Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
Giordano, John,author
Abstrak :
ABSTRACT
This essay Will examine the role of cultural memory in an age of global interconnection. It Will discuss how the traditional idea of culture is threatened by the
culture industry, information technology and the media. In the West, there seems to be a loss of cultures function as an engine of change and reform. But throughout the history of South East Asia (and especially in Indonesia) one sees a both a process of appropriation of ideas from the outside, and at the same time, the maintenance of a deeper cultural identity that is resistant to complete control. It is an unconscious memory or a cultural reflex present within the languages and stories and rationalities. I will explain this with reading of Michel de Certeau. And I will show how the Wayang story of the Death of Semar is emblematic of this idea. The awareness of these old processes of appropriation and resistance are extremely important in our age of global networks of power that attempt to impose, various religious, political, financial and legal Structures.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Alexander Seran
Abstrak :
ABSTRACT
Tampaknya pertanyaan tentang Orde Baru tidak lagi fokus pada kapan dimulai tetapi apa dan mengapa Orde Baru itu bisa berhasil mengakhiri sebuah rezim (Orde Lama) yang sejak awal, sehari setelah Proklamasi dikumndangkan, yakni 18 Agustus 1945, ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menjadi implementor nilai nilai dasar dan ideologi negara dalam membangun sistem demokrasi yang berkepribadian Indonesia. Dengan demikian pendidikan sejarah nasional tidak secara parsial dan deterministik mematok sebuah momen seakan akan itulah awal mula sejarah padahal momen itu lebih mendeskripsikan kepentingan penguasa ketimbang apa yang diklaim jati diri bangsa yang seharusnya dilaksanakan secara murni dan konsekuen (bukan terutama kemarin tetapi) hic et nunc (sekarang dan di sini). Filsafat tentang sejarah terletak pada pemikiran di balik apa yang nyata terjadi
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Selu Margaretha Kushendrawati
Abstrak :
ABSTRACT
Seren Taon merupakan sebuah fenomen religius yang dinyatakan melalui upaca khas masyarakat Sunda yakni ucapan terima kasih kepada Tuhan yang telah memberi panen melimpah. Masyarakat percaya bahwa panen yang baik datang dari Tuhan namun Tuhan yang dimaksud bukanlah Tuhan yang diajarkan dalam Kitab Kitab Suci. Tuhan bagi mereka adalah pemberi hasil panen dan Tuhan yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari dalam tradisi mereka. seren Taon merupakan sebuah ungkapan identitas komunitas yang dapat ditingkatkan menjadi identitas nasional berdasarkan kesadaran religius yang hidupa dalam masyarakat dan budaya bangsa. seren Taon sesungguhnya adalah ajaran etika daripada doktrin agama yang mengajak para pengikutnya untuk peduli pada masalah kemanusiaan menurut keyakinan komunitas bahwa kebaikan yang Tuhan itu nyata sebagaimana yang dialami dalam kehidupan sehar-hari hidup sebagai masyarakat sebuah bangsa.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Febiana Rima
Abstrak :
Gending merupakan salah satu tradisi bernyanyi yang tidak pernah ditinggalkan oleh orang Jawa. Dalam budaya Jawa, gending bukan sekedar artefak yang menggambarkan jiwa estetis orang Jawa tetapi di dalam gending ada nasihatnasihat bijak dan cara berpikir filosofis yang akan diajarkan kepada anak-anak generasi penerusnya tentang bagaimana sejatinya manusia harus hidup. Menghargai alam, menjaga relasi antar sesama manusia dan membangun kesadaran diri sebagai manusia merupakan inti ajaran dari seni tersebut. Macapat adalah salah satu jenis gending Jawa berisi kumpulan lagu. Macapat muncul pada akhir Majapahit saat mulainya pengaruh Walisanga di Jawa Tengah sedangkan di Jawa Timur dan Bali macapat telah dikenal sebelum datangnya Islam. Tujuan dari tulisan ini adalah memperkenalkan Macapat sebagai ajaran tentang tentang hidup yang baik melalui menghargai hidup bersama semua makluk hidup.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Mikhael Dua
Abstrak :
ABSTRACT
Teaching philosophy as basic subject for students of different schools of the same university aims to prepare them with the discipline of abstract but universal and correct thinking. The experience about the job by philosophy teachers is quite different from theachers who do teach science according to their specialities in different schools of the same university. This essay reflects a personal experience of the writer in teaching philosophy of science, ethics, and other branch of philosophy according to the specific requirement of different schools in the same university. In connection with the end of a university formation, philosophy is granted to prepare students with both intellectual and moral expertise but often philosophical design for this end is not incorporated in science. The discrepancy between philosophy and science has become the concern of philosophy teacher to attract multidisciplinary curriculum design to keep university faithful to its main goal which is to make society becomes more rational and democratic.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ignatius Haryanto
