Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
Universitas Indonesia, 2006
S33935
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Munawar Asikin
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengevaluasi apakah semua rumah tangga penerima BLT adalah benar-benar rumah tangga miskin?, (2) menghitung persentase salah sasaran dan besar uang BLT yang salah sasaran tersebut, (3) mengembangkan model untuk menentukan RT sangat miskin dalam Program PKH. Ide utama penelitian dalam tesis ini adalah bagaimana menghitung pengeluaran rumah t-rumah tangga miskin dari PSE 2005 (penerima Bantuan Langsung Tunai 2005) untuk memastikan apakah semua rumah tangga penerima BLT adalah benar-benar rumah tangga miskin, kemudian menghitung berapa besar kebocoran (leakage) dan jumlah rumah tangga PSE 2005 yang menurut model PMT sebenarnya bukan rumah tangga miskin, tapi menerima BLT. Penghitungan pengeluaran rumah tangga per kapita sebulan menggunakan tiga model PMT.
Hasil penelitian ini memberi peluang untuk pemerintah merevitalisasi proses verifikasi dan penentuan targeting rumah tangga miskin penerima BLT pada tahun 2008. Sementara terkait dengan program PKH, pemerintah dapat memastikan pemberian bantuan kepada rumah yang benar-benar paling miskin dengan memerhatikan kemampuan ekonomi mereka. Lebih jauh, penelitian ini juga mendukung salah satu Laporan Kajian Bank Dunia (World Bank) tentang Pengeluaran Publik di Indonesia yang menyatakan bahwa efisiensi pengeluaran pemerintah di sektor publik masih rendah serta penggunaan dana pemerintah daerah cenderung kurang tepat.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27386
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Irfan Sofi
Abstrak :
BLT Dana Desa merupakan program jaring pengaman sosial untuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Covid-19 telah menimbulkan dampak pada aspek sosial, ekonomi, dan keuangan selain dampaknya terhadap aspek kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan BLT Dana Desa dan kendala dalam pemulihan ekonomi di daerah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 33 desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan BLT Dana Desa dapat berjalan dengan sangat efektif hal ini dapat dilihat dari hasil pembagian antara outcome dengan output pelaksanaan BLT Dana Desa menunjukkan angka 114,93 persen. Namun dalam pelaksanaannya terdapat kendala yang dihadapi antara lain keterbatasan anggaran yang ada dari Dana Desa untuk BLT Dana Desa, ketidaksesuaian data dalam penentuan penerima bantuan termasuk BLT Dana Desa dan ketersediaan infrastruktur penyaluran.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021
336 ITR 6:3 (2021)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Abdul Shomad
Abstrak :
Tesis ini membahas Kebijakan Program Bantuan Langsung Tunai yang digulirkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wakil Presiden Jusuf Kalla ditinjau dari perspektif public choice, dengan mengambil lokasi penelitian di Kota Bekasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil penelitian adalah program Bantuan Langsung Tunai tidak bisa menanggulangi kemiskinan. Program BLT merupakan program kontraproduktif karena didesain sebagai program kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang justru menimbulkan kenaikan harga-harga komoditas lainnya, sehingga menaikkan angka inflasi. Program ini BLT juga lebih banyak politisnya ketimbang sebagai program pengentasan kemiskinan.
......
This thesis describes a Bantuan Langsung Tunai Program Policy initiated by the government of President Susilo Bambang Yudhoyono and Vice President Jusuf Kalla, viewed from the perspective of public choice, by taking a research location in Bekasi City. This study is a descriptive qualitative research design.
The results showed that Bantuan Langsung Tunai program can not eradicate poverty. BLT program is counterproductive program because the compensation program is designed as a fuel price increase which raises the prices of other commodities, thus raise the rate of inflation. Bantuan Langsung Tunai program is also more political than as a poverty alleviation program.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28138
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Claudio Suhalim
Abstrak :
Tujuan studi ini adalah mempelajari apakah rata-rata pengeluaran rumah tangga dan karakteristik rumah tangga lainnya berpengaruh secara signifikan terhadap status penerima BLT, Raskin, dan pelayanan kesehatan gratis. Dengan menggunakan data SUSENAS 2009 analisis deskriptif menunjukkan bahwa rumah tangga dengan ratarata pengeluaran kuintil teratas masih menjadi penerima program dan rumah tangga dengan kuintil terbawah ada yang tidak menerima program.
Model regresi probit menunjukan bahwa seluruh karakteristik rumah tangga yang digunakan dalam penelitian ini secara signifikan mempengaruhi status penerima program perlindungan sosial. Rata-rata pengeluaran rumah tangga berhubungan secara negatif dengan status penerima program BLT, Raskin, dan pelayanan kesehatan gratis.
