Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anyta Ekaningsih
Abstrak :
Remaja berusia 15-24 di Indonesia pada tahun 2017 tergolong generasi Z (gen Z), memiliki kerentanan melakukan perilaku bermasalah (problem behavior) seperti perilaku seks pranikah. Terjadi peningkatan tren prevalensi perilaku seks pranikah remaja antara tahun 2007 sampai tahun 2017, yaitu berturut-turut 6,6% menjadi 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aspek personal dan lingkungan dengan perilaku seks pranikah remaja. Data untuk penelitian ini bersumber dari data sekunder SDKI KRR 2017 dengan sampel laki-laki dan perempuan yang berusia 15-24 tahun dengan status belum menikah berjumlah 10290 orang. Hasil regresi logistik ganda menunjukkan bahwa aspek sistem yang paling dominan berhubungan dengan perilaku seks pranikah adalah sikap yaitu remaja yang bersikap positif terhadap seks pranikah berisiko 15,7 kali untuk melakukan seks pranikah dibandingkan remaja yang memiliki sikap negatif setelah dikontrol oleh pencapaian akademik pendidikan, advokasi personal, membicarakan pubertas dan peran teman (OR=15.7; 95%CI: 12.1-20.2). Diperlukan strategi komunikasi dan intervensi promosi kesehatan remaja berdasarkan klasifikasi generasi menurut era kemajuan teknologi digital. ......Adolescents aged 15-24 in Indonesia 2017 are classified as generation Z (gen Z), have a vulnerability to performing problem behavior such as premarital sex. There was an increase in the trend of the premarital sex prevalence between 2007 and 2017, which was 6.6% to 10%. It is secondary data analysis of 2017 Indonesian Demographic Health Survey (IDHS) aims to determine relationship personal and environmental systems aspects with premarital sex behavior among adolescents. Adolescents as the sample in this study were 10290 men and women aged 15-24 years old with unmarried status. The results of multiple logistic regression showed the most dominant system aspect related to premarital sex behavior was attitude, adolescents who had positive attitudes towards premarital sex risked 15,7 times for premarital sex compared to adolescents who had negative attitudes after controlled by academic achievement, personal advocacy, talk about puberty and role of friends (OR = 15.7 (95% CI: 12.1-20.2). Communication strategies and adolescent health promotion interventions based on generation classifications in digital technology era are needed.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53969
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Septarina
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu ciri utama dari periode emerging adulthood adalah memasuki eksplorasi cinta yang mendorong untuk membangun hubungan berpacaran. Akan tetapi, dalam menjalani hubungan berpacaran pasti akan terdapat perbedaan didalamnya yang berujung konflik dan dapat berkahir pada kekerasan. Sementara itu, pola kelekatan dengan pasangan (adult attachment) yang merupakan refleksi kelekatan individu dengan orangtuanya di masa kecil adalah faktor risiko yang memberikan kontribusi terbanyak untuk individu yang terlibat kekerasan, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tipe adult attachment dengan tingkat kekerasan dalam berpacaran pada emerging adult. The Experiences in Close Relationship-Revised (ECR-R) dan kekerasan dalam berpacaran diukur menggunakan The Revised Conflict Tactics Scales. Penelitian pada 293 partisipan dengan usia 18-25 tahun yang sedang menjalin hubungan berpacaran selama minimal enam bulan menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara secure attachment dengan kekerasan dalam berpacaran (r(N=293) = -0,071, p > 0.05). Namun demikian, terdapat hubungan yang signifikan dan negatif antara dismissing attachment dengan kekerasan dalam berpacaran (r (N=293) = - 0,209, p 0,05), lalu terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara preoccupied attachment dengan kekerasan dalam berpacaran (r(N=293) = 0,142, p < 0,05), serta terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara fearful attachment dengan kekerasan dalam berpacaran (r(N=293) = 0,122, p 0,05).
ABSTRACT
One of emerging adulthoods main characteristics is entering the exploration of love that encourages to build a dating relationship. However, going through a dating, there will be differences in it that can lead couple into conflict, even become dating violance. Meanwhile, the attachment with couples (adult attachment), is the reflection of individuals attachment with parents in childhood is a risk factor that gives the most contribution to violence, so this study aims to know the relationship between adult attachment types and level of dating violence in emerging adults. Adult attachment types are measured by The Experiences in Close Relationship-Revised (ECR-R) and dating violance is measured by The Revised Conflict Tactics Scales (CTS2). Based on 293 participants aged 18-25 years who at least six months in dating show that there is no relationship between secure
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Saputra
Abstrak :
ABSTRACT
Perilaku seksual pranikah menjadi suatu pembicaraan yang belum terbuka di Indonesia. Masa beranjak dewasa usia 18-29 tahun adalah masa dimana aktivitas seksual dan reproduksi merupakan salah satu tugas perkembangan sehingga individu pada masa ini mudah terstimulasi dengan perilaku seksual. Akan tetapi, nilai pribadi individu dan masyarakat menjadi sebuah pertimbangan untuk melakukan hubungan seksual pranikah. Sehingga melakukan hubungan seksual pranikah seringkali dianggap sebagai suatu pengorbanan dalam hubungan romantis. Pengorbanan dalam hubungan romantis sendiri terbagi menjadi dua yaitu, approach dan avoidance. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara motif berkorban approach dan avoidance sacrifice dan perilaku seksual. Selain itu, untuk mengetahui perbedaan perilaku seksual dan motif untuk berkorban antara laki-laki dan perempuan. Responden penelitian ini yaitu 356 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Motif untuk berkorban approach dan avoidance diukur menggunakan alat ukur Motives of Sacrifice dan perilaku seksual pranikah diukur menggunakan alat ukur Perilaku Seksual. Kedua alat ukur ini telah diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua motif untuk berkorban approach dan avoidance berkontribusi terhadap perilaku seksual, namun yang memberikan peran yang signifikan hanya motif approach sacrifice. Peneliti juga menemukan perilaku seksual lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Dan laki-laki lebih berkorban baik dengan motif approach ataupun avoidance daripada perempuan.
ABSTRACT
Premarital sexual behavior is a closed conversation in Indonesia. Emerging adulthood age 18 29 is a period of sexual activity and reproduction whereas it becomes one of the main preoccupation which makes individuals at this time easily stimulated by sexual behavior. On the other hand, individuals personal value and society becomes one of consideration to conduct a premarital sexual. So doing premarital sexual intercourse is often considered as a sacrifice in romantic relationship. Sacrifice in romantic relationship is divide into two parts, that is approach and avoidance. This research aims to determine the relationship between motives of sacrifice approach and avoidance sacrifice and sexual behavior. Besides, this research also aims to determine the difference of sexual behavior and sacrifice motives between male and female. The respondents of this research were 356 subjects from various regions in Indonesia. motives of sacrifice approach avoidance was measured with motives of sacrifice scale and premarital sexual behavior measured using sexual behavior scale. Both of this scale has been adapted into Indonesian language. The result of this research shows that both of sacrifice motives approach and avoidance contribute to the sexual behavior. The significantly result from this sexual behavior is only approach sacrifice motive. This research also found the sexual behavior of male higher than sexual behavior of female. And the male is a good sacrifice than female both with approach or avoidance motive.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library