Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitanggang, Sabar
"ABSTRAK
Reformasi tahun 1998 telah melahirkan banyak harapan. Gejala awal adalah munculnya tuntutan akan liberalisasi politik. Konsekuensi liberalisasi politik itu ditandai oleh terjadinya ledakan partisipasi politik. Ledakan ini terjadi dalam bentuk yang beragam. Pada tataran elite politik ditandai dengan maraknya pendirian partai politik. Partai-partai politik dengan beragam Tatar belakang dan aliran. Salah satu di antaranya adalah Partai Bulan Bintang. Di sisi lain, Undang-Undang No. 12 tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, mengatur tentang batasan minimum (electoral threshold) perolehan kursi partai politik pada pemilu 2004 untuk dapat kembali mengikuti Pemilu tahun 2009. Partai Bulan Bintang, sesuai basil pemilu 2004 ternyata tak mampu melampaui batas minimum yang dipersyaratkan oleh undang-undang. Karenanya, pimpinan partai memutuskan melakukan perubahan, membentuk partai baru.
Tesis ini akan meneliti bagaimana pendapat pimpinan partai bulan bintang tentang perubahan partai, motivasi berprestasi dalam politik dan kinerja pimpinan partai, Metode yang digunakan adalah jajak pendapat (polling) melalui kuisioner dengan responsen 71 orang yang terdiri atas pimpinan partai di tingkat nasional, propinsi dan kabupatenikota, margin of error penelitian ini sebesar 11,63% pada tingkat kepercayaan, a = 95%.
Hasil dari penelitian di atas, penulis menemukan bahwa sebanyak 81,83% pimpinan partai setuju atas keputusan perubahan Partai Bulan Bintang menjadi Partai Bintang Bulan sementara 13,64% berpendapat ragu dan sebesar 4,54% tidak setuju pada variasi sebesar 2,46% dengan simpangan baku 15,68%.
Terkait motivasi berprestasi daiam politik, sebanyak 87,64% pimpinan partai menyatakan setuju bahwa perubahan partai akan memicu dan memacu hai itu. Sementara itu 7,90% pimpinan partai ragu dan sisanya 4,47% tidak setuju dengan variasi sebesar 0.32% dan simpangan baku 5,68 %.
Dengan metode yang sama ditunjukkan pula bahwa sebanyak 87,12% responden berpendapat setuju perubahan partai akan meningkatkan kinerja pimpinan partai. Sementara itu sebanyak 9,59% responden ragu dan 3,28% tidak setuju dengan variasi 0,23% dan simpangan baku 4,75%.

ABSTRAK
1998's reform achieved plenty of hope. First symptom is the rise of political liberalisation sues. The consecuences marked by political partisipation boom in many shapes. At the elites, political liberalisation sues signed by a huge sum of new-born party. Political parties with many backgrounds and ideas. One of them is Partai Bulan Bintang. At the other side, Act no. I2 about Election for Regional Board of Representative and Senate of Parliament rules minimum votes (electoral threshold) each political party should has at the 2004 election, so they effort to re-elected by the election in 2009. Partai Bulan Bintang as its achieving votes at 2004 election isn't allowed to follow next election by the Act: And so, leaders of the party decided to make some changing, to build a new party.
This thesis is about leaders of Partai Bulan Bintang opinion for the new-build party, performance and motivation to serve at their best. It use polling as method with questions answered by 71 respondents. The respondents come from the political leaders at national, regional (provinces), and city level. This research has about 11.63 per cent margin of error and a = 95 per cent for level of significant.
The research found 81,83 per cent accept the changing name of the party as Partai Bintang Bulan, while 13.64 per cent doubts and 4.54 per cent not agree. These all has 2.46 per cent variants with standard deviation 15.68 per cent. According to their achievement motivation in politics, 87.64 per cent of respondents agree that party changing will raise their motive. Meanwhile, dubious has 7.90 per cent and the rest choose not to agree with 4.47 per cent variants and standard deviation 5.68 per cent.
With the same methods the research found that 87.12 per cent of respondents agree that the changes of the party will improve performance of the party leaders, 9.59 per cent doubts, 3.28 unaccepted with variant 0.23 per cent and standard deviation 4.75 per cent.
