Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 416 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rustiwan Sofyan Pahlevi
Abstrak :
Menurut Suparlan (1996:3) kota itu ada dan hidup karena bisa memberikan pelayanan yang penting artinya bagi warga yang hidup di dalam kota dan sekitarnya. Salah satu bentuk pelayanan kota adalah penyediaan sarana olahraga yang memadai. Gelanggang Remaja Kecamatan Duren Sawit merupakan aset tanah dan bangunan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berfungsi memberikan pelayanan di bidang olahraga. Pada penelitian ini, ditemukan permasalahan bahwa pemanfaatan Gelanggang Remaja Kecamatan Duren Sawit rendah berdasarkan jumlah kunjungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari faktor penting dalam peningkatan pemanfaatan gedung dan mencari cara terbaik dalam pengelolaan aset dalam bentuk sebuah strategi. Dalam penelitian ini melalkui dua tahap analisis. Alat analisis tersebut berupa analisis faktor dan Analithycal Hierarchy Process (AHP). Faktor-faktor yang terkait dengan Peningkatan Pemanfaatan Gelanggang Remaja diperoleh dengan cara survey pendahuluan, tinjauan pustaka, benchmark, diskusi dengan pengelola gedung olahraga. Perumusan strategi didasarkan pada justifikasi pakar/stakeholder. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan cara pengumpulan data kuesioner yang pada 120 orang pengguna gelanggang remaja dan 5 pakar/stakeholder yang mengetahui dan terlibat dalam pengelolaan gelanggang remaja. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa faktor fisik, fasilitas, tarif, aksesibilitas, internal pengguna dan eksternal pengguna merupakan faktor yang terkait dengan Peningkatan Pemanfaatan dan dengan Peningkatkan Kualitas Manajemen Gedung, dan aspek yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan tujuan pelayana masyarakat antara lain faktor yang paling berpengaruh adalah Faktor Fisik dan faktor yang paling berperan adalah Pengelola Gedung. Implikasi dari penelitian ini 1) inspeksi atau monitor secara berkala terhadap kondisi fisik bangunan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 2) Pemberian pelatihan bagi Pengelola Gedung sebagai upaya peningkatan kemampuan pengelolaan aset atau peningkatan kualitas manajemen aset Pemerintah Daerah dan 3) melakukan Bencmark terhadap pengelolaan aset milik swasta baik di dalam dan di luar negeri, secara berkala untuk menambah pengalaman bagi pengelola aset Pemerintah Daerah dan 4) Pembentukan Pilot Project pengelolaan Gelanggang Remaja menjadi Strategic Business Unit (SBU) yang mandiri.
According to Suparlan (1996:3), the life and the existence of a city is determined by its ability to provide services which are important for the people living in or surround it. One of the city services is the adequate sport facility. Duren Sawit Youth Center is a DKI Jakarta?s physical asset which provides sport services. This research finds that Duren Sawit Youth Center?s utilization is considered low in terms of the visit level. The objectives of this research is to find important factors in improving the building utilization and find the best way to strategize the asset management. This research goes through two analytical steps which are factor analysis and Analytical Hierarchy Process (AHP). Factors related to Youth Center Utilization Improvement are taken through preliminary Survey, References, benchmark, discussion with the building management officer. The strategy formula is based on stakeholders?/experts? justification. This is a quantitative research using questionnaire collection from 120 Youth Center visitors and 5 experts/stakeholders who are involved in the Youth Center management. The result shows that physics, facilities, fee, access, internal and external users are the factors related to the improvement of the utilization and building management quality. The important aspect influencing is a physical factor and the other aspect playing important role is Building management officer. The impacts of the research are: 1) periodical monitoring or inspection to the physical building condition of DKI Jakarta province assets. 2) conducting training for building management officers in order for them to improve the capability of managing asset and to improve the quality of the local Government management asset.3) conducting benchmarking with the local and abroad private asset management periodically in order to acquire more experience for local Government asset management. 4) starting Pilot Project from managing Youth Center to independent Strategic Business Unit (SBU).
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 307.76 / 2008 (11)
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Andriani
Abstrak :
Industri perbankan merupakan industri yang turbulence, terutama sejak pakto 1988. Juralah bank dan kantor bank berkembang dengan pesat, sehingga tingkat persaingan diantara lembaga keuangan kian meningkat. Bank berlomba-lomba untuk menaikkan tingkat bunga simpanan, mengenalkan berbagai produk baru dan menawarkan berbagai kemudahan kepada nasabah guna menarik dana masyarakat. Sehingga perkembangan industri perbankan pada saat itu sangat spektakuler. Adanya kebijakan uang ketat (tight money policy) menyebabkan tingkat persaingan menjadi semakin ketat, terutama dalam hal perolehan dana. Penarikan dana Badan Usaha Hilik Negara yang ada pada bank pemerintah sebagai aplikasi dari kebijakan uang ketat telah merubah kondisi likuiditas bank, apalagi disertai pula dengan penarikan kredit likuiditas Bank Indonesia. Bank Rakyat Indonesia sebagai bank pemerintah tentunya merasakan dampak dari kebijakan di atas. Oleh karenanya BRI perlu meninjau kembali strategi pengelolaan asset dan liabilitinya agar diperoleh pricing yang tepat, terutama setelah adanya paket Februari 1991 yang pada paket tersebut disebutkan mengenai prinsip prudent banking, di mana bank dituntut lebih professional lagi di dalam pengelolaan asset dan liabilitinya. Ada beberapa faktor yang dapat memepengaruhi dalam penentuan harga, seperti cost of loanable fund, overhead cost dan resiko yang disebut sebagai faktor internal. Namun penentuan harga tersebut lebih ditentukan oleh faktor-faktor eksternal seperti, kebijakan peraerintah dan keadaan perekonomian seperti, tingkat persaingan bank, tingkat inflasi, kondisi neraca pembayaran dan sebagainya. Sehingga sulit bagi BRI untuk menerapkan metode pricing yang tepat di dalam rangka peningkatan pendapatannya. Oleh karenanya sebagai bank pemerintah yang telah berubah sebagai pesero BRI dituntut untuk bertindak lebih professional dalam hal pengelolaan asset dan liabilitinya terutama dalam hal pricing, agar dapat bersaing dan melakukan ekspansi secara meluas sesuai dengan agen pembangunan yang diembannya.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Jimmy Rotinsulu
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan yang sangat cepat dalam industri keuangan, terutama setelah ditemukannya teknik-teknik baru yang dipergunakan dalam bidang rekayasa keuangan, menuntut pengetahuan yang mendalam dañ pelalcu pasar untuk terlibat datam industri ini. Derivative keuangan merupakan sajah satu bagian dan industni keuangan yang tens berkembang dan berperan penting dalam proses rekayasa keuangan (financial engineering process). Berdasarkan definisi, derivative keuangan adalah suatu instrumen kenangan yang nilainya tergantung kepada harga dan jenis asset yang lain (underlying assets).

