Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Putri Devitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena praktik manipulasi ukuran (vanity sizing) dan perbandingan sosial yang terjadi pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur bagaimana pengaruh praktik vanity sizing dan perbandingan sosial terhadap keputusan pembelian produk busana siap pakai. Dengan metode eksperimen, akan diuji pengaruh manipulasi ukuran yang terbagi menjadi 3 kelompok,yaitu ukuran pakaian normal, ukuran 1x lebih kecil, dan ukuran 2x lebih besar. Variabel lain yaitu perbandingan sosial juga akan terbagi menjadi 3 yaitu, upward comparison,  downward comparison dan kontrol.

Hasil dari penelitian mebuktikan bahwa praktik manipulasi ukuran pakaian dan perbandingan sosial dapat memppengaruhi keputusan pembelian secara positif, dan terbukti juga  secara signifikan bahwa perbandingan sosial dapat memberikan efek berbeda sesuai dengan ukuran pakaian. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemasar dalam menyusunstrategi pemasaran industry busana siap pakai.


ABSTRACT
This research conduct based on phenomenon, the practice of vanity sizing and social comparison that occurs in female students of the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia. The purpose of this study was to measure how the influence of the vanity sizing and social comparison on purchase intention, ready to wear fashion products. With the experimental method, the effect of size manipulation will be tested which is divided into 3 groups, such as normal clothing size, 1x smaller size, and 2x larger size. Other variables, namely social comparison will also be divided into 3, such as, upward comparison, downward comparison and control. The results of the study prove that the practice of clothing size manipulation and social comparison can positively influence purchase intention, and it is also proven that social comparisons can occur different effects according to clothing size. This research can be useful for marketers in developing a marketing strategy in ready to wear fashion industry.
2019
T55198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beatrice Christjia
Abstrak :
Penelitian terdahulu menemukan bahwa mahasiswa akhir memiliki kecemasan tinggi karena mementingkan pencapaian akademik yang menunjang karir ke depannya. Posselt et al. (2016) juga menemukan bahwa berada pada lingkungan dengan kemampuan tinggi membuat individu lebih cemas dibandingkan berada di lingkungan dengan kemampuan beragam. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk melihat hubungan positif antara perbandingan sosial dan kecemasan akademik pada mahasiswa akhir di tiga perguruan tinggi terbaik Indonesia. Partisipan penelitian berjumlah 165 mahasiswa semester 7 hingga 14. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara perbandingan sosial dan kecemasan akademik mahasiswa akhir di UI, ITB, dan UGM (rs(165)=0.397,p<0.01,one-tailed). Mahasiswa diharapkan untuk fokus pada hal positif dari diri sendiri dan keadaan ketika melakukan perbandingan sosial. ......Research has found that final-year students have high academic anxiety because they prioritizes academic achievements that support their future career development. Posselt et al. (2016) has also found that when students are in high-ability environment will be more anxious than in mixed-ability environment. Therefore, the research aims to see relationship between social comparison and academic anxiety in final students in top three Indonesian universities. This research’s participants are 165 students from 7 to 14 semesters. Recent research found that there were positive and significant relationship between social comparison and academic anxiety in final-year students of top three Indonesian universities (rs(165)=0.397, p<0.01, one-tailed). Students are expected to focus on the positive side of self and situation in social comparison.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Nugroho