"
2007
T 17580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitio, Monica Dian Permata Sari
"Di Indonesia, meningkatnya pendapatan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir memicu bergesernya pola konsumsi dari barang-barang kebutuhan pokok ke gaya hidup, salah satunya adalah kebutuhan untuk berlibur. Dalam perjalanan liburannya, para traveller dapat menggunakan layanan travel agent. Berbeda dengan travelling sendiri, melakukan perjalanan dengan menggunakan layanan agen perjalanan akan lebih tersistematis. Keuntungan dalam hal waktu, serta jaminan keamanan dan kenyamanan akan diberikan melalui berbagai produk perjalanan yang ditawarkan para pelaku agen perjalanan, dimulai dari akomodasi, transportasi, dan pemandu tur yang akan mendampingi sampai akhir perjalanan wisata. Reputasi travel agent yang baik menjadi salah satu alasan traveller mau memberikan kepercayaan pada agen perjalanan untuk mengatur segala hal yang berkaitan dengan perjalanannya. Selain itu, rekomendasi dan opini dari lingkungan sekitar menjadi sangat penting bagi konsumen sebagai sebuah input dalam pengambilan keputusan pembelian mereka. Penelitian ini akan melihat seberapa besar reputasi yang dimiliki travel agent akan mempengaruhi perilaku rekomendasi konsumennya, dengan mempertimbangkan tour leader performance sebagai moderator. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan insight baru dalam konteks industri agen perjalanan. In Indonesia, the increase of peoples income in recent years has triggered a shift in consumption patterns from basic needs to lifestyle. Consumption for lifestyle takes many different forms, one of which is vacation. In order to attain the best experience possible, a lot of these people takes option in using travel agent services. As travel agents provides more systematic agendas for the consumers trips in contrast to traveling alone. This behavior is affected by the benefits which travel agents offer to provide, such ass efficient time management and guarantee for consumers safety and comfort. All of which can be found in their various travel product, including accommodation, transportation, and tour guides who will accompany them to the end of the tour. The reputation of a good travel agent is one of the reasons travelers are willing to puttheir trust on the travel agents to arrange everything related to their travels. In addition, recommendations and opinions from the surrounding environment is very important for consumers as an input in making their purchasing decisions. This study looks at how much reputation a travel agent has will affect the behavior of consumer recommendations, by considering tour leader performance as a moderator. This research is expected to provide new insights in the context of the travel agent industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arya Putra Mahendra
"Pemilih muda pada Pemilu 2024 sebanyak 428.000 pemilih, dengan banyaknya pemilih muda, peneliti berusaha meneliti faktor yang lebih dipertimbangkan oleh pemilih muda untuk memilih kandidat pemimpin dengan cara membandingkan faktor identitas dan performa sebagai dasar perilaku memilih pemilih muda. Hipotesis penelitian ini adalah performa kandidat lebih dipertimbangkan oleh pemilih Generasi Z sebagai dasar dalam memilih kandidat pemimpin dibandingkan dengan identitas. Penelitian kuantitatif eksperimental ini menggunakan treatment yang ditranslasi dari penelitian (Hudson, Mcloughlin, Margret & Pandjaitan, 2018). Treatment diberikan setelah partisipan penelitian membuat modelling kandidat prototipikal dan non-prototipikal. Partisipan penelitian ini adalah Generasi-Z yang sudah bisa memilih dalam Pemilu yaitu Generasi Z dengan umur 18-25 tahun (n=194). Dari hasil analisis statistik Factorial ANOVA, ditemukan bahwa nilai Sig. PNP (Tingkat Prototipikalitas Kandidat) adalah .768 > 0.05, nilai tersebut mengindikasikan tidak adanya relasi yang signifikan antara tingkat prototipikalitas kandidat dengan keinginan partisipan untuk memilih kandidat tersebut kembali. Nilai Sig. GB (Tingkat Keberhasilan Kandidat) adalah .058 > 0.05, nilai tersebut mengindikasikan tidak adanya relasi yang signifikan antara tingkat keberhasilan kandidat dengan keinginan partisipan untuk memilih kandidat tersebut kembali. Oleh karena tidak ditemukannya dasar perilaku memilih Generasi Z di Indonesia, diperlukan penelitian lanjutan yang diharapkan dapat mengatasi limitasi dari penelitian ini dengan mendalami faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini yang dapat memengaruhi keputusan memilih partisipan khususnya pada konteks Generasi Z di Indonesia.

Young voters in the 2024 elections amounted to 428,000 voters. With the significant number of young voters, researchers attempted to examine factors considered by young voters in selecting leadership candidates by comparing identity and performance factors as the basis for young voters' voting behavior. The hypothesis of this research is that the performance of candidates is more considered by Generation Z voters as the basis for choosing leadership candidates compared to identity. This quantitative experimental research utilized treatments translated from the study (Hudson, McLoughlin, Margaret & Pandjaitan, 2018). Treatments were administered after research participants created prototypes of candidate models, both prototypical and non-prototypical. The research participants were Generation Z individuals eligible to vote in elections, aged 18-25 years (n=194). From the Factorial ANOVA statistical analysis, it was found that the Sig. PNP value (Level of Candidate Prototypicality) was .768 > 0.05, indicating no significant relationship between the level of candidate prototypicality and participants' desire to vote for the candidate again. The Sig. GB value (Level of Candidate Success) was .058 > 0.05, indicating no significant relationship between the level of candidate success and participants' desire to vote for the candidate again. Therefore, due to the absence of a basis for Generation Z voting behavior in Indonesia, further research is needed to address the limitations of this study by exploring other factors not examined in this research that may influence participants' voting decisions, particularly in the context of Generation Z in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library