Option merupakan salah satu jenis derivative keuangan yang banyak dipakai dalam dunia rekayasa keuangan. Pada awalnya option dibuat secara individu (perseorangan) antara dua pihak. Saat ini option didefinisikan sebagai suant hak untuk membeli atau menjual sejurnlah tertentu underlying asset pada harga tertentu (strike price atau exercise price) sebelum atau path saat yang telah dlitentukan (maturity time).

Saat ini option telah berkembang menjadi instrumen yang sangat penting dalam dunia keuangan dan investasi. Pericembangan penggunaan option sebagai suatu alat dalam rekayasa keuangan tidak bisa dilepaskan dan adanya kebutuhan yang besar terhadap ìnstrumen keuangan yang mampu memberikan kepastian. Dan disamping itu juga, kebutuhan akan option ini diikuti oleh perkembangan yang cepat dalam teknik penghitungan premi option.

Sejak ditemukannya teorema Black-Scholes, yang digunakan untuk menghitung premi dari european call option, maka banyak penelitian dilakukan untuk menghitung premi option. Dan dari waktu ke waktu orang terus berusaha untuk menyempurnakan model yang ada dan membuat model tersebut semakin mendekati kenyataan yang ada.

Perbedaan yang mendasar dari beberapa model yang ada pada saat ini terletak pada asumsi mengenaì proses yang membentuk harga underlying asset. Sebagai contoh:

. Vasicek model, yaitu penentuan premi dan Interest rate option dengan menggunakan Asumsi bahwa underlying asset mengikuti proses Vasicek.

. Hull-White model, merupakan pengembangan dari Vasicek model dengan melakukan berbagai perubahan pada proses pembentukan underlying asset.

. Black-Scholes, digunakan untuk menentukan premi European call option apabila underlying assetnya mengikuti proses geometric Brownian motion.

. Garman-Kohlhagen, penentuan premi option saham dengan menggunakan asumsi bahwa underlying asset mengikuti geometric Brownian motion dan ada pembagian deviden (modifikasi dari Black- Scholes model).

