I Made Puja Suarsana Arya
Abstrak :
Kegagalan yang dialami bidang pertanian pada saat krisis melanda bangsa kita merupakan sejarah terburuk bagi bangsa kita. Kita tidak hanya mengalami krisis ekonomi, keadaan krisis pangan semakin memperburuk kondisi perekonomian bangsa. Padahal sejak tahun 1982, Indonsia merupakan salah satu negara penghasil beras terbanyak di dunia Swasembada Beras ). Ha ini sudah tentu merupakan
pukula yang hebat bagi pertanian kita. Kein inan pemerin untuk mengangkat citra pertanian kita yang sempat terpiiruk akibat krisis yang melanda bangsa ini, dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang sedang dilaksanakan adalah dengan mengeluarkan Ikan Layanan Masyarakat mel;dui media televisi Kegiatan beriklan di televisi merup~an kegiatan yang sudah dilakukan bangsa kita sejak masa Orde Baru lalu. Tetapi bila kita lihat secara sekilas, tampak
ada perbedaan gaya tayang antara iklan masa Orde Baru dengan masa Reformasi.
Pada masa Orde Baru, kita akan melihat bagaimana kesuksesan-kesuksesan yang diraih oleh pertanian kita masa lalu. Sedangkan pada iklan masa Reformasi yang dapat k.ita lihat adalah penggambaran mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani-petani kecil di negara kita.
Dari perbedaan kedua iklan ini, yang ingin dilihat adalah fenomena apa yang sebenarnya ingin diangkat pada masing-masing iklan tersebut. Jika ada perbedaan pada fenomena yang diangkat, penelitian ini juga ingin melihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi pengangkatan fenomena-fenomena yang ada pada masingmasing iklan tersebut.
Untuk menganalisa masing-masing fenomena pada kedua iklan ini,
digunakan meteode semiotik Pierce. Melalui tanda-tanda yang ada baik itu icon, indeks maupun simbol yang ada pada masing-masing frame, akan dianalisa dan dicari maknanya dengan mempergunakan segitiga makna Pierce. Realitas basil dati analisa merupakan realias yang masih semu. Kemudian dengan paradigma kritis penelitian ini dilanjutkan dengan melakikan interpretasi pada basil analisis, untuk
mencari realitas yang sebenarnya dengan berdasarkan pada Historical Situatedness.
Dari hasil analisa dan interpretasi peneliti, dapat disimpulkan bahwa memang teijadi perbedaan gaya tayang antara iklan masa Orde Baru dengan masa Reformasi.
Masa Orde bani pertanian di negara kita dilandasi oleh paham Kapitalis semu (Crony Capitalism) . Kesuksesan yang diraih sebenarnya adalah kesuksesan yang didapat oleh sebagian kecil petani " Besar ". Hanya petani dengan modal yang besarlah yang dapat berproduksi secara maksimal. Sedangkan untuk iklan masa Reformasi kapitalis
yang berkembang adalah kapitalis liberal, dimana ยท lebih dipengaruhi oleh paham PEGEL ( Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah ).Yang menjadi fokus utama adalah petani " Kecil " dengan segala permasalahan yang ada disekelilingnya.
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan mampu menumbuhkan sikap kritis masyarakat terutama mahasiswa terhadap iklan yang beredar di media. Sedangkan bagi pengiklan sendiri, dengan basil penelitian ini diharapkan memikirkan lebih jauh lagi terna yang ingin diangkat dalam iklan-iklan selanjutnuya. Pengambilan tema yang sesuai dengan realitas tanpa ada manipulasi akan lebih bermanfaat, apalagi itu
adalah !klan Layanan Masyarakat yang fokus utamanya adalah informasi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4076
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library