Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
There are three pilar's which give direction of development country,s. Those pilar are politcus, entrpreneur, and intellectualist. The successful of entrepreneur depend's on knowledges, skills, and the values of entrepeneur. The development of spirit and character of entrepreneurship,s have stimulated succesful of entrepreneurship. As we known the development of Indonesia entrepreneurship has begun since 1980, but until now muist be pushed...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Herdiyanto
Abstrak :
Perkembangan industri otomotif di Indonesia beberapa waktu setelah krisis pada tahun 1997-1999 ternyata mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Merek-merek baru kendaraan bermotor mulai masuk ke pasar Indonesia bahkan dari negara-negara baru yang selama ini belum pernah memasuki pasar Indonesia. Dengan ditetapkannya peraturan pemerintah yang membuka keran impor kendaraan bermotor memperbolehkan kendaraan bermotor masuk ke Indonesia dalam bentuk completely build up, maka jumlah kendaraan bermotor yang masuk semakin besar. Negara-negara produsen seperti Jepang, Amerika, Inggris, Jerman yang selama ini menjadi pemain pada industri otomotif di Indonesia mendapat pesaing baru dari negara seperti Korea dan Cina yang mulai memasuki pasar Indonesia pada tahun 1999. Hal ini masih ditambah dengan merek baru yang dari negara produsen lama yang masuk ke Indonesia. Hal ini menandakan pasar otomotif Indonesia yang sangat potensial sehingga mampu menarik banyak produsen untuk melakukan bisnisnya di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya industri otomotif tersebut, industri pendukungnya juga ikut berkembang. Seperti industri suku cadang kendaraan atau perdagangan bahan yang diperlukan dalam pengoperasian kendaraan seperti minyak pelumas dan minyak rem. PT Dirgaputra Ekapratama yang bergerak dalam bidang perdagangan suku cadang kendaraan bermotor mendapatkan keuntungan, dari kondisi di atas. Penelitian ini memfokuskan pada produk minyak rem yang didistribusikan oleh perusahaan. Permasalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana prospek perkembangan perusahaan dan pemasaran minyak rem di Indonesia; Faktor-faktor apa yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi pemasaran perusahaan; dan Strategi pemasaran apa yang perlu diterapkan dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus dengan memanfaatkan studi lapangan dan studi pustaka dalam mengumpulkan data. Dari hasil analisis terhadap kekuatan bisnis khususnya untuk produk minyak rem dengan merek MK Kashiyama, PT Dirgaputra Ekapratama terletak pada tingkat sedang, demikian juga hasil anlisis terhadap daya tarik pasar. Dari hasil tersebut, berdasarkan matriks daya tarik industri dan kekuatan bisnis General Electric, posisi bersaing PT Dirgaputra Ekapratama berada pada kwadran V yaitu Selektif dan Kelola untuk Meningkatkan Keuntungan. Berdasarkan hasil tersebut strategi bersaing yang dapat disarankan untuk PT Dirgaputra Ekapratama adalah pengembangan pasar dan pengembangan produk.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Andhika Prajuli
Abstrak :
