan beberapa variabel lainnya seperti Net Interest Margin (NIM) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap aktivitas off-balance sheet yang dilakukan oleh bank umum di Indonesia. Selain itu, tesis ini juga menganalisis hubungan antara aktivitas off-balance sheet beserta beberapa variabel lainnya seperti Net Interest Margin (NIM), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non performing Loan (NPL) terhadap profitabilitas bank umum yang diwakili oleh variabel Return on Asset (ROA).
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode regresi linier berganda dan metode estimasi Ordinary Least Squares (OLS), menggunakan data time series kuartalan dari kuartal I/2005 sampai dengan kuartal IV/2013. Pada model pertama, LDR terbukti berpengaruh positif terhadap aktivitas off-balance sheet. Di samping itu, NPL juga terbukti berpengaruh negatif, sementara NIM tidak memiliki pengaruh terhadap aktivitas off-balance sheet. Pada model yang kedua, seluruh variabel yang diuji terbukti memiliki pengaruh yang signifikan, dimana aktivitas off-balance sheet, NIM dan CAR memiliki pengaruh positif, sedangkan NPL memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas bank.
......
This study aims to analyze the effect of Loan to Deposit Ratio (LDR) and other variables such as Net Interest Margin (NIM) and Non Performing Loan (NPL) on off-balance sheet activities of Indonesian commercial banks. It also analyzes the effect of off-balance sheet activities and other variables like Net Interest Margin (NIM), Capital Adequacy Ratio (CAR) and Non performing Loan (NPL) on the banks profitability, which is measured by Return on Asset (ROA).
The research is done using Multiple Linear Regression and Ordinary Least Squares (OLS) method. The data used in this study is quarterly time series data from Q I/2005 to Q IV/2013. In the first model, the result shows that LDR has a positive effect, where NPL has a negative effect, and NIM has no significant effect on off-balance sheet activities. In the second model, the result shows that all of the variables used have significant effect on profitability, where off-balance sheet activities, NIM and CAR have positive effect, while NPL has negative effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Arthuro R.P.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari akuisisi terhadap kinerja perusahaan target. Kinerja perusahaan diukur menggunakan beberapa rasio seperti Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Price Earning Ratio (PER). Selain itu penelitian ini juga meneliti apakah terdapat perbedaan antara pengakuisisi asing dan pengakuisisi domestik terhadap kinerja perusahaan target.
Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh rasio, kecuali DER, mengalami peningkatan yang signifikan dengan pengujian tiga tahun sebelum dengan tiga tahun setelah diakuisisi. Namun jika hanya melihat satu tahun sebelum dengan tiga tahun setelah diakuisisi hanya CR, ROA, ROE, dan PER yang mengalami peningkatan yang signifikan. Selanjutnya melihat perbedaan pengakuisisi asing dengan pengakuisisi domestik terhadap kinerja perusahaan target, hanya TATO dan ROE yang memiliki perbedaan signifikan. Perusahaan yang diakuisisi asing memiliki peningkatan kinerja yang lebih baik.
......This research aims to examine the impact of acquisition on performace of target firms using financial ratios, i.e., Current Ratio (CR), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), and Price Earning Ratio (PER). This research also examines whether there is a difference between the effect of domestic and foreign acquisition on targeted company performance.
The result shows that all ratios, except DER, tested three years before to three years after the acquisition has increased significantly after the company was acquired. If it was tested using one year before to three years after; only CR, ROA, ROE, and PER were significantly increased. Furthermore, comparing the effect of domestic and foreign acquisition on targeted companies? performance, only TATO and ROE have significant differences. Foreign acquisition have a better performance improvement on target companies? performances."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amilia Herda Novita Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh Return on Equity, Earning Per Share, Current Ratio, Quick Ratio, Current Earning, dan Growth Opportunity Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2013. Variabel-variabel yang digunakan adalah ROE (Return on Equity), EPS (Earning Per Share), CR (Current Ratio), CE (Current Earning), QR (Quick Ratio), dan GO (Growth Opportunity) sebagai variabel bebas, serta DPO (Dividend Payout Ratio) sebagai variabel terikat. Sampel penelitian terdiri dari 28 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010 hingga 2013. Model penelitian yang digunakan adalah Fixed Effect Model. Hasil pengujian data panel menunjukkan bahwa CR, QR, CE, dan GO memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap DPO, sementara ROE dan EPS memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap DPO.
