Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parlindungan, Victor Siaga
Abstrak :
Industri properti di Indonesia mulai mengalami kebangkitan kembali setelah mengalami keterpurukan yang cukup panih pada masa krisis ekonomi melanda Indonesia dan kawasan Asia. Pada saat ini, beberapa tahun setelah krisis berlangsung industri properti mulai bergerak naik kembali terutama disektor komersial dan sektor resedensial, hal ini tentu cukup menggembirakan bagi kondisi perkenomian di Indonesia, dikarenakan pertumbuhan pada sektor properti disuatu negara akan memacu pettumbuhan di sektor sektor lainnya. PT. Duta Pertiwi, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada industry properti di Indonesia. Perusahaan yang tergabung dalam grup Sinar Mas ini telah mempunyai reputasi yang tinggi dalam perkembangan sektor properti di Indonesia. Perusahaan lebih dikenal karena lebih banyak membangun dan yang mempelopori konsep lTC sebagai pusat perbelanjaan/perdagangan di Jakarta dan yang menerapkan sistem strata title untuk setiap unit properti yang dijualnya. Proyek "XYZ" adalah salah satu proyek properti diantara proyek proyek sejenis yang akan dilakukan oleh perusahaan didalam menjalankan usahanya didalam industri properti. Proyek yang berlokasi di Jakarta Selatan ini merupakan suatu poyek yang meliputi bidang retail komersial berupa pusat perbelanjaan dan RuKo serta resedensial yang berupa apartemen. Pada karya akhir ini dihitung kelayakan finansial proyek "XYZ" tersebut, sebagai masukan dan bahan perbandingan bagi perusahaan. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dan mengolah data, baik yang berupa data primer maupun data sekunder yang diperoleh melalui riset kepustakaan dan riset lapangan. Data-data yang diperoleh kemudian diolah untuk mengetahui besamya cash flow (in and out), yang kemudian dihitung kelayakan. proyek dengan metode capital budgeting. Analisis kelayakan finansial proyek "XYZ" ini dilakukan berdasarkan tiga scenario kondisi yang mungkin dihadapi oleh perusahaan, yaitu Kondisi Optimis, kondisi Normal dan kondisi Pesimis. Penggunaan skenario tersebut dimaksudkan agar perusahaan lebih fleksibel dan siap dalam menghadapi kondisi terbaik maupun terburuk di masa yang akan datang. Dari enam teknik perhitungan dengan metode capital budgeting pada pembahasan kali ini hanya digunakan 4 metode saja yaitu Payback Period, Discounted Payback Period, Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR). Perhitungan dengan keempat metode tersebut menunjukkan hasil yang positif, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa proyek "XYZ" layak untuk dibangun/dilaksanakan.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Saputri Agustina
Abstrak :
Perubahan gaya hidup yang sangat dinamis disertai dengan perkembangan teknologi telekomunikasi mendorong munculnya berbagai layanan baru untuk bisa memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dalam berbagai format. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan bandwith, storage sebagai tempat peyimpanan aplikasi layanan dan penyediaan multi-format untuk multi perangkat bagi para operator layanan multimedia termasuk operator telekomunikasi. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi dan perubahan teknologi yang digunakan dalam bisnis telekomunikasi yang awalnya menggunakan teknologi IPTV kemudian berevolusi menggunakan teknologi OTT (over the top). OTT adalah teknologi yang memungkinkan layanan/konten yang dihantarkan memberikan kualitas tinggi dan bisa di nikmati melalui berbagai jenis perangkat telekomunikasi dan disampaikan melalui jaringan operator, tetapi secara langsung tanpa melibatkan operator. Beberapa contoh layanan OTT yang banyak kita tahu adalah Google, Yahoo, MySpace, Facebook, YouTube dan iTune.[1] Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dilakukan analisis dan pembuktian bahwa implementasi Teknologi OTT pada jaringan FTTH untuk peningkatan business services sebagai solusi bisnis telekomunikasi pada saat ini, dengan metode kompetitive analysis yaitu membandingkan Teknologi OTT untuk menggantikan teknologi sebelumnya yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan tren pelanggan. Serta membandingkan layanan yang di berikan oleh PT.Moratelindo menggunakan Teknologi OTT dengan para pesaing dalam bisnis yang sama di Indonesia. Dalam pelaksanaan analisis menggunakan CPM (Competitive Profile Matrix) yaitu dengan cara membandingkan key success factor PT.Moratelindo dalam memberikan layanan ke pelanggan dengan satu-satunya pesaing di Indonesia pada saat ini yaitu PT.Telkom serta pesaing dari Negara tetangga Singapura, dan terbukti bahwa PT.Moratelindo memberikan layanan dengan melakukan implementasi Teknologi OTT pada jaringan FTTH menjadi yang terbaik pada saat ini di Indonesia. Dari analisa yang