Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
Fedra Devata Rossi
"European Community (EC) saat ini merupakan salah satu organisasi regional yang mempunyai peran penting dalam perdagangan internasional. World Trade Organization (WTO) di lain pihak merupakan forum perdagangan internasional terbesar. Hubungan hukum keduanya menimbulkan banyak diskusi dan kontroversi. Permasalahan yang paling sering muncul adalah permasalahan common commercial policy (CCP) dan direct effect. Permasalahan pertama adalah masalah CCP eksternal EC pada forum WTO. EC bersama dengan negara-negara anggotanya menjadi anggota dalam Perjanjian WTO atau disebut juga sebagai mixed agreement yang disebabkan oleh fragmentasi kompetensi internal EC. Sebagian sektor dalam Perjanjian WTO merupakan kompetensi EC, sebagian merupakan kompetensi negara-negara anggota, dan sebagian merupakan shared competence. Keadaan ini kemudian mengakibatkan terdapat dua tahap negosiasi perdagangan yaitu internal EC dan pada saat negosiasi pada forum WTO yang menjadikan proses negosiasi dengan EC menjadi lamban. Selain itu pihak ketiga sukar dalam memutuskan pihak mana yang bertanggungjawab pada saat terjadinya pelanggaran terhadap Perjanjian WTO, terutama apabila akan mengajukan perkara pada Dispute Settlement Body (DSB) WTO. Permasalahan kedua adalah direct effect; ECJ pada tahun 1963 mengembangkan suatu doktin baru yang disebut dengan doktrin direct effect. Doktrin ini memberikan hak kepada individu hukum negara anggota untuk dapat menjadikan regulasi ataupun norma rezim hukum EC sebagai dasar hukum dihadapan pengadilan negerinya. Doktrin ini kemudian juga mencakup perjanjian internasional sehingga individu hukum dapat menjadikan pengaturan dalam suatu perjanjian internasional sebagai dasar hukum gugatannya di pengadilan negerinya sendiri. Pertanyaan yang muncul adalah apakah terdapat direct effect WTO dalam rezim hukum EC? Dalam analisis kasus-kasus ECJ jawabannya jauh dari afirmatif."
Depok: [Fakultas Hukum Universitas Indonesia;, ], 2008
S26172
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Agung Sukoco
"Beberapa aksi teror di Indonesia dilakukan oleh mantan Napiter yang sebelumnya sudah pernah mengikuti program deradikalisasi. Hal ini menunjukan bahwa setelah keluar dari Lapas para mantan Napiter terpengaruh untuk kembali ke dalam kelompoknya. Guna mencegah hal tersebut maka diperlukan keterlibatan instansi lain dalam program deradikalisasi mantan Napiter di masyarakat. Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) merupakan salah satu intitusi di wilayah yang memiliki potensi untuk terlibat dalam program deradikalisasi di masyarakat. Untuk menjawab peran keterlibatan Satkowil tersebut maka dilaksanakan studi kasus di Kodim 0103/Aut yang telah melaksanakan deradikalisasi terhadap mantan Napiter melalui pemberdayaan masyarakat. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggambarkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dijalankan oleh Kodim 0103/Aut. Hasil penelitian didapatkan pernyataan dari para mantan Napiter bahwa pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh Kodim 0103/Aut sangat membantu program deradikalisasi. Dengan berdasarkan penelitian studi kasus tersebut maka dapat disimpulkan bahwa program pemberdayaan masyarakat terhadap mantan Napiter dapat dikembangkan oleh Satkowil guna mendukung efektifitas program deradikalisasi.
Several acts of terror in Indonesia were carried out by ex-terrorism convicts who had previously participated in the deradicalization program. It shows that after being released from the prisoners, ex-terrorism convicts are influenced to return to their group. In order to prevent this, it is necessary to involve other agencies in the deradicalization of ex-terrorism convicts in the community. The Regional Command Unit is one of the institutions in the region that potentially to be involved in deradicalization programs in the community. To answer the role of the Regional Command Unit involvement, a case study was carried out on Military District Command 0103/North Aceh which had carried out deradicalization of ex- terrorism convicts through community empowerment. The study was conducted using descriptive qualitative methods to describe community empowerment activities that have been carried out by Military District Command 0103/North Aceh. The results, there was statements from ex-terrorism convicts that community empowerment carried out by Military District Command 0103/North Aceh was very helpful for the deradicalization program. Based on that case study research, it can be said that a community empowerment program for ex-terrorism convicts can be developed by the Regional Command Unit to support the effectiveness of the deradicalization program."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Ali Sobri
"Sebelum satelit komunikasi ditempatkan pada orbit geostasioner pada ketinggian kira-kira 36.000 km dari permukaan bumi, satelit tersebut melalui suatu misi peluncuran yaitu urutan dari tahapan-tahapan yang terjadi ketika satelit dan kendaraan peluncur meninggalkan tempat peluncuran sampai satelit dipisahkan dari kendaraan peluncur dan dengan aman bergerak di orbitnya . Salah sate keberhasilan misi peluncuran ini adalah adanya keberhasilan dukungan dari stasiun bumi yang bertindak sebagai stasiun TT&C (Telemetry, Tracking & Command ).
