Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jumari Suprayitno
"Kehadiran kompetitor yang mengembangkan perangkat lunak evaluasi belajar, berdampak pada menurunnya pendapatan PT. ABC sejak tahun 2015. Penurunan ini disebabkan banyaknya pengguna yang beralih pada aplikasi kompetitor yang bersifat gratis serta memberikan kemudahan bagi mereka dalam melakukan aktiftas belajar mengajar dan evaluasi belajar.
Melihat kondisi PT. ABC yang kalah bersaing dengan para kompetitor yang sukses dalam memberikan kemudahan bagi penggunanya, PT. ABC ingin memperbaharui perangkat lunak evaluasi belajarnya supaya sesuai dengan kebutuhan para penggunanya yaitu para guru dan siswa.
Penelitian ini menggunakan metode User-Centered Design UCD yang melibatkan langsung para guru dan siswa dalam proses perancangan di mana UCD ini dapat menghasilkan produk yang lebih efisien dan memuaskan pengguna sehingga akan meningkatkan penjualan dan loyalitas pengguna.
Dalam penelitian ini, metode UCD ini dijalankan dari proses evaluasi dengan kuesioner, wawancara dengan guru dan siswa, interpretasi fitur aplikasi evaluasi belajar melalui Hermeneutika, hingga merancang antarmuka dengan berpedoman pada HHS Guidelines.
Dari penelitian ini diperoleh 8 kategori fitur yang telah disesuaikan dengan kebutuhan para guru dan siswa untuk menjalankan aktifitas evaluasi belajar. Delapan kategori fitur ini terdiri dari 24 fitur dan 12 rancangan antarmuka.

Since the increase of competitors who launched the learning evaluation software, the profits earned by PT. ABC tend to decline from 2015. The decline is due to many users who switch to use competitor applications that are free and make it easy for them to do teaching and learning activities and evaluation of learning.
Looking to these condition in which PT. ABC loose in competition ti its competitors who succeed in providing convenience for its users, PT. ABC wants to update its learning evaluation software to fit the needs of its users such as teachers and students.
This research uses User Centered Design UCD method which directly involves teachers and students in the design process. By applying the UCD method, one can produce the software that are more efficient and satisfy the user so that it will increase user sales and loyalty.
In this research, UCD method is start from the evaluation with questionnaire, follow by interviews with teachers and students, interpretation of its learning evaluation software's features through Hermeneutics and finally designing the interface by referring to HHS Guidelines.
This research obtained 8 feature categories that have been adopted to the needs of teachers and students who learning evaluation activities. Those eight feature categories consist of 24 features and 12 interface designs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Yuliana
"Banyaknya hewan terlantar menjadi masalah bagi manusia, lingkungan, dan hewan terlantar itu sendiri. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah hewan terlantar adalah dengan mengadopsi dan memeliharanya. Selain dapat mengurangi hewan terlantar, mengadopsi dan memelihara hewan memiliki dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik manusia. Saat ini, proses adopsi hewan yang umum dilakukan masih menggunakan cara konvensional dengan langsung datang ke shelter atau mengadopsi dari kenalan. Adanya aplikasi adopsi hewan diharapkan dapat membantu mempermudah proses adopsi dan membuat adopsi hewan lebih dikenal oleh berbagai kalangan. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain aplikasi adopsi hewan yang memiliki fitur edukasi pemeliharaan hewan dan dirancang menggunakan pendekatan user-centered design. Dihasilkan 17 fitur pokok yang dirancang berdasarkan riset kebutuhan pengguna hasil analisis survei dan wawancara. Rancangan desain dievaluasi melalui usability testing, hasilnya mayoritas task mendapat success rate sebesar 100%, namun yang terkecil bernilai 33,3%. Sementara itu, rata-rata nilai System Usability Scale untuk semua partisipan adalah 78,3 atau grade B+. Dari hasil evaluasi, sebanyak 38 saran perbaikan diterima dan diterapkan pada desain.

