Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Darmawan
2010
T28520
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yout Savithri
Abstrak :
Kinerja rumah sakit menxpakan suatu dimensi utama dari mutu pelayanan rumah sakit. Peningkatkan rnutu pelayanan rumah sakit merupakan hal yang sangat penting oleh karena rumah sakit memberikan pelayanan yang paling kxitis dan berbahaya dalam sistem pelayanan. Hal tersebut dikarenakan yang menjadi sasaran kegiatan adalah jiwa manusia, Balanced Scorecard (BSC) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menilai kinexja rumah sakit dan rnengukur strategi secara komprehensif dengan pola manajemen strategis. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh garnbaran pengukuran kinerja rumah sakit secara komprehensitl akurat dan obyektif sesuai pendekatan Balanced Scorecard Penelilian ini menxpakan penelitian dcskriptif anaiitik yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penclitian dilakukan di Rumah Sakit Harapan Kita. Hasil penclitian ini mcnunjukkan bahwa pengembangan Rumah Sakit Harapan Kita sudah diarahkan menuju pencapaian visi dan misi. Dalam Perspektif Keuangan, beberapa pencapaian indikator keuangan seperti Relurn on lnvesrrnenr (Roi) dan cash ratio menunjukkan adanya peningkatan dibanding dengan keadaan sebelum menjadi PPK-BLU. Dari sisi perspektif pelanggan, telah texjadi kecenderungan peningkatan kunjungan pasien. Beberapa indikator yang mcwakili proses bisnis intemal juga menunjukkan hasil yang positifi Terdapat peningkatan jumlah tindaknn bedah. Disamping itu, beberapa indikator pelayanan, sepeni BOR dan TOI berada di daerah ideal. Texkait dengan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, rumah sakit telah mengirimkan beberapa staf ke luar negeri. Rumah Sakit juga mengadakan pertemuan rutin antara komite medis, tenaga dokter, dan paramedis untuk memantau penampilan pelayanan yang dibexikan. Dilakukan pula evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Penelitian ini menghasilkan saran perlunya pelatihan/supegvisi khusus dari Departemen Kesehatan untuk pelaporan dengan penekanan terhadap analisa rasio keuangan untuk mengetahui nilai pertumbuhan ekonomis, penguatan stratcgi pemulihan layanan, kesamaan persepsi mengenai defmisi beberapa indikator kinexja rumah sakit, pembenahan sarana dan prasarana, penguatan sistem infommasi ketenagaan di rumah sakit. ......Hospital performance is the main dimension of hospital service quality. The Improvement of hospital services quality is very important, because hospital provides most critical and dangerous services in health services system since it targeted human life as the object of services. Balanced Scorecard (BSC) can be used to assess hospital performance and examined the stratc gy comprehensively in strategic management framework. The objective of this study is to get the description of hospital performance assessment eomprehensiveiy, accurately, and objectively according to Balanced Scorecard. This study is descriptive-analytical study which using qualitative and quantitative technique. The study located at I-Iarapan Kita Hospital in Jakarta. The results of this study show that the Harapan Kita Hospital activities have been directed to the achievement of its vision and mission. In financial perspective, some of financial indicators, such as Retum on Investment (Rol) and cash ratio have been improved. In customer perspective side, there is an increasing trend of patient visit. Some of indicators which representing of intemal business process, also shown positive results, such as increasing of the number of operative activities. Hospital’s bed occupancy rate and tum over interval are in ideal position. In learn and growth perspective, hospital has sent some ol' its staff to study abroad. Hospital also conducting regular meeting between medical committee, doctors, and paramedics to evaluate the services which have been given. This study recommend that there should be special training or supervision from Ministry of Health for reporting purpose especially in analyzing financial ratio to observe economical growth value, strengthening of services recovery, equalizing perception regarding of some hospital performance indicators definition, improving hospital facilities, Strenghening of human resource infomation system, and comprehensive evaluation including input, process and output components by Ministry of Health as the owner.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34297