Melalui tugas akhir ini penulis mencoba untuk membuat suatu simulasi yang berkaitan dengan kegiatan Telemetry, Tracking dan Command pada Launch Support satelit geostasioner. Melalui studi literatur dari beberapa sumber pustaka dan pengalaman penulis dalam melakukan kegiatan TT&C di stasiun pengendali satelit, telah membantu dalam proses penyusunan tugas akhir ini. Selanjutnya dari simulasi Telemetry dapat diketahui proses penerimaan data satelit melalui demodulasi PSK, proses encoding dalam bentuk PCM NRZ-M dan PCM NRZ-L yang kecepatannya disesuaikan dengan pemilihan bit rate.
Dari simulasi Tracking diperoleh gambaran bagaimana melakukan penjejakkan posisi satelit yang sedang diluncurkan melalui pembacaan sudut azimuth, elevasi dan polarisasi antena dari file tracking yang telah dibuat oleh Orbital Engineer. Melalui simulasi Command, disimulasikan tentang cara pengiriman command ke satelit, informasi tentang format data command dan parameter-parameter yang harus dipenuhi sebelum command tersebut dieksekusi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39659
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lubis, Subhan Fikri
"Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan dan implementasi aplikasi komunikasi port serial antara komputer dengan ME (Mobile Equipment) yang bertujuan untuk mendeteksi kualitas sinyal jaringan GSM. Aplikasi ini berguna untuk mengetahui identitas dari BTS dan optimalisasi jaringan operator berdasarkan hasil pengukuran lapangan. Sistem dibangun dengan menggunakan tiga komponen utama yang terdiri dari perangkat lunak, handset, dan kabel data serial. Bahasa pemrograman menggunakan Borland Delphi 7 dengan mengirimkan AT Command dan membaca respon dari jaringan berupa parameter-parameter seperti LAI (local Area Identity) yang terdiri dari MCC (Mobile Country Code), MNC Mobile Network Code) dan Cell Id. Aplikasi program juga menampilkan kuat sinyal (RxLevel), kualitas sinyal (RxQual), frekuensi BCCH (Broadcast Control Channel) dan BSIC (Base Station Identity Code) cell-cell terdekat. Informasi ditampilkan secara riil dan dapat disimpan dalam database. Pada tahap evaluasi kinerja, pengukuran dilakukan pada 5 lokasi berbeda di lingkungan Universitas Indonesia. Data pengukuran dibandingkan dengan aplikasi lain, hasilnya menunjukkan bahwa persentase kuat sinyal (RxLevel Sub) aplikasi baik di dua lokasi yaitu : Halte FKM = 7.17% Engineering Center = 4.75% Persentase selisih kualitas sinyal (RxQual Sub) juga memiliki selisih yang baik di dua lokasi yaitu: Gerbatama UI = 34.90% Engineering Center = 1.18%.
This final project designs and implements serial port application to connect ME (Mobile Equipment) with Personal Computer which is aimed at detecting GSM network signal quality. This application is useful to obtain the BTS identity and GSM operator network optimization based on real measurement. The system is built using three main components consisting of software, handset, and serial data cable. Programming language used is Borland Delphi 7. AT Command is sent and read the response from the network, and parameters collected include LAI (Local Area Identity), which consists of the MCC (Mobile Country Code), MNC Mobile Network Code) and Cell Id. The applications\ also displays signal strength (RxLevel), signal quality (RxQual), BCCH (Broadcast Control Channel) frequency and BSIC (Base Station Identity Code) of neighbouring cells. The information is displayed in real time fashion and can be stored in the database. In the performance evaluation stage, measurements were taken at 5 different locations around University of Indonesia. Measurement data is compared with similar application, the results show that percentage of signal strength (RxLevel Sub) is good in two locations, which are: Halte FKM = 7.17% Engineering Center = 4.75% The percentage of signal quality (RxQual Sub) is also fairly good difference in two locations, namely: Gerbatama UI = 34.90% Engineering Center = 1.18%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51138
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Cahyo Budi Prakoso
"
ABSTRAKMakin merambahnya pemanfaatan fasilitas SMS ke dunia bisnis dan industri, dengan daerah jangkauan yang luas, sms menawarkan keselamatan transmisi data dapat terjamin. Dalam penelitian ini dibuat sebuah system yang dapat mentransmisikan data dengan memanfaatkan fasilitas sms pada telphone seluler. Sistem tersebut bertujuan untuk mengontrol pintu air pada bendungan, sistem tersebut dibagi menjadi dua, pertama sistem pemantauan level air sungai dan sistem panggerak motor pintu air bendungan. Pemrograman pada microkontroller pada sistem pemantauan dan sistem penggerak motor pintu air bendungan menggunakan bahasa yang sama yaitu bahasa basic Compiler AVR (BASCOM-AVR)."