Large number of abandoned pets is a problem for humans, environment, and the abandoned pets themselves. One way to decrease the number is to adopt and pet them. Aside from being able to decrease abandoned pets, adopting and having animal as a pet also has positive impacts on human’s mental and physical health. Nowadays, the usual process of adopting pets is still using conventional methods by directly coming to the shelter or adopting from acquaintances. The presence of pet adoption application is expected to help facilitate the adoption process and make pet adoption more known by various groups of people. This research resulted an application design for animal adoption with additional features for pet care education. Application is designed using user-centered design approach. There are 17 main features designed based on user needs research from survey and interviews. The resulting design is then evaluated through usability testing, which obtains a success rate of 100% for most tasks, although the lowest rate obtains 33.3%. Meanwhile, the average value of the System Usability Scale for all participants is 78.3, or a grade of B+. From the evaluation results, 38 suggestions for design improvement were accepted and applied to the design."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Adelia Puti Chaidir
"Banyaknya hewan terlantar menjadi masalah bagi manusia, lingkungan, dan hewan terlantar itu sendiri. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah hewan terlantar adalah dengan mengadopsi dan memeliharanya. Selain dapat mengurangi hewan terlantar, mengadopsi dan memelihara hewan memiliki dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik manusia. Saat ini, proses adopsi hewan yang umum dilakukan masih menggunakan cara konvensional dengan langsung datang ke shelter atau mengadopsi dari kenalan. Adanya aplikasi adopsi hewan diharapkan dapat membantu mempermudah proses adopsi dan membuat adopsi hewan lebih dikenal oleh berbagai kalangan. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain aplikasi adopsi hewan yang memiliki fitur edukasi pemeliharaan hewan dan dirancang menggunakan pendekatan user-centered design. Dihasilkan 17 fitur pokok yang dirancang berdasarkan riset kebutuhan pengguna hasil analisis survei dan wawancara. Rancangan desain dievaluasi melalui usability testing, hasilnya mayoritas task mendapat success rate sebesar 100%, namun yang terkecil bernilai 33,3%. Sementara itu, rata-rata nilai System Usability Scale untuk semua partisipan adalah 78,3 atau grade B+. Dari hasil evaluasi, sebanyak 38 saran perbaikan diterima dan diterapkan pada desain.

Large number of abandoned pets is a problem for humans, environment, and the abandoned pets themselves. One way to decrease the number is to adopt and pet them. Aside from being able to decrease abandoned pets, adopting and having animal as a pet also has positive impacts on human’s mental and physical health. Nowadays, the usual process of adopting pets is still using conventional methods by directly coming to the shelter or adopting from acquaintances. The presence of pet adoption application is expected to help facilitate the adoption process and make pet adoption more known by various groups of people. This research resulted an application design for animal adoption with additional features for pet care education. Application is designed using user-centered design approach. There are 17 main features designed based on user needs research from survey and interviews. The resulting design is then evaluated through usability testing, which obtains a success rate of 100% for most tasks, although the lowest rate obtains 33.3%. Meanwhile, the average value of the System Usability Scale for all participants is 78.3, or a grade of B+. From the evaluation results, 38 suggestions for design improvement were accepted and applied to the design."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Arista
"Banyaknya hewan terlantar menjadi masalah bagi manusia, lingkungan, dan hewan terlantar itu sendiri. Salah satu cara untuk mengurangi jumlah hewan terlantar adalah dengan mengadopsi dan memeliharanya. Selain dapat mengurangi hewan terlantar, mengadopsi dan memelihara hewan memiliki dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik manusia. Saat ini, proses adopsi hewan yang umum dilakukan masih menggunakan cara konvensional dengan langsung datang ke shelter atau mengadopsi dari kenalan. Adanya aplikasi adopsi hewan diharapkan dapat membantu mempermudah proses adopsi dan membuat adopsi hewan lebih dikenal oleh berbagai kalangan. Penelitian ini menghasilkan rancangan desain aplikasi adopsi hewan yang memiliki fitur edukasi pemeliharaan hewan dan dirancang menggunakan pendekatan user-centered design. Dihasilkan 17 fitur pokok yang dirancang berdasarkan riset kebutuhan pengguna hasil analisis survei dan wawancara. Rancangan desain dievaluasi melalui usability testing, hasilnya mayoritas task mendapat success rate sebesar 100%, namun yang terkecil bernilai 33,3%. Sementara itu, rata-rata nilai System Usability Scale untuk semua partisipan adalah 78,3 atau grade B+. Dari hasil evaluasi, sebanyak 38 saran perbaikan diterima dan diterapkan pada desain.

Large number of abandoned pets is a problem for humans, environment, and the
abandoned pets themselves. One way to decrease the number is to adopt and pet
them. Aside from being able to decrease abandoned pets, adopting and having
animal as a pet also has positive impacts on human’s mental and physical health.