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Baskara Pandam Primawan
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis mengenai pengungkapan laporan keuangan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sebelum dan setelah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum (BLU) pada tahun 2008. Objek penelitian ini adalah laporan keuangan STAN tahun 2007-2009. Pada tahun 2007 sampai tahun 2009, STAN menggunakan tiga standar akuntansi yang berbeda yaitu Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), PSAK No. 45, serta Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.05 Tahun 2008. Hasil analisis atas pengungkapan laporan keuangan BLU STAN menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan laporan keuangan dari tahun 2007 hingga tahun 2009 yang didasarkan atas SAP selalu meningkat dan secara umum laporan keuangan BLU tahun 2009 yang berdasarkan PMK No. 76/PMK.05/2008 telah diungkapkan sesuai aturan yang berlaku. Untuk laporan keuangan BLU tahun 2008 yang didasarkan pada PSAK No. 45 belum diungkapkan sesuai aturan yang berlaku disebabkan karena tahun 2008 merupakan tahun transisi sehingga belum terdapat aturan yang secara spesifik mengatur pelaporan keuangan BLU. Selain mengenai tingkat pengungkapan laporan keuangan, penelitian ini juga membahas mengenai perbedaan dan permasalahan pada pengungkapan laporan keuangan setelah ditetapkan sebagai BLU. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perbedaan pengungkapan terjadi terutama karena karakteristik BLU yang memiliki keleluasaan dalam menggunakan pendapatannya, sedangkan untuk permasalahan yang paling utama adalah tidak adanya dukungan aplikasi dalam pembuatan laporan keuangan. ......This study analyzes the financial statement disclosures State Accounting College (STAN) before and after the set as a Public Service Agency (BLU) in 2008. Object of this study is the financial report STAN in 2007-2009. In 2007 to 2009, STAN uses three different accounting standards namely Government Accounting Standards (SAP), PSAK No. 45, and the Minister of Finance Regulation No. 76/PMK.05/2008. The results of the analysis of financial statement disclosures BLU STAN suggests that the disclosure of financial statements from 2007 to 2009 based on SAP always rise to the level of disclosure and BLU financial report for 2009 based on PMK No. 76/PMK.05/2008 have been disclosed according to the rules and regulations. For the 2008 financial statements BLU based on PSAK No. 45 has not been disclosed according to the rules applicable because 2008 was the year of transition so that there are not rules that specifically regulate financial reporting BLU. In addition to the level of disclosure of financial statements this study also discusses the differences and problems on the disclosure of financial statements after the set as BLU. Results from the study showed that differences in expression occurs mainly due to the characteristics of the BLU which have the flexibility to use their income, while the main problem is the lack of support for the application in financial reporting.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carolina Candri Prihandini Sari
Abstrak :
ABSTRAK
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (selanjutnya disebut PPK-BLU) memberikan fleksibilitas pengelolaan keuangan yaitu BLU dapat langsung menggunakan penerimaannya untuk operasional dan investasi tanpa harus disetor terlebih dahulu ke kas negara, demikian juga atas surplus. Fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Konsep PPK-BLU adalah peningkatan profesionalisme (let the managers manage), mendorong entrepreneurship, transparansi, dan akuntabilitas dalam rangka pelayanan publik. RSUP Fatmawati merupakan salah satu rumah sakit pemerintah yang telah ditetapkan sebagai BLU dan menerapkan standar akuntansi rumah sakit yang telah berlaku umum, dalam hal ini sesuai dengan standar akuntansi dari Ikatan Akuntan Indonesia. Meskipun demikian, sebagai salah satu satuan kerja di bawah Departemen Kesehatan, RSUP Fatmawati tetap mengkonsolidasikan laporan operasionalnya dengan laporan keuangan Departemen Kesehatan, karena sebagian dana operasional dan investasi berasal dari dana APBN Departemen Kesehatan, sebagai pertanggungjawaban Anggaran dan Belanja dari Departemen Kesehatan. Penilaian kinerja keuangan dilakukan dengan melakukan analisis