Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutasoit, Reynhard JTP
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang strategi Telkomsel Regional Jabotabek dalam meningkatkan pendapatannya. Dimana melihat kondisi persaingan bisnis telekomunikasi selular yang semakin sengit saat ini dan dengan bertambahnya jumlah operator selular baru yang terjun ke bisnis ini, maka porsi pelanggan yang ada di Indonesia khususnya di Jabotabek akan dibagi untuk lebih banyak operator dan jelas akan mempengaruhi pendapatan Telkomsel juga. Hal tersebut merupakan indikasi bahwa seharusnyalah Telkomsel sudah saatnya melihat stategi lain selain penambahan daerah jangkauan sinyal yaitu dengan mempertimbangkan kinerja jaringan yang ada untuk meningkatkan pendapatannya. Kinerja jaringan yang dipertimbangkan dalam penelitian ini adalah Total Calls, Availability, SCR, ASR, CCR dan MHT. Akan dilihat pengaruh terbesar dari masing-masing kinerja jaringan tersebut terhadap pendapatan dan juga akan dilihat pengaruh terbesar keseluruhan kinerja jaringan tersebut secara simultan terhadap pendapatan. Sumber data Januari 2006 sampai Maret 2009 diambil dari Telkomsel Regional Jabotabek merupakan data sekunder yang terlebih dahulu dipilah menjadi data kinerja dan data pendapatan. Kemudian akan dirumuskan hubungan antara datadata tersebut dan selanjutnya diuji dengan menggunakan program statistik SPSS. Setelah menguji kelayakan data dan hubungan anatar variabel sesuai dengan kebutuhan analisis maka didapat hasil penelitian bahwa kinerja jaringan yang sangat berpegaruh secara langsung terhadap pendapatan adalah CCR dan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap pendapatan adalah Availability. Hasil dari penelitian tersebutlah yang dapat menjadi stategi managemen Telkomsel Regional Jabotabek, kenerja jaringan mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
This thesis discusses about the strategy of Telkomsel Jabotabek Region to increase the revenue. Looking at the condition of business telecommunications provider that more virulent at the moment and with the increasing number of new service provider to this business, the share of customers in Indonesia, particularly in Jabotabek, will be divided among more service provider and clearly will effect Telkomsel?s revenue. This is an indication that Telkomsel should have seen a strategy other than the addition of the signal coverage whitch is to consider the performance of the existing network to enhance incomes. The performance of the network considered in this research is the Total Calls, Availability, SCR, ASR, CCR and MHT. The analysis part will focus on the influence of each network's performance against income and will also see the influence of the largest overall performance of the network simultaneously to the income. Sources of data is between January 2006 to March 2009 which is taken from the Telkomsel Jabotabek Region is the secondary data that previously splitted into performance data and income data. Then formulated the relationship between the data and tested using the statistical program SPSS. After the feasibility test of the data and the relationship among variables according to the analysis requirement, results obtained that the performance of the network that is so much affect directly against income is CCR and the indirect effect of income is Availability. Results of this research could become a strategy management of Telkomsel Jabotabek Region, which network performance should be priorities to improve the company's revenue.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25963
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Protokol signaling sistem CCS#7 (Common Channel Signaling No. 7) digunakan pada sistem telekomunikasi GSM (Global System for MobileCommunication) saat ini mempunyai kemampuan untuk menangani trafik yang besar, fleksibilitas yang tinggi dalam menerima aplikasi service bare. Lapisan-lapisan CCS#7 meliputi Level 1 (Physical Layer), level 2 (Data Link Layer), level 3 (Network Layer) untuk penanganan message dan manajemen jaringan. Level 4 (User Part) yang berfungsi untuk mendefinisikan arti dan urutan dari message yang menggunakan aplikasi signaling. User Part meliputi Telephone User Part (TUP), Integrated Service Digital Network User Part (ISUP) dan Signaling Connection Control Part (SCCP). SCCP menyediakan fungsi-fungsi network layer dan network service berupa connectionless dan connection oriented untuk membaNva pesan-pesan. SCCP mengontrol transaksi signaling antar elemen jaringan, routing dan proses translasi digit. User SCCP meliputi ISUP (ISDN Userpart) dan TCAP (Transaction Capability Application Part). Pengamatan signaling dilakukan dengan menggunakan alat ukur protocol analyzer untuk mengetahui transaksi yang terjadi antara MSC (Mobile Switching Center), VLR (Visitor Location Register) dan HLR (Nome Location