Nowadays, the usual process of adopting pets is still using conventional methods
by directly coming to the shelter or adopting from acquaintances. The presence of
pet adoption application is expected to help facilitate the adoption process and make
pet adoption more known by various groups of people. This research resulted an
application design for animal adoption with additional features for pet care
education. Application is designed using user-centered design approach. There are
17 main features designed based on user needs research from survey and interviews.
The resulting design is then evaluated through usability testing, which obtains a
success rate of 100% for most tasks, although the lowest rate obtains 33.3%.
Meanwhile, the average value of the System Usability Scale for all participants is
78.3, or a grade of B+. From the evaluation results, 38 suggestions for design
improvement were accepted and applied to the design
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erasto Akbar Adjie
"Pandemi COVID-19 telah memicu pergeseran kebiasaan belanja obat-obatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia, dari apotek fisik ke platform daring seperti electronic marketplace (e-marketplace) atau electronic pharmacy (e-pharmacy). Namun, peristiwa-peristiwa yang telah lalu menunjukkan bahwa berbelanja obat melalui e-marketplace tidak selalu terjamin kualitas dan keamanannya, apalagi mengingat sifat obat sebagai produk berisiko tinggi (high-risk product). Berangkat dari isu tersebut, penelitian ini ingin mempelajari faktor-faktor yang dapat membuat masyarakat Indonesia mau beralih ke e-pharmacy yang dapat menawarkan proses dan produk yang lebih aman. Untuk meneliti hal tersebut, penulis menggunakan teori Push-Pull-Mooring dan DeLone and McLean IS Success Model. Data penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 778 responden dan wawancara dengan tiga puluh narasumber. Data kuantitatif diolah dengan PLS-SEM, sedangkan data kualitatif diolah dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa push factor, pull factor, dan mooring factor berpengaruh terhadap switching intention ke e-pharmacy, yang kemudian berpengaruh terhadap switching behavior. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak e-marketplace dalam memberikan kualitas dan keamanan yang diharapkan oleh penggunanya, regulator agar dapat menekankan regulasi yang lebih ketat, dan e-pharmacy dalam memperkuat fitur yang menjadi nilai lebih dari e-marketplace.

The COVID-19 pandemic has triggered a shift in the medicine purchasing behaviors of the world's population, including Indonesia, from physical pharmacies to online platforms such as electronic marketplaces (e-marketplaces) or electronic pharmacies (e-pharmacy). However, shopping for drugs through e-marketplaces does not always guarantee quality and safety, especially given the nature of drugs as high-risk products. Departing from this issue, this research wants to study the factors that can motivate Indonesian people to switch to e-pharmacy which can offer safer processes and products. We use the Push-Pull-Mooring theory and the DeLone and McLean IS Success Model. We collected 778 respondents’ data and interviewed thirty respondents. The quantitative data obtained was processed by PLS-SEM, while the qualitative data was processed by content analysis. This research shows that push factors, pull factors, and mooring factors influence switching intentions to e-pharmacy, which in turn affects actual switching behavior. The results of this study are expected to provide valuable insights for e-marketplaces in delivering the quality and security expected by their users, regulators to emphasize regulations for e-marketplaces, and e-pharmacy to strengthen features that are added value over e-marketplaces.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Calista
"Pandemi COVID-19 telah memicu pergeseran kebiasaan belanja obat-obatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia, dari apotek fisik ke platform daring seperti electronic marketplace (e-marketplace) atau electronic pharmacy (e-pharmacy). Namun, peristiwa-peristiwa yang telah lalu menunjukkan bahwa berbelanja obat melalui e-marketplace tidak selalu terjamin kualitas dan keamanannya, apalagi mengingat sifat obat sebagai produk berisiko tinggi (high-risk product). Berangkat dari isu tersebut, penelitian ini ingin mempelajari faktor-faktor yang dapat membuat masyarakat Indonesia mau beralih ke e-pharmacy yang dapat menawarkan proses dan produk yang lebih aman. Untuk meneliti hal tersebut, penulis menggunakan teori Push-Pull-Mooring dan DeLone and McLean IS Success Model. Data penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang diisi oleh 778 responden dan wawancara dengan tiga puluh narasumber. Data kuantitatif diolah dengan PLS-SEM, sedangkan data kualitatif diolah dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa push factor, pull factor, dan mooring factor berpengaruh terhadap switching intention ke e-pharmacy, yang kemudian berpengaruh terhadap switching behavior. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak e-marketplace dalam memberikan kualitas dan keamanan yang diharapkan oleh penggunanya, regulator agar dapat menekankan regulasi yang lebih ketat, dan e-pharmacy dalam memperkuat fitur yang menjadi nilai lebih dari e-marketplace.