laporan keuangan dan penghitungan rasio-rasio. Penilaian kinerja keuangan rumah sakit BLU RSUP Fatmawati tidak dapat dilakukan dengan melihat ?bottom line? saja, karena rumah sakit pemerintah tidak bertujuan mencari laba. Maka juga harus melihat rasiorasio yang berkaitan dengan tingkat efisiensi manajemen dalam mengelola aktiva untuk meningkatkan operasional yaitu kualitas dan kuantitas pelayanan. Kinerja keuangan BLU RSUP Fatmawati meningkat, dilihat dari sisi efisiensi keuangan untuk peningkatan pelayanan. Prakteknya pada saat ini adalah bahwa sebagian BLU ditetapkan sebagai subjek pajak badan dan sebagian non subjek pajak. BLU yang ditetapkan sebagai subjek pajak badan merupakan BLU yang sebelumnya berstatus perusahaan jawatan, sebagai salah satu bentuk badan usaha milik negara. Hal ini menjadi permasalahan yang harus diselesaikan agar penerapan PPK-BLU dapat berjalan dengan baik dan untuk kepastian hukum. BLU memenuhi empat syarat secara kumulatif sebagai unit pemerintah yang bukan merupakan subjek pajak sesuai dengan Penjelasan pasal 2 ayat 1 huruf (b) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan. Penerapan praktek bisnis yang sehat berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance dari unit-unit pelayanan pemerintah kepada masyarakat harus didukung dan dilaksanakan secara lintas sektoral sehingga dapat menyuburkan berdirinya unit-unit pelayanan pemerintah yang profesional, transparan dan akuntabel.
2007
T 24506
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devika Haryu Setyowati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan piutang BLU PPKGBK dengan menggunakan pendekatan sistem (input-proses-output) serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan risiko piutang yang tidak dapat ditagih dan solusi penyelesaiannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus dengan BLU PPKGBK sebagai unit analisis. Data diperoleh melalui teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan piutang kegiatan operasional PPKGBK belum berjalan efektif. Saldo piutang kegiatan operasional PPKGBK yang tidak dapat ditagih melebihi setengah dari jumlah piutang dan sebagian besar dikualifikasikan sebagai piutang tidak lancar/macet. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang efektifnya pengelolaan piutang kegiatan operasional PPKGBK dari sisi internal antara lain (1) tidak adanya penilaian kredit terhadap beberapa calon pengguna layanan, (2) tidak adanya SOP pengelolaan piutang, (3) tidak adanya sistem informasi pengelolaan piutang yang dapat menghasilkan data secara akurat dan real time, (4) kurangnya komitmen pimpinan untuk menyelesaikan permasalahan piutang tak tertagih, (5) lemahnya kompetensi SDM, serta (6) kurangnya koordinasi dan pengawasan. Sedangkan dari sisi eksternal berasal dari mitra pengguna layanan yang dengan sengaja menunda ataupun melarikan diri untuk tidak melakukan pembayaran. Upaya-upaya telah dilakukan PPKGBK untuk meminimalisir piutang yang tidak dapat ditagih diantaranya yaitu dengan menerapkan sistem reservasi online e-booking-GBK. ......This study aimed to analyze the accounts receivables management of BLU PPKGBK using a system approach (input-process-output) and to find out the factors that lead to risks of uncollectible accounts receivables and its solutions. This study used a descriptive qualitative approach with a case study method with BLU PPKGBK as the unit of analysis. The data were obtained through interview, observation, and documentation techniques. The results of the research showed that the management of PPKGBK operational activities has not been effective. The balance of PPKGBK's operational accounts receivables that cannot be collected was more than half of the total accounts receivables and most of them were qualified as non-current accounts. Factors that influenced the ineffectiveness of the management of PPKGBK operational activities from an internal side included (1) the absence of credit assessments of several prospective service users, (2) the absence of a credit management SOP, (3) the absence of an information system of accounts receivables management which can produce data accurately and real time, (4) lack of leadership commitment to solve problems of uncollectible accounts, (5) weak competency of human resources, and (6) lack of coordination and supervision. Whereas from the external side came from service user partners who deliberately delay or run away not to make payments. The efforts have been made by PPKGBK to minimize the receivables that cannot be collected, among others, by implementing e-booking-GBK online reservation system.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Wicaksono
