Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Kartika
"Studi pengkelatan ion logam lantanida oleh ligan pendonor nitrogen sebagai fluorosensor sudah berkembang pesat saat ini terutama dalam bidang kesehatan. Pada penelitian ini ion logam lantanida yang diaplikasikan adalah ion logam Dy3+ dan Pr3+ sedangkan ligan yang akan mengkelat ion-ion logam tersebut adalah ligan turunan pirazol dan merupakan ligan bidentat, yaitu 2-(1,5- difenil-4,5-dihidro-1H-pirazolin-3-yl)Piridin. Sintesis ligan tersebut dilakukan dengan dua tahap, yaitu kondensasi Claisen-Schmidt dan reaksi penambahan fenil hidrazin berlebih. Karakterisasi senyawa ligan yang disintesis menggunakan instrumentasi spektrokopi FTIR, NMR, dan spektrofotometri UV-Vis.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi ion logam Dy3+ dan Pr3+ terhadap intensitas fluorosens senyawa kompleksnya, [DyLn]3+ dan [PrLn]3+. Serta mempelajari keselektivitasan ligan tersebut terhadap ion logam Dy3+ dan Pr3+.Variasi konsentrasi ion logam yang digunakan untuk uji sensitifitas adalah 20, 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280, 320, 360, 400 mikroMolar dengan ligan berkonsentrasi tetap, 400 mikroMolar. Hasil dari uji sensitifitas adalah seiring dengan penambahan konsentrasi ion logam Dy3+ dan Pr3+ pada masing-masing kompleks, [DyLn]3+ dan [PrLn]3+, maka terjadi penurunan intensitas emisi fluorosensinya pada masing-masing panjang gelombang emisi maksimum kompleks, yaitu 470 nm dan 428,5 nm. Uji selektivitas menunjukkan bahwa ligan 2-(1,5- difenil-4,5-dihidro-1H-pirazolin-3-yl)Piridin lebih selektif atau lebih senang mengkelat ion logam Pr3+ menjadi kompleks kelat [PrLn]3+ daripada ion logam Dy3+. Hal ini terbukti dengan lebih besarnya intensitas emisi kompleks [PrLn]3+sebesar 2,795 daripada intensitas emisi kompleks [DyLn]3+ sebesar 2,455, pada panjang gelombang emisi maksimum masing-masing kompleksnya.

Study of lanthanide metal ions chelate by the nitrogen donor ligands as fluorosensor has been growing rapidly at this time, especially in the health field. In this study, lanthanide metal ion which is applied to the metal ion Dy3+ and Pr3+ while going chelate ligands of the metal ions are pyrazole derived ligands and a bidentate ligand, which is 2- (1,5-diphenyl-4,5-dihydro-1H -pirazolin-3-yl) Pyridine. The ligand synthesis is done in two stages, namely the Claisen-Schmidt condensation and excessive reaction to the addition of phenyl hydrazine. Characterization of compounds synthesized ligands using spectroscopic instrumentation FTIR, NMR, and UV-Vis spectrophotometry.
This study aimed to analyze the effect of the concentration of metal ions Dy3+ and Pr3+ to the intensity of the fluorescent compound of the complex, [DyLn]3+ and [PrLn]3+. As well as learn selectivity the ligand to the metal ion Dy3+ and Pr3+.Variety concentration of metal ions are used to test the sensitivity was 20, 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280, 320, 360, 400 micromolar ligand concentration fixed, 400 micromolar. Results of the test of sensitivity is due to the addition of the metal ion concentration Dy3+ and Pr3+in each complex, [DyLn]3+ and [PrLn]3+,then a decline in them emissions intensity fluorosennce at each wavelength of maximum emission complex, which is 470 nm and 428.5 nm. Selectivity test indicates that the ligand 2- (1,5-diphenyl-4,5-dihydro-1H-pirazolin-3-yl) Pyridine more selective or prefer to chelate metal ionsPr3+ into a chelate complex [PrLn]3+ than metal ions Dy3+, This proved to be the magnitude of the value emission intensity of [PrLn]3+ complex and the value is 2,795 than the emission intensity [DyLn]3+and the value is 2,455, the maximum emission wavelength of each complex.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronny Amir
"Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai bagaimana memperagakan obyek dimensi 3 ke dalam layar komputer. ObyeK yang di ambil adalah obyek yang telah diketahui model matematiknya. Dalam hal ini diambil beberapa bentuK Konikoida sebagai obyek peraga."
