Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurnia Indah Sumunar
Abstrak :
Environmental, Social, and Governance ESG semakin mendapatkan perhatian di antara perusahaan dan pemangku kepentingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah peran mediasi pengungkapan ESG memiliki pengaruh negatif terhadap CEO overconfidence dan risiko perusahaan, terutama berdasarkan perspektif investor. Banyak penelitian mengenai pengungkapan ESG hanya dilakukan di Eropa dan Amerika. Sebagian besar pengungkapan ESG diukur menggunakan daftar ceklist manual berdasarkan laporan tahunan atau situs web perusahaan. Dengan menggunakan dataset panel dari 225 perusahaan manufaktur di Asia Tenggara tahun 2012-2016 yang diperoleh dari skor ESG Thomson Reuters, hasilnya menunjukkan bahwa CEO overconfidence tidak memiliki pengaruh negatif terhadap risiko perusahaan secara langsung namun peran pengungkapan ESG sebagai variabel mediasi terhadap pengaruh negatif CEO overconfidence dan risiko perusahaan terbukti. CEO overconfidence memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan ESG dan pengungkapan ESG memiliki pengaruh negatif terhadap risiko perusahaan. CEO overconfidence akan memilih keputusan terbaik untuk mengungkapkan ESG sehingga nilai perusahaan akan meningkat dan mengurangi risiko perusahaan. Semakin tinggi perusahaan yang mengungkapkan ESG akan menurunkan risiko yang dihadapi oleh investor.Kata Kunci: CEO Overconfidence; Pengungkapan ESG; dan Risiko Perusahaan. ...... Environmental, Social, and Governance ESG is increasingly gaining attention among firms and stakeholders. The purpose of this study was to examine whether the mediation role of ESG disclosure has a negative effect on CEO overconfidence and firm risk, especially based on investors 39 perspective. Many researches on ESG disclosure are conducted only in Europe and America. Most of ESG disclosure are measured using manual checklist based on annual reports or firm websites. By using the panel dataset of 225 manufacturing firms in Southeast Asia from 2012 2016 that obtained from Thomson Reuters rsquo ESG score, the results show that CEO overconfidence has no negative effect to firm risk directly but the role of ESG disclosure as a mediating variable has a negative effect to CEO overconfidence and firm risk. CEO overconfidence has a positive effect to ESG disclosure and ESG disclosure has a negative effect to firm risk. CEO overconfidence will choose the best decisions to disclose ESG so the value of the firm will increase and reduce firm risk. The higher firms that disclose ESG disclosure will lower risk faced by the investors.Keywords CEO Overconfidence ESG Disclosure and Firm Risk
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulina Sutrisno
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan langsung maupun tidak langsung CEO overconfidence terhadap risiko perusahaan melalui penghindaran pajak. Selain itu untuk menguji peranan CEO founder terhadap: a) hubungan antara CEO overconfidence dan penghindaran pajak; b) hubungan antara penghindaran pajak dan risiko perusahaan serta c) hubungan antara CEO overconfidence terhadap risiko perusahaan. Penelitian ini juga memberikan usulan alternatif pengukuran atas CEO overconfidence berupa penggabungan ukuran kuantitatif (keuangan) dan kualitatif (nonkeuangan) untuk memberikan gambaran yang menyeluruh atas karakteristik overconfidence menggunakan composite score index. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh CEO overconfidence memiliki risiko perusahaan yang rendah. Penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara CEO overconfidence dan risiko perusahaan melalui penghindaran pajak. Selain itu, penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa CEO founder memperlemah hubungan positif antara penghindaran pajak dan risiko perusahaan dibanding CEO profesional. Namun demikian, penelitian ini belum dapat membuktikan hubungan moderasi CEO founder terhadap hubungan CEO overconfidence dan penghindaran pajak maupun hubungan CEO overconfidence terhadap risiko perusahaan. Penelitian ini juga memberikan suatu bukti empiris bahwa pengukuran CEO overconfidence menggunakan composite score index dapat menjadi alternatif baru untuk pengukuran CEO overconfidence karena memiliki validitas pengukuran yang lebih baik dibanding pengukuran lainnya. ......The purpose of this study was to examine the direct and indirect relationship between CEO overconfidence and corporate risk through tax evasion. In addition to testing the role of CEO founders on: a) the relationship between CEO overconfidence and tax avoidance; b) the relationship between tax avoidance and corporate risk and c) the relationship between CEO overconfidence towards corporate risk. This research also proposes an alternative measure of CEO overconfidence in the form of a combination of quantitative (financial) and qualitative (non-financial) measures to provide a comprehensive picture of the characteristics of overconfidence using a composite score index. This study uses a sample of non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2012-2019 period. The results of this study indicate that companies led by overconfidence CEOs have low corporate risk. This study also proves that there is an indirect relationship between CEO overconfidence and corporate risk through tax evasion. In addition, this study provides empirical evidence that founding CEOs weaken the positive relationship between tax avoidance and corporate risk compared to professional CEOs. However, this research has not been able to prove the relationship between CEO founder moderation and the relationship between CEO overconfidence and tax evasion, as well as the relationship between CEO overconfidence and company risk. This study also provides empirical evidence that measuring CEO overconfidence using a composite score index can be a new alternative for measuring CEO overconfidence because it has better measurement validity than other measurements.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fia Nuralfiani