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk memahami penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Badan Layanan Umum (BLU) di RSUP Dr. Kariadi tahun 2006-2012. Materi penelitian ini terdiri dari proses-proses penganggaran termasuk perencanaan, implementasi, pengukuran dan evaluasi kinerja serta pelaporan. Disamping itu penelitian ini juga menggambarkan faktor-faktor regulasi, sumber daya manusia, komitmen dan kinerja keuangan, serta kendala-kendala yang dihadapi dalam proses penganggaran. Dalam penelitian kualitatif ini, data diperoleh dengan setting alamiah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan metode kualitatif menggunakan paradikma diskriptif. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum Penganggaran Berbasis Kinerja Badan Layanan Umum yang ideal belum tercapai, dan para pegawai dan pimpinan kurang begitu memahami makna Penganggaran Berbasis Kinerja BLU. Faktor-faktor regulasi, sumber daya manusia, komitmen dan kinerja keuangan berpengaruh secara koordinatif, sehingga terdapat beberapa kesalahan dalam tahapan proses penganggaran termasuk perencanaan, penerapan, pengukuran dan evaluasi kinerja serta pelaporan. Penerapan Kurangnya komunikasi dan sistem aplikasi komputer yang sudah terintegrasi menjadi penyebab kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam penerapan anggaran berbasis kinerja BLU. ...... This study aims to understand the implementation of Performance-Based Budgeting Public Service Agency (BLU) in Dr. Kariadi years 2006-2012. The research material consists of budgetary processes including planning, implementation, measurement and evaluation of performance and reporting. Besides, this study also describes the regulatory factors, human resources, commitment and financial performance, as well as the constraints faced in the budgeting process. In this qualitative study, the data obtained with the natural setting. Data was collected through observation, interviews and documentary studies. Results were analyzed by the method of data collection using qualitative descriptive paradigm. The findings of this study indicate that the overall Performance-Based Budgeting Public Service Board that ideal has not been achieved, and the employees and leaders understand the significance less BLU Performance Based Budgeting. Regulatory factors, human resources, commitment and financial performance in coordination effect, so there are some errors in the stages of the budgeting process, including planning, implementation, measurement and evaluation, and reporting. Lack of communication and application of computer application systems which are integrated into the causes of the problems and constraints faced in the implementation of performance based budgeting BLU.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Doni Aria Candra
Abstrak :
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terus berkembang seiring denganmeningkatnya tingkat pendidikan dan status kehidupan sosial. Untuk meningkatkanpelayanan kesehatan yang bermutu, nyaman, dan berorientasi pada kepuasan konsumen,pemerintah sebagai penyedia layanan kesehatan dituntut untuk membenahi sistempelayanan yang bersifat layanan publik. Untuk mendukung program pembangunankesehatan dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka dibentuk BadanLayanan Umum BLU di setiap Puskesmas. Di kabupaten Bogor pada tahun 2017sudah ditetapkan 19 puskesmas untuk dilakukan penilaian adminsitratif sebagai syaratpenetapan menjadi Badan Layanan Umum Daerah BLUD . Penelitian ini bertujuanuntuk melihat kesiapan Puskesmas dari segi masukan yaitu sumber daya yang dimiliki,yaitu sumber daya manusia, anggaran, sarana, serta peraturan untuk ditetapkan menjadiBLUD. Selain itu, dilakukan juga analisis untuk mengetahui bagaimana manajemenpuskesmas berupa proses pengaturan organisasi dan penetapan tujuan dalam persiapanpenetapan BLUD. Faktor luar puskesmas juga mempunyai pengaruh dalam kesiapanpuskesmas dalam penerapan BLUD. Dari hasil penelitian ini akan diketahui informasimendalam tentang kesiapan administratif penerapan BLUD Puskesmas, serta faktor apasaja yang menjadi penghambat dalam proses persiapan dalam penerapan BLUDPuskesmas di