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S27222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Pramudita
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus dengue terbanyak dan terparah di Asia Tenggara Studi filogenetik virus dengue DENV diperlukan sebagai dasar pengembangan struktur vaksin yang cocok Meskipun demikian data sekuens DENV masih terbatas Penelitian ini bertujuan menganalisis sekuens dan filogenetik keseluruhan gen envelope DENV 1 dibandingkan dengan domain III saja Data didapatkan dari GenBank dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berupa whole genome DENV 1 sebanyak 30 sekuens yang diolah dengan Genetyx 5 1 Hasil analisis nukleotida gen envelope DENV 1 menunjukan strain Indonesia termasuk genotipe I dan IV Sedangkan analisis nukleotida dengan hanya domain III menunjukan adanya perbedaan cluster antar strain namun tetap dalam genotipe yang sama Dengan demikian studi filogenetik penentuan genotipe dapat dilakukan dengan hanya menggunakan domain III saja Analisis homologi asam amino domain III menunjukan epitope utama dilestarikan dan dapat menjadi landasan penting dalam pembuatan vaksin dengue berbasis domain III

Phylogenetic study of dengue virus DENV is required as a basis to develop a suitable structure for vaccine development Nonetheless DENV sequence data is limited This study aims to analyze and compare the sequence and phylogenetic of DENV 1 envelope gene with domain III The data is obtained from GenBank and Laboratory of Microbiology Faculty of Medicine Universitas Indonesia Thirty sequences of DENV 1 whole genome were processed using Genetyx 5 1 Analysis using DENV 1 envelope nucleotide showed that strain Indonesia has genotype I and IV Analysis using only the nucleotide of domain III showed the same genotype with difference of clusters between strains Thus phylogenetic studies determining the genotype can be done using domain III alone Homology analysis of amino acid of domain III showed that the main epitope is well reserved This finding can be an important cornerstone in the development of domain III based dengue vaccine.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tirsa Duhita Laksmihadiati
"Pendahuluan: Model studi konvensional merupakan standar baku (gold standard) dalam diagnosis dan prosedur perawatan. Penggunaan model studi digital 3 dimensi dapat menjadi alternatif dari keterbatasan pada model studi konvensional, antara lain kebutuhan ruang penyimpanan secara fisik, serta memiliki sifat dapat rusak dan mengalami degradasi dalam waktu lama. Penelitian ini merupakan kelanjutan dari rangkaian penelitian sebelumnya, yaitu menguji akurasi diagnosis lengkung gigi rahang atas arah transversal pada model studi digital 3 dimensi hasil pemindaian laser menggunakan piranti keras yang sama.
Material dan metode: Sampel sebanyak 26 model studi konvensional gigi rahang atas kasus gigi berjejal sedang-berat. Setiap model studi konvensional dipindai dengan piranti keras pemindai laser 3 dimensi hingga dihasilkan model studi digital 3 dimensi. Pengukuran lebar mesio-distal keempat gigi insisif rahang atas, jarak inter-premolar jarak inter-molar, indeks dan analisis Pont dilakukan pada kedua model studi. Pengukuran pada model studi konvensional dilakukan menggunakan kaliper digital (ketelitian 0,01 mm), dan pada model studi digital 3 dimensi dilakukan secara digital dengan piranti lunak pengukur. Dilakukan uji realibilitas (uji intra eksaminer) dengan plot Bland Altman dan uji t-berpasangan. Hasil pengukuran kedua model studi dibandingkan dengan uji t-tidak berpasangan dan dilakukan uji kesesuaian dengan plot Bland Altman. Akurasi pengukuran lengkung gigi rahang atas arah transversal pada model studi digital 3 dimensi hasil pemindaian laser diukur melalui uji diagnostik sensitivitas dan spesifitas.