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara social comparison dan citra tubuh pada mahasiswa. Pengukuran social comparison menggunakan alat ukur Body Comparison Scale milik Fisher, Dunn, & Thompsom (2002). Untuk pengukuran citra tubuh menggunakan alat ukur MBSRQ dari Thomas Cash (1989). Partisipan berjumlah 102 responden mahasiswa dengan rentang usia 18 sampai 29 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara social comparison dan citra tubuh pada mahasiswa. (r=0,121; p=0,210). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar dalam mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai social comparison dan citra tubuh. ...... This research was conducted to find the correlation between social comparison and body image among college students. Social comparison was measured using instrument of Body Comparison Scale from Fisher, Dunn, & Thompsom (2002). Body image was measured using instrument of MBSRQ from Thomas Cash (1989). The participants of this research are 102 responden of college studets who have emerging adulthood ages, 18 until 29 years old (r=0,121; p=0,210). The main results of this study showed no significant relationship between social comparison and body image among college students. The results of this study are expected to be the basis of data in developing further research on social comparison and body image.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Gunawan
Abstrak :
Banyak individu yang kehidupan sehari-harinya menjadi terhambat dan tak tertahankan akibat adanya rasa cemas akan situasi sosial. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk melihat dampak moderasi komparasi sosial pada pengaruh rasa bangga terhadap kecemasan sosial untuk mencari tahu lebih jauh faktor yang bisa mengurangi dampak tidak diinginkan dari kecemasan sosial. Pengukuran rasa bangga menggunakan alat ukur Authentic and Hubristic Pride Scale (AHPS), kecemasan sosial menggunakan alat ukur Social Phobia Inventory (SPIN), dan komparasi sosial menggunakan metode narasi yang diadministrasikan melaui media daring. Partisipan berjumlah 160 orang emerging adulthood dalam rentang usia 18-29 tahun. Teknik korelasi Pearson digunakan untuk melihat hubungan antarvariabel dan Hayes Process Macro digunakan untuk melihat dampak moderasi komparasi sosial dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa komparasi sosial downward contrastive memoderasi hubungan authentic pride dengan kecemasan sosial. ......Many individuals had their daily lives hampered and become unbearable due to social anxiety. This quantitative research aims to examine the moderation effects of social comparison on the interaction effect of pride on social anxiety in order to look further into factors that may reduce the undesirable effects of social anxiety. Pride is measured using the Authentic and Hubristic Pride Scale (AHPS), social anxiety is measured using the Social Phobia Inventory (SPIN), and social comparison is measured by using the narrative method administered online. 160 emerging adulthood participants with age range 18-29 years were assessed. Pearson correlation is used to define the relationship between variables and the Hayes Process Macro is used to see the moderating effects of social comparison in this study. The results of this study indicate that downward contrastive social comparison moderates the relationship between authentic pride and social anxiety.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Natasya Berliana Putri
Abstrak :
Kebijakan pembatasan dalam melakukan interaksi sosial, menyebabkan penggunaan media sosial meningkat selama pandemi COVID-19. Mahasiswa merupakan pengguna media sosial terbanyak di Indonesia, dimana media sosial Instagram dan TikTok populer di kalangan mahasiswa. Adanya beragam fitur yang ada pada Instagram dan TikTok dapat menyebabkan mahasiswa melakukan social comparison, dimana hal tersebut dapat menimbulkan emosi negatif yang mengarah pada penurunan subjective well-being mahasiswa. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara social comparison dan subjective well-being pada mahasiswa pengguna Instagram dan TikTok. Terdapat dua alat ukur yang digunakan, yaitu The Iowa-Netherlands Comparison Orientation Scale untuk mengukur social comparison dan The Perma-Profiler untuk mengukur subjective well-being. Partisipan di dalam penelitian ini berjumlah 191 mahasiswa pengguna media sosial Instagram dan TikTok, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan rentang usia 19-25 tahun (M = 21,37, SD = 1,028) dari berbagai wilayah di Indonesia. Berdasarkan uji korelasi yang dilakukan menggunakan teknik analisis Pearson Correlation, ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara social comparison dan subjective well-being pada mahasiswa pengguna Instagram dan TikTok (r (191) = -0,130, p < 0,05). Oleh karena itu, semakin tinggi social comparison yang dilakukan mahasiswa, semakin rendah pula subjective well-being mahasiswa, demikian pula dengan sebaliknya. ......The policy of limiting social interactions caused the use of social media increases during the COVID-19 pandemic. College students are amongst the most active users on social media, also Instagram and TikTok are popular among them. The various features on Instagram and Tiktok can cause college students to do social comparison, which can