Kabupaten Bogor. ......Public awareness of the importance of health continues to grow along with increasinglevels of education and social life status. To improve the quality of health services,comfortable, and consumer oriented, the government as a healthcare provider isrequired to fix the service system that is public service. To support health developmentprograms by improving services to the community, a Local Public Service BLU isestablished in every Public Health Puskesmas . In Bogor regency in 2017, there are 19public health centers have been set up for administrative assessment as a condition ofdetermination to become the Local Public Service Agency BLUD . This study aims tosee the preparedness of Puskesmas in terms of input that is resources, namely human,budget, facilites, and regulations to be established into BLUD. In addition, analysis isalso conducted to find out how the management of puskesmas in the form oforganizational arrangement process and goal setting in preparation of the determinationof BLUD. The outside factors of the puskesmas also have an influence in the puskesmasreadiness in applying BLUD. From the results of this study will be known in depthinformation about the administrative readiness of the application BLUD Puskesmas, aswell as any factors that hamper the preparation process in the application of BLUDPuskesmas in Bogor Regency.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53636
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabrina Rahma Anindya
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan manajemen risiko serta memberikan usulan perbaikan bagi RSUD X sebagai objek penelitian, sesuai dengan regulasi dan penerapan best practice (ISO 31000:2018). RSUD X sebagai salah satu instansi publik tunduk pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Namun, penelitian tentang penerapan manajemen risiko pada institusi pelayanan kesehatan masih belum banyak dilakukan di Indonesia. RSUD X tentunya menghadapi risiko internal dan eksternal, sehingga memerlukan manajemen risiko agar organisasi dapat memitigasi risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan instrumen data berupa analisis dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual manajemen risiko dari International Standard ISO 31000:2018 untuk melengkapi aturan tentang manajemen risiko yang ada pada PP Nomor 60 Tahun 2008. Hasil penelitian ini adalah sebuah evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko dan juga usulan perbaikan manajemen risiko RSUD X yang lebih sesuai dengan regulasi dan penerapan best practice (ISO 31000:2018). Berdasarkan penelitian ini, RSUD X telah melaksanakan proses identifikasi dan analisis risiko, tetapi belum melaksanakan proses evaluasi dan mitigasi risiko. Usulan perbaikan yang diajukan berupa usulan beberapa risiko baru pada daftar risiko, penghitungan ulang skor risiko, penyusunan prioritas risiko, penetapan selera risiko, dan penyusunan mitigasi risiko. Seluruh usulan perbaikan yang diajukan telah disetujui dan dapat diaplikasikan pada RSUD X. ......This study aims to evaluate the implementation of risk management and provide suggestions for improvements to RSUD X as an object of research, in accordance with regulations and application of best practice (ISO 31000:2018). RSUD X as a public institution is subject to Government Regulation Number 60 of 2008 concerning the Government Internal Control System (SPIP). However, the research on the application of risk management in health care institutions has not been widely carried out in Indonesia. RSUD X certainly faces internal and external risks, so it requires risk management so that the organization can mitigate risks that can hinder the achievement of organizational goals. This study used a qualitative descriptive method with data instruments in the form of documentation analysis and interviews. This study uses a risk management conceptual framework from International Standard ISO 31000: 2018 to complement the existing risk management rules in Government Regulation Number 60 of 2008. The results of this study are an evaluation of the implementation of risk management and also suggestions for improving risk management at RSUD X which is more appropriate with regulations and implementation of best practices (ISO 31000:2018). Based on this research, RSUD X has implemented a risk identification and analysis process, but has not implemented a risk evaluation and mitigation process. Proposed improvements are in the form of several new risks proposed in the risk register, recalculating the risk scores, developing risk priorities, determining risk appetite, and preparing risk mitigation. All proposed improvements have been approved and can be applied to RSUD X.