Penelitian ini membahas pilihan kebijakan akuisisi persenjataan Indonesia tahun 1998-2004 sebagai respon terhadap dinamika lingkungan strategis Asia Tenggara. Serta faktor-faktor yang mempengaruhi Indonesia dalam mengambil pilihan kebijakan tersebut, baik faktor intemasional maupun domestik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Data-data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari dokumendokumen yang dikeluarkan oleh institusi-institusi yang terkait. Sementara data sekunder diperoleh dari berbagai tulisan terkait yang dimuat di beragam publikasi seperti, hasil penelitian, jurnal, buku, koran, majalah dan artikel ilmiah. Dalam upaya menjawab permasalahan penelitian di atas penelitian ini menggunakan konsep dan definisi arms maintenance, arms build-up dan arms race yang diajukan Barry Buzan. Di dalam penelitian ini ditemukan bahwa sejak awal 1990an hingga kini, sejumlah negara di Asia Tenggara terus melakukan modernisasi persenjataan. Pada saat krisis ekonomi menghantam Asia Tenggara pada 1997, modernisasi ini sempat terhenti. Namun setelah perekonomian pulih Negara-negara tersebut kembali melakukan modernisasi persenjataan. Modernisasi persenjataan terutama ditujukan bagi pengembangan dan penguatan kekuatan taut dan udara. Di Asia Tenggara juga terjadi sejumlah konflik antar negara, hanya saja konflik-konflik ini merupakan konflik eskalasi rendah yang tidak menjurus pada kemungkinan terjadinya perang antar negara. Konflik lainnya yang terjadi di Asia tenggara adalah konflik domestik, baik yang berupa separatisme maupun konflik horizontal bersenjata. Konflik domestik ini cukup mendominasi persoalan keamanan di negara-negara Asia tengagra. Contoh dari separatisme tersebut adalah, GAM dan OPM di Indonesia, MILF di Filipina dan Pattani di Thailand. Sementara konflik horizontal bersenjata yang terjadi adalah konflik agama yang terjadi di Ambon dan Poso, Indonesia. Selain itu ancaman-ancaman nonkonvensional, seperti perompakan dan terorisme, juga mengalami peningkatan aktivitas di Asia Tenggara. Dalam menyikapi dinamika lingkungan strategis yang demikian, akuisisi persenjataan Indonesia mengambil pilihan arms maintenance. Pilihan arms maintenance ini terlihat dari pertama, Indonesia tidak memiliki persepsi bahwa negara lain merupakan ancaman keamanan. Hal ini disebabkan karena Indonesia merasa kemungkinan terjadinya invasi atau agresi terhadap Indonesia adalah kecil sekali. Kedua, peningkatan persentase anggaran militer Indonesia terhadap GNP tidak drastis dan peningkatan persentase tersebut berjalan di dalam perekonomian yang bergerak lambat. Selain itu, anggaran pertahanan juga tidak mencukupi kebutuhan pertahanan Indonesia karena hanya mampu memenuhi 74,12% dari total anggaran pertahanan yang diajukan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebijakan akuisisi persenjataan Indonesia di atas yaitu, pertama, kehadiran AS sebagai payung keamanan di Asia Timur. Kedua, menguatnya isu anti-perang dan ancaman non-konvensional di dunia, termasuk Asia Tenggara. Ketiga, Asia Tenggara tidak memiliki kontlik eskalasi tinggi. Keempat, kondisi perekonomian Indonesia yang belum pulih. Kelima, pemegang otoritas gagal mengembangkan kebijakan pertahanan yang efektif dan keenam, isu pertahanan bukan isu popular di Indonesia. Akuisisi persenjataan sepanjang 1998-2004 tidak mampu meningkatkan kesiapan operasi persenjataan-persenjataan yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya persenjataan yang memiliki kesiapan operasi 100%. Rata-rata kesiapan operasi persenjtaan TNI adalah antara 30%-89%. Selain itu, untuk saat ini penguasaan teknologi RMA mutakhir masih sangat sulit untuk dilakukan Indonesia. Ini bisa dilihat dari tidak adanya teknologi persenjataan yang mendukung perkembangan mutakhir di dunia militer tersebut diakuisisi Indonesia sepanjang tahun 1998-2004.Dengan kondisi kemampuan pertahanan yang demikian sejumlah persoalan pun muncul, yaitu: 1. Indonesia tidak akan mampu mempertahankan diri, khususnya di zona I dan II, jika seandainya terjadi agresi atau invasi dari negara lain. 2. Kontrol Indonesia terhadap wilayah kedaulatanya menjadi lemah. 