elevate negative emotions that lead to decreased student’s subjective well-being. Thus, this study aims to find out whether social comparison has an effect on college student’s subjective well-being. There are two measurement instruments used, The Iowa-Netherlands Comparison Orientation Scale to measure social comparison and The Perma-Profiler to measure subjective well-being. Participants in this study were 191 college students using Instagram and TikTok, consisting of male and female, with an age range of 19-25 years (M = 21,37, SD = 1,028) from various areas in Indonesia. According to the correlation test that conducted using Pearson Correlation, there is a negative and significant correlation between social comparison and subjective well-being of college students using Instagram and TikTok (r (191) = -0,130, p < 0,05). Thus, the higher level of social comparison that students did, the lower the subjective well-being of college students using Instagram and TikTok as well, and vice versa.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Eryananda
Abstrak :
Pemberian umpan balik dan social comparison erat kaitannya dalam menentukan performa akademik siswa di sekolah. Penelitian eksperimental di sebuah SMA Di Jakarta dilakukan untuk mengetahui jenis umpan balik, jenis social comparison mana yang paling mempengaruhi performa akademik dan apakah social comparison memoderasi efek dari perbedaan jenis umpan balik terhadap performa. Penelitian dilakukan pada anak SMA kelas X (N=102). Partisipan dibagi atas dua kondisi yaitu yang mendapat umpan balik deksriptif (berisi komentar berupa informasi tentang apa yang sudah sesuai dan belum sesuai, mengapa sudah sesuai, apa yang perlu ditambahkan agar sesuai) atau umpan balik evaluatif (komentar singkat apakah jawaban sudah atau belum tepat, serta poin dari jawaban tersebut). Siswa diminta mengerjakan ujian pelajaran kewarganegaraan dalam bentuk esai 5 soal, lalu diberikan umpan balik. Dari hasil ujian tersebut, partisipan yang mendapat nilai tinggi akan diberi tanda bintang dan melakukan downward comparison, dan yang tidak mendapat bintang akan melakukan upward comparison. Lalu, partisipan diminta merevisi ujian berdasarkan umpan balik yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan partisipan yang mendapat umpan balik deskriptif memiliki performa akademik yang signifikan lebih tinggi dibanding partisipan yang mendapat umpan balik evaluatif dengan F (102) = 30,645, p"<.05, begitu juga dengan siswa yang melakukan upward comparison dengan F (102) ="11,648, p <.05. Namun, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari interaksi antara jenis umpan balik dan jenis social comparison terhadap performa akademik dengan F (102) = 0,181, p>.05. Selain itu, hasil penelitian ini menemukan bahwa jenis kelamin, rasa suka terhadap pelajaran Kewarganegaraan, dan nilai UAS di semester sebelumnya memiliki korelasi yang signifikan dengan performa akademik.
Feedback and social comparison closely related in determining student's academic performance at school. An experimental study in high school in Jakarta was conducted to determine the type of feedback, the kind of social comparison which most effect on academic performance and whether social comparison moderating the effects of different types of feedback on performance. The study was conducted on first grader (N""= 102). Participants were divided into two conditions; participants received descriptive feedback (content an information about which one is correct and incorrect, why it is correct, what needs to be added to make it correct) or evaluative feedback (comments whether the answer is correct or not, as well as the points of the answer). Participants will be asked to take an essay test about Citizenship, and given feedback. From the results of the test, participants who get high scores will be marked with a star and do downward comparison and student who did not get the star will do upward comparison. Then, participants will be asked to revise the exam based on the feedback given. As a result, participants who receive descriptive feedback perform at a significantly higher than participants who receive evaluative feedback F (102) = 30.645, p <.05, as well as students who perform upward comparison F (102) = 11.648, p <.05. However, no significant effect interaction between the type of feedback and the kind of social comparison on academic performance F (102) = 0.181, p >.05. In addition, the results of the study found that gender, interest towards Citizenship lessons, and the results of UAS in the previous semester are significantly correlated with academic performance.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Fadlin Ananta