2007
TA615
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rhenania Ferina
"
ABSTRAKDalam dunia pelelangan dikenal dengan adanya akta de command. Akta de command memiliki peranan yang penting untuk bank yang telah melalukan pelelangan terhadap agunannya yang telah dilelang beberapa kali namun ternyata tidak ada peminat. Lelang tersebut dilakukan dalam rangka pelunasan kredit macet oleh debitur. Pada praktiknya penulis menemukan adanya bank swasta yang menggunakan akta de command dalam situasi dimana terdapat beberapa peserta lelang lain yang berminat membeli agunan bank swasta tersebut. Dalam pelelangan tersebut berdasarkan keterangan salah satu peserta lelang lain pihak bank tidak berkenan menunjukkan akta de command pada saat lelang terlaksana yang kemudian lelang tersebut dimenangkan oleh bank swasta tersebut karena merupakan penawar tertinggi pada saat lelang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis dapat menyimpukan bahwa penerapan akta de command telah mengalami perkembangan dari filosofi akta de command yang semula hanya digunakan oleh bank untuk menjadi pemilik sementara atas agunan untuk pembeli yang akan ditunjuk kemudian menjadi bank dapat ikut serta menjadi peserta lelang atas agunannya tersebut dan akibat hukum bagi bank yang tidak menyerahkan akta de command sebelum lelang dilaksanakan adalah bank tidak dapat dinyatakan sebagai peserta lelang yang sah dan bank tersebut tidak dapat melakukan permohonan balik nama atas agunannya tersebut.
ABSTRACT In the field of auctions known by akta de command. Akta de command has an important role for bank that have made auctions on their collateral that has been auctioned several times but there is no demand. The auction is conducted in order to repay the bad debts by the debtor. In practically the author found the existence of private bank that use akta de command in a situation where there are several other auction participants who are interested in buying the collateral of the private bank. In the auction based on the statement of one of the other bidders, the bank did not deign to show akta de command at the time of the auction and the auction was won by the private bank because the bank was the highest bidder at the time of the auction. The research method used in this study using normative juridical. Based on the research conducted by the author, the author can conclude that the application of akta de command has evolved from the philosophy of akta de command act which was originally only used by the bank to become the temporary owner of the collateral for the buyer to be appointed then become the bank can participate as the top auction participant the collateral and the legal consequences for a bank that does not submit akta de command prior to the auction are executed is the bank can not be declared a valid tender participant and the bank can not make a request for the name of the collateral."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50221
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Arya Lazuardi
"Skripsi ini membahas perancangan sebuah sistem jaringan listrik dengan SMS sebagai media kontrol terhubung dengan rangkaian pengendali yang dapat menterjemahkan perintah-perintah SMS menjadi suatu command control untuk mengendalikan switch breaker, juga memberikan laporan dari feed back device yang dikendalikan oleh mikrokontroller sehingga dapat mengetahui status proses kontrol suatu switch breaker sudah berjalan dengan benar atau tidak. Seperti sistem SCADA yang digunakan untuk mengontrol jaringan listrik level menengah keatas (>20kV). Dalam sistem ini rangkaian pengendali hanya mengenal nomor operator dan operator juga yang mengetahui passwordnya sehingga aman untuk digunakan.