Register). Setiap proses signaling yang terjadi antar network element dapat diamati dengan menggunakan alai ukur. Keberhasilan dan kegagalan pembangunan suatu hubungan dapat dilihat dari transaksi message SCCP yang dikirim. Dalam tugas akhir ini dianalisa SCCP disertai dengan prosedur SCCP dan jenis message yang digunakan untuk signaling CCS#7.Protokol signaling sistem CCS#7 (Common Channel Signaling No. 7) digunakan pada sistem telekomunikasi GSM (Global System for MobileCommunication) saat ini mempunyai kemampuan untuk menangani trafik yang besar, fleksibilitas yang tinggi dalam menerima aplikasi service bare. Lapisan-lapisan CCS#7 meliputi Level 1 (Physical Layer), level 2 (Data Link Layer), level 3 (Network Layer) untuk penanganan message dan manajemen jaringan. Level 4 (User Part) yang berfungsi untuk mendefinisikan arti dan urutan dari message yang menggunakan aplikasi signaling. User Part meliputi Telephone User Part (TUP), Integrated Service Digital Network User Part (ISUP) dan Signaling Connection Control Part (SCCP). SCCP menyediakan fungsi-fungsi network layer dan network service berupa connectionless dan connection oriented untuk membaNva pesan-pesan. SCCP mengontrol transaksi signaling antar elemen jaringan, routing dan proses translasi digit. User SCCP meliputi ISUP (ISDN Userpart) dan TCAP (Transaction Capability Application Part). Pengamatan signaling dilakukan dengan menggunakan alat ukur protocol analyzer untuk mengetahui transaksi yang terjadi antara MSC (Mobile Switching Center), VLR (Visitor Location Register) dan HLR (Nome Location Register). Setiap proses signaling yang terjadi antar network element dapat diamati dengan menggunakan alai ukur. Keberhasilan dan kegagalan pembangunan suatu hubungan dapat dilihat dari transaksi message SCCP yang dikirim. Dalam tugas akhir ini dianalisa SCCP disertai dengan prosedur SCCP dan jenis message yang digunakan untuk signaling CCS#7.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40141
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimaz Faisal
Abstrak :
Implementasi pada VoIP yang kini telah menggantikan peranan PSTN dalam beberapa kondisi untuk mengatasi komunikasi suara jarak jauh, semakin dapat dinikmati oleh banyak pengguna. Berdasarkan hal ini, kualitas dan performansi pada VoIP menjadi salah satu kendala yang sangat penting. Peranan encoding dalam VoIP maupun versi protokol pada pengalamatan internet menjadi titik fokus pengukuran untuk memastikan kualitas dan performansi pada VoIP agar menjadi lebih maksimal. Dalam penelitian ini, penggunaaan IPv4 dan IPv6 serta encoding yang menggunakan codec G.711 dan G.722 menjadi tolak ukur pengukuran kualitas dan performansi VoIP. Test-bed yang digunakan, dirancang untuk melakukan pengukuran delay dan jitter yang menjadi parameter performansi VoIP. Digunakan packet generator yang berfungsi sebagai paket pengganggu. Penelitian menghasilkan delay IPv4 pada G.711 bernilai19.99092ms dan G.722 bernilai 19.98469ms. Sedangkan untuk delay IPv6 pada G.711 bernilai 19.97235ms dan G.722 bernilai 19.98283 ms. Jitter IPv4 pada G.711 bernilai 1.12ms dan G.722 bernilai 1.16. Untuk jitter IPv6 pada G.711 bernilai 0.77ms dan G.722 bernilai 0.63ms. Dari percobaan yang dilakukan menghasilkan G.722 memiliki kualitas yang lebih baik daripada G.711 dalam delay maupun jitter. Hal ini dipengaruhi oleh teknik kompresi pada G.722 (ADPCM) dan banyaknya paket suara yang dikirimkan. ......Nowadays, the PSTN has been replaced by VoIP implementation in several conditions to handle long-distance voice communication and it can be enjoyed by many users. It makes the quality and performance of VoIP become an important constraint. Encoding role in VoIP or internet protocol version on internet addressing is the main topic in measurement to ensure and maximizing the quality and performance of VoIP usage. This research is aimed to test the quality and performance of VoIP run over IPv4 and IPv6 that using G.711 and G.722 codec. The test-bed has designed to measure delay and jitter as VoIP performance parameters. The delay of these has resulted value 19.99092ms on G.711 and 19.98469ms on G.722 in IPv4. In other hand, in IPv6’s delay resulted 19.97235ms on G.711 and 19.98283ms on G.722. The jitter has resulted 1.12ms on G.711 and 1.16ms on G.722 in IPv4. IPv6’s jitter has resulted 0.77ms on G.711 and 0.63ms on G.722. From the experiments conducted, G.722 produces better quality than G.711 in delay or jitter. It is influenced by the G.722 compression techniques (ADPCM) and the number of voice packets are transmitted.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In this book researchers from the European network of excellence NEWCOM++ (Network of Excellence on wireless COMmunication) examine wireless communication networks. They identify the medium-long term research problems and describe the tools to face them.