Abstrak :
ABSTRACT
Tidak bisa dipungkiri kalau sekarang ini media massa di berbagai wilayah tak bisa beroperasi sebagai perusahaan yang sehat sehingga tampak tidak profesional dan lebih menunjukkan ketergantungannya pada dinamika yang terjadi dalam politik lokal (mulai dari soal langganan koran oleh kantor-kantor pemerintah, iklan ucapan selamat kepada pejabat, hingga berbagai bentuk suap lainnya). Bukan berlebihan pula jika Serikat Penerbit Pers melontarkan pernyataan bahwa perusahaan pers yang sehat hanya sekitar 30 persen dari total pers yang ada. Hal ini memberikan kondisi yang membuatnya sulit menjadi media yang ideal, independen dan tak terpengaruh dari kebutuhan ekonomi perusahaan pers tersebut. Pertanyaannya siapa mendidik siapa kalau media massa berkawan setali tiga uang dengan yang berani bayar? Ujiannya ada antara ada di saat penyelenggaraan pemilihan umum.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Sihotang, Kasdin
Abstrak :
Tanggung jawab moral merupakan salah satu dari prinsip etis profesi. Tanggung jawab moral adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan tugasnya serta memberikan tanggapan terhadapnya berdasarkan prinsip prinsip etis. Dari pengertian ini, ada dua aspek tanggung jawab moral, yakni menunjukkan diri sebagai seorang profesional yang bermutu dan berani menjawab persoalan persoalan yang muncul di dalamnya. Aspek pertama meliputi pengakuan diri sebagai pribadi yang bebas, sadar dan tahu apa yang akan dilakukan serta kecintaan pada pekerjaannya. Apek kedua, seorang profesional berani menanggung risiko dari perbuatannya. Esensi tanggung jawab ini juga berlaku bagi profesi akuntansi. Ini berarti, seorang akuntan menyadari diri sebagai orang bebas. Ia juga secara sadar akan prosedur prosedur pekerjaannya dan memiliki pengetahuan yang memadai dalam menjalankan pekerjaannya. Selain itu seorang akuntan berani menanggung resiko dari perbuatannya. Singkatnya, tanggung jawab moral adalah kemampuan kaum profesional menggunakan kompetensi teknis dan kompetensi etis dalam menjalankan tugas tugasnya.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Yeremias Jena
Abstrak :
ABSTRACT
Tujuan Komisi Etika adalag mengevaluasi proposal, penelitian, dan publikasi agar memenuhi Standar etis. Komisi Etika menerbitkan pernyataan laik etik untuk proposal, penelitian, dan publikasi yang bebas dari penyimpangan jika kegiatan-kegiatan tersebut tidak merusak harkat martabat manusia dan makluk hidup pada umumnya. Etika seringkali dikaitkan dengan ranah penelitian sebagai sebuah disiplin yang secara sistematik menguji apakah baik atau buruk jika sebuah penelitian dilakukan. Sebaliknya moralitas seringkali dihubungkan dengan cara sebuah kelompok biasanya bertindak dalam kehidupan sehari hari. Dalam hubungan itu, apa yang diklaim oleh sebuah kelompok sesuai moralitas bermoral harus diuji kehandalannya menurut standar rasionalitas dan keadilan yang umumnya diterima oleh semua pihak.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Alexander Seran
Abstrak :
ABSTRACT
Tujuan Komisi Etika adalag mengevaluasi proposal, penelitian, dan publikasi agar memenuhi standar etis. Komisi Etika menerbitkan pernyataan laik etik untuk proposal, penelitian, dan publikasi yang bebas dari penyimpangan jika kegiatan kegiatan tersebut tidak merusak harkat martabat manusia dan makluk hidup pada umumnya. Etika seringkali dikaitkan dengan ranah penelitian sebagai sebuah disiplin yang secara sistematik menguji apakah baik atau buruk jika sebuah penelitian dilakukan. Sebaliknya moralitas seringkali dihubungkan dengan cara sebuah kelompok biasanya bertindak dalam kehidupan sehari hari. Dalam hubungan itu, apa yang diklaim oleh sebuah kelompok sesuai moralitas bermoral harus diuji kehandalannya menurut standar rasionalitas dan keadilan yang umumnya diterima oleh semua pihak.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:1 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Soegihartono
Abstrak :
Kedatangan para pedangan Cina yang dipimpin laksama Chen Ho di Semarang pada tahun 1412 membuktikan bahwa peristiwa mempengaruhi perbauran budaya Cina dan budaya Jawa. Hubungan perdagangan yang terjadi ketika itu masih berlanjut hingga sekarang. Para pendatang Cina belakangan ke Jawa memutuskan menetap. Mereka disambut penduduk setempat tetapi karena perbedaan budaya para pendatang Cina itu hidup dalam komunitasnya sendiri yang dikenal sebagai Pecinan. Dalam komunitas pecinan itu, para imigran Cina memperlihatkan ethos kerja keras. Mereka mulai bekerja dari jam delapan pagi hingga jam lima sore. Dengan kerja keras mereka memberi pengaruh pada masyarakat asli yang melihat bahwa kesejahteraan keluarga dapat dicapai melalui kerja keras dalam bisnis. Tujuan paper ini memperkenalkan inkulturasi sebagai hasil generasi immigrant Cina yang lahir dan menetap di Indonesia sebagai warga negara Indonesia yang dikenal dengan nama Cina Peranakan.
Jakarta: Pusat Pengembangan Etika Unika Atma Jaya, 2015
300 RJES 20:2 (2015)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library