3. Lemahnya kemampuan persenjataan menyebabkan Indonesia tidak mampu memberikan efek pengentaran terhadap negara-negara tetangga. Dengan demikian perbaikan perlu dilakukan dan harus dimulai dengan pembentukan dewan pertahanan nasional dan penyusunan kebijakan umum pertahanan negara. Tujuannya adalah agar sistem pertahanan Indonesia lebih terarah dan memiliki visi jauh ke depan. Pembenahan selanjutnya adalah mengubah model koter agar tercipta postur yang ramping, fleksibel dan profesional. Kemudian Indonesia juga perlu melakukan diversifikasi peran penjagaan keamanan laut dengan membentuk satuan penjaga pantai (coast guard) dengan tugas utama pengamanan taut teritorial, terutama untuk menghadapi ancaman non-konvensional, seperti perompakan, terorisme, pencurian ikan (illegal fishing) dan penyelundupan. Sementara TNI AL diprioritaskan pada pengarnanan laut mulai dari wilayah ZEE hingga wilayah musuh. Dengan model ini pengembangan TNI AL dapat diprioritaskan pada power projection capabilities yang memiliki efek penggentaran.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jahrudin
Abstrak :
ABSTRAK
Pemodelan Inversi 3D struktur bawah permukaan berdasarkan data anomali gaya berat dan dan 2D anomali magnetik dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan potensi hidrokarbon di daerah ldquo;X rdquo;, dimana pada daerah penelitian terdapat struktur up dome yang mengindikasikan beberapa kemungkinan, diantaranya intrusi batuan, carbonate bulid up dan juga mud diapir. Model inversi 3D data anomali gaya berat dan magnetik telah dikoreksi dengan 2 dua penampang seismik yang ada pada daerah penelitian. Model inversi 3D dilakuan pada data anomali residual pada model gaya berat dan 2D pada anomali magnetik. Hasil pemodelan inversi 3D data anomali gaya berat menunjukan bahwa puncak up dome berada pada kedalaman sekitar 800 meter dari permukaan daerah penelitian, hasil ini sesuai dengan analisis spektrum dan kedalaman pada penampang seismik, adapun nilai densitas dari tubuh up dome tersebut bernilai sekitar 2,78 g/cm3. Sedangkan pada anomali magnetik yang telah dilakukan, struktur tersebut mengindikasikan merupakan batuan intrusi dengan anomali suceptibilitas sekitar 7.4 SI, yang menunjukan batuan beku.
ABSTRACT
3D inversion modeling of subsurface based on gravity anomaly data and 2D magnetik anomaly data used for identifcation hydrocarbon potential in ldquo x rdquo . Where in the study area there are up dome structures that indicate some possibilities, including igneous rock intrusion, carbonate bulid up and also mud diapir. 3D inversion modeling of gravity and magnetic anomaly data correlated to two sesimic section which avilable in study location. 3D inversion model is performed on the residual anomaly data on the gravity model and 2D in the magnetic anomaly. The result of 3D inversion modeling of gravity anomaly data shows that the peak up dome is at a depth of about 800 meters from the surface of the research area, this result corresponds to spectrum analysis and depth on the seismic cross section, while the density value of the up dome body is approximately 2.78 g cm3. While on the magnetic anomaly that has been done, structure of the dome indicates an intrusion structure with suceptibility anomaly approximately 7.4 SI, show the structure of igneous rock.