The purpose of this study is to analyze whether the average household expenditure and other household characteristics affect the status of BLT, Raskin and free health service recipients. Using the 2009 SUSENAS data, descriptive analysis shows that there are households from highest average expenditure quintile receive the programs while there are households from lowest quintile do not receive the programs.
The results of probit regression show that all household characteristics significantly affect the status of BLT, Raskin, and free health service recipients. Average household expenditure is negatively related to the status of BLT, Raskin and free health care recipients.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Bayu Kharisma
Abstrak :
Ketimpangan di Indonesia mencapai level tertinggi selama era-desantralisasi dan ditenggarai sebagai penyebab menurunya pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun terakhir ke 2015. Tulisan ini meneliti apakah peningkatan ketimpangan memilki dampak positif atau negative terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan menggunakan model dinamis dan Genaralized Metod of Moments (GMM) estimator, hasil yang didapat menunjukan bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara ketimpangan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi. Namun, tulisan ini tidak dapat menyimpulkan hubunganya pada kelas yang berbeda ( kelas bawah, menengah dan atas) karena hasil signifikan hanya diperoleh ketika menggunakan one-step GMM. Hasil penelitian dapat menjadikan pertimbangan pemerintah agar lebih berhati-hati dalam menyusun kebijakan terkait ketimpangan.
Jakarta: Faculty of Economic and Business UIN Syarif Hidayatullah, 2018
330 SFK 6:2 (2017)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Syofyan Hendri
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi Program Jaminan Sosial yaitu BLT, Raskin dan Askeskin yang berpengaruh terhadap status gizi anak usia balita. Analisis dilakukan menggunakan data cross section tahun 2007. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sakerti 2007 dengan sampel anak usia balita yang berada di rumah tangga miskin. Untuk mengetahui pengaruh Program Jaminan Sosial yaitu BLT, Raskin dan Askeskin terhadap status gizi anak usia balita digunakan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil estimasi menunjukkan bahwa Program Jaminan Sosial BLT, Raskin dan Askeskin tidak berpengaruh terhadap status gizi anak usia balita.
The purpose of this study is to identify the effect of Social Security programs (BLT, Raskin and Askeskin) on the nutritional status of under-five-year children. Analysis was performed on cross-sectional data of Sakerti in 2007, with a sample of under-five-year children who are in poor households, using Ordinary Least Square (OLS) method. The result of this research indicated that the Social Security programs (BLT, Raskin and Askeskin) did not affect the nutritional status of under-five-year children.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43270
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Corry Wulandari
Abstrak :
There are concerns, however, that the introduction of a public transfer system can negatively affect inter-household transfers through the crowding-out effect, which exists when donor households reduce the amount of their transfers in line with public transfers received from the government. The poor may not therefore have received any meaningful impact from the public cash transfer, as they potentially receive fewer transfers from inter-household private donors. Hence, this study evaluates whether there exists a crowding-out effect of public transfers on inter-household transfers in Indonesia.
Using data from the Indonesia Family Life Survey (IFLS) and by applying Coarsened Exact Matching (CEM) and Difference-in-differences (DID) approaches, this study found that the likelihood to receive transfers from other family members (non-co-resident) reduces when the household receives Bantuan Langsung Tunai (BLT). However, there is no significant impact of BLT on transfers from parents and friends.
Ada beberapa pertimbangan bahwa pengenalan program bantuan publik berdampak negatif terhadap pemberian (transfer) antar rumah tangga melalui efek crowding-out. Efek tersebut muncul ketika rumah tangga donor mengurangi jumlah pemberian kepada rumah tangga yang diketahuin pada saat bersamaan menerima BLT. Sehingga, rakyat miskin mungkin tidak menerima dampak yang berarti dari bantuan publik tersebut, karena bantuan dari rumah tangga lain yang biasa mereka terima menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, tulisan ini mengevaluasi apakah ada crowding-out effect akibat bantuan publik terhadap bantuan (transfer) antar rumah tangga di Indonesia. Menggunakan data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) dan mengaplikasikan Coarsened Exact Matching (CEM) dan Differnce-in-differences (DID), dihasilkan bahwa kemungkinan rumah tangga menerima bantuan dari anggota keluarga lain (yang tidak serumah) berkurang ketika rumah tangga tersebut menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Akan tetapi, tidak ada dampak yang signfikan terhadap bantuan (transfer) dari orangtua dan teman.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T55256
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Alan Sutisna
Abstrak :
Indonesia mengimplementasikan konsep Community-Driven Development di wilayah perdesaan melalui Dana Desa sejak tahun 2015. Dana Desa menjadi salah satu instrumen untuk meminimalisasi dampak Covid-19 di wilayah perdesaan melalui kegiatan Padat Karya Tunai Desa dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran evaluasi dampak Dana Desa dan BLT Dana Desa pada kesejahteraan ekonomi masyarakat perdesaan di setiap kuantil rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data karakteristik 35.759 rumah tangga yang diperoleh dari data Susenas Maret & September 2020 yang disesuaikan dengan data Dana Desa di setiap wilayah kabupaten/kota. Data dianalisis menggunakan Smoothed Instrumental Variables Quantile Regression yang mampu mengatasi isu endogenitas dan menghasilkan estimasi yang robust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana Desa dan BLT Dana Desa berdampak positif dan signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat perdesaan, tetapi dampaknya lebih dirasakan oleh masyarakat lapisan menengah ke atas. Rumah tangga yang lebih banyak merasakan manfaat Dana Desa adalah rumah tangga di wilayah Sumatera, sedangkan rumah tangga yang lebih banyak merasakan manfaat BLT Dana Desa adalah rumah tangga di wilayah Jawa.