The COVID-19 pandemic has triggered a shift in the medicine purchasing behaviors of the world's population, including Indonesia, from physical pharmacies to online platforms such as electronic marketplaces (e-marketplaces) or electronic pharmacies (e-pharmacy). However, shopping for drugs through e-marketplaces does not always guarantee quality and safety, especially given the nature of drugs as high-risk products. Departing from this issue, this research wants to study the factors that can motivate Indonesian people to switch to e-pharmacy which can offer safer processes and products. We use the Push-Pull-Mooring theory and the DeLone and McLean IS Success Model. We collected 778 respondents’ data and interviewed thirty respondents. The quantitative data obtained was processed by PLS-SEM, while the qualitative data was processed by content analysis. This research shows that push factors, pull factors, and mooring factors influence switching intentions to e-pharmacy, which in turn affects actual switching behavior. The results of this study are expected to provide valuable insights for e-marketplaces in delivering the quality and security expected by their users, regulators to emphasize regulations for e-marketplaces, and e-pharmacy to strengthen features that are added value over e-marketplaces.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Rizqi Muhtadiin
"Pandemi COVID-19 telah memicu pergeseran kebiasaan belanja obat-obatan masyarakat dunia, termasuk Indonesia, ke platform daring seperti electronic marketplace (e-marketplace) atau electronic pharmacy (e pharmacy). Namun, peristiwa-peristiwa yang telah lalu menunjukkan bahwa berbelanja obat melalui e-marketplace tidak selalu terjamin kualitas dan keamanannya, apalagi obat adalah produk berisiko tinggi (high risk product). Berangkat dari isu tersebut, penelitian ini ingin mempelajari faktor-faktor yang dapat membuat masyarakat Indonesia mau beralih ke e-pharmacy yang dikelola langsung oleh pihak kefarmasian sehingga dapat menawarkan proses dan produk yang lebih aman. Untuk meneliti hal tersebut, penulis menggunakan teori Push Pull-Mooring dan DeLone and McLean IS Success Model. Data dalam penelitian ini dikumpulkan secara kuantitatif melalui kuesioner yang diisi oleh 778 responden dan kualitatif melalui wawancara dengan tiga puluh narasumber. Data kuantitatif yang diperoleh diolah dengan PLS-SEM, sedangkan data kualitatif diolah dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa push factor, pull factor, dan mooring factor berpengaruh terhadap switching intention ke e-pharmacy, yang kemudian berpengaruh terhadap switching behavior. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak e-marketplace dalam memberikan kualitas dan keamanan yang diharapkan oleh penggunanya, regulator agar dapat menekankan regulasi yang lebih ketat di e-marketplace, dan e-pharmacy agar dapat memperkuat fitur yang menjadi nilai lebih dari e-marketplace.