2018
T51598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irlan Darma Saputra
Abstrak :
DKI Jakarta sebagai ibukota negara, berkembang dengan cepat pembangunannya (Industri, Permukiman, Perkantoran dan lain-lain) karena ditunjang dengan aksesibilitas (transportasi) yang baik. Hal tersebut berdampak terhadap lingkungan udara Jakarta yang semakin tercemar. Oleh karena itu, untuk melihat tingkat kekritisan kualitas udara Jakarta dapat diperoleh dari polutan (SO2, NO2 dan PM10) yang merupakan penghasil polutan terbesar di Jakarta (BPLHD, 2006). Berkaitan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang dikemukan adalah Bagaimana Fluktuasi Indeks Polusi Udara (IPU) di DKI Jakarta Tahun 2001 - 2006 ? Bagaimana pengaruh Penggunaan Tanah (Industri dan Bangunan), Curah Hujan dan Angin terhadap IPU di DKI Jakarta Tahun 2001 - 2006. Metode yang digunakan adalah IPU di Jakarta dan melihat pengaruh Penggunaan Tanah (Industri dan Bangunan), Curah Hujan dan Angin. Analisis yang digunakan yaitu analisis Komparatif dengan membandingkan IPU setiap tahun berdasarkan tingkat kekritisannya. Pengaruh Penggunaan Tanah (Industri dan Bangunan) menggunakan analisis statistik sedangkan Curah Hujan dan Angin menggunakan analisis Deskriptif yaitu membandingkan IPU dengan Curah Hujan sebagai pencuci polutan dan Angin sebagai faktor kontrol peryebaran polutan setiap tahunnya. Hasilnya IPU cenderung stabil (termasuk dalam kategori cukup sehat) dari Tahun 2001 ? 2006 dan Penggunaan Tanah berpengaruh Terhadap IPU kecuali tahun 2001. ...... DKI JAKARTA as state's capital, grows swiftly its the development ( Industry, Setlement, White colars and others) because supported with good accessesibility (transportation). The thing impact to air environment in Jakarta which increasingly impure. Therefore, to see level of criticality of quality of obtainable Jakarta air from pollutant ( SO2, NO2 and PM10) which is the biggest pollutant producer in Jakarta (BPLHD, 2006). Relates to the thing, hence problems is How Air Pollution Index ( IPU) in DKI Jakarta 2001 - 2006 ? What influence Land Use ( Industry and Build up area), Rainfall and Wind to IPU in DKI Jakarta 2001 - 2006. Method applied is IPU in Jakarta and sees influence Land use ( Industry and Build up area), Rainfall and Wind. Analysis applied that is analysis comparative by comparing IPU every year based on level of its the criticality. Influece of Land Use ( Industry and Build up area) applies statistical analysis while Rainfall and Wind applies analysis Descriptive that is comparing IPU with Rainfall as pollutant detergent and Wind as control factor dispersion of pollutant every year. Result of of IPU tends to stable ( included in category enough healthy) from 2001 - 2006 and Land Use influential to IPU except the year 2001.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34082
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Elsyna Pormes
Abstrak :
Daerah penelitian X (Rendahan Cipunegara, Cekungan Jawa Barat Utara) merupakan salah satu cekungan back-arc di Indonesia yang berpotensi memiliki prospek hidrokarbon. Interpretasi struktur dan stratigrafi telah dilakukan pada data seismik 3D PSTM dengan dua data sumur di daerah tersebut untuk melihat kondisi geologi bawah permukaan secara lebih detail. Selain itu juga dilakukan analisa atribut amplitudo RMS untuk melihat perubahan litologi batuan secara lateral. Hasil interpretasi struktur dan stratigrafi menunjukkan adanya arah pola patahan Utara - Selatan pada Formasi Batu Raja dan Talang Akar serta arah pola patahan Barat - Timur pada Basement. Hasil analisa atribut amplitudo RMS dengan analisa jendela 20 ms menunjukkan adanya pola reef build-up pada Formasi Batu Raja dan pola channel pada Formasi Talang Akar.
Study area of X (Cipunegara Low, North West Java Basin) is one of back-arc basins in Indonesia that potentially has hydrocarbon prospect. Structural and stratigraphic interpretation have carried out to the PSTM 3D seismic data along two wells data at that region to characterize more detail about the geological condition of subsurface. Furthermore, RMS amplitude analysis has been done to observe the lithology changes laterally. The result of structural and stratigraphic interpretation shows the existance of North ? South oriented faults at Batu Raja and Talang Akar Formation, and also East ? West oriented faults at Basement. The RMS amplitude attribute analysis with 20 ms window analysis shows the existance reef build-up pattern at Batu Raja Formation and channel pattern at Talang Akar Formation.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S28997
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library