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kebijakan pusat pelayanan kesehatan masyarakat (puskesmas) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diimplentasikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar. Kebijakan BLUD puskesmas telah diterapkan di Kabupaten Gianyar sejak tahun 2010 dan berlaku pada puskesmas perawatan maupun nonperawatan. Pelaksanaan BLUD puskesmas tidak selalu meningkatkan mutu layanan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mutu pelayanan puskesmas perawatan yang berstatus BLUD di Kabupaten Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Tempat dan waktu penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar, Agustus hingga Desember 2013. Data kuantitatif dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 105 pengguna layanan di empat puskesmas yang dipilih dengan cara multistage random sampling. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam kepada 13 penyedia pelayanan kesehatan yang dipilih secara purposive sampling. Data kuantitatif dianalisis secara deskriptif dan data kualitatif dianalisis dengan analisis tematik. Dari hasil penelitian, pelayanan di puskesmas perawatan berstatus BLUD di Gianyar dinilai kurang memuaskan karena keterbatasan peralatan medis dan kurangnya tenaga yang kompeten dalam pengelolaan keuangan. Pelatihan pengelolaan keuangan pada staf puskesmas dan perekrutan tenaga berlatar belakang akuntansi penting untuk dilakukan. ......The policy of primary health care as local public service agencies (BLUD) was established to improve the quality of basic health care services. The public service agencies primary health care policy has been implemented to all primary health care in Gianyar district since 2010. The implementation does not always improving health service quality. This research was aimed to overview the quality of services in primary health care with general services agency status in Gianyar district. This research was a crosssectional study with mixed of quantitative and qualitative approaches.This research was conducted in Gianyar between August and December 2013. The quantitative data was collected through questionaire survey to 105 patients in four primary health care who were chosen with multistage random sampling technique. The qualitative data was collected through in-depth interviews to 13 health care providers in primary health care who were chosen with pusposive sampling. The quantitative data was analysed descriptively and the qualitative data was analysed using thematic analysis. The result of the study was primary health care quality in BLUD puskesmas with inpatient services was perceived as poor due to the limited availability of medical equipment and lack of staff who major in financial management. Training on financial management and recruitment of staff with accounting background should be conducted.
Bali: Universitas Udayana, Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Mulyadi
Abstrak :
Penelitian ini mencoba untuk menganalisa bagaimana pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap kinerja keuangan Badan Layanan Umum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami perubahan kinerja keuangan yang terjadi pada badan layanan umum sebagai dampak pandemi yang mempengaruhi pola pelayanan publik oleh pemerintah. Analisa dilakukan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dalam laporan keuangan badan layanan umum. Dengan membandingkan data tahun 2019 dan 2020 untuk badan layanan umum di wilayah Provinsi Sumatera Barat, dengan menggunakan analisis korespondensi berganda untuk memetakan Badan Layanan Umum dengan perubahan pada pos-pos laporan keuangan yang terdapat pada neraca, laporan operasional dan laporan realisasi anggaran, di peroleh kesimpulan bahwa pademi Covid-19 mempengaruhi kinerja keuangan Badan Layanan Umum secara unik. Dampak ini dipengaruhi oleh jenis layanan, kondisi keuangan sebelum pandemi dan bagaimana Badan Layanan Umum melakukan respon terhadap terjadinya pandemi
Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia, 2021
651.3 JMP 2:2 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>