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh strategi integrasi vertikal, strategi diversifikasi dan strategi internasionalisasi terhadap penentuan struktur modal perusahaan di lima negara ASEAN. Investasi dan struktur modal merupakan hasil dari keputusan yang didasarkan pada preferensi risiko manajemen. Perusahaan yang memiliki toleransi tinggi terhadap risiko cenderung memiliki tingkat utang yang lebih tinggi. Overconfidence mengakibatkan CEO memiliki toleransi risiko lebih tinggi karena adanya bias persepsi terhadap risiko dan manfaat dari strategi yang dipilih. Oleh karena itu dalam penelitian ini dilakukan analisis apakah dengan adanya CEO overconfidence dapat memengaruhi strategi perusahaan dan keputusan pendanaannya. Pengujian menggunakan data panel dari 1.038 perusahaan yang berasal dari sektor non-keuangan yang terdaftar di lima negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Hasil pengujian menunjukkan strategi perusahaan tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Dalam pengujian tambahan yang dilakukan di masing-masing negara menunjukkan bahwa strategi integrasi vertikal berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat utang pada perusahaan di Filipina. Strategi diversifikasi berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat utang pada perusahaan di Filipina. Strategi internasionalisasi berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat utang pada perusahaan di Filipina dan Malaysia. CEO overconfidence tidak berpengaruh terhadap hubungan antara strategi perusahaan dengan struktur modal. Dalam pengujian tambahan yang dilakukan di masing-masing negara menunjukkan bahwa CEO overconfidence terbukti memperlemah pengaruh negatif integrasi vertikal terhadap tingkat utang pada perusahaan di Filipina. CEO overconfidence terbukti memperkuat pengaruh positif strategi diversifikasi terhadap tingkat utang pada perusahaan Indonesia dan Filipina. CEO overconfidence juga terbukti memperkuat pengaruh positif signifikan terhadap tingkat utang pada perusahaan di Indonesia, Malaysia dan Filipina. ......This study aims to empirically examine the associations between vertical integration, diversification, and internationalization with the firms' capital structure in companies five ASEAN countries. Investing and financing decisions are the results of risk preference in managements' decision making. Firms with higher risk tolerance tend to have higher leverage. Overconfidence leads the CEO to have a higher risk preference since there is bias perception related to the risk and benefit of the chosen corporate strategy. Therefore, a further analysis conducted on the role of CEO overconfidence strengthens or weakens the association between a firms' strategies and its capital structure. Hypothesis testing is conducted using panel data regression analysis, the sample consisted of 1.038 listed non financial firms in five ASEAN countries i.e. Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, and Thailand during 2014-2018. The result of this study shows that there is no association between firms' strategies and their capital structure decision. In the additional test for each country, it shows that the vertical integration strategy has a negative effect on leverage in Philippine companies. The diversification strategy has a positive effect on leverage in Philippine companies. The internationalization strategy has a positive effect on leverage for companies in the Philippines and Malaysia. CEO overconfidence has no effect on the association between corporate strategies and capital structure decision. In the additional test for each country, it shows that CEO overconfidence is proven to weaken the negative effect of vertical integration on leverage in companies in the Philippines. CEO overconfidence is proven to strengthen the positive influence of diversification strategies on leverage in Indonesian and Philippine companies. CEO overconfidence has also been shown to strengthen the significant positive influence on leverage in companies in Indonesia, Malaysia, and the Philippines.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisa
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan keberagaman pendidikan serta kebangsaan dewan dan sustainability performance, dan pengaruh moderasi dari CEO Overconfidence. Sampel yang digunakan adalah industri non keuangan yang terdaftar pada BEI tahun 2011-2021 dengan jumlah observasi 154 sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan kebangsaan BOC memiliki pengaruh positif terhadap sustainability performance perusahaan dan sebaliknya, kebangsaan BOD memiliki pengaruh negatif terhadap sustainability performance.CEO Overconfidence sebagai variabel moderasi tidak memiliki pengaruh terhadap hubungan dari keberagaman dewan dan sustainability performance. ......This study aims to analyze the relationship between board educational diversity and nationality and sustainability performance, and the moderating effect of CEO Overconfidence. The data used are companies registered on the IDX for 2011-2021 with a total of 154 research samples. The results showed that BOC nationality has a positive relationship with sustainability performance. Otherwise, BOD nationality has a negative relationship with sustainability performance. CEO overconfident as a moderating variable had no effect on board relationships and sustainability performance.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library