This study aim to analyze Return on Equity, Earning Per Share, Current Ratio, Quick Ratio, Current Earning, and Growth Opportunity Effect On Dividend Payout Ratio in Manufacturing Company Listed in Indonesia Stock Exchange Periode 2010-2013. Variables used are ROE (Return on Equity), EPS (Earning Per Share), CR (Current Ratio), QR (Quick Ratio), CE (Current Earning), and GO (Growth Opportunity) as independent variables, and DPO (Dividend Payout Ratio) as dependent variable. Samples used in this study consist of 28 Manufacturing Company listed in Indonesia Stock Exchange period 2010 to 2013. Research model being used in this study is Fixed Effect Model. The result of this study shows that CR, QR, CE, and GO had significant and positive effect on DPO, meanwhile ROE and EPS had significant and negative effect on DPO."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Purwita Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas yang diproksi menggunakan Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode tahun 2014-2015. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa dokumentasi laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah di Indonesia dan dilengkapi dengan sumber data pustaka Hasil penelitian menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank Umum Syariah di Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2017
330 AJSFI 1:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Feber Suhendra
"Penelitian ini akan melakukan analisis pengaruh perbedaan kebijakan. makro yang terdiri atas kebijakan moneter, inflasi dan pertumbuhan ekonomi dengan aspek-aspek fundamental antara lain Deviden Payout (DPO), Debt to Equity Ratio (DER) dan Deviden Per Share (DPS) pada Price Earning Ratio (PER). Periode Penelitian yang digunakan adalah 1993 - 1996 sebagai periode sebelum krisis sedangkan 1998 - 200i sebagai periode selama krisis. Sampel yang digunakan adalah perusahaan manufaktur sebesar 88 emiten, Pada tahap awal pengujian dilakukan secara regresi dengan metode cross section untuk setiap tahun pengamatan, selanjutnya untuk melihat konsistensi nilai variabel tersebut dilakukan pengujian secara pooled section dengan metode data panel untuk periode sebelum dan selama krisis. Sebelum melakukan pengujian diatas terlebih dahulu melakukan pengujian casewisediagnostic, multikolinearitas, while heteroskedastis dan autokorelasi.
Untuk menguji pengaruh perbedaan efek kebijakan makro menggunakan uji Mann-Whitney U dan regresi linear secara dummy variabel. Adapun asumsi dummy yang diajukan Kebijakan Moneter (KM) sama dengan 1 jika Bank Indonesia menurunkan tingkat diskon mulai sebelum awal tahun hingga sesudah akhir tahun pendapatan. KM sama dengan 0 jika BI menaikkan tingkat diskon mulai sebelum awal tahun hingga sesudah akhir tahun pendapatan; Inflasi tinggi sama dengan 1 jika tingkat inflasi dalam satu tahun lebih dari 10 %, dan rendah jika kurang dari 10 %; Pertuinbuhan ekonomi yang meningkat diberi kode 1 dan menurun sama dengan 0.
Pada pengujian regresi yang konsisten signifikan mempengaruhi PER adalah DPO, sedangkan DER tidak signifikan pada tahun 1995, 1999, 2000 dan 2001 karena adanya pengaruh stock split. Pengujian secara pooled section baik sebelum maupun selama krisis menghasilkan DPO, DER, dan LnDPS secara bersama-sama signifikan berpengaruh terhadap PER. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh DPO dan DER terhadap PER adalah positif, sebaliknya pengaruh DPS terhadap PER adalah negatif.
Pada pengujian Mann Whitney U, variabel PER secara konsisten selalu signifikan. Untuk pengujian regresi secara dummy variabel diperoleh apabila bank sentral menurunkan tingkat suku bunga pada periode sebelum dan selama krisis maka diperkirakan PER akan bertambah; dan apabila terjadi efek inflasi yang tinggi periode sebelum dan selama krisis maka diperkirakan PER akan turun; serta apabila terjadi efek pertumbuhan ekonomi yang meningkat pada periode sebelum dan selama krisis maka diperkirakan PER akan meningkat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T18812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrizal Syaiful
"Perusahaan membutuhkan skenario yang tepat sebagai dukungan dalam meningkatkan produktivitas. Skenario yang tepat adalah yang dapat mengarahkan perusahaan kepada tujuan yang diharapkan pada awalnya.
Penulis mengadakan penelitian mengenai produktivitas PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), dengan menggunakan model perbandingan kedalam (intrafirm comparation) terhadap laporan keuangan dari tahun 1998 hingga 2001. Kemudian untuk mengetahui indikator produktivitas yang perlu ditingkatkan, penulis menggunakan Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk mendapatkan bobot dari tiap indikator produktivitas dan membuat kuesioner untuk pakar keuangan tambang. Sebelumnya penulis membuat hirarki dari indikator produktivitas tersebut, sehingga ada peringkat tujuan yang paling utama, kriteria, sub kriteria dan sub-sub kriteria. Setiap peringkat akan mendapat nilai sesuai dengan kepentingannya.
Akhirnya, dihasilkan beberapa rekomendasi setelah mengetahui skenario PTBA, keadaan produktivitas saat ini, tujuan yang akan dicapai, hasil analisis dan pengukuran indikator produktivitas PTBA. Rekomendasi ini dapat dipakai oleh PTBA untuk meningkatkan produktivitas.

A company requires an appropriate scenario as a support to increase its productivity. A successful scenario is one which can direct a company?s activities to the initial expectation. Therefore, a company should have a scenario to obtain the goal that has been stated.
This study is about the productivity of PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) by using the intrafirm comparison method on the company's financial report from the year 1998 up ' to 2001. Analytical Hierarchy Process to know which productivity indicator should be increased through the weighing of each indicator and making the questioner for the mining tinancial expert. In the early times, hierarchy of productivity indicators are made to make ranking of the goal (mainly), criteria, sub-criteria and sub-sub criteria. Each rank will obtain the score related to its purposes.
Finally, it will produce some recommendations after acknowledging the PTBA scenario, current productivity status, the oblective that will be reached, the result of analysis and PTBA's indicator measurement. This recommendation can be used by PTBA to increase its productivity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T10977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>