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara social comparison dan motivasi berprestasi pada mahasiswa di Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah 488 mahasiswa program sarjana dan diploma dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Social comparison diukur dengan menggunakan INCOM oleh Gibbons dan Buunk (1999). Motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan AMS-R oleh Lang dan Fries (2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa social comparison dimensi ability tidak berkorelasi secara signifikan dengan motivasi berprestasi dimensi hope of success, namun berkorelasi secara positif dan signifikan dengan dimensi fear of failure. Social comparison dimensi opinion berkorelasi secara positif dan signifikan dengan motivasi berprestasi dimensi hope of success dan dimensi fear of failure. Dari hasil tersebut, disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh antara kedua variabel itu. ...... This study was conducted to investigate the correlation between social comparison and achievement motivation among college students. The participants were 488 undergraduate and diploma students from various universities in Indonesia. Social comparison was measured by INCOM, constructed by Gibbons and Buunk (1999). Achievement motivation was measured by AMS-R, constructed by Lang and Fries (2006). The results show that social comparison?s ability dimension is not significantly correlated with hope of success dimension of achievement motivation, but positively and significantly correlated with the fear of failure dimension. Social comparison's opinion dimension is positively and significantly correlated with achievement motivation's hope of success dimension and fear of failure dimension. Based on these findings, further research is suggested to find the effect between these two variables.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ukhti Salamah
Abstrak :
ABSTRAK
Dibalik popularitasnya, Instagram merupakan media sosial yang memiliki dampak negatif paling tinggi bagi penggunanya. Hal ini dikarenakan konten yang diunggah oleh pengguna Instagram merupakan gambar ideal yang dapat mengecilkan hati pengguna lain yang melihatnya. Penelitian ini menguji hubungan antara up-social comparison dengan self-esteem pada siswa yang menggunakan Instagram. Penelitian ini menggunakan Skala Self-Esteem Rossenberg sebagai alat pengukur harga diri, serta Social Comparison di Facebook yang dikonstruksikan oleh Vogel et al (2014) yang telah diadaptasi oleh peneliti sebagai alat ukur dari upward social comparison. Sebanyak 472 mahasiswa S1 terlibat dalam penelitian ini. Data partisipan diolah dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan sosial ke atas secara signifikan berkorelasi negatif dengan harga diri. Hal ini menunjukkan kecenderungan bahwa semakin tinggi perbandingan sosial ke atas yang dialami individu diikuti dengan harga diri yang semakin rendah. Selain itu, ditemukan juga bahwa 2,3% varians harga diri dapat dijelaskan dengan perbandingan sosial ke atas
ABSTRACT
Behind its popularity, Instagram is a social media that has the highest negative impact on its users. This is because the content uploaded by Instagram users is an ideal image that can discourage other users who see it. This study examines the relationship between up-social comparison and self-esteem in students who use Instagram. This study uses the Rossenberg Self-Esteem Scale as a means of measuring self-esteem, as well as Social Comparison on Facebook which was constructed by Vogel et al (2014) which has been adapted by researchers as a measuring tool for upward social comparison. A total of 472 undergraduate students were involved in this study. Participant data was processed using simple linear regression analysis. The results showed that upward social comparison was significantly negatively correlated with self-esteem. This shows a tendency that the higher the upward social comparison experienced by the individual is followed by the lower self-esteem. In addition, it was also found that 2.3% of the variance in self-esteem can be explained by upward social comparisons
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karima Septiani Kristyaningsih
Abstrak :