Hasil: Hasil uji intra eksaminer analisis plot Bland Altman menunjukkan sebagian besar titik berada pada area garis rentang kesesuaian, dan uji t-berpasangan terdapat perbedaan bermakna antara pengukuran pertama dan kedua pada lebar mesio-distal gigi 12 dari model studi digital 3 dimensi (p=0,03). Hasil uji hipotesis dengan membandingkan hasil pengukuran kedua model studi dengan uji t-tidak berpasangan menunjukkan perbedaan tidak signifikan secara statistik, dengan nilai p untuk semua pengukuran antara 0,40-0,98. Analisis plot Bland Altman hasil pengukuran model studi digital 3 dimensi menunjukkan hasil kesesuaian yang cukup mendekati hasil pengukuran pada model studi konvensional, dengan nilai bias (mean difference) mendekati 0.00 dan p>0.05 pada semua data. Hasil nilai diagnostik menggunakan analisis Pont untuk melihat rahang yang mengalami konstriksi dan non-konstriksi dari uji sensitivitas dan spesifitas menunjukkan sensitivitas sebesar 100% (IK 15,8%-100%), dan spesifitas 95,8% (IK 78,9%-99,9%).
Kesimpulan: Piranti pemindai laser rakitan Departemen Ortodonti FKG UI dan STEI ITB akurat digunakan untuk pengukuran dan analisis lengkung gigi rahang atas arah transversal menggunakan analisis Pont pada model studi digital 3 dimensi kasus gigi berjejal sedang hingga berat.

Introduction: Conventional study model is gold standard in diagnostic and treatment procedure. The use of 3D digital study model can be alternative as a solution a number of problem issues from conventional study model, such as require rigorous archiving and massive physical storage space, breakage and degradation issues in the long term uses. This study purpose to test the accuracy of transverse measurement the upper arch on digital 3D study models produced by the same 3D laser scanning hardware which used in the last study.
Matherial and method: 26 conventional study models of the upper arch moderate-advanced crowding cases as sample. Each conventional study model was scanned by 3D laser scanning hardware to produced 3d digital study model. Mesio-distal upper incisors, inter-premolar and inter-molar width, Pont?s index and analysis was measured on both study models. Measurement were made with a digital calliper (nearest 0,01 mm) on conventional study model, and digital measurement by software on 3D digital study model. Reability test (intraexaminer) by Bland Altman plot and paired t-test. Then measurement result from both study models are compared using unpaired t-test and Bland Altman plot. Acuracy of transverse measurement the upper arch on digital 3 dimension study models from laser scanning performed by diagnostic test sensitivity and specificity.
Result: The intraexaminer test by Bland Altman showed most of point are in limit of agreement line, and paired t-test showed significant difference between the first and second mesio-distal upper left lateral incisor on 3D digital study model (p=0,03). Hypothesis test by comparing the measurement on both study model by unpaired t-test showed statistically no significant difference, with p value for all measurement around 0,40-0,98. Bland Altmant plot showed high compatibility between conventional study model and 3D digital study model, with mean difference closed to 0.00 and p>0.05 for all data. Diagnostic test on Pont's analysis to classify contriction and non-constriction the upper arch showed sensitivity 100% (CI 15,8%-100%) and specificity 95,8% (CI 78,9%-99,9%).