dilakukan menghasilkan perbaikan dari roadmap sebelumnya, bukan hanya dari sisi teknologi saja akan tetapi dari produk yang akan di berikan ke pelanggan. Dari roadmap yang telah di buat menunjukan bahwa dalam minimal dua tahun kedepan teknologi OTT masih bisa di manfaatkan dan di explore lebih luas lagi sehingga PT.Moratelindo optimis dalam menetapkan target pencapaian dalam business service dengan menggunakan teknologi OTT tersebut dalam peningkatan keuntungan dan jumlah pelanggan. ......Lifestyle changes are accompanied by a very dynamic development of telecommunications technology to a wide variety of new services to meet the evolving needs in a variety of formats. This prompted an increased need for bandwidth, storage as a service applications with storage and provision for multi-format, multi-device multimedia services for operators including telecom operators. Therefore, the need for innovation and change in the technology used in the telecommunications business initially using IPTV technology then evolved using technology OTT (over the top). OTT is a technology that allows the service / content delivered providing high quality and can be enjoyed through various types of telecommunications devices and delivered over the network operator, but directly without involving the operator. Some examples of OTT services which we know is a lot of Google, Yahoo, MySpace, Facebook, YouTube and iTunes. [1] Based on the above background, the analysis and proof that the implementation of OTT Technology on FTTH network to increase business telecommunication services as a business solution at this time, the method of analysis that compares competative OTT technology to replace the previous technology is considered to be no longer compatible with the trend customers. And compare the service that is given by PT.Moratelindo using OTT technology with competitors in the same business in Indonesia. In the implementation of the analysis using CPM (Competitive Profile Matrix) is by way of comparing PT.Moratelindo key success factor in delivering services to customers with the only competitor in Indonesia at this time, namely PT Telkom as well as competitors from neighboring countries Singapore, and proved that PT . Moratelindo provide services to implement OTT Technology on FTTH network to be the best at this time in Indonesia. An analysis of the yield improvement roadmap before, not only in terms of technology alone but of the products that will be provided to the customer. Of the roadmap that has been made to show that in at least the next two years is still OTT technology can be utilized and explore more broadly so PT.Moratelindo optimistic in achieving targets set in business service using the OTT technology to increase corporate profits.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34985
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Mutiarani
Abstrak :
Penelitian ini menyajikan studi kasus dari industry perbankan yang terjadi di salah satu perusahaan multinasional di Indonesia yang mengalami penurunan pendapatan dalam 5 (lima) tahun terakhir dalam bisnis konsumen. Walaupun di tahun-tahun sebelumnya, perusahaan tersebut telah memperoleh 20% (dua puluh persen) pangsa pasar produk pinjaman tanpa agunan, ABC Bank adalah pemain kunci dari penerbit produk kredit tanpa agunan di pasar Indonesia. Namun, selama 2013-2017, terdapat produk pengganti pinjaman tanpa agunan yang tidak hanya berasal dari bank tradisional tetapi juga perusahaan Financial Technology. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode studi kasus untuk menguraikan pentingnya analisis kompetitif untuk meminimalkan competitive blindspot dengan menyoroti kelemahan dalam analisis kompetitif untuk digunakan lebih lanjut sebagai studi kasus pengajaran untuk bagaimana bertindak dalam pasar yang kompetitif dengan pemahaman praktis dan akademis. ......This research presents a case study of a multinational traditional banking in Indonesia which experiencing a decline in revenue in the past 5 (five) years in consumer business. Being formerly acquiring 20% (twenty percent) of unsecured lending products market share in previous years, ABC Bank was a key player of unsecured lending loan product issuer in Indonesia market. However, during 2013-2017, there were substitute products of unsecured lending product that was not only coming from traditional banks but also financial technology companies. Hence, this paper uses case study method to elaborate on the importance of competitive analysis to minimize competitive blind spot with the highlights of flaws in competitive analysis to be further used as teaching case study to act in competitive market with the insights from practical and academic perspective.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library