This final project designs a electrical circuit system using SMS as control media with control circuit that can translate SMS command to be other command controls that can control switch breaker, it's also give report from controlled feed back device that's control by microcontroller for knowing either work or not. This system is like SCADA system that's common use for controlling middle level electrical circuit(>20 kV). This system is safety due to only operator that have the password and the number to control the system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40435
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Suwardjono Adiputro
"Kasus DBD sampai saat ini masih mengalami peningkatan. Hal ini dapat terjadi karena kurang cepatnya penyampaian kasus DBD kepada masyarakat sekitar. Oleh karena itu diperlukan cara untuk memberikan informasi secara cepat mengenai kasus DBD kepada masyarakat sekitar. Cara tersebut adalah dengan memanfaatkan layanan sms pada handphone. Proses pengiriman pesan dilakukan secara send to many yang memanfaatkan metode looping. Hal yang diperlukan adalah system database kelurahan dan system pengiriman pesan. Dari system kelurahan akan didapatkan nomor ID untuk setiap individu. Nomor ID inilah yang akan menjadi input pada system pengiriman pesan. Handphone hanya digunakan sebagai pintu gerbang keluarnya pesan. Dengan layanan send to many ini pesan dapat sampai di beberapa nomor tujuan dalam waktu yang relative singkat.
Nowadays, DBD cases still increase. This can occur because of less rapid delivery DBD case to the people around. Therefore it is needed a way to quickly provide information about the case to the people around. The way is done by using the sms service on mobile phones. The delivery message process is done using a send to many way which is using a looping method. The required thing are the database system and information system of DBD case. The database system products ID number of every individual. From ID number, we can get the individual information. Then, This number will be used as input into the information system of DBD. Handphone is just used as a gate to send a message. By Send to many service, a message will be received at the some destination number in the relatively short time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51392
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Admulya`s
"Tujuan protokol HART adalah untuk membuat instrumentasi dapat berkomunikasi secara digital satu dengan yang lainnya dengan menggunakan kabel yang sama yang digunakan untuk mengirim sinyal analog 4-20 mA. Protokol HART menggunakan teknik modulasi FSK. Sinyal digital terdiri dari dua frekuensi yaitu 1200 dan 2200 Hz yang merepresentasikan bit 1 dan 0. Pada Monitoring Suhu Berbasis Protokol HART di skripsi ini, tegangan supply dan panjang kabel dapat mempengaruhi akurasi pembacaan suhu. Minimum akurasi rata-rata pengukuran mencapai 96,62% untuk field device address 0 dan 95,84% untuk address 1.
The purpose of the HART protocol was to create a way for instruments to digitally communicate with one another over the same wire used to convey a 4-20 mA analog signal. The HART protocol uses the FSK modulation technique. The digital signal is made up of two frequencies 1,200 Hz and 2,200 Hz representing bits 1 and 0. On the Temperature Monitoring Based on HART Protocol in this undergraduate thesis, voltage supply and cable length can be influence measurement accuracy of temperature. The Minimum average accuracy has reached 96,62% for field device address 0 and 95,84% for address 1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42120
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Azhar Harris
"Konsep War Room yang berawal dari dunia militer mulai diterapkan kedalam dunia bisnis dan diadopsi oleh Telkom agar perusahaan mampu bergerak lebih cepat dan lebih fleksibel dari pesaingnya. Terdapat tiga fungsi utama War Room Telkom yaitu Command Center, Competition Center dan Crisis Center. Menurut Departemen Pertahanan Amerika Serikat, ada dua faktor yang meningkatkan fungsi Command & Control yaitu kemampuan dasar dan kemampuan kolaboratif. Sedangkan faktor lainnya adalah dukungan sistem informasi karena sifat alamiah War Room sebagai pusat pengumpul Informasi.
Karya Akhir ini meneliti bagaimana hubungan faktor-faktor keberhasilan kinerja War Room menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dan hasilnya adalah faktor dukungan sistem informasi memiliki pengaruh yang paling besar dibandingkan faktor lainnya. Fakta ini menujukkan bahwa perkembangan teknologi informasi dan kemudahan akses informasi membuat War Room harus memiliki lebih dari kemampuan dasar dan kemampuan kolaboratif untuk membuat perusahaan tetap kompetitif.
The concept of war room which originates from the military was implemented into the business environment and was adopted by Telkom in order to trigger moving faster and flexible than its competitor. There are three main functions of Telkom War Room namely Command Center, Competition Center and Crisis Center. According to the U.S. Department of Defense, there are two factors that increase the Command & Control functions, are basic and collaborative capabilities. While the other factor is information systems support for the War Room as the nature of information collection center. This thesis examines how relationship success factors of War Room performance using Structural Equation Modeling (SEM) and the result is a factor of the information systems support have the greatest influence than other factors. This finding shows that the development of information technology and easy access to information makes War Room must have more than basic and collaborative capabilities to make the company remains competitive."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library