Conclusion: 3D digital study model produced by 3D laser scanning hardware made by Orthodontic Department FKG UI-STEI ITB accurate for transverse measurement and analysis (Pont?s) on upper arch moderate-advanced crowding cases.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Massus Subekti
"PLN Region 3 (Jawa Tengah & DIY) merupakan bagian dari sistem interkoneksi Jawa Madura Bali (JAMALI) dimana sistem ini disuplai dari beberapa pembangkit dan IBT (Inter Bus Transformer) 150/500 kV. Selain terhubung melalui sistem 500 kV, region-3 juga terhubung ke region lain melalui sistem 150 kV, hal tersebut memungkinkan terjadinya tranfer daya listrik antar region. Region 3 dapat menerima atau menyalurkan daya ke atau dari region 2 melalui transmisi Sunyaragi ? Brebes dan Banjar ? Majenang, dan region 4 melalui transmisi Cepu ? Bojonegoro dan Sragen ? Ngawi. Kondisi-kondisi ini tentu saja akan berpengaruh terhadap keandalan dari sistem pembangkit region 3. Pada tesis ini akan dianalisis tingkat keandalan sistem region 3 sampai dengan tahun 2017 dengan jalan mengevaluasi nilai LOLP dan ENS berdasarkan data perkiraan beban harian dan rencana pembangunan pembangkit baru PLN. Analisis terbagi dalam 2 skenario, skenario pertama adalah tambahan daya 3 x 100 MW dan skenario kedua adalah peningkatan kebutuhan daya 4 x 100 MW dari region 2 dan atau region 4. Dari kedua skenario, skenario peningkatan kebutuhan daya 4 x 100 MW menghasilkan keandalan sistem yang terburuk, hal ini ditunjukkan dengan nilai-nilai LOLP yang melewati 1 hari/tahun. Guna mendapatkan nilai LOLP lebih kecil dari 1 hari/tahun selama 10 tahun ke depan maka harus dilakukan penambahan unit pembangkit baru sebelum tahun 2015. Penambahan PLTU Batubara 2 x 300 MW pada tahun 2014 dan 2016 pada kedua skenario dan rencana PLN, menghasilkan nilai LOLP lebih kecil dari 1 hari/tahun. Guna mengantisipasi tingginya nilai LOLP pada tahun 2008 skenario 2, dilakukan pembatasan peningkatan kebutuhan daya maksimum sebesar 200 MW ke region 2 dan atau region 4.

The PLN`s region-3 (middle Java and Yogyakarta Special Region) as part of Java Madura and Bali (JAMALI) interconnection system, is supplied from its generating plants and 150/500 kV IBTs (Inter Bus Transformers). Other than connected by the 500 kV transmission system, Region-3 is also connected to other regions by a 150 kV transmission system, enabling inter regional power transfer. The region-3 can send or receive power to or from region-2 through Sunyaragi?Brebes and Banjar?Majenang transmission lines, and to or from region-4 through Cepu?Bojonegoro and Sragen?Ngawi transmission lines, thereby influencing the region-3 generating systems reliability In this thesis, the reliability level of region 3 system until the year 2017 will be analyzed by evaluating Loss of Load Probability (LOLP) and Energy Not Served (ENS) values based on daily estimated capacity data and PLN?s new powerplant development plan. The analysis will be in 2 scenarios, the first scenario is by an additional power of 3 x 100 MW and the second one is by increasing a power transfer of 4 x 100 MW from region 2 and/or region 4. From the two scenarios, the increase of a 4 x 100 MW power transfer produces a bad system reliability. This is shown by LOLP values passing 1 day/year. In order to obtain LOLP values lower than 1 day/year for the coming 10 years, additional powerplants must be realized before the year 2015. With the addition of 2 x 300 MW CFSPP in the year 2014 and 2016 for the two scenarios and based on PLN?s planning to obtain LOLP values lower than 1 day/year can be obtained. Anticipating LOLP high values in the year 2008, scenario 2 can be conducted by limiting the increase of power transfer to a maximum of 200 MW to region 2 and/or region 4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23026
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buysse, Cyrie
Brussel: Manteau, 1974
BLD 839.36 BUY v III (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Afianti Fajriyan
"Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap key informant.Penelitian ini menghasilkan tiga hasil penelitian. Pertama, terdapat beberapa kelemahan pada CFC rules Indonesia antara lain terbatasnya definisi kontrol, tidak adanya definisi low tax juridiction, tidak terdapat ketentuan penghitungan besar dividen. Kedua, terdapat beberapa perbedaan ketentuan CFC Indonesia dengan Tiongkok antara lain tentang definisi kontrol, definisi low tax juridiction, pengecualian penerapan CFC rules. Ketiga, terdapat beberapa rekomendasi OECD yang dapat dilakukan pertimbangan adopsi antara lain perluasan definisi kontrol, pembuatan ketentuan tentang low tax juridiction dan penghitungan atribusi CFC berdasarkan persentase dan periode kepemilikan.