The COVID-19 pandemic has sparked a global shift in medicine purchasing behaviors, including Indonesia, from physical pharmacies to online platforms like electronic marketplace (e-marketplace) or electronic pharmacy (e pharmacy). However, past events raise concerns about the quality and safety of medicines acquired through e-marketplaces, given the high-risk nature of medicines. This research delves into the factors driving Indonesians to switch from e-marketplace, which is a multipurpose platform, to e-pharmacy which is a platform more specialized in selling medicines and managed directly by pharmacy professionals. Using the Push-Pull-Mooring theory and the DeLone and McLean IS Success Model, 778 survey respondents were gathered as quantitative data and thirty interview respondents were gathered as qualitative data. Quantitative data was processed using PLS SEM, while qualitative data was analyzed through content analysis to further confirm findings from quantitative data analysis. Our findings reveal that push factors, pull factors, and mooring factors significantly influence the intention to switch to e-pharmacy, which subsequently affects actual switching behavior. These insights are valuable for e-marketplaces in improving user satisfaction and safety, for regulators in enforcing stricter e-commerce regulations, and for e-pharmacies in augmenting their unique features over e-marketplaces.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Indonesia Mazaya Zayn
"Reservasi online untuk layanan tertentu pada Klinik Satelit UI Makara (KS UI Makara) dilakukan melalui beberapa platform yang berbeda. Per Februari 2023, reservasi online konsultasi janji temu poli umum dan poli gigi dilakukan melalui aplikasi DoctorTool Mobile, reservasi online konseling melalui situs konselingmakaraui.wixsite.com/seekhelp, dan reservasi online lab melalui situs reservasi.ehealth.co.id/kliniksatelitui. Saat ini, proses reservasi untuk setiap layanan KS UI Makara masih belum tersentralisasi dalam suatu sistem yang utuh. Tidak hanya untuk proses reservasi, sistem layanan kesehatan KS UI Makara juga memiliki potensi untuk ditingkatkan guna mendukung kebutuhan masyarakat dalam hal layanan kesehatan digital lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain antarmuka aplikasi layanan kesehatan Klinik Satelit UI Makara dengan pendekatan user-centered design. Dalam merancang solusi desain antarmuka, penulis mengikuti prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design sebagai acuan. Berdasarkan hasil survei dan wawancara, terdapat sebanyak 24 fitur yang berhasil diidentifikasi. Setelah rancangan berhasil dibuat, tahap evaluasi desain dilaksanakan dengan menggunakan empat instrumen, yaitu Usability Testing (UT), Single Ease Question (SEQ), wawancara kontekstual, dan System Usability Scale (SUS). Hasil usability testing memberikan hasil di atas rata-rata dan berada di kuartil teratas, yaitu sebesar 92%. Selanjutnya, nilai SEQ yang diperoleh adalah 6,48 dari 7. Desain aplikasi MakaraHealth mendapatkan skor rata-rata SUS sebesar 83,13 dan mendapatkan grade A. Hal ini menyimpulkan bahwa aspek usability dan visibilitas desain dari aplikasi MakaraHealth tergolong sangat baik.

Online reservations for certain services at Satelit UI Makara Clinic (KS UI Makara) are made through several different platforms. As of February 2023, online reservations for general poly and dental poly appointments are made through the DoctorTool Mobile application, online reservation of counseling through the konselingmakaraui.wixsite.com/seekhelp website, and online reservation of the lab through reservasi.ehealth.co.id/kliniksatelitui site. Currently, the reservation process for each KS UI Makara service is still not centralized in a complete system. Not only for the reservation process, the KS UI Makara health service system also has the potential to be improved to support the needs of the community in terms of other digital health services. This study aims to design an alternative interface design for the Satelit UI Makara Clinic health service application with a user-centered design approach. In designing interface design solutions, the author follows the principles of Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design as a reference. Based on the results of surveys and interviews, there were 24 features identified. After the design was successfully made, the design evaluation stage was carried out using four instruments, namely Usability Testing (UT), Single Ease Question (SEQ), contextual interviews, and the System Usability Scale (SUS). Usability testing's results gave above-average results and were in the top quartile, which was 92%. Furthermore, the SEQ value obtained was 6.48 out of 7. The MakaraHealth application design gets an average SUS score of 83.13 and gets an A grade. This concludes that the usability and design visibility aspects of the MakaraHealth application are very good.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zalfa Luqyana Akifah
"Reservasi online untuk layanan tertentu pada Klinik Satelit UI Makara (KS UI Makara) dilakukan melalui beberapa platform yang berbeda. Per Februari 2023, reservasi online konsultasi janji temu poli umum dan poli gigi dilakukan melalui aplikasi DoctorTool Mobile, reservasi online konseling melalui situs konselingmakaraui.wixsite.com/seekhelp, dan reservasi online lab melalui situs reservasi.ehealth.co.id/kliniksatelitui. Saat ini, proses reservasi untuk setiap layanan KS UI Makara masih belum tersentralisasi dalam suatu sistem yang utuh. Tidak hanya untuk proses reservasi, sistem layanan kesehatan KS UI Makara juga memiliki potensi untuk ditingkatkan guna mendukung kebutuhan masyarakat dalam hal layanan kesehatan digital lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain antarmuka aplikasi layanan kesehatan Klinik Satelit UI Makara dengan pendekatan user-centered design. Dalam merancang solusi desain antarmuka, penulis mengikuti prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design sebagai acuan. Berdasarkan hasil survei dan wawancara, terdapat sebanyak 24 fitur yang berhasil diidentifikasi. Setelah rancangan berhasil dibuat, tahap evaluasi desain dilaksanakan dengan menggunakan empat instrumen, yaitu Usability Testing (UT), Single Ease Question (SEQ), wawancara kontekstual, dan System Usability Scale (SUS). Hasil usability testing memberikan hasil di atas rata-rata dan berada di kuartil teratas, yaitu sebesar 92%. Selanjutnya, nilai SEQ yang diperoleh adalah 6,48 dari 7. Desain aplikasi MakaraHealth mendapatkan skor rata-rata SUS sebesar 83,13 dan mendapatkan grade A. Hal ini menyimpulkan bahwa aspek usability dan visibilitas desain dari aplikasi MakaraHealth tergolong sangat baik.