Unggahan media sosial mengenai kegiatan magang atau bekerja sebelum lulus yang dianggap rewarding dapat berujung pada fenomena fear of missing out (FoMO) pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran social comparison orientation (SCO) sebagai mediator dalam hubungan antara self-esteem dan FoMO pada mahasiswa pencari lowongan magang dan kerja. Pada penelitian sebelumnya, FoMO cenderung dirasakan oleh individu yang memiliki self-esteem rendah dan SCO yang tinggi. Di saat yang sama, individu dengan SCO tinggi diketahui memiliki karakteristik self-esteem yang rendah. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah RSES (Rosenberg, 1965), FoMO (Crumby dkk., 2019), dan INCOM Scale (Gibbons & Buunk, 1999). Data diambil dari 112 mahasiswa aktif yang sedang tidak mengikuti kegiatan magang/bekerja dan sedang mencari lowongan magang/pekerjaan. Hasil analisis PROCESS Macro simple mediation (Model 4) menunjukkan bahwa SCO secara penuh memediasi hubungan antara self-esteem dan FoMO (B = -0,589, 95%CI [-0,941/-0,238], p = 0,001). Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa pencari lowongan magang/pekerjaan yang memiliki self-esteem rendah lebih mungkin untuk mengalami FoMO karena kecenderungannya untuk membandingkan diri dengan orang lain. ......Social media uploads regarding internship or work activities before graduation which considered to be rewarding may lead to the Fear of Missing Out (FoMO) phenomenon among undergraduate students. This study aims to examine the role of Social Comparison Orientation (SCO) on the relationship between self-esteem and Fear of Missing Out (FoMO) on internship and job-seeking undergraduate students. In previous research, FoMO tended to be experienced by individuals with lower self-esteem and higher SCO. At the same time, individuals with higher SCO are known to be characterized by having lower self-esteem. The measuring instruments used in this study are RSES (Rosenberg, 1965), FoMO (Crumby et al., 2019), and INCOM Scale (Gibbons & Buunk, 1999). Data were collected from 112 active undergraduate students who were not participating in internship/work activities and were looking for internship/job vacancies. The result of PROCESS Macro Simple Mediation (Model 4) showed that SCO fully mediated the relationship between self-esteem and FoMO (B = -0,589, 95%CI [-0,941/-0,238], p = 0,001). This study provides evidence that internship and job-seeking undergraduate students with lower self-esteem are more likely to experience FoMO due to their tendency to compare themselves with others.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramastri Pramusita
Abstrak :
Ketertarikan interpersonal dapat dibentuk oleh (a) jarak psikologis seseorang dari target (pengalaman subjektif yang target dekat atau jauh dari dirinya) dan (b) penafsiran kualitas target dibanding dengan diri (lebih baik atau lebih buruk daripada dirinya). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Park et al., (2015) pada penelitian ini diduga bahwa ketika mengevaluasi target yang berada dekat secara psikologis, rincian kontekstual yang konkrit (misalnya, bagaimana kinerja target mempengaruhi evaluasi diri pria pada saat itu) dapat menentukan ketertarikan pria terhadap target wanita. Penelitian ini juga mengusulkan rasa malu sebagai moderator akan menentukan kenaikan atau penurunan pada tingkat ketertarikan pria. 126 mahasiswa pria yang dibagi menjadi empat kelompok yang berbeda diminta untuk membaca sebuah artikel tentang wanita dalam empat variasi kondisi perbandingan kinerja (lebih baik vs lebih buruk) dan kondisi malu (malu rendah dan malu tinggi). Penelitian ini mengungkapkan bahwa, kontras dengan penelitian sebelumnya, dalam kondisi spasial dekat pria menunjukkan daya tarik yang lebih besar terhadap perempuan yang ditampilkan kinerja yang lebih baik dari diri mereka sendiri. ......Interpersonal attraction may be shaped by (a) one?s psychological distance from a target (the subjective experience that a target is close to or far from the self) and (b) the perceived standing of a target on a trait relative to the self (as better or worse than the self). Based on the result of previous study by Park et al., (2015) this research proposes that when evaluating psychologically near targets, concrete contextual details of the environment (e.g., how a target?s performance affects self-evaluations in the moment) may determine individuals? attraction toward targets. This research also proposes that shame as moderator will determine increment or decrement on level of men?s attraction. 126 male college students whom divided into four different group were asked to read an article about a women in four different variety of performance comparison (outperform vs underperform) and shame-triggering (high shame vs low shame) condition. This research revealed that, contrast to the previous study, in spatially near condition men showed greater attraction toward women who displayed better performance than themself
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>