This research uses qualitative approach. Data were collected through in depth interviews of key informants. This study yields three research results. First, there are some weaknesses in CFC rules of Indonesia such as limited definition of control, there is no definition of low tax juridiction, there is no provision of large dividend calculation. Secondly, there are some differences between CFC rules in Indonesia and Tiongkok such as definition of control, definition of low tax juridiction, exemption of CFC rules implementation. Third, there are some OECD recommendations that can be taken into consideration of adoption such as the expansion of the definition of control, the preparation of low tax juridiction and the calculation of CFC attribution based on the percentage and period of ownership.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2017
T48729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Mutiara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model seam batubara, persebaran seam batubara, serta estimasi sumber daya batubara menggunakan pemodelan 3 dimensi. Selain itu, estimasi sumber daya batubara juga dilakukan menggunakan metode circular. Pemodelan seam batubara dilakukan menggunakan membuat database yang merupakan kolerasi antara data elevasi, dan data bor yang diolah menjadi data collar, survey, dan litologi. Hasil pemodelan yang didapatkan kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi persebaran dan ketebalan serta tonase batubara di daerah penelitian. Model yang telah dibuat juga akan diolah menjadi subcrop seam batubara di daerah penelitian untuk dilakukan perhitungan estimasi menggunakan metode circular. Perhitungan metode circular memiliki jarak pengamatan yang disesuaikan dengan SNI 5015: 2019 dengan kondisi geologi di daerah penelitian yang salah satunya merupakan variasi kualitas batubara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model seam batubara memiliki luas area 617.859,514 m2 dengan strike/dip N317°E/10°. Dari model seam batubara juga didapat ketebalan rata-rata batubara dari seluruh titik bor yaitu sebesar 1 meter. Berdasarkan model seam batubara dan pembuatan subcrop, didapatkan bahwa orientasi persebaran batubara di daerah penelitian memiliki orientasi Barat Laut – Tenggara. Estimasi sumber daya batubara dari hasil perhitungan model seam batubara didapatkan tonase batubara adalah sebanyak 853.364 ton. Sementara itu, perhitungan menggunakan metode circular, sumber daya terukur di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubara sebesar 1.781.389,816 ton. Sumber daya tertunjuk di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubara sebesar 2.712.196,394 ton, serta untuk sumber daya tereka di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubaranya adalah sebesar 3.625.868,184 ton.

This study aims to determine the coal seam model, the direction of spread of the coal seam, and estimation of coal resources using 3-dimensional modeling. In addition, estimation of coal resources is also carried out using the circular method. Coal seam modeling is carried out by creating a database which is a correlation between elevation data and drillhole data which is processed into collar, survey, and lithology data. The modeling results obtained were then analyzed to obtain information on the distribution and thickness and tonnage of coal in the study area. The model that has been made will also be processed into a coal seam subcrop for resources estimation calculations using the circular method. The calculation of the circular method has an observation distance that is adjusted to SNI 5015: 2019 with the geological conditions in the research area, one of which is the variation in coal quality. The results of this study indicate that the coal seam model has an area of 617,859.514 m2 with strike/dip N317°E/10°. From the coal seam model, resulting the average thickness of coal from all drill points is 1 meter. Based on the coal seam model and subcrop that has been made, it is generated that the orientation of the distribution of coal in the study area has a NE – SE orientation. Estimation of coal resources from the calculation of the coal seam model shows that the coal tonnage is 853,364 tons. Meanwhile, calculations using the circular method, measured resources in the IUP Block of the study area have a total tonnage of 1.781.389,816 tons of coal. The indicated resources have a total coal tonnage of 2.712.196,394 tons, and for inferred resources have a total coal tonnage of 3.625.868,184 tons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Setiawan
"Penelitian ini dilakukan dalam rangka merespon wacana Pemerintah Indonesia untuk mencabut subsidi LPG 3 kg. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan simulasi pencabutan subsidi LPG 3 kg dan melihat dampak pencabutan tersebut terhadap share pengeluaran rumahtangga miskin. Data yang digunakan adalah data Susenas tahun 2016, 2017 dan 2018. Ditemukan bahwa subsidi LPG 3 kg dikonsumsi oleh semua kelompok rumahtangga, namun rumahtangga non-miskin menikmati proporsi lebih besar.