......Indonesia has implemented the concept of Community-Driven Development in rural areas through Village Funds since 2015. Village Funds are one of the instruments to minimize the impact of Covid-19 in rural areas through Village Cash Labor Intensive activities (Padat Karya Tunai Desa-PKTD) and Village Fund Cash Direct Assistance (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa-BLT Dana Desa). This research was conducted to provide an overview of the impact evaluation of Village Funds and BLT Dana Desa on the economic well-being of rural communities in each household quintile. This study uses data on the characteristics of 35,759 households obtained from merging results of the March & September 2020 Susenas data with the Village Fund data in each district/city area. Data were analyzed using Smoothed Instrumental Variables Quantile Regression which was able to overcome endogeneity issues and produce robust estimates. The study results show that the Village Fund and BLT Dana Desa have a positive and significant impact on economic well-being of rural households, but their impact is felt more by the upper middle class. Households that benefit more from the Village Fund are households in the Sumatra region, while households that benefit more from BLT Dana Desa are households in the Java region.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rustam Effendi
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kecenderungan pemerintah untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng dalam rangka membantu masyarakat miskin melalui instrument pajak berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP). Pemberian subsidi dalam bentuk pajak tidak hanya dinikmati oleh masyarakat miskin saja tetapi juga dinikmati oleh masyarakat kaya yang tentu memiliki pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi minyak goreng. Hal ini membuat pro kontra di masyarakat. Penelitian ini menghitung dampak tersebut dengan menggunakan pengganda output dan pengganda pendapatan. Pengganda output dan pengganda pendapatan didapatkan melalui perhitungan Ma (accounting multiplier) dari SNSE 2008. Hasil perhitungan menunjukkan bahwasanya baik subsidi pajak berupa PPN DTP maupun dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai berdampak positif terhadap peningkatan output dengan besaran yang hampir sama dan meningkatan pendapatan rumah tangga. Dari sisi peningkatan output perekonomian, subsidi pajak berupa PPN DTP lebih baik dibandingkan bantuan langsung tunai. Namun dari sisi peningkatan pendapatan masyarakat dan ketepatan sasaran penerima subsidi, subsidi dalam bentuk BLT jauh lebih baik dibandingkan dengan subsidi pajak. Tujuan intervensi pemerintah adalah membantu masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya berupa minyak goreng, sehingga yang menjadi dasar pertimbangan utama adalah ketepatan sasaran dan peningkatan pendapatan rumah tangga yang lebih besar. Dengan demikian, subsidi dalam bentuk bantuan langsung tunai dapat dinyatakan lebih baik dibandingkan subsidi pajak berupa PPN DTP.
ABSTRACT
The background of this research is government?s policy to help the poor by giving tax subsidy in the form of Value Added Tax paid by government at the time of the price of cooking oil arises. This subsidy is not only enjoyed by the poor but also the rich who have more expenditure in cooking oil. This fact made a debate in the society. This research calculates the impact of tax subsidy to several short-run economic indicators, which are: output, employment, and income distribution. In order to achieve the objectives of this research, economic tools are applied i.e.: ouput multiplier and employment multiplier. Output multiplier and employment multiplier are calculated based on Ma (accounting multiplier) of the SNSE 2008. The result shows that both tax subsidy and cash transfer have significant influences to output and employment. On the part of output, the calculation indicates the tax subsidy is better than cash transfer. On the contrary, in the side of increasing in household income and appropriate targeted, the cash transfer is better. Since the objective of government intervention is to help the poor to fulfill their need of cooking oil, thus the foremost concern is appropriate targeted and income incremental. Accordingly, we conclude that cash transfer is better than tax subsidy.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T32697
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library