Tulisan ini bertujuan untuk:

1. membentuk model bagi penentuan harga option yang berlaku untuk semua jenis option tanpa melihat proses yang membentuk barga underlying asset,

2. menggunakan model yang dibentuk untuk menentukan formula barga dan ragam (variance) dañripremi European call option apabila harga underlying asset mengikuti proses geometric Brownian motion.

Pemilihan asumsi untuk contoh penerapan yaitu underlying asset mengikuti geometric Brownian motion, berdasarkan kepada kenyataan bahwa asumsi ini telah digunakan dalam Black-Scholes model. Jadi kalau ternyata model yang dibangun adalah benar, maka hasilnya akan sama dengan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode Black-Scholes. Kemudian ragam dari premi european call option dihitung untuk melihat tingkat resiko dari Option. Pengetahuan tentang sifat dan premi european call option diharapkan dapat Membantu para manajer investasi dalam mengambil keputusan.

Dengan menggunakan berbagai metode yang ada akhirnya diperoleh hasil bahwa:

1. Berdasarkan actuarial present value, diperoleh:

Premi Option = E(present value in the-money)

yang merupakan suatu bentuk Umum dan dapat diaplikasikan dalam berbagai proses pembentuk underlying asset dan dinamakan sebagai generic formula for option pricing.