Jika konsumsi LPG per bulan diasumsikan tetap, kenaikan harga akan menyebabkan proporsi pengeluaran LPG per bulan rumahtangga miskin membengkak lebih dari 2 kali lipat. Guna memenuhi kebutuhan LPG per bulan, rumahtangga akan menghadapi 2 pilihan. Berdasarkan teori permintaan Hicksian dan Marshallian, rumahtangga akan mengurangi konsumsi LPG dan mengurangi konsumsi barang lain dengan proporsi tertentu.

This research was conducted in response to the discourse of the Government of Indonesia to revoke the 3 kg LPG subsidy. For this reason, in this study, a simulation of the revocation of the 3 kg LPG subsidy was carried out and saw the impact of the revocation on the share of expenditure of poor households. The data used are Susenas data for 2016, 2017 and 2018. It was found that the 3 kg LPG subsidy was consumed by all household groups, but non-poor households enjoyed a larger proportion.
If LPG consumption per month is assumed to be constant, the price increase will cause the proportion of LPG expenditure per month for poor households to swell more than 2 times. In order to meet the needs of LPG per month, households will face 2 choices. Based on the Hicksian and Marshallian demand theory, households will reduce their consumption of LPG and reduce their consumption of other goods by a certain proportion.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, H.R. Francky
"ABSTRAK
Transaksi yang melibatkan pemakaian data tersebar lebih sulit ditangani daripada transaksi yang melibatkan data terpusat.
Protokol 3-phase-commit merupakan aturan yang digunakan didalam menangani transaksi yang melibatkan data tersebar. Pada protokol ini terdapat suatu komputer yang bertugas sebagai koordinalor guna mengkoordinasi komputer-komputer lain yang menjalankan proses partisipan. Komputer-komputer ini dapat mengalami kerusakan (crash). Kerusakan pada sisi koordinator dapat menghentikan jalannya transaksi. Transaksi dapat diteruskan setelah terpilih koordinator baru, oleh karena itu digunakan metode pemilihan (election), yaitu metode yang digunakan untuk mencari komputer yang akan menjadi koordinator baru bilamana koordinator lama mengalami kerusakan.
Dalam tesis ini penulis membandingkan rnetode pemilihan bully dengan. metode pemilihan, sisten\ pool khususnya dalam hal waktu eksekusi yang digunakan kedua metode. Kedua metode mencari komputer yang akan menjalankan koordinator yang baru diantara komputer yang menjalankan partisipan yang terlibat pada transaksi yang mengalami gangguan. Pencarian koordinator baru pada metode bully' hanya melibackan komputer yang menjalankan partisipan, sedangkan metode sistem pool melibatkan juga komputer lain yang bertugas sebagai sistem pool dan yang bertugas menjalankan proses pemilihan koordinator baru. Dari hasil eksekusi kedua metode pada'workstation SUNSPARC 1+ berbasis UNIX, dengan banyak partisipan dari 2 sampai 7 diperoleh hasil bahwa metode sistem pool membutuhkan waktu lebih lama dengan kompleksitas O(n2) daripada metode bully dengan kompleksitas O(n).
Rancangan metode sistem pool menguntungkan metode ini daripada metode bully. Keuntungan ini terjadi bilamana identitas transaksi telah digunakan sebelumnya. Pada metode sistem pool, koordinator akan langsung membatalkan transaksi setelah mengetahui terjadi duplikasi identitas. Sedangkan pada metode bully transaksi dipecah menjadi subtransaksi-subtransaksi dan dilakukan pengiriman data Subtransaksi ke partisipan, kemudian_pengeCekan identitas transaksi dilakukan pada partisipan. Pembatalan transaksi pada metode bully akan melalui tahap-tahap prepare-abort-globalabort-complete yang cukup banyak menggunakan sumber daya disk, CPU dan waktu."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>