Online reservations for certain services at Satelit UI Makara Clinic (KS UI Makara) are made through several different platforms. As of February 2023, online reservations for general poly and dental poly appointments are made through the DoctorTool Mobile application, online reservation of counseling through the konselingmakaraui.wixsite.com/seekhelp website, and online reservation of the lab through reservasi.ehealth.co.id/kliniksatelitui site. Currently, the reservation process for each KS UI Makara service is still not centralized in a complete system. Not only for the reservation process, the KS UI Makara health service system also has the potential to be improved to support the needs of the community in terms of other digital health services. This study aims to design an alternative interface design for the Satelit UI Makara Clinic health service application with a user-centered design approach. In designing interface design solutions, the author follows the principles of Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design as a reference. Based on the results of surveys and interviews, there were 24 features identified. After the design was successfully made, the design evaluation stage was carried out using four instruments, namely Usability Testing (UT), Single Ease Question (SEQ), contextual interviews, and the System Usability Scale (SUS). Usability testing's results gave above-average results and were in the top quartile, which was 92%. Furthermore, the SEQ value obtained was 6.48 out of 7. The MakaraHealth application design gets an average SUS score of 83.13 and gets an A grade. This concludes that the usability and design visibility aspects of the MakaraHealth application are very good.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Satria Pradana Ganesha Putra
"Game-based learning adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang muncul di era teknologi ini dengan cara mengemas materi pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bisa direlasikan ke kehidupan sehari-hari. Salah satu ilmu yang dapat diajarkan melalui game-based learning adalah computational thinking, suatu kumpulan keahlian berpikir yang berguna di masa yang bergantung pada teknologi. Survei yang dilakukan pada peserta Open House Fasilkom UI menunjukkan bahwa kegiatan game yang mengajarkan programming ini positif namun belum maksimal dan dapat diperbaiki. Penelitian dilakukan untuk membuat rancangan pembelajaran berbasis game untuk materi computational thinking dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran serta pengalaman pengguna yang dialami ketika memainkan game-based learning berdasarkan computational thinking dan menggunakan maze problem sebagai kajian penelitian dan level design. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan pendekatan user-centered design dengan analisis kebutuhan pengguna, desain alternatif, pembuatan prototipe, dan evaluasi. Hasil kebutuhan pengguna diimplementasi dengan prinsip pengembangan game. Prototipe game dievaluasi menggunakan metode playtesting dengan batasan mengevaluasi game playability. Hasil penelitian menemukan bahwa proses pembelajaran dan pengalaman pengguna, yaitu mahasiswa, memberikan hasil positif yakni merasakan proses pembelajaran dan fun aspect dari game. Dari segi desain interaksi, beberapa aspek masih dapat ditingkatkan untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih informatif.

Game-based learning is a method of learning that emerges from current advances in technology. It is a way to transform learning material into something fun and relatable to daily life. One of the learning materials suitable to be taught by gamebased learning is computational thinking, a set of problem solving skills beneficial to have in nowadays society that is integrated with technology. A survey done to past participants of Open House Fasilkom UI shows that while the game activity that teaches programming is positive, it is not maximized and may have elements to be improved. This research is conducted with the purpose to design a game-based learning based on computational thinking and maze-based problems with the intentions to improve the learning process and general experience in playing the game. A qualitative approach based on user-centered design principles is used in this research,such as user requirement analysis, design alternative, prototype design, and evaluation. User requirement obtained is implemented by adhering to game design principles. The resulting prototype is evaluated by playtesting, limited to evaluating the game’s playability. Results of the research show that students and users give positive responses, notably towards the learning processes and the fun aspects of the game. The interaction design aspect may have elements to be improved further."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>