2002
T6159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nilam Sari Masdi
Abstrak :
Sumber penghimpunan dana pada dana pensiun adalah iuran dan basil pengembangan investasi. Mengandalkan iuran sebagai satu-satunya sumber pendanaan tentu bukan suatu tindakan yang bijaksana. Pengembangan investasi justru seharusnya bisa menjadi andalan utama dalam penghimpunan dana. Berkaitan dengan pengembangan investasi, diperlukan perencanaan, pedoman dan prosedur untuk pencapaiannya. Penyusunan dan penerapan kebijakan investasi merupakan aktivitas yang sangat berhubungan dengan pelaksana yaitu sumber daya manusia. Kebijakan investasi yang terformulasi dengan baik belum memastikan kesuksesan kinerja investasi yang ditargetkan. Departemen Keuangan telah mengeluarkan aturan yang mewajibkan Dana Pensiun Program Pensiun Manfaat Pasti memiliki kebijakan investasi yang dituangkan dalam arahan investasi. Tetapi pada praktiknya pengambilan keputusan investasi sering dilaksanakan tanpa melalui proses yang sudah ditetapkan dalam arahan investasi. Referensi literature dan pengalaman empirik dinegara lain digunakan untuk membandingkan praktek Arahan Investasi pada dana pensiun program pensiun manfaat pasti. Dari penelitian disimpulkan bahwa pada versi aktuaris Kanada memasukan komponen penjelasan pendanaan dan juga menekankan bahwa kebijakan pendanaan mempunyai hubungan erat dengan kebijakan investasi. Oleh karenanya dinegara ini aktuaris berperan dalam menyusun perencanaan investasi. Penerapan versi manajer investasi USA tidak banyak berbeda dengan versi aktuaris Kanada, kecuali pada penyampaian komponen pendanaan. Di Indonesia komponen resiko tidak dinyatakan secara eksplisit serta tidak dinyatakan timeframe perencanaan investasi dan rencana pertumbuhan aset tidak berhubungan dengan rencana pertumbuhan dana. Juga terdapat kesamaan bentuk dan isi Arahan Investasi di seluruh dana pensiun pemberi kerja penyelenggara program pensiun manfaat pasti. Dari pengamatan penerapan arahan investasi diperoleh beberapa fakta, pertama penafsiran pengurus mengenai fungsi arahan investasi tidak sama, kedua arahan investasi disusun oleh pendiri dan pelaksanaan target investasi adalah pengurus tetapi pada umumnya keterlibatan pendiri dalam pengambilan keputusan investasi masih cukup besar, ketiga komposisi aset masih terfokus pada aset yang memberikan tingkat hasil yang rendab karena terbatasnya pengetabuan dan pengalaman pengurus di pasar modal sementara kebanyakan fungsi manajer investasi dirangkap oleh pengurus dana pensiun, keempat pelengkap arahan investasi yaitu buku panduan prosedur dan pelaksanaan investasi belum ada. Secara umum disimpulkan temyata arahan investasi merupakan dokumen yang harus ada untuk memenuhi persyaratan. Walaupun araban investasi sudab ada disetiap dana pensiun, tapi keberadaannya kurang dimanfaatkan karena adanya keterbatasan kemampuan untuk menafsirkan isi pedoman akibatnya proses investasi tidak terlaksana dengan baik.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ledya Marleyn
Abstrak :
Pada saat dikeluarkannya Paket Deregulasi di bidang Perbankan tahun 1988 atau lebih dikenal dengan PAKTO 1988, maka jumlah bank yang ada di Indonesia makin bertambah. Dari sekian banyak bank yang beroperasi di Indonesia, ada satu bank yang melakukan operasinya tidak berdasarkan tingkat bunga yang selama ini dilakukan oleh bank-bank konvensional, melainkan melakukan operasionalnya sesuai dengan hukum Islam yaitu Bank "M", dimana bank ini selanjutnya disebut Bank Syariah. Adanya sederetan deregulasi dibidang moneter dan keuangan menyebabkan bank-bank harus lebih mementingkan pengelolaan dana yang efektif dan efisien. Oleh karena itu bank harus merencanakan aliran dananya untuk dapat memprediksi ada tidaknya tekanan likuiditas, sehingga penanggulangannya akan mudah dilakukan. Untuk ini bank harus melakukan manajemen portfolio dana yaitu yang menyangkut portfolio aktiva maupun pasiva. Portfolio tersebut meliputi portfolio yang sesuai dengan jangka waktu, tingkat likuiditas, jenis instrumen dan jenis valutanya. Hal ini harus dilakukan karena pada tahun-tahun terakhir ini sumber dana yang didapat oleh bank menjadi relatif mahal terutama disebabkan karena adanya gejolak tingkat bunga. Manajemen aktiva dan pasiva ini kemudian disebut dengan Asset-Liabi1 ities Management (ALM). Pentingnya pengelolaan ALM bagi setiap bank merupakan alasan dari penelitian ini. Sedang kan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui performance bank dalam hal manajemen dana dan performance secara keseluruhan untuk dapat mencapai tujuan bank tersebut. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode riset perpustakaan dan penelitian langsung dilapangan. Dalam pengelolaan manajemen dana, pihak bank masih melu-pakan resiko yang timbul dari pengelolaan dana dalam arti luas. Resiko tersebut dapat berupa tingkat Maturity, fluktuasi tingkat bunga, dan sebagainya. Untuk menghindari pengelolaan ALM yang tidak efektif dan efisien diperlukan suatu pendekatan sederhana yang nantinya akan memperlihatkan apakah pengelolaan ALM bank sudah baik atau belum. Pendekatan yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan Gap Management. Manajemen Gap ini melihat perbedaan antara Interest Sensitive Assets dengan Interest Sensitive Liabilities. Dengan kata lain, bank, ingin menyelaraskan tingkat maturity antara aktiva dan pasiva nya. Penggunaan Gap Management ini juga dapat diterapkan pada bank Islam yang dasar operasionalnya tidak menggunakan tingkat bunga melainkan tingkat bagi hasil. Sehingga dengan mengguna-kan cara analisa ALM yang sederhana pun, bank dapat melakukan manajemen dana (ALM) untuk menjaga tingkat likuiditasnya, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan bank. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan pada Bank Muamalat Indonesia adalah bahwa performance bank selama tahun 1992 adalah baik. Ini dicerminkan dari analisa rasio keuangan bank selama tahun 1992. Dalam hal pengelolaan Asset-Liabilities Management (ALM) dengan menggunakan pendekatan Gap Management juga dinilai baik selama tahun 1992. Ini menandakan bah wa bank selalu menata pengelolaan manajemen dana-nya dari waktu kewaktu. Sehingga pengelolaan ALM lebih baik. Ini dicerminkan dari semakin efisiennya bank dalam hal pengelolaan ALM.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18605
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Draughon, Jr., Clyde O.
New York: Rolling Meadows Bank Administration Institute, 1992
658.155 4 DRA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Business Books, 1971
659.2 GOO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Freddy
Abstrak :
Permanent Establishment in Indonesian Taxation System is very unique. Indonesian taxation regulation uses two perspectives for relationship between permanent establishment and their head office. In some transaction they are one entity, but in other transaction they can be two entities. Because of that, it is still confusing for both the tax payer and tax investigator to understand the transaction between head office and permanent establishment. One of the problems is when the transaction is about determining the basis value of depreciation on transfer capital asset form head office to permanent establishment. Because in Indonesian taxation regulation it is still not clear about the treatment of depreciation for permanent establishment. The approach used in this research is qualitative approach. The goal is to try to find an understanding to determine the basis value of depreciation on transfer capital asset from head office to permanent establishment. The research type is descriptive because the writer tries to give a detail description in determining basis value of depreciation on transfer capital asset from head office to permanent establishment. The data collection technique used in this research is by reading the literature which focuses on the research, observation, and interview. The interview was done with tax government institution, and tax expert. The result of this research is there are two alternatives to be the basis value of depreciation on transfer capital asset from head office to permanent establishment. They are tax value and fair market value. Both of them can be uses because for this transaction it is still not have the clear regulation. Based on theory it is uses tax value, but in international taxation it is uses fair market value because the relationship between the head office and the permanent establishment like if it were a distinct and separate enterprise.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Popy Lelowaty
Abstrak :
Krisis moneter yang melanda banyak negara di Asia mempunyai dampak besar dalam perkembangan perekonomian Indonesia terutama pada sektor perbankan. Banyak bank-bank nasional yang mengalami kesulitan. Sektor perbankan nasional telah kehilangan kepercayaan nasabahnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Padahal, kepercayaan merupakan modal penting bagi sektor perbankan. Keadaan yang makin memburuk ini menyebabkan Pemerintah dan Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk memberikan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Karena bantuan ini merupakan suatu pinjaman antara kreditur dan debitor maka bantuan ini harus dikembalikan sepenuhnya. BPPN sebagai lembaga yang dibentuk khusus untuk menangani BLBI ini telah membuat beberapa bentuk perjanjian dengan para debitor yang terangkum dalam PKPS (Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham). Yang dituangkan dalam tiga bentuk perjanjian, yaitu MSAA, MRA dan APU. Masalah yang ditemukan dalam penelitian tesis ini adalah mengenai pemberian jaminan asset yang dijadikan jaminan pelunasan BLBI. Penulisan tesis ini menggunakan rnetode penelitian normatif. Setelah dilakukan penelitian, ditemukan hasil dari masalah tersebut diatas. Sehingga dapat diperoleh pengetahuan hal-hal yang menjadi kendala dalam pengembalian BLBI. Upaya-upaya Pemerintah melalui BPPN dalam pengembalian BLBI belum maksimal, karena banyaknya permasalahan yang ditemukan dalam asset yang diserahkan tersebut.
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T36299
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumi Raniri
Abstrak :
Penelitian ini membahas efisiensi kegiatan pengumpulan dan pengelolaan aset wakaf yang dilakukan oleh Organisasi Pengelola Wakaf di Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan Data Envelopment Analysis dengan Badan Wakaf Al-Quran BWA, Inisiatif Wakaf Indonesia IWI, Tabung Wakaf Indonesia TWI dan Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa YWBNB sebagai objek penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dari pengisian tabel di kuisioner yang dilakukan pada orang-orang yang terlibat secara langsung dalam praktik pengumpulan dan pengelolaan aset wakaf di objek penelitian dan data sekunder yang berasal dari literatur-literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengumpulan aset wakaf efisien dilakukan oleh BWA pada tahun 2016, TWI pada tahun 2017 dan YWBNB pada tahun 2015. Selain itu, setiap organisasi pengelola wakaf yang diteliti pengelolaan asetnya memiliki DMU yang efisien. BWA mencapai titik efisiensi 100 pada tahun 2013 dan 2014. TWI mencapai titik efisiensi 100 pada tahun 2014 dan 2017. YWBNB mencapai titik efisiensi 100 pada tahun 2013, 2014 dan 2017. ...... This study discusses the efficiency of collection and management of the assets of the Waqf done by Nazir organizations in Jakarta. The method used in this study is the quantitative methods using Data Envelopment Analysis with Badan Wakaf Al Quran BWA, Inisiatif Wakaf Indonesia IWI, Tabung Wakaf Indonesia TWI dan Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa YWBNB as objects of research. The data used are the primary data with the help of questionnaire filled by people who are directly involved in the collection and management of the assets of the Waqf in the research objects and secondary data derived from related literatures. The results showed that the collection of the Waqf assets efficiently carried out by BWA in 2016, TWI in 2017 and YWBNB in 2015. In addition, each Nazir organization has efficient DMUs in the waqf management rsquo s efficiency test. BWA reaches the point of 100 efficiency in 2013 and 2014. TWI reaches the point of 100 efficiency in 2014 and 2017. YWBNB reaches the point of 100 efficiency in 2013, 2014 dan 2017.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>