Milan: [, Springer], 2012
e20398921
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This volume contains revised and extended research articles written by prominent researchers participating in the ICF4C 2011 conference. 2011 International Conference on Future Communication, Computing, Control and Management (ICF4C 2011) has been held on December 16-17, 2011, Phuket, Thailand. Topics covered include intelligent computing, network management, wireless networks, telecommunication, power engineering, control engineering, signal and image processing, machine learning, control systems and applications. The book will offer the states of arts of tremendous advances in computing, communication, control, and management
Berlin: [, Springer], 2012
e20399351
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Pragusvita
Abstrak :
Menjaga kualitas Jaringan dalam suatu perusahaan atau organisasi khususnya yang bergerak dalam bidang telekomunikasi merupakan salah satu landasan dalam rangka penciptaan layanan yang berkualitas dan optimalisasi proses bisnis. Hal tersebut tidak lepas dari resiko yang timbul sehingga membutuhkan pengelolaan resiko yang baik dengan mengacu pada best practice framework manajemen resiko. FWA (Fixed Wireless Access) merupakan salah satu teknologi akses nirkabel yang digunakan oleh PT. Indosat melalui produknya Starone, dimana memiliki risiko yang cukup tinggi untuk kelangsungan kinerja perusahaan sehingga dibutuhkan metode pengendalian pengelolaan risiko yang tepat. Identifikasi dan pengolahan risiko kualitas jaringan Fixed Wireless Access (Starone) sangatlah penting untuk dapat menghindari maupun memperkecil tingkat risiko, sehingga menghasilkan suatu strategi yang tepat. Analisis risiko kualitas jaringan Fixed Wireless Access (Starone) di PT. Indosat dilakukan berdasarkan best practice framework manajemen risiko dalam meningkatkan daya saing terhadap kompetitor. Hasil dari risk mapping, risiko parameter kualitas jaringan berada pada level Very Low (0-20%), coverage berada pada level Low (20-40%) dengan frekuensi kemunculan risiko yang rendah (unlikely) dan dampak menengah (moderate), sedangkan kapasitas dan utilitas jaringan berada pada level Low (20-40%) karena memiliki frekuensi yang low, tetapi dengan tingkat keparahan menengah (moderate). Strategi untuk penanganan risiko dilakukan dengan meretensi dan atau mengalihkan risiko (transfer risk) dengan beberapa upaya yaitu: capital allocation, self insurance dan transfer by contract.
Maintaining quality network in particular company or organization which specially focus on telecommunication sector is one of base system framework for creating a high quality service and optimizing business process. This thing cannot be separated from the risks that come up, so it needs well and balance risk management system which refer on risk management framework. FWA (Fixed Wireless Access) is one of wireless access technology which is used by PT. Indosat through its product called as Starone, which has high potential risks for its company continuity performance as of needed appropriate risk management controls. Identification and risk control in Fixed Wireless Access of Starone s network quality is very important to minimize the company s current risk level, so it can produce well managed strategy. Risk analysis for Fixed Wireless Access of Starone s network quality in PT. Indosat is done by risk management best practice framework which can be used to give opinion about risk and best chance in increasing competitiveness against competitors. The result from risk mapping shows that network quality s parameter risks is lying on Very Low (0-20%) level position, coverage on Low (20-40%) level position with low frequency intensity (unlikely) level and moderate severity, on the other side network capacity and network utility are also lying on Low (20-40%) level because have low frequency and moderate severity. Strategy for risk control is doing by risk retention and or risk transfer with capital allocation, self insurance and transfer by contract as the application.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27545
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bhuyan, Monowar H.
Cham, Switzerland: Springer, 2017
005.83 BHU n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This volume contains revised and extended research articles written by prominent researchers participating in ICFWI 2011 conference. The 2011 International Conference on Future Wireless Networks and Information Systems (ICFWI 2011) has been held on November 30 ~ December 1, 2011, Macao, China. Topics covered include wireless information networks, wireless networking technologies, mobile software and services, intelligent computing, network management, power engineering, control engineering, Signal and image processing, machine learning, control systems and applications. The book will offer the states of arts of tremendous advances in wireless networks and information systems and also serve as an excellent reference work for researchers and graduate students working on wireless networks and information systems.
Berlin: [, Springer], 2012
e20399